NovelToon NovelToon
Wasiat Pembawa Cinta

Wasiat Pembawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Uswatun hasanah

natasya,.
seorang sekretaris yang kehilangan bos yang sangat baik, kepemilikan perusahaan harus jatuh pada sang putra,
tanpa Tasya sangka, mendiang bos nya memberikan wasiat menjodohkan Tasya dengan putra nya Arkan,

apa mungkin mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

coklat hadiah

Tidak di pungkiri cek cok di dalam terjadi, namun Arkan tidak perduli dengan ucapan Nathalie, menurut nya dia bukan orang yang special,

"Arkan kamu itu kenapa sih, setelah menikah ga pernah jawab telpon aku, apa lagi pesan aku ga pernah kamu baca"

"aku sibuk" tangan Arkan terus membuka lembaran laporan yang Tasya serahkan tadi pagi,

"Arkan dengerin aku" Nathalie berdiri mendekat pada kursi kerja nya, ia begitu saja duduk di pangkuan Arkan dan bergelantung manja

"aku jauh jauh dari London dan membiasakan diri tinggal di Indonesia, tapi kamu malah cuekin aku" wajah mereka saling Berhadapan, sungguh memang Nathalie berani,

"aku ga pernah minta kamu untuk datang"

Wajah Nathalie memerah, antara malu dan kesal

"dengar, kita tidak terikat hubungan apa pun, jika kamu mau pulang, silahkan. kamu tau kan kedatangan ku ke sini untuk apa? aku ga punya waktu buat kamu"

"apa ini karena perempuan itu? "

"jangan bawa bawa orang lain, silahkan kamu keluar, saya sibuk"

Nathalie tidak mau perjuangan nya sia sia, ia mendekat mencium bibir Arkan dengan rakus, tangan nya tidak tinggal tinggal diam, membuka dasi dengan paksa melemparkan nya sembarangan, lalu membuka beberapa kancing atas kemeja Arkan, tangan nya sibuk membuka sabuk Yanga Arkan pakai,

Arkan melepaskan Nathalie, mendorong nya sampai membuat ia jatuh dari pangkuan nya, tidak banyak bicara, Arkan bangkit meraih kunci mobil dan hp milik nya, menarik Nathalie paksa untuk keluar ruangan...

Tasya terkejut, di tengah pikiran nya tentