Llyode seorang pemuda kaya raya yang tidak dapat menikmati kehidupannya, ia selalu merasa hampa walaupun bergelimpangan harta.
Mungkin itu semua bisa terjadi karena kurangnya perhatian dan kasih sayang kedua orangtuanya yang terlalu sibuk akan urusan duniawi.
Dan di suatu momen tiba-tiba hal tidak terduga terjadi kepadanya.
Penasaran akan kelanjutannya? Ikuti terus ceritanya dan beri saran serta like, ★5 and vote!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _ASMODEOUS_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Romantis ?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keresahan yang menyelimuti Sekte Phoenix sama sekali tidak di ketahui oleh Llyode, walaupun ia tahu mungkin ia tidak akan memperdulikan nya.
Karena pada saat ini juga ia tengah bersantai menyantap makanannya dan minum-minum.
"Besok hari terakhir sewa penginapan, perpanjang atau tidak yah.."
"Tapi kalau di perpanjang, aku sudah mulai bosan dengan kota ini" ucap Llyode.
Sesaat ia melihat-lihat sekitar dan tanpa sengaja melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.
'Oh siapa orang itu? Baju yang ia kenakan keren dan stylish sekali' pikirnya sambil terus mengamati seseorang yang tengah duduk di sebelah nya.
{Orang tersebut bukanlah manusia tuan..}
Llyode yang tiba-tiba mendengar suara sistem terkejut dan langsung sadar dari efek alkohol.
"Lantas..?" tanya Llyode.
{Dia adalah ras yang selalu ada di dalam hasrat seksual anda tuan}
"Ahh~ ras elf?!"
"Dan berhenti mengungkit-ungkit hasrat seksual, sialan!" ucap Llyode.
{Baik tuan..}
Llyode pun semakin memandangi nya dengan dalam sosok tersebut, karena ia memakai penutup kepala Llyode pun tidak bisa melihat wajahnya secara langsung.
"Apa ada yang anda bicarakan dengan saya tuan?"
Tiba-tiba orang tersebut berbicara kepada Llyode.
"Ahh maaf.. tidak ada, aku hanya terkesan dengan pakaian anda yang sangat enak di liat" ucap Llyode yang canggung karena ketahuan menatapnya.
"Oh begitu, terimakasih.." ucapnya dengan singkat.
Llyode pun memberanikan diri untuk mendekat ke meja nya.
"Apa kamu bukan dari benua ini?" tanya Llyode.
Sosok tersebut terdiam dan menatap wajah Llyode yang kalau dilihat ia ternyata hanya wanita biasa tetapi wajahnya terbilang cukup cantik
{Ia memakai sihir ilusi dan sihir rekonstruksi wajah agar dapat menyembunyikan wajah aslinya tuan}
"Mengapa anda bertanya demikian?" Ucapnya dengan dingin.
Llyode pun percaya dengan perkataan sistem sebelumnya.
"Kamu ras elf kan?" ucap Llyode mengirimkan suaranya lewat telepati.
Sosok tersebut tersentak kaget dan menatap Llyode dengan serius sembari mewaspadainya.
"Tenang, tidak perlu waspada begitu.."
"Apa tujuanmu kemari?" ucap Llyode.
Ia pun memalingkan wajahnya kembali, "Hanya main". Jawabnya menggunakan telepati juga.
"Oh.."
"Kalau begitu mau aku temani? Lagipula aku pun orang baru di kota ini atau di benua ini" ucap Llyode.
{Hormon anda menaik tajam tuan}
'Diam kau!'
"Tidak terimakasih, aku bisa menjaga diri sendiri" ucapnya yang kemudian berdiri pergi meninggalkan Llyode.
{Turut berdukacita tuan}
{Selamat anda memecahkan rekor sebelumnya yang tidak pernah di tolak sama sekali oleh wanita}
'Sialan kau sistem, bisa diam tidak hah?!'
***
Setelah sedikit meredam emosinya, Llyode keluar dari kota untuk mencari angin segar dan monster-monster untuk di jadikan bahan pelampiasannya.
"Hahh.. sakit juga rasanya di tolak" ucap Llyode menunjukkan raut wajah yang benar-benar tidak enak dilihat.
Di dunia sebelumnya Llyode selalu tidak pernah di tolak oleh siapapun itu dan ia pun dapat dengan senang hati mencampakkan siapapun juga.
Mungkin itu karma dari kehidupan sebelumnya yang terlalu banyak memainkan wanita.
{Karma is real tuan..}
{Kapanpun dan di manapun anda berada, karma anda pasti akan selalu mengikuti anda}
"Hahh! Sudahlah bisakah kau diam saja SISTEM?!" ucap Llyode.
Tidak lama berjalan, kini Llyode berada di hutan yang paling dalam. Anehnya ia tidak melihat satupun monster disepanjang perjalanan nya.
"Kemana sebenarnya para mahkluk bodoh itu? Kenapa tidak ada satupun yang muncul.." ucap Llyode keheranan.
Biasanya ia selalu melihat satu monster yang walaupun lemah dan kecil, padahal Llyode tidak mengeluarkan aura sama sekali yang dimana tidak mungkin kedatangannya dapat menakuti para monster.
"Ada sesuatu yang tidak beres sepertinya.." ucap Llyode yang kemudian berkeliling mencari sesuatu.
Llyode pun sedikit mengeluarkan auranya dan ia merasakan adanya suatu tabrakan energi disaat auranya menyebar.
"Ahh ternyata benar ada sesuatu yang terjadi yang membuat para monster tidak berani keluar" ucapnya yang merasa tabrakan aura tersebut cukup kuat yang berarti ada seseorang dengan level yang cukup tinggi.
Setelah beberapa saat berjalan menyusuri jejak aura sebelumnya, Llyode akhirnya tahu asal muasal alasan mengapa tidak ada monster.
Itu karena ada beberapa orang yang sedang bertarung melawan seseorang yang sepertinya familiar bagi Llyode.
{Orang tersebut Elf yang sebelumnya tuan}
{Sepertinya ada yang menyadarinya, lagipula penyamaran tersebut tidak sepenuhnya efektif karena levelnya yang tidak terlalu tinggi}
{Atau mungkin mereka melakukan itu hanya untuk kepuasan hasrat laki-laki saja.. seperti anda contohnya}
"Haishhh itulah mengapa aku menawarkan kepadanya untuk pergi bersamaku saja, itu karena laki-laki tidak kuat menahan godaan" ucap Llyode.
{Bukannya anda sendiri juga sama tuan?}
Llyode mengabaikan sistem dan mencoba untuk 'menyelamatkan' ras elf tersebut.
{Bukankah biasanya anda akan mengabaikannya tuan?}
{Mengapa anda sekarang ingin menyelamatkan nya? Kemana visi dan misi anda sebelumnya?}
"Bisakah kau diam sistem sialan?! Mengapa akhir-akhir ini kamu cerewet sekali hah?!" ucap Llyode.
{Baik tuan maaf}
Secara tiba-tiba juga Llyode berhenti di tengah-tengah mereka sambil menghentikan setiap serangan mereka semua.
"Apa yang kalian lakukan disini hah?"
"Kalian menakut-nakuti para monster yang membuatku tidak bisa berburu!" ucap Llyode.
{Alasan..}
"Dan juga mengapa kalian para pria menyerang seorang wanita begini? Dimana harga diri kalian sebagai laki-laki?!" ucap Llyode.
{Cringe..}
Kejadian yang mendadak tersebut membuat semua orang terdiam tidak bisa berkata-kata.
{Sangat memalukan bukan tuan? Jadi lebih baik anda segera pergi saja dan abaikan, anggap saja tidak terjadi apa-apa}
"Kalian semua, sepertinya kalian dari Sekte Phoenix?"
