Kitsune Herrera Fortes, sangat cantik, dan cerdas. Dia mahasiswi semester terakhir jurusan Managemen Bisnis. Umur, baru sembilan belas tahun kurang tiga bulan.
Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, di atas kesuksesannya meraih karier, anak dari musuh bebuyutan orang tuanya, telah menculiknya. Alexandro Varra namanya. Seorang laki-laki ganteng kaya raya dan kejam.
Tidak ada yang berani kepadanya, baik lawan atau kawan. Orangnya dingin, sadis, tidak ada ampun bagi musuh. Dia tidak percaya takdir. Baginya, takdir manusia ada dalam genggaman tangannya.
Hemm!!
Mampukah Alexandro memb*nuh Kitsune putri kesayangan musuhnya, setelah sang gadis menjadi sanderanya?
*****
I'm really thankful for all of you who always supporting me. don't forget to give me 5 star ✨✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJADI PENYANYI
Deggg!
Kitsune tersentak, tapi ia menahan dirinya supaya tidak terpengaruh dengan ucapan Alex. Ia tetap terlihat santai, tapi matanya terpancar teka teki yang sulit dimengerti.
"Alex, kau kangen dengan Kitsune?"
"Mana bisa melupakan, aku sangat sayang dan mencintainya."
"Move on bro, pilih salah satu yang ada di etalase. Bening-bening dan wangi." goda Dicky sambil memandang Alex.
Alex tersenyum hampa, matanya tidak lepas dari wajah Kitsune. Wanita itu cuek dan tidak mau beradu pandang.
Sedangkan Dicky mengajak Kitsune dan Moa berdiri mendekati layar Televisi besar yang ada di depan mereka.
"Dari sini terlihat siapa yang datang, ada empat boss neraka yang siap di angkut."
"Yang mana tuan?" tanya Moa antusias.
"Meja empat di lantai dua, meja enam dan dua dilantai tiga..."
"Kenapa lantai satu tidak ada boss mafia? Katanya ada empat?"
"Karena b4jing4nnya ada disini, hehe..."
"Haaa??"
Mereka serempak memandang Alex, tapi Kitsune cepat-cepat berpaling. Dadanya berdebar, apakah Alex boss mafia yang menjual dirinya ke Singapura?
Seketika wajahnya memerah merasa geram, siapa lagi dalang penjualan organ tubuh kecuali manusia s4dis itu. Bathin Kitsune tambah murka.
"Jangan percaya, aku orang baik-baik, hehe..." ucap Alex tertawa.
Kitsune kembali duduk, ia mengelus perutnya. Haruskah ia membunuh ayah dari anaknya? Kalau jahat memang harus dibunuh, ia akan mengingat hal itu.
"Tuan Dicky, malam ini aku akan tampil membawakan tiga lagu. Jika ada yang respon, aku membuka pintu perkenalan, tapi bukan pintu hati ku."
"Ya, cantik. Bagaimana dengan tuan Alex, katanya dia butuh sharing. Syaratnya sudah sesuai kreteria. Boss mafia, masih sendiri, tinggal ditemani."
"Kalau sekedar sharing aku juga mau menemani yang penting tempatnya di Cafe ini, tidak di luar."
"0ke, aku setuju..." Alex langsung nyamber ucapan Kitsune.
"Tunggu dulu, aku bilang mau nyanyi dulu setelah itu baru aku pilih. Kamu atau boss yang lain. Jika tidak ada yang memilih ku, baru kamu akan aku temani." ucap Kitsune berdalih.
"Semoga tidak ada pecundang yang mau memilih mu. Dicky, stop ke tiga b4jing4n itu, jangan dikasi kesempatan!!"
"Tuan Dicky, jangan membela satu orang yang tidak menguntungkan. Lebih baik membela ke tiga boss itu yang jelas-jelas kantongnya tebal."
"Hay..wanita, kau belum tahu siapa aku? Aku lebih dari mereka dalam segala hal." ucap Alex jumawa.
"Aku percaya kau lebih kejam, lebih licik dan lebih hancur."
Alex mendelik di bilang lebih hancur. Ia berdiri di depan Kitsune dengan kedua tangan bertumpu di atas meja.
"Hati-hati bicara, darimana kau tahu aku hancur?"
"Dari penampilanmu yang urakan dan kamu belum laku."
"Aku bukannya sombong, mencari istri sangat gampang seperti membalikan telapak tangan."
"Dapatnya wanita mvr4han yang baik-baik mana mau..."
"Kau belum tahu istriku, dari keluarga kaya, baik, berpendidikan, cantik. Sayang sudah meninggal."
"BOHONG!!" ucap Kitsune berdiri.
Moa cepat menarik tangan Kitsune dan membawanya ke stage. Ia takut kalau Kitsune melampiaskan kemarahannya.
