ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
"Kepribadian ganda?" Raut wajah Joan langsung berubah mendengar perkataan Adila. Dalam pikirannya, dia sedikit takut untuk berhubungan dengan wanita yang ada di depannya ini.
'bagaimana jika dia membunuhku secara tiba tiba karena kepribadian anehnya itu. Kemarin saja dia bisa menampar Molly berulang ulang kali padahal mereka sangat dekat.' Ucap Joan dalam hati.
"Aku tidak tau kenapa seperti ini." Adila menutup wajahnya dan berjongkok seperti akan menangis.
Melihat hal itu Joan pun terlihat khawatir dan juga sedikit takut hingga membuat dia lupa tujuan utamanya adalah untuk menanyakan kenapa Adila berubah.
Joan ikut berjongkok dan mengelus bahu Adila sambil mencoba memberi kata kata penyemangat.
"Mungkin itu karna kamu stres saja. Setelah ini pasti sembuh kok."
Lalu Joan memeluk Adila dengan posisi dia sudah duduk.
'Please seseorang tolong datanglah!' teriak batin Adila yang tidak tahan dengan pelukan ini, rasanya dia ingin memukuli pria ini lagi tapi dia kembali ingat bahwa sekarang dia berada di kantor dan tidak baik untuk citra dirinya jika dia memukul disini.
ceklek..
Akhirnya doanya terkabul pintu terbuka dan tampak Molly sedang berdiri memegang gagang pintu dengan wajah datar.
Joan melepaskan pelukannya lalu berdiri sambil pura pura membersihkan bajunya, Joan berfikir yang datang adalah orang lain.
"Ternyata kamu." Joan menghela nafas saat melihat Molly yang berdiri di pintu.
Lalu Joan berbalik dan melihat kembali ke arah Adila yang masih dalam posisi jongkok dengan wajah memelas.
Jantung Joan berdegub kencang melihat cantik dan juga imutnya Adila saat ini, juga rok pendek Adila juga tersingkap ke paha hingga terkesan seksi.
"Ber... berdirilah." Joan sedikit salah tingkah saat membantu Adila berdiri.
"Kamu tidak perlu khawatir, bagaimanapun kamu, aku tetap akan datang sama kamu kok." Joan mengelus kedua pipi Adila dengan sayang.
Dari dekat Adila tampak begitu cantik dengan polesan make up tipis membuat auranya semakin terpancar. Tangan sebelah kanan Joan memagang dada kirinya yang berdegub tambah cepat.
"Uhuk uhukk." suara batuk dari arah pintu mengembalikan kesadaran Joan hingga akhirnya dia melepaskan Adila dan pergi keluar dari gudang itu.
Adila merapikan baju dan juga rambutnya lalu tersenyum ke arah Molly yang juga tersenyum di depan pintu.
"Tumben kamu tidak ke cafe yang di depan, aku sudah menunggu kamu disana." ucap Molly dengan nada yang biasa ia pakai.
"Aku datang tepat waktu tadi jadi harus langsung ke kantor tidak bisa singgah singgah dulu. Maaf ya soal kemarin. Ternyata aku memiliki kepribadian ganda jadi aku benar benar tidak bisa mengendalikan diriku sendiri." Adila berbicara dengan lembut dan juga manja seperti biasanya.
"Ouhh tidak apa apa, aku tau kamu tidak akan menamparku. Tapi ini tetap saja sakit." Untuk kalimat terakhir Molly berbicara dengan suara yang kecil.
Dia melakukan itu agar Adila semakin merasa bersalah.
"Kamu tenang saja aku sudah membelikan salep untukmu." Adila pun membuka tasnya tapi di tahan oleh Molly.
"Ini sudah tiga hari, jadi sakitnya juga sudah berkurang lagi pula aku sudah membeli salep sendiri." Molly mengelus pipinya.
"Baiklah kalau begitu, sekali lagi maaf ya Molly."
"Tidak apa apa, kita kan sahabat selamanya oleh karena itu aku akan selalu memaafkan segala kesalahan yang kamu buat."
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....
crazy uup dong thoor 😢
grazy uup dong thor 🥲