NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Cerai
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: elva erviana

Bilqis aulia aulfa gadis yang berusia 17 tahun ia mengalami hal yang
tidak di inginkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elva erviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagaimana kalau rara hamil

NIng Nura berlari ke arah sang kakak yang sedang mengobrol dengan para sahabatnya yang telah hadir di acara sepesial Gus all meskipun sederhana nurutnya sesuai ke inginan istrinya yaitu Bilqis.

    "Kak all, kak iqis sangat  ketakutan lagi kaya pertama kali yang terjadi Kakak lakukan." Bisik Ning Nura ke Gus all.

   Gus all, menatap sang adik dengan hangat. " Dimana istri kak berada dek"

     "Masih dimana tempat kak ijab qobul." Jawab Ning Nura.

    "Baik kak akan ke sana dek" ucap Gus all.

    "Kamu kembali ke suami dan keponakan kakak dia pasti rindu ke ummi yah" sambung Gus all.

     "Iya kak, Nura mau temui keluarga kecil Nura Assalamualikum"

    "Walaikumsallam" jawab Gus all hanya bisa geleng-geleng kepala.

Gus All mengangguk dan tersenyum saat mendengar penjelasan dari Ning Nura. Dia segera membuat keputusan untuk pergi ke tempat di mana Bilqis berada. Gus All ingin memastikan keselamatan dan kenyamanan Bilqis setelah mendengar bahwa istri kecilnya telah mengalami ketakutan.

"Dek, pergilah kembali ke suami dan keponakanmu. Pastikan mereka baik-baik saja," ucap Gus All dengan penuh kehangatan.

Ning Nura berjalan keluar menuju suaminya dan keponakannya, merasa bahagia karena dapat kembali ke keluarganya. Dia memberikan salam perpisahan kepada Gus All sebelum pergi.

"Dada, kak. Semoga semuanya baik-baik saja," ucap Ning Nura sambil tersenyum.

"Wassalamualaikum," jawab Gus All sambil menggelengkan kepala dengan senyuman. Dia tahu bahwa keluarga mereka telah saling mendukung dan melindungi satu sama lain, dan dia berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Gus All mendekati Bilqis yang tampak histeris, teringat akan kejadian traumatis yang disebabkan oleh tindakannya sendiri. Dia merasa sangat menyesal dan ingin meminta maaf kepada Bilqis.

"Dek, maafkan aku. Aku sangat menyesal atas perbuatan yang telah aku lakukan. Aku tidak pernah bermaksud menyakiti hatimu," ucap Gus All dengan suara terbata-bata.

Bilqis menatap Gus All dengan rasa takut dan kebingungan. Hatinya masih terluka oleh kejadian tersebut, namun dia juga merasakan kecintaan yang mendalam pada suaminya.

"Gus, aku takut. Aku tidak ingin mengalami hal seperti itu lagi," ucap Bilqis dengan suara gemetar.

Gus All mengangguk dengan penuh penyesalan dan kelembutan. Dia memeluk Bilqis dengan erat, mencoba memberikan rasa aman dan nyaman.

"Aku berjanji, sayang. Aku tidak akan pernah melakukan hal itu lagi. Aku akan melindungimu, menjaga keamananmu, dan membuatmu bahagia. Kamu adalah segalanya bagiku," ucap Gus All dengan tulus.

Bilqis merasa terharu mendengar penyesalan dan janji dari Gus All. Dia merasa bahwa suaminya benar-benar menyadari kesalahannya dan berusaha untuk memperbaiki diri.

"Saya percaya padamu, Gus. Saya ingin membangun masa depan yang bahagia bersamamu. Tetapi kita juga perlu kerja sama dan komunikasi yang baik. Mari kita berjuang bersama melawan rasa takut ini dan membangun kepercayaan yang lebih kuat," ucap Bilqis dengan tulus.

Gus All mengangguk sependapat dengan Bilqis. Dia berjanji untuk terus berkomunikasi dengan baik dan membuat perubahan yang diperlukan dalam dirinya demi kebahagiaan mereka berdua.

Dalam kebersamaan yang penuh cinta dan kesetiaan, Gus All dan Bilqis berjanji untuk saling mendukung dan tumbuh bersama. Mereka berkomitmen untuk saling membuat masa lalu menjadi pengalaman yang memperkuat hubungan mereka, dan mengukir masa depan yang penuh kebahagiaan dan kecintaan.

*

*

*

Rara memantung ketika ada pria yang Rara takuti malah memeluknya. Rara memberontak ketika di peluk pria yang selama ini ia benci.

    "Aku kangen kamu Ra" ucap pria itu.

     "Lepasain Rara" jawab ketus Rara

     "Kenapa hmm, aku rindu kamu kenapa kamu tidak ada kabar" ucap pria itu lagi.