Alex kembali duduk, tidak mungkin ia ikut bernyanyi. Ia melihat dari televisi, wanita hamil itu berjalan di dampingi Dicky.
"Selamat mþalam semuanya, malam ini kita akan dihibur oleh seorang penyanyi pendataŕ. Terdengar tepuk tangan ÿĝ meriah.
Walaupun lagi mengandung, Kitsune terlihat tetap cantik dan s3xy. Ia masih mampu membuat Alex klepek-klepek seperti ikan tanpa air.
Alex berdoa dalam hati supaya tidak ada boss lain yang menginginkannya. Ntah kenapa, wanita itu membuat animo Alex membuncah.
Lagu if depression gets the best of me dari Zevia, mengalir merdu dari bibir Kitsune. Wanita itu membawakannya dengan penuh perasaan. Alex ikut sedih seolah terhanyut dengan lagu itu.
Biasanya pengunjung Cafe banyak protes kalau lagunya melow, tapi ntah kenapa, Kitsune bisa menyihir para b4jing4n dengan kesedihan yang terpampang dari wajahnya yang cantik bak bidadari.
Gaunnya yang putih bersih dan rambut yang sudah kembali panjang, berkibar dan melambai-lambai diterpa kipas angin air cooler yang sengaja di letakan di sudut stage untuk menghasilkan efek bagus.
Di Cafe ini biasanya dikasi penyanyi solo bernyanyi tiga lagu setelah itu baru DJ sampai jam dua pagi.
Alex meraih ponselnya dan mengirim pesan kepada Saka. Ia melihat Saka masih tetap duduk sambil nonton. Tidak terlihat Delila, mungkin sudah dapat "mangsa" yang bisa membookingnya.
[Saka, kerahkan lima orang anak-anak untuk membuntuti dimana penyanyi di atas stage itu tinggal].
[Siap, bos].
[Browsing google, cari tahu siapa wanita itu. Aku sangat penasaran]
[Siap, bos]
Alex bisa menilai dalam sekali pertemuan mereka saat ini, jika perempuan ini adalah jenis perempuan murahan, dia menyesal menginginkannya dan berlomba untuk dapat memenangkannya.
Alex berpikir wanita ini memiliki karakter yang tak berbeda jauh dengan Kitsune. Senyumnya yang manis, cara dia menatap lawan jenis, dingin dan cuek. Yang paling menonjol adalah mengibaskan rambutnya seolah-olah gerah, padahal ruangan super dingin.
Penampilannya saat ini membuktikan jika penilaian Alek benar. Gaun putih yang sering dipakai dengan tali spaghetti, dada sedikit terbuka. Seolah memang sengaja dibuat seperti itu.
Tiga buah lagu sudah tuntas dibawakan oleh Kitsune, ia turun dari Stage menuju tempat tadi. Gabriel tersenyum puas, ia tadi sempat deg-degan, tenyata suaranya sangat bagus. Hanya saja ada beberapa pesan masuk lewat twitternya.
Ada lima belas cukong yang minta kepada Dicky untuk bisa ngedate dengan Kitsune.
Alex jadi kesel, usahanya tidak bernilai, wanita itu melewati Alex tanpa menyapa.
"Disini aku di kacangin, seperti nyamuk." keluh Alex menyesap minumannya.
"Bagaimana Inara, ada lima belas orang yang ingin ditemani oleh mu. Kau pilih salah satu dari mereka."
"Pilihlah aku!" Alex setengah teriak.
"Aku sudah cukup lelah dengan skandal yang dibuat pacarku. Aku tak ingin mengulangi dan menambahnya dengan kedekatanku sekarang dengan orang sepertimu. Aku ingin orang yang tidak punya istri atau tunangan." ucap Kitsune asal.
Ia ingin menolak Alex, karena ia sudah tau seluk beluk kehidupannya. Disamping itu ia tidak yakin bisa mengontrol Alex dari g4irahnya.
"Aku jomblo, tidak punya istri dan tunangan. Kau jangan memilih orang lain, nanti kamu diajari yang aneh-aneh."
Dicky sampai tertawa melihat Alex seperti remaja ting ting yang takut ditinggal kekasihnya.
"Baiklah Inara, maaf aku sudah bersikap kurang ajar padamu. Sekarang tolong pertimbangkan permintaanku." desak Alex.
Nada suara Alex melemah, penolakan dari Kitsune sepertinya membuat mentalnya sedikit down. Tapi setidaknya dengan begitu dia akan tahu batasan dan tak akan berani melampaui itu.
"Aku bukannya menolakmu, aku tak ingin memiliki hubungan yang dekat seperti orang berpacaran. Apa kata orang nanti. Sebaiknya kamu mundur dari pilihannku." ucap Kitsune tegas.
*****