"Lagi dan lagi sekte sialan itu benar-benar tidak bisa menyaring mana permata dan mana sampah dengan benar!" ucap Llyode.
Mendengar Llyode yang mengejek sekte nya, para pemuda tersebut langsung terpancing amarahnya.
"Siapa kau brengsek?!"
"Tidak cukup mengganggu urusan kami dan sekarang kau berani menghina sekte kami hah?!" ucap mereka semua yang berjumlah 7 orang.
"Siapa aku itu tidak penting, karena yang terpenting adalah penjelasan kalian mengapa mengeroyok seorang wanita tidak bersalah?!" ucap Llyode.
"Apa urusanmu hah?! Mau kami membunuh nya atau memperkosa nya sekalipun itu tidak ada urusannya denganmu!"
"Potong lidahmu dulu, baru setelah itu kami akan membiarkan kamu pergi dan hidup dengan tenang!" ucap mereka mengancam Llyode.
Kini target mereka sudah bukan lagi wanita tersebut melainkan Llyode.
"Oh bagus, bagus sekali.. kini jelas sudah apa maksud dan tujuan kalian saat ini"
"Aku muak sekali dengan laki-laki yang suka merusak harga diri wanita!" ucap Llyode dengan tegas.
{Bukankah anda sebelumnya juga begitu tuan?}
Llyode pun melihat ke arah wanita itu dan mengirimkan pesan telepati.
'Tunggu sebentar ini akan selesai dengan cepat dan sepertinya kita harus berbicara kembali' ucap Llyode.
Wanita tersebut hanya terdiam sambil menyarungkan kembali pedangnya.
"Ahh sudah cukup, ayo kita bunuh saja si bajingan sialan ini..!"
Para pemuda tersebut dengan gencar menyerang Llyode, mereka memancarkan aura membunuh yang sangat pekat dan membuat Llyode tidak segan-segan untuk membunuh mereka juga.
5 menit kemudian Llyode berhasil menumbangkan para pemuda tersebut namun ia membiarkan mereka hidup karena ada sesuatu yang harus di selesaikan terlebih dahulu sebelum membunuhnya.
"K-kau.. berani-beraninya melakukan ini kepada kami.."
"A-apa kami tidak tahu kalau kami adalah murid inti dari Sekte Phoenix?!"
"K-kami murid langsung dari para tetua.."
"K-kalau para tetua mengetahui ini, habislah kamu..!" ucap mereka semua yang sedang terkapar di tanah.
Masing-masing dari mereka keadaannya tidak ada yang cukup baik. Semuanya kehilangan salah satu anggota tubuhnya, ada yang kehilangan tangan, kaki bahkan burungnya pun di tebas oleh Llyode hingga tumpul.
"Berisik, diam saja kalian para bajingan sialan.. berani-beraninya menjual nama sekte hanya untuk menghancurkan seorang wanita!" ucap Llyode.
{Harap sadar diri tuan..}
Ia pun mengikat mereka semua dengan tali yang terbuat dari Mana, sehingga semakin mereka memberontak maka semakin kencang pula ikatannya.
"Sekarang mau kah ikut bersamaku? Hanya sebentar, karena semua ini perlu di bereskan" ucap Llyode.
Wanita itu terdiam dulu sejenak dan melihat ke para murid sekte yang terikat, matanya menatap tajam ke arah mereka semua dan di penuhi kebencian serta amarah mendalam.
"Aku benci manusia, tapi sepertinya itu tidak berlaku lagi untukmu" ucapnya yang kemudian menerima ajakannya.
Llyode tersenyum senang dan berjalan bersama wanita tersebut sambil menyeret para murid sekte seperti barang rongsokan.
Terlihat romantis bukan..?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
memang sekarang zaman nya kurang minat dalam hal membaca....
banyak aspek-aspek yang mempengaruhi, terutama masalah bertahan hidup dihingar
bingar dunia ini