NovelToon NovelToon
I'M Glad You'Re Mine

I'M Glad You'Re Mine

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Author menulis cerita ini karena terinspirasi dari sebuah lagu, tentang seseorang yang selalu menunggu cintanya, dan akhirnya bersama.

Pernahkah kalian merasakan dejavu? Perasaan aneh seakan mengalami kejadian yang sama, yang pernah kita alami di masa lalu.
Gita mengalami dejavu, mimpi buruknya yang terus berulang...

"Duarrr..."
Kali ini kulihat mobil hitam yang sama di mimpiku menabrak sisi Nino. Refleks Nino sama seperti di mimpiku, ia refleks memelukku untuk memberikan semacam perlindungan kepadaku.
Sebelum memejamkan mata, aku berdoa kepada Tuhan,
"Tuhan tolong aku berikan aku kesempatan lagi...".

Full of love,
from author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

Setibanya di toko kue aku memperlihatkan fotoku dengan Gita, berharap para penjaga toko bisa memberikan informasi tentang Gita. Namun tidak ada seorangpun yang melihat Gita disana, kue pesanan pun belum diambil sampai sekarang.

Kini aku sangat panik, tanganku gemetar saat mendengar informasi itu.

Hal pertama yang terlintas dipikiranku adalah menghubungi pengacaraku, aku menelepon beliau dan menceritakan menghilangnya Gita, lalu ia memintaku datang menemuinya di kantor polisi untuk membuat laporan. Dalam perjalananku, aku menelepon papa dan menceritakan kejadian yang aku alami.

"Nino, papa akan minta Marlo bawa mama untuk berkumpul di rumahmu saja, sekalian menenangkan mama Gita. Nanti setelah itu papa akan menyusul kamu ok".

"Ya pa, terima kasih", kataku gugup.

Aku juga memberikan informasi terbaru kepada teman Gita yang bernama Luna dan mengatakan akan membuat laporan di kantor polisi bersama pengacaraku. Teman Gita berkata, ia akan menyusulku juga untuk memberikan keterangan tambahan, agar Gita dan temannya yang bersama Gita akan segera ditemukan.

Sudah hampir 2 jam aku di kantor polisi. Awalnya polisi tidak bisa membuat laporan orang hilang karena Gita dan temannya baru hilang beberapa jam saja. Namun setelah pengacaraku datang dan berkata bahwa pak Anto adalah salah satu tahanan yang kabur juga memiliki sejarah kelam denganku, polisi baru mulai menanggapi laporanku.

"Pak Nino, teman Gita, nona Risa, ditemukan di jalan tol dalam keadaan luka ringan, kini ia sedang berada di rumah sakit dan dimintai keterangan oleh salah satu rekan kami".

Tadinya aku ingin segera pergi ke rumah sakit menemui teman Gita, namun pengacaraku berkata polisi sudah memberikan yang terbaik, jika aku mau menunggu sebaiknya menunggu di rumah saja. Aku menolak pulang ke rumah sebelum ada informasi dari Risa, teman Gita.

Petugas polisi yang menangani kasusku memberi informasi bahwa, mereka diculik oleh orang yang tidak dikenal, semua barang-barang mereka diambil termasuk telepon genggam. Penculiknya hanya beraksi sendirian, dan Risa berhasil kabur dengan melompat dari mobil yang sedang melaju rendah karena macet. Risa tidak mengingat plat nomor mobil tersebut, tapi mereka menggunakan taksi Angkasa.

Polisi kini bekerja sama dengan perusahaan Angkasa mencari taksi yang dimaksud, kemudian ada laporan dari salah satu supir Angkasa bahwa mobilnya dicuri, dari situ mereka menemukan nomor polisi mobil yang membawa Gita. Dengan bantuan kamera CCTV, polisi menemukan jejak Gita, dan benar kalau yang membawa mobil curian itu adalah pak Anto. Kini polisi sedang melakukan pengajaran mobil tersebut berdasarkan kamera CCTV jalan raya dan tol.

Aku dan papa berharap cemas menunggu di kantor polisi.

"Pak Nino, mari ikut kami. Bu Gita sudah ditemukan kini sedang disandera oleh pak Anto, mungkin dengan melakukan negosiasi, pak Anto dapat teralihkan dan kami dapat menangkapnya".

Aku mengangguk pergi dengan mobil polisi. Sedangkan papa dan pengacaraku mengikuti di belakang.

Setibanya di lokasi, aku tidak dapat melihat Gita sama sekali, aku hanya bisa melihat mobil taksi dan beberapa polisi yang mengelilingi sebuah bangunan tidak terpakai lagi. Bangunan itu tampaknya adalah gudang lama, yang jauh dari keramaian dan area pemukiman warga.

