NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menjalankan rencana

Michael dan clara pergi untuk menemui felix ditaman. Clara ingin mengenalkan Michael pada felix, ia berharap jika felix bisa akrab dengan Michael.

"Ibu!" Teriak felix dengan senang menghampiri clara. Felix melihat Michael dengan perasaan bingung, ia tidak pernah bertemu dengan Michael sebelumnya. Clara yang menyadari itu tersenyum menatap felix, ia merasa felix sangat imut ketika menunjukkan raut wajah seperti itu.

"Felix ini paman Michael, dia adalah teman ibu," ujar clara memperkenalkan Michael pada felix.

"H-halo senang bertemu dengan paman Michael," ucapnya terbata bata sambil memberi hormat.Felix sangat gugup ketika bertemu dengan orang lain.

"Halo felix, paman juga senang bisa bertemu dengan felix."  Sapa Michael dengan ramah. Michael merasa felix mirip dengan clara sehingga membuatnya teringat clara kecil dulu.

"Apa yang sedang kau pikirkan Michael ." Clara menepuk bahu Michael yang sedang melamun.

"Aku jadi teringat saat kau masih kecil ketika melihat felix," jawab Michael sambil tertawa kecil menatap felix.

"Jadi apa yang sedang kau lakukan felix," Lanjut Michael penasaran.

"Saya sedang mengambil bunga untuk ibu." Felix memberikan setangkai bunga mawar merah kepada clara sambil tersenyum.

"Terima kasih ya felix." Clara dengan senang mengambil bunga yang diberikan felix pada nya.

"Felix, apa kau ingin bermain petak umpet bersama paman."

"Boleh kah!" Seru felix kegirangan. Selama ini tidak ada yang mengajak nya bermain dikastil dan itu pasti membuatnya kesepian. Clara merasa bersalah pada felix selama ini karena telah mengabaikan nya begitu saja.

"Ibu? Apa ibu tidak ikut?" Tanya felix membuyarkan lamunan nya tadi.

"Felix, ibu mu itu sangat payah bermain petak umpet jadi dia pasti tidak bisa ikut," ledek Michael membuat Alis clara mengeryit.

"Apa! Itu karena kau kebetulan menang saja Michael ," timpal clara dengan kesal. Jika di ingat ingat clara tidak pernah menang bermain petak umpet bersama Michael saat kecil. Ia selalu mudah ditemukan begitu saja oleh Michael.

"Kalau begitu tunjukkan pada kami jika kau memang hebat, bukan kah begitu felix ?" Michael semakin meledak clara. Ia hanya ingin bergurau dengan teman nya saja.

"Itu benar ibu, jadi ibu akan jaga dan kami akan bersembunyi," jawab felix mendukung Michael.

"Felix bagaimana bisa kau melakukan itu pada ibu." Clara merasa sedih karena felix mendukung Michael dan bukan dirinya.

"Baik lah aku akan berjaga, jika aku menemukan kalian aku akan menjewer telinga kalian," ujar clara sebal namun sebaliknya felix dan Michael tertawa melihat raut wajah cemberut clara.

Mereka pun bermain hingga sore. Dan kini mereka akan bersiap untuk makan malam bersama. Makanan telah disajikan oleh pelayan kastil untuk menyambut tamu.

"Paman Michael, apa besok kita bisa bermain lagi?" Tanya felix dengan senang. Ia duduk disamping Michael dan mereka terlihat begitu akrab.

"Tentu saja, kita bisa bermain sepuas nya jika felix menginginkan nya."

Duke yang melihat keakraban itu membuat nya tidak senang. Ada perasaan aneh pada dirinya, bisa dikatakan jika dia cemburu pada marques Michael hilton karena ia begitu terlihat akrab bersama clara dan felix. Mereka terlihat seperti keluarga dan duke merasa seperti orang asing yang berada ditengah tengah suasana itu.

"Duke apa yang sedang anda pikirkan," clara memegang tangan duke membuyarkan semua lamunan duke.

"Ha? Ada apa?" Tanya duke menatap clara yang duduk disamping nya.

"Marques Michael hilton dari tadi memanggil anda duke tapi anda tidak mendengar nya, apa anda baik baik saja. " Clara terlihat khawatir hingga alisnya mengernyit.

"Maaf saya tadi melamun, ada apa marques?."

"Saya ingin mengajak clara dan felix ke ibu kota untuk mencari bahan obat herbal disebuah apoteker," ucap Michael meminta izin pada duke untuk membawa clara dan felix ke ibu kota bersamanya.

"Wah ibu kota? Ayah boleh kah aku pergi bersama paman Michael," timpal felix dengan ekspresi imutnya agar duke terayu dengan bujukan nya. Tentu saja duke tidak bisa menolak permintaan anak nya itu, Ia menghela napas sejenak.

"Baiklah boleh, tapi kau harus menuruti ucapan ibu mu dan jangan sampai menyusahkan paman Michael."

"Baik ayah." Balas felix dengan senang. Duke sebenarnya ragu untuk menyetujui nya entah perasaan aneh apa yang duke rasakan sekarang. Mereka pun melanjutkan makan malam nya.

"Apa kau sudah mencari informasi Michael yang aku suruh?" Tanya duke yang sedang duduk disofa ruang kerjanya pada butler.