     "Untuk apa" ucapan Rara terputus ketika tangan kekar Gus Yusuf menarik ke dalam pelukan Gus Yusuf.

     "Jaga batasan anda. Jangan pernah menyentuh Rara, kalau anda masih hidup." Jawab Gus Yusuf mempererat pelukannya.

     "Anda siapa melarang saya untuk memeluk Rara" ucap pria itu.

      "Rara, istriku asal anda tau saya tahu niat busuk anda mendekati Rara untuk apa" jawab Gus Yusuf.

      "Anda ingin, mendapatkan harta warisan Rara peninggalan kedua orang tuanya. Soalnya sebentar lagi Rara akan masuk umur tujuh belas tahun. Otomatis harta dari kedua orang tua Rara akan cair. Maka dari itu anda mencari keberadaan Rara." Sambung Gus yusuf.

Gus Yusuf menatap tajam pria tersebut dengan rasa marah yang jelas terpancar dari matanya. Dia merasa geram mendengar niat busuk pria itu untuk mendekati Rara hanya demi harta warisan.

"Pria seperti kamu tidak pantas mendekati Rara. Jangan sekali-kali berpikir bahwa kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Rara adalah istriku dan aku akan melindunginya dengan segala cara," ujar Gus Yusuf dengan suara yang tegas dan penuh otoritas.

Rara, yang masih berada dalam pelukan Gus Yusuf, merasa aman dan dilindungi oleh kehadiran suaminya. Dia merasakan keberanian dan kekuatan dari sikap Gus Yusuf yang tegas dalam melindunginya.

"Percuma kamu melakukan usahamu yang busuk itu. Rara adalah istriku sekarang, dan akan selalu bersama dengan keluarga kami. Jangan sekali-kali mendekati Rara lagi," tegaskan Gus Yusuf dengan suara yang penuh kepastian.

Pria tersebut, menatap Gus Yusuf dengan penuh kemarahan dan kemarahan. Namun, dia tahu bahwa tidak akan ada yang bisa dilakukannya dalam situasi ini. Dengan malu, dia meninggalkan tempat itu dengan rasa kekalahan yang jelas terlihat.

Gus Yusuf dan Rara saling memandang, merasa kuat dan terhubung satu sama lain dalam cinta dan perlindungan yang mereka berikan. Mereka siap menghadapi semua rintangan yang ada dan melindungi kebahagiaan dan keamanan dalam pernikahan mereka.

Pria itu, terdiam  saat niat busuknya di ketahui oleh Gus Yusuf. Emang benar mendapatkan Rara hanya dia anak orang kaya. Ia pikir memdapatkan Rara itu mudah tapi kenyataan lebih susah.

     "Sayang ayo kita masuk  kembali Bilqis cari kamu" ucap Gus Yusuf tersenyum.

     Rara menganggukan kepalanya "ustadz Rara takut dia akan kembali"jawab Rara menatap Gus Yusuf.

    "Tenang ya, ada suami kamu yang akan melindungi kamu maka jangan khawatir ya sayang" ucap Gus Yusuf.

     "Tapi Rara" ucapan Rara terputus ketika Gus Yusuf mencium bibir membuat Rara tidak bisa berkutik.

       "Ustadz," ucap lirih Rara.

Gus Yusuf melepaskan bibirnya dari Rara dan menatapnya dengan lembut. Dia bisa merasakan keraguan dan kekhawatiran dalam diri Rara.

"Sayang, maafkan aku jika aku terlalu bersemangat. Aku hanya ingin menunjukkan betapa besar cintaku padamu dan berjanji untuk selalu melindungimu. Kamu tidak perlu takut, karena kita akan menghadapi segala rintangan bersama-sama," ucap Gus Yusuf dengan nada lembut.

Rara mengangguk dan tersenyum, merasa tenang dengan ucapan dan tindakan Gus Yusuf. Dia tahu bahwa dia dapat mempercayai suaminya dan bersama mereka dapat mengatasi setiap rasa ketakutan.

"Saya percaya padamu, Gus. Aku tahu bahwa kamu akan selalu menjadi pendampingku dan melindungiku. Bersamamu, aku merasa aman dan dicintai," ujar Rara dengan penuh keyakinan.

Dalam kehangatan cinta dan kerja sama mereka, Gus Yusuf dan Rara siap untuk menghadapi masa depan mereka dengan penuh keberanian dan kebahagiaan. Mereka berjanji untuk saling mendukung dan menjadi sumber kekuatan satu sama lain, menjalani kehidupan pernikahan yang penuh cinta dan kebahagiaan.

