NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4. jatuh Hati.

2 Minggu kemudian

Sesuai janjinya tadi sore, Ares akan menelpon nya nanti malam. keduanya saat ini tengah tersambung melalui telpon. kehadiran Kartina membuat nya, benar- benar merasa di cintai. perasaan itu pun seketika tumbuh dengan sendirinya. untuk kali ini, dia benar benar siap buat menerima resiko nya. LDR, hubungan yang pertamakali dia jalani jarak jauh. sebenarnya ini tidak biasa. tapi Ares percaya jika LDR tidak akan seburuk yang dia kira.

"Pokonya Gue harus ungkapan sekarang juga." batinnya.

'Kartina, aku mau jujur, mungkin ini terlalu cepat buat kamu, tapi aku mau jujur, kalau aku sayang sama kamu. apa kamu mau jadi pacar aku?" ucap nya melalui sambungan telpon.

'ya aku mau Ares, aku mau jadi pacar kamu.'

'beneran? jadi sekarang kita pacaran dong?

'Temenan.'

'tadi kamu bilang mau jadi pacar aku.'

'Bercada Ares, lagian kamu polos banget sih haha.'

'I love Kartina.'

'i love You Ares.'

Tak lama dari situ, Ares di kejutkan dengan kedatangan Aldo yang tiba -tiba. dari situ Ares tidak sengaja menutup telponnya. Ares belum terbiasa telponan, apalagi ada orang di dekatnya.

"Ngapain sih Lo ke sini? Gue kan udah bilang, jangan ganggu."

"Bucin-bucin." ucap Aldo geleng-geleng.

"Bodo amat."

"Nanti nangis."

"Pergi gak lo!"

"Nanti patah hati lagi."

"Sialan Lo!"

Aldo yang melihat Ares marah terkekeh pelan. keduanya memang suka ribut. seperti kakak adik pada umumnya. padahal kenyataannya, mereka tidak ada ikatan darah sedikit pun. dari situ, Aldo pun memutuskan untuk keluar kamar. tidak menggangunya lagi.

"Gue kunci Lo dari luar." ancam Aldo, setelah itu dia lari menutup pintu.

Ares yang mendengar itu langsung melempar Aldo dengan bantal. setelah dua Tahun jomlo, mungkin ini saatnya Ares membuka hati, lagian Aldo sebagai sahabat nya tau betul, kalau Ares sudah pacaran pasti dia bakalan bucin. tapi yang di takuti sama Aldo. dia takut Ares patah hati. seperti kejadian dua tahun yang lalu, dimana sahabatnya di tinggalin oleh pacarnya. mungkin di posisi itu, Aldo yang selalu ada buat dengerin curhatan nya. yang pasti hampir setiap hari dia harus melihat Ares menangis. mungkin ini saatnya Aldo bebas, bebas dari segala curhatan sahabatnya yang hampir menganggu hidupnya.

"Bodo amat."

Dari situ, Ares langsung menelpon Kartina kembali. tak lama dari situ, mereka pun tersambung melalui saluran telpon.

'Kenapa di matiin?'

'Maaf tadi si Aldo ngagetin, jadi telpon nya mati'

'Aldo?'

'Iya, dia sahabat aku'

'Ngeselin ya orangnya?'

'Ya gitu lah, tapi dia baik tau.'

'Kamu gak mau ngenalin aku nih sama Aldo?'

'Gak usah lah, orang Nya rese.'

"Gak usah cemburu gitu kali, kan aku sayangnya sama kamu."

'Siapa yang cemburu, enggak ah."

'Yaudah kenalin ath ih.'

'Iya nanti aku kenalin."

'Yaudah iya."

'Sayang, aku mau mandi dulu gapapa kan?

'Belum mandi kamu?'

'Gak sempat.'

'Gak sempat kenapa?'

'Kan aku udah janji tadi mau nelpon kamu, jadi gak sempat mandi.'

'Yaudah sana mandi dulu.'

'Aku tutup dulu ya telpon nya, dadah sayang.'

'Dah.'

•••••

Selesai mandi sore, Ares memutuskan untuk ke rumah Aldo sahabatnya. Ares tengah berjalan ke arah rumahnya. Bagi Ares, Rumah Aldo seperti rumahnya sendiri, jadi dia bebas masuk kapan saja dia mau.

"Do." panggil Ares, namun nampaknya temannya itu tidak ada di kamarnya.

"Do Lo dimana?"

Ares berjalan ke arah dapur memastikan kalau sahabatnya itu ada di rumahnya. saat Ares hendak berjalan ke arah dapur dan benar saja, Aldo baru saja selesai mandi.

"Buset gue cariin, ternyata Lo ada di sini."

"Ada apa Lo nyariin gue? bukanya lagi asik Video Call sama cewek Lo?" ucap Aldo sinis.

"Biasa aja kali, Iya gue tau Lo takut kehilangan gue kan?."

Aldo tidak menjawab, cowok itu masuk ke dalam kamarnya. Ares tidak diam, tak lama Ares membuntutinya dari belakang.