"Ini tuan, seperti nya tidak ada yang mencurigakan mengenai informasi tuan Michael." Butler memberikan sejumlah dokumen yang berisi segala informasi mengenai Michael. Duke membuka dokumen tersebut namun benar saja tidak ada yang mencurigakan mengenai informasi nya.

"Baiklah kau boleh pergi," tukas duke. Lalu butler memberi hormat sebelum undur diri. Namun sebelum butler pergi tiba tiba saja.

Tok tok

Pintu kerja duke diketuk oleh seseorang ditengah malam. Ia mengeryit kan alisnya menatap pintu kerja nya. Siapa yang mengetuk pintu kerja nya ditengah malam begini, seharusnya semua orang sudah terlelap.

"Duke, ini saya Michael ."

'Kenapa dia ada disini, apa dia mendengar nya.' Batin duke dalam pikiran nya.

"Masuklah."

Michael membuka pintu tersebut sambil membawa sebotol bir dan dua gelas yang ia pegang. Ia mendapat kan nya dari seorang pelayan kastil duke. Michael menghampiri duke dan duduk dihadapan nya.

"Apa yang anda lakukan disini?" Tanya duke dengan malas.

"Saya ingin mengajak anda minum, tidak enak jika minum sendirian saja," jawab Michael dengan tersenyum ramah. Sebenarnya Michael punya rencana lainnya.

"Tapi jika anda sibuk saya bisa kembali saja," sambung Michael. Ia berharap jika duke mencoba menahan nya pergi dan menerima ajakan nya.

"Tidak, saya tidak sibuk. Butler kau bisa pergi."

"Baik tuan," ujar butler lalu pergi meninggalkan kedua pria itu.

'Berhasil'  gumam Michael.

Michael pun menunjukkan senyuman palsunya pasa duke karena telah menerima ajakannya, ia menuangkan bir kedalam gelas duke yang telah ia bawah tadi.

"Saya dengar anda membangun sebuah rumah sakit, apa semua nya berjalan dengan lancar," tanya duke sekedar basa basi. Ia tahu ketika sekilas membaca informasi mengenai Michael tadi.

"Ya semua nya berjalan lancar, saya sedang mengembangkan obat untuk sekarang," jawab Michael meneguk gelasnya hingga meninggal kan setengahnya didalam gelas.

"Itu bagus, saya harap jika felix tidak akan menyusahkan anda ketika pergi ke ibu kota besok."

"Anda tidak perlu khawatir, felix adalah anak yang penurut dan saya akan menjaganya duke."

"Terima kasih marques," katanya merasa lega.

"Duke, apa anda sedang mencari informasi mengenai saya," tukas Michael menatap dokumen berwarna hitam yang tergeletak diatas meja. Sebenarnya ia tidak sengaja menguping pembicaraan duke dengan butlernya.

Duke terkejut mendengar itu ia tidak ingin jika Michael tahu mengenai ini.

"Maafkan saya marques, saya tidak bermaksud untuk bersikap tidak sopan pada anda seperti itu saya hanya ingin lebih berhati hati saja. Maafkan saya karena telah melakukan hal itu," balas duke merasa menyesal dengan apa yang ia lakukan.

"Saya mengerti jadi anda tidak perlu meminta maaf, saya bersyukur jika duke adalah orang yang berhati hati dalam segala hal."

"Saya juga dengar dari clara bahwa anda akan bercerai dengan clara sebulan lagi, apa itu benar?" Lanjut nya menyeringai. Hal itu membuat duke semakin terkejut. Ia tidak bisa mengelak pertanyaan itu karena clara telah memberi tahu Michael mengenai hal ini.

"Ya itu benar."

"Syukurlah kalau begitu saya bisa memiliki kesempatan untuk mendekati clara," ujar nya menyeringai menatap duke yang terlihat marah ketika Michael mengatakan hak itu.

"Apa yang anda katakan marques!" Pekik duke dengan kesal. Ia mengepal kan tangannya dan alisnya mengernyit, tampaknya ia begitu kesal pada marques.

"Apa anda tidak tahu jika clara adalah cinta pertama saya, ya tentu saja anda tidak tahu hanya saya dan clara lah yang tahu. Dan jika anda bercerai dengan nya maka itu memberikan kesempatan pada saya untuk mendekatinya,"

Duke semakin kesal hingga uratnya tampak menonjol di area leher nya, ia menguatkan rahangnya dan juga kepalan tangan nya.

"Marques clara masih menjadi istri saya, jadi anda tidak bisa melakukan hal seperti itu." Tegas nya dengan sorot mata yang tajam menatap Michael. Membuat siapa pun yang melihat nya ketakutan, namun Michael tetap bersikap tenang agar rencana nya berjalan lancar.

"Duke kenapa anda bersikap seperti itu, jika anda ingin bercerai dengan nya maka anda harus segera mencoba melepaskan nya," sahut Michael tertawa kecil menatap duke dengan senyuman.

"Jadi jangan salah kan saya jika saya mendekati nya, kalau memang duke tidak ingin melepaskan nya maka batalkan saja perceraian anda," ucap Michael bangkit dari duduknya ia masih tersenyum menatap duke. Namun ia melihat duke hanya terdiam saja ketika ia mengatakan hal itu.

"Kalau begitu saya undur diri duke," lanjutnya memberi hormat lalu pergi keluar dari ruang kerja duke.

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!