Rara, begitu kaget saat mendapatkan ciuman ke dua dari Gus Yusuf. Ia tidak menyangka kalau suaminya itu sang mesum sekali.

     "Ustadz jangan cium Rara lagi. Bagaimana kalau rara hamil. Kan Rara masih sekolah" sambung Rara.

      "Sayang mana ada ciuman, langsung hamil sih kamu ini" jawab Gus Yusuf tersenyum.

     " tapi, Kata teman Rara. Ciuman itu bisa hamil" ucap Rara menangis.

Gus Yusuf dibuat geleng-geleng kepala melihat ke polosan sang istri keduanya. Membawa Rara bersandar di bahu sang suami.

      "Sayang udah yah jangan khawatirkan ini semua. Meskipun kamu hamil kan ada suami kamu yang akan menjaga kamu dan calon anak kita." Jawab Gus Yusuf.

     "Tapi janji gak akan tinggalkan Rara kan. Ustadz". Ucap Rara menangis.

    "Siapa yang akan meninggalkan kamu atuh sayang kamu itu sangat berharga bagiku." Jawab Gus Yusuf menatap wajah cantik sang istri.

Gus Yusuf memeluk Rara dengan hangat dan mengusap lembut punggungnya. Dia berusaha menenangkan istri keduanya yang sedang bersedih.

"Sayang, aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kamu sangat berharga bagiku dan calon anak kita. Aku akan selalu berada di sampingmu untuk melindungi dan mencintaimu, baik dalam keadaan baik maupun buruk," ucap Gus Yusuf dengan penuh keyakinan.

Rara menatap Gus Yusuf dengan mata penuh harapan dan mempertimbangkan kata-katanya. Dia merasakan ketulusan dan kesungguhan di dalamnya dan mulai merasa tenang.

"Terima kasih, Gus. Aku percaya padamu. Kita akan menghadapi masa depan ini bersama-sama, dan aku tahu bahwa kita akan saling mendukung dan mencintai satu sama lain seiring berjalannya waktu," ujar Rara dengan suara lembut.

Dalam pelukan yang penuh cinta dan kehangatan, Gus Yusuf dan Rara memperkuat komitmen mereka untuk tetap bersama dan menjaga keluarga yang mereka bangun. Mereka berjanji untuk saling mendukung, saling melindungi, dan saling mencintai sepanjang hidup mereka.

Dari ke jauhan Ning Husna memperhatikan kedekatan suaminya dengan istri keduanya itu. Ia merasa sakit ketika suaminya berpaling dan membagi kasih sayang dan cintanya kepada wanita lain.

     'ya Allah sesakit ini melihat suamiku lebih mencintai maduku ini yang masih polos itu. Apa aku ikhlas harus membagi suamiku untuk Rara. Beri kan hambamu ini petunjuk ya allah.' doa dalam hati.

       "Nak, kemana suami kamu? Kok gak keliatan dari tadi setelah acara pernikahan adik kesayangannya." Ucap ummi Anita.

    "Mas Yusuf lagi sama Rara ummi. Di kamar soalnya ummi tau kan Rara baru pertama hidup jauh dari nenek dan kakeknya pasti belum bisa dengan lengkungan kita" jawab Ning Husna.

    "Hehe, iya ummi hampir lupa ummi sekarang mempunya dua memantu." Ucap ummi Anita tersenyum.

    "Biar ummi panggil mereka untuk makan malam bersama." Sambung ummi anita

Ning Husna merasa sedih dan sakit hati melihat Gus Yusuf semakin dekat dengan Rara. Dia berusaha mencari kekuatan dalam hatinya dan berdoa agar diberikan petunjuk oleh Allah dalam menghadapi situasi ini.

Ketika Ummi Anita menyarankan untuk memanggil Gus Yusuf dan Rara untuk makan malam bersama, Ning Husna mencoba tersenyum walaupun hatinya terluka. Dia tahu bahwa dia harus menerima situasi ini dengan lapang dada dan berusaha untuk tetap menjaga keharmonisan keluarga.

"Iya, Ummi. Aku akan memanggil mereka untuk bergabung," ucap Ning Husna mencoba menunjukkan kebahagiaan yang dia rasa.

Dia berharap bahwa dengan tetap mencintai, menjaga kesatuan keluarga, dan dengan dukungan dari keluarga yang lain, dia akan dapat menemukan kebahagiaannya sendiri dalam hubungan poligami ini.

1
Raditia Akbar
ceritanya lerlalu berbelat belit
Elva Evoot: kalau gak suka gak usah di baca kak.
total 1 replies
Elva Evoot
bagus
rhani bhelLo💕
ini tuh tokohnya Bilqis apa Yumna si ???????????
Elva Evoot: Bilqis aku lupa di ubah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!