"Ngapain? Mau tahu burung gue sepanjang apa?" ucap Aldo bingung pada Ares.

"Najis, Buruan sana ganti baju." ucap Ares salah tingkah. Ares tidak bermaksud buat ingin tahu hal itu. Bahkan dia sendiri aja tidak sadar kenapa-kenapa dia ingin masuk ke dalam kamar sahabatnya.

Ares pun memilih untuk menunggu nya di ruang tamu. sementara Aldo, cowok itu masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya.

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Aldo keluar. Dan Ares masih saja menunggu nya di ruang tamu.

"Temenin gue." ucap Ares sambil berdiri dari sofa.

"Kemana?"

"Udah pokonya Lo ikut aja."

Setelah mengatakan itu, Ares keluar dari rumah terlebih dahulu, di susul oleh Aldo dari belakang. jujur, Aldo bingung, sebenarnya sahabatnya itu akan membawa nya kemana? tidak jelas.

"Mana kunci motor lo?" tanya Ares tiba-tiba.

"Kenapa jadi ke motor gue?"

"Motor gue gak ada bensin."

Aldo memutar bola matanya malas, dia kembali masuk ke dalam rumah untuk mengambil kunci motor. setelah itu kembali, melempar nya ke arah Ares.

"Sebenarnya mau kemana si Res? " tanya Aldo.

"Udah ikut aja."

"Ya kemana?!"

"Bawel banget sih lo! buruan naik."

Aldo menghela nafas pasrah, dia pun segera naik ke atas motor. begitu juga dengan Aldo, Ares membawa Aldo ke sebuah coffeshop. mereka berdua segera turun dari atas motor. Aldo menatap arah sekitar, tidak biasanya Ares membawanya ke tempat seperti ini. biasanya juga mereka hanya nongkrong di warung pinggir jalan.

"Lo mau teraktir gue?"

"Iya."

"Dalam rangka?"

"Kaya cewek Lo bawel, ayo masuk."

Aldo kembali menghela nafas, setelah nya mereka masuk ke dalam coffeshop. lalu berjalan ke arah kasir untuk memesan makanan.

Ares, cowok itu terlihat sedang membaca sebuah menu. sementara Aldo, cowok itu hanya terdiam memperhatikan sahabatnya.

"Kak saya mau cafe latte nya satu sama tahu lada garam nya satu ya."

"Lo mau apa?" tanya Ares pada Aldo.

"Lemon tea satu sama mie tomyam nya satu.

"Saya ulang ya kak pesanannya, Cafe late nya satu, tahu garam nya satu, lemon tea nya satu, sama mie tomyam nya satu ya." ucap staf kasir mengulang pesanan.

Ares yang mendengar itu mengangguk.

"Total nya jadi 90.000 kak."

Ares mengeluarkan uang seratus ribu dalam dompet nya. lalu memberikan nya pada kasir.

Setelah selesai melakukan pembayaran. mereka memilih tempat di atas roof top. Keduanya segera duduk di kursi yang sudah tersedia di sana.

"Indah banget ya pemandangan nya." celetuk Ares.

"Dalam rangka apa sih Lo teraktir gue?"

Ares tersenyum tipis, hari ini adalah hari paling bahagia bagi Ares. setelah melewati patah hati, akhirnya cowok itu bisa kembali jatuh hati.

"Gue udah pacaran sama Kartina." ucapnya tersenyum lebar.

"Oh."

"Kebiasaan, setiap gue cerita soal cewek pasti jawaban Lo oh doang." Ares merasa kesal dengan Aldo.

"Terus gue harus gimana? Ares Sebastian Wijaya."

"Ya gak harus gimana-gimana, setidaknya Lo seneng ke lihat teman sendiri punya pacar." jelas Ares sesuai dengan keinginannya.

"Gue udah bilang berapa kali sama Lo, jangan bahas soal cinta depan gue. atau apalah itu, Gue gak mau denger." ucap Aldo.

"Takut gue berubah? Takut gue lupain Lo? Takut gue ninggalin Lo terus Lo sendirian? gak akan, gue janji gak akan ninggalin Lo Aldo." ucapnya.

Aldo yang mendengar itu tersenyum sinis.

"Nyokap bokap gue juga tadinya ngomong gitu, buktinya? mereka ninggalin gue kan?"

Ares yang mendengar itu terdiam. untuk masalah itu, Ares tidak bisa berkata-kata. dia tidak mau menghakimi Aldo dengan dia bilang anak durhaka. Karena Ares tau, yang mendengar tentu beda dengan yang merasakan.

"Tapi makasih Lo udah ada buat gue Res."

Tak lama dari situ, pesanan mereka pun datang. Keduanya segera menyantap pesanannya masing-masing. sesekali Ares menatap kasihan pada Aldo, sahabatnya itu begitu kuat hidup seorang diri di rumah. bahkan Ares berjanji, bahwa dia tidak akan meninggalkan Aldo sendirian apalagi kesepian.

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Dyah Ayu: wah kisah nyata yaaa..gak sabar pengen tau jln cerita dan ending nya..semangat k
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 2 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!