Kisah Cinta Devanno dan Paula tidak berjalan mulus. Sang mama tidak setuju Devanno menikahi Paula yang bekerja sebagai waiters di sebuah diskotik. Sang mama berusaha memisahkan Devanno dan Paula. Ia mengirim Devanno ke luar negri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ara julyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab: 24
David menatap wajah Paula dalam-dalam. Kemudian menarik nafas perlahan dan menghembuskannya. Bibirnya tersenyum tipis.
"Sebaiknya memang begitu, Paula. Kamu pikirkan dulu baik-baik, dan ingat nggak ada pemaksaan dalam hal ini. Jadi kamu harus menjawabnya jujur dari hatimu. Aku akan menghargai apapun jawabanmu nanti, walaupun pada akhirnya kamu akan menolak tawaranku," David menganggukkan kepalanya.
Setelah berkata seperti itu, David mengalihkan pembicaraan dengan hal-hal lainnya. Dalam kesempatan itu pula David mencoba untuk lebih mengenal Paula.
Banyak hal yang di tanyakan David pada gadis itu. Terutama tentang keluarga dan study nya. Dan tentang hal-hal lain seputar kehidupan Paula.
"Paula, sekarang udah pukul hampir pukul dua, kita sudah terlambat makan siang. Kamu mau makan apa?" kata David setelah mengobrol panjang lebar.
"Apa saja yang nggak membuatku merasa mual mas."
"Aku nggak tahu makanan apa yang bisa membuatmu merasa mual dan yang ngga membuatmu merasa mual," David tersenyum sambil menyodorkan buku menu makanan.
Paula menerima buku menu lalu membuka sambil mengulas senyum ke arah David.
"Kamu saja yang memilih, aku ngikut," ucap David lagi.
Akhirnya Paula memilih menu makan siangnya dan di ikuti oleh David.
Selesai makan siang, mereka melanjutkan kembali obrolan-obrolan ringan.
Mereka tampak begitu akrab. Sesekali terdengar suara canda dan tawa mereka.
David merasa begitu senang hari ini dia melewatkan waktu bersama Paula. Waktu yang berlalu seperti terbang saja rasanya.
"Kalau nggak ingat harus ke kantor, ingin rasanya aku mengobrol seharian di sini bersamamu, Paula," kata David setelah melihat arlojinya.
Yah, akhirnya setelah membayar di kasir, David mengantarkan Paula pulang kembali ke rumahnya.
"Paula, aku harap tawaran dari ku tadi kamu pikirkan benar-benar dan dengan tenang. Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari," kata David ketika Paula turun dari mobilnya.
"Baiklah mas. Dan terimakasih untuk semuanya," Paula menganggukkan kepalanya.
David tersenyum lembut.
"Mas, kamu membuatku lebih berani menghadapi masalahku saat ini. Beban berat yang ku rasakan selama ini, kini sedikit berkurang," ucap Paula lagi.
David kembali tersenyum. Kemudian setelah tangannya melambai ke arah Paula, lelaki itu melarikan kembali mobilnya ke arah jalan raya menuju kantornya.
Lima hari kemudian. Setelah Paula berpikir dan terus berpikir mempertimbangkan keputusannya bahwa apa yang di tawarkan David soal pernikahan adalah solusi yang terbaik menurutnya.
Apalagi sekarang dia sudah mulai tidak bisa menutup-nutupi soal kehamilannya. Cepat atau lambat ibu dan adiknya pasti akan mengetahuinya.
Paula sadar dia tidak bisa menutup-nutupi terus masalahnya ini. Sampai kapan ia akan menutupinya pasti akan ketahuan juga.
Apalagi pagi ini, Paula benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa mualnya. Saat ibunya menghidangkan sarapan tiba-tiba rasa mual menggelitik perutnya. Hingga akhirnya Paula memuntahkan isi perutnya di hadapan sang ibu. Lalu sampai kapan pula dia bisa menjaga rahasianya itu.
Setelah dia mengatakan pada ibunya bahwa dirinya sedang masuk angin dan sakit perut, Paula pun segera masuk ke kamarnya.
Setelah menarik nafas panjang-panjang dan menenangkan aliran darahnya yang lebih cepat dari biasanya itu, Paula menelepon David.
"Mas, aku meneleponmu untuk menjawab tawaranmu waktu itu," kata Paula to the point begitu panggilannya terhubung.
"Lalu, apa jawabannya?" tanya David dari sebrang sana.
Bersambung....
Semoga Paula bisa melewati masalah ini. Hrus bgt di support keluarga sih....
tidak semua waitress club malam itu berstatus wanita gampangan....keren....
Poor girl. Semoga Paula ttap bisa mmpertahankan bayinya. Tapi aku takut ngebayangin gimana reaksi ibunya Paula...
Ingat ya kamu habis ngapain sama Paula !! Jgn habis manis, sepah dibuang 😤😤