"Pak Nino, usahakan agar terjalin komunikasi yang terus menerus ya pak", ucap salah emang polisi yang memberikan pengeras suara kepadaku.

Aku mengangguk mengiyakan beliau.

"Pak Anto, ini Nino apa kita bisa bicara", namun tidak ada tanggapan.

"Pak Anto, bagaimana kalau kita bernegosiasi, saya dapat memberikan sejumlah uang sebagai gantinya tolong kembalikan Gita pada saya".

Polisi memberikan pergerakan tangan memutar kepadaku, maksudnya agar aku terus menerus berbicara meskipun bila tidak ada tanggapan.

"Pak Anto bagaimana kalau saya membayar keseluruhan hutang bapak ditambah uang tunai 1 milyar".

"Saya tidak butuh uangmu, saya kehilangan hidup saya dan segalanya karena kamu, kamu juga harus merasakan kehilangan yang saya rasakan", teriak pak Anto kepadaku.

"Maafkan saya pak, bagaimana kalau saya membantu berbicara kepada keluarga bapak, agar bapak bisa berkumpul bersama lagi?".

Saat aku berbicara, aku melihat beberapa polisi berhasil memanjat dan berada diatas bangunan gudang itu.

"Pak Anto, saya akan buktikan kalau saya membantu bapak untuk berkumpul bersama keluarga bapak lagi".

Aku meminta pengacaraku memberikan nomor kontak keluarga pak Anto.

"Tolong pak Anto, saya sedang berusaha menelpon keluarga bapak, setidaknya biarkan saya melihat istri saya sebentar".

"Kamu suruh semua polisi ini mundur, baru saya akan memperlihatkan istri kamu".

Mendengar permintaan itu, semua mobil polisi yang berada di lokasi mundur, kini hanya tinggal polisi yang bersembunyi di sekitar area gudang saja.

"Pak Anto tolong lihat keluar, saya sudah meminta para polisi ini mundur, setidaknya tolong perlihatkan istri saya sebentar".

Pak Anto dan Gita keluar dari gudang itu, Gita diikat tangannya kebelakang, mulutnya juga diikat sehingga tidak bisa berbicara. Gita keluar dengan ditolong benda tajam semacam golok di lehernya.

"Sudah kamu sudah melihatnya sebentar", pak Anto bergerak mundur.

Namun aku segera berteriak mendekatkan panggilan teleponku ke pengeras suara.

"Tunggu pak! Saya sedang menelepon istri bapak, saya akan menjelaskan bahwa saya akan membantu melunasi hutang, jadi bapak bisa bersama keluarga bapak lagi".

Pak Anto menghentikan langkahnya saat mendengar bunyi panggilan di pengeras suara.

"Halo siapa ini", kata istri pak Anto.

"Malam bu, saya Nino mantan bos pak Anto", semua pembicaraan kami tampaknya menarik perhatian pak Anto, karena polisi mulai bergerak mendekati pak Anto.

"Oh iya, malam pak Nino".

"Bu saya sedang bersama suami ibu, saya sedang bernegosiasi, saya bersedia membantu hutang pak Anto bu".

Lalu aku berkata kepada pak Anto,

"Pak apa bapak mau berbicara dengan istri bapak menjelaskan negosiasi kita?".

Pak Anto semakin lengah mendengar perkataanku, para polisi menyergap pak Anto dari kiri dan kanan, polisi yang berada diatas gudang juga turun membantu penyergapan itu. Keseluruhan prosesnya berjalan cepat, aku melihat Gita ditarik menjauh oleh salah seorang polisi, dan pak Anto akhirnya berhasil diamankan oleh polisi. Telepon genggamku kuberikan kepada salah seorang polisi yang meminta teleponku, beliau melanjutkan pembicaraan dengan istri pak Anto. Sedangkan aku berlari sekuat tenaga menghampiri Gita.

Polisi yang tadinya memegang Gita, melepaskannya saat aku mendekat. Aku langsung memeluk Gita.

"Nino...", ucap Gita pelan sambil menangis.

"Maafkan aku Git, kini kamu sudah aman Git".

Polisi memberi tanda agar aku segera membawa Gita ke dalam mobil ambulans. Disitu aku baru menyadari tangan Gita terluka cukup parah, mungkin terkena golok tadi saat upaya penyergapan polisi. Aku menggendong Gita dengan kedua tanganku karena Gita tampaknya sangat syok saat ini.

Aku dibantu petugas ambulans membaringkan Gita di tempat tidur di mobil itu, sebelum pintu mobil menutup membawa kami ke rumah sakit aku sempat menoleh ke arah papa.

"Pa...", ucapku singkat.

Papa mengangguk mengerti maksudku dan berkata,

"Papa akan mengikutimu No".

Aku mengangguk dan pintu mobil pun ditutup oleh petugas ambulans.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!