NovelToon NovelToon
Oppa Korea Suamiku

Oppa Korea Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Pernikahan Kilat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:97.1k
Nilai: 5
Nama Author: rishalin

"Aku mohon jadilah Mamaku Ra!!" Pinta Hannah temannya sejak pertama kali masuk SMA.
"Jika dalam waktu satu minggu, orang tua mu tak bisa membayar sisa hutangnya, kamu harus menikah denganku manis." Ucap pria lintah darat yang terkenal didaerah itu.

Danira Grisela,
Seorang gadis polos yang baru saja menyelesaikan pendidikan SMA, harus terjerat ancaman seorang lintah darat yang akan menikahinya jika orang tuanya tak bisa melunasi sisa hutangnya.
Namun, ia juga dihadapkan dengan permintaan sahabatnya yang memintanya untuk dengan Ayahnya dan berjanji akan melunasi semua hutang orang tuanya dan menanggung semua kebutuhan keluarganya.

Pilihan manakah yang akan Danira pilih?
Yuk langsung baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 10

Jam 10, Danira sudah siap untuk berangkat kuliah. Dilihatnya hp Hajun, yang tadi malam ia pakai tertinggal di atas meja, tidak bisa menyala, karena mungkin baterainya habis.

Danira tahu, hp Hajun bukan cuma satu. Tapi, ia berniat mengantar hp Hajun ke kantornya. Saat ke luar, didengarnya suara motor Pak Asep masuk ke halaman

"Ujang, nggak sekolah?"

Ternyata Ujang yang memakai motor Pak Asep.

"Sudah pulang, Non, lagi ulangan." jawab Ujang

"Bisa antar aku ke kantor, Om Hajun nggak?" tanya Danira

"Oh, bisa, Non." jawab Ujang

"Tunggu ya, aku pamit bibi dulu."

Hingga tak berselang lama, Danira sampai di depan pintu masuk kantor. Danira melihat Hajun ke luar dari pintu dengan Dona bergelayut manja di lengannya.

Danira merasa ada yang sakit di dalam hatinya, tapi dikuatkan perasaannya. Dibuat wajahnya sedatar mungkin, lalu memanggil Hajun

"Om!"

Hajun berpaling, ia tertegun sejenak, dan kemudian tangannya melepaskan tangan Donna dari lengannya.

"Ada apa ke sini?" tanya Hajun.

Matanya meneliti wajah Danira, namun wajah Danira terlihat datar saja, tanpa ekspresi.

Danira menyodorkan ponsel di tangannya pada Hajun.

"Ini... ketinggalan di rumah, aku permisi, mau ke kampus dulu."

"Kamu naik apa? Supir kantor baru saja aku suruh menjemputmu ke rumah."

Danira menunjuk Ujang yang duduk di atas motor

"Ujang yang mengantar. Maaf, Om, aku pergi dulu. Mari, Tante." Danira berbalik, dan setengah berlari mendatangi Ujang, diiringi pandangan marah dari Hajun.

"Ada hubungan apa Danira dengan Ujang sampai mereka bisa sedekat itu" gumam Hajun dalam hati.

Dona menarik tangan Hajun. "Ayo, Sayang kita makan siang dulu."

Hajun mengangguk. Ia membukakan pintu mobil untuk Dona. Perubahan sikap Hajun, cukup membingungkan Dona.

Hajun terlihat seperti cemburu pada Danira dan Ujang yang diketahui Donna sebagai anak angkat, dan tukang kebunnya.

"Apa mungkin, Hajun suka pada gadis kampung itu?"

***

Sore ini cuaca cerah, tidak hujan seperti kemarin. Danira menunggu jemputan dari kantor, seperti yang dijanjikan oleh Hajun.

Sebuah mobil berhenti di depannya, Arvin ke luar dari dalam mobil lalu ia mendekati Danira

"Mau pulang, aku antar ya?" tawar Arvin.

Danira menggelengkan kepala. "Tidak usah, terima kasih, Vin. Aku menunggu jemputan saja." tolak Danira.

"Ya sudah, aku temani kamu menunggu jemputan, boleh ya?"

Danira mengangguk.

"Tidak ada salahnyakan, cuma ngobrol saja. Lagi pula yang menjemput nanti supir kantor, bukan Om Bule sendiri."

Baru saja Arvin membuka mulut ingin bicara, sebuah mobil berhenti di depan mereka, mobilnya Hajun.

Hajun turun dari mobil, ia menatap Danira dan Arvin bergantian. Danira seketika merasa gemetar melihat tatapan mata Hajun.

"Sore, Om" sapa Arvin, lalu ia menyalami Hajun.

"Sore." jawab Hajun singkat, ia menyambut uluran tangan Arvin

"Kita pergi sekarang!" ucap Hajun sambil meraih lengan Danira.

Danira memandang Arvin. "Duluan ya, Vin, terima kasih." ucap Danira.

Arvin mengangguk, ia merasa sedikit bingung dengan sikap Hajun yang terkesan memusuhinya.

Saat didalam mobil, Danira melirik Hajun yang diam saja.

Ia meremas jemarinya, kini ia merasa gugup sekaligus takut.

Sampai di rumah, sebelum turun dari mobil, Hajun mengambil dua paper bag dari jok belakang mobil.

"Jam tujuh, kita keluar. Pakai ini, dandan yang cantik!" Hajun menyerahkan paper bag pada Danira.

Danira mengambilnya dengan rasa penasaran, tentang apa isi paper bag yang diberikan Hajun kepadanya.

Setelah ke luar mobil Hajun tidak bicara apapun lagi. Mereka naik ke kamar, sebelum Hajun masuk ke kamarnya, Danira memanggilnya.

"Om!"

Hajun menoleh.

"Om marah?" tanya Danira, agak takut, wajah kekanakannya membuat Hajun tidak tega juga melihatnya.

"Kamu tau apa kesalahanmu?"suara Hajun pelan tapi penuh tekanan. Matanya tajam menatap Danira.

Danira hanya mengangguk.

"Untuk sementara kita lupakan kesalahanmu, kamu mandi dulu, ingat jam tujuh, kamu harus sudah siap." ucap Hajun

"Kemana, Om?" tanya Danira

"Nanti juga kamu akan tahu." jawab Hajun lalu melangkah masuk ke kamarnya.

Danira juga masuk ke dalam kamarnya, lalu ia membuka dua paper bag yang diserahkan Hajun. Satu paper bag, berisi satu kotak besar, dan satu kotak kecil.

Kotak kecil, isinya hp terbaru. Danira membuka hp itu. Sudah ada sim cardnya. Nomer kontak nya juga sudah terisi. Ada nama ayahnya, kontak adik-adiknya. Kontak Hannah, dan Pak ujang, lalu nomer telpon rumah juga.

Danira tersenyum melihat nama kontak paling atas.

'AKU SUAMIMU'

"Pasti nomer si Oppa. Ternyata si Oppa alay juga." batin Danira

Kotak kedua berisi sehelai gaun indah, berwarna biru muda. Danira berdiri, lalu menempelkan gaun itu di depan tubuhnya. Panjang gaun itu berada di bawah lututnya.

Paper bag yang kedua juga berisi dua kotak. Kotak yang pertama berisi sepasang wedges biru tua. Kotak yang kedua berisi Tas tangan yang juga berwarna senada.

"Apa kami akan ke pesta?" tanya hati Danira.

Dilihatnya jam di atas meja sudah menunjukan hampir jam 7 malam. Cepat Danira masuk ke kamar mandi.

Ia takut telat dan bisa membuat Hajun mengamuk, kalau jam tujuh ia belum siap.

***

Hajun, dan Danira turun dari mobil, saat tiba di halaman sebuah rumah besar. Hajun menarik tangan Danira, ia meletakan tangan itu di atas lengannya.

Danira mendongak menatap Hajun yang tinggi menjulang, Hajun terlihat tampan luar biasa begitu juga dengan gagahnya luar biasa.

Dengan stelan jas, celana kain, dan dasi kupu-kupu biru tua, ditambah kemeja biru muda. Di mata Danira, Hajun jauh lebih muda dari umurnya.

Danira berpikir, mungkin karena Hajun suka olahraga, tidak minum, minuman keras, tidak merokok juga, makanya awet muda.

"Ini acara apa, Om?" tanya Danira

"Ulang tahun perkawinan orang tua Dona." jawab Hajun.

"Oohh... jadi rumah besar, dan indah ini rumah, Tante Donna. Benar-bebar sempurna. Cantik, dan kaya." Gumam hati Danira

Hajun membawa Danira menemui tuan rumah.

"Hallo, Hajun apa kabar?" wanita cantik bergaun hitam indah, memeluk Hajun, dan mencium kedua pipinya. Hajun balas mencium jemari wanita itu.

"Baik, Tante. Hallo, Om, apa kabar? Selamat ulang tahun perkawinan yang ke empat puluh, Om, dan Tante, semoga bahagia selalu." Hajun menyalami lelaki tua yang ada di sebelah wanita itu.

Lelaki tua itu menyambut uluran tangan Hajun, kemudian memeluknya.

"Terima kasih, Hajun. Ini siapa?" lelaki tua itu menunjuk Danira

"Ini Danira, Papa, Anak angkat Hajun." Suara Donna menjawab dari belakang Danira. Donna mengulurkan tangannya pada Danira. "Hallo, Danira, apa kabar?"

Danira menyambut uluran tangan Donna. "Baik, Tante," jawab Danira.

"Tante Donna cantik sekali. Serasi berdampingan dengan Om Hajun." Danira menatap dua orang di depannya.

"Ooh... baru tahu, kalau Hajun punya putri angkat. Halo, Danira. Senang berkenalan denganmu." Mamanya Dona menyalami Danira.

"Halo... senang juga bertemu dengan ... eeh...." Danira bingung harus memanggil Mamanya Dona apa.

"Panggil saja Oma, dan Opa." Papanya Dona memahami kebingungan Danira, sambil menyalami Danira juga.

"Eh... ya, Oma, Opa, selamat ulang tahun perkawinan, semoga selalu bahagia." Ucap Danira.

"Terima kasih, Sayang. Oh ya, Hajun, Danira selamat menikmati pestanya ya, Om, dan Tante mau menemui tamu yang lain dulu, permisi!" pamit Papanya Dona.

"Oh... ya, silahkan, Om, Tante." jawab Hajun.

"Hannah belum kembali dari Jogja, ya?" tanya Dona pada Hajun

"Belum."

"Danira kalo mau makan, atau minum ambil sendiri di sana ya. Tante pinjam Papa angkatmu dulu." Ucap Donna, sambil menarik Hajun ke arah ruangan dalam.

Danira kini bingung sendiri. Ia sedikit merasa kesal karena Hajun meninggalkannya begitu saja seorang diri.

********

********

1
Aliya326
sangat best dan sangat menarik
Melia Gusnetty
iihh..kok menjijik kn nengok lakik macam luu hajun...ms ke kamar mandi mau d temanin pelakor...gk mikir perasaan istri nya...si istri juga plin pkan...nnt udh d cium...luluh lg...sm aja😏😏👎👎
Melia Gusnetty
ini laki2 paling tolol..plin plan gk peka sm perasaan istri..egoiis...si pelakor begelayut sm dia mau juga..menjijik kn..giliran istri d dekatin laki2 lain cembokor...huuuh..😏😏😏
Melia Gusnetty
si hajun goblok..si danira terlalu lemah...pasangan yg👎👎
kiya
kok jd merasa arvin lebih baik buat danira, si oppa menang dpt cinta aja tp lebih sering bikin sedih danira ga sih, ga peka jg masih suka layanin perempuan lain jg walopun alasan cinta hny buat danira to kelakuannya sering bikin sedih danira
ellasarniaa
tiara siapa thorr??
Rishalin: typo kak
total 1 replies
Yati Siauce
semngt y thor
kiya
halah omong doang, msh aja mau dideketin pelakor, drmh sakit ada perawat cowok kok mlh mau aja dipegang2 pelakor, bikin sakit hati istri aja, mn lg hamil sensitif hatinya. coba dibalik klo istrinya yg dipegangi cowok lain, rela ga
kiya
ahh danira cewe labil ga jelas, marah kok gitu aja pdhal lakinya sampe lupa istri karna meladeni cewe lain, kek gitu ktnya cm cinta istrinya aja, omong kosong bget, istri yg lg hamil loh yg dilupain, bukan krna sesuatu yg penting lg lupainnya
Emylia Rosliayana
best dan seru...cuma updatenya sedikit...kalau boleh yang banyak updatenya..
Emylia Rosliayana
thor please up datenya yg bnyak...jgn kdekut ya up date nya..lg seru bca soalnya..
Vien Habib
Luar biasa
kiya
malas bget liat laki ga peka perasaan istri, dah tau si pelakor mau sm dia tp msh aja kasi peluang, giliran istri didekatin cowo lain, marah.. waras ga sih ni laki, menyebalkan..mana istri lg hamil pasti lbh sensitif perasaan nya
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
terus update nya thorr
Neng Nosita
Bagus thor ceritanya... semangat berkarya 💪
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
kok Hajun Tak peka ya,Dona itu yang menguasai kamu kasian Danira,,
ruhe
ini si tua keladi gmna sih ,bikin kesel aja, insting cewe tuh gk pernah slah, palingan meleset dikit, banyak bener biasa, nyesel baru tau luh 😑ini gue lagi bete min sorry to worry 🙏😁
Indah Darma Indah
semoga danira dn bayi nya selamat.ini pasti ulah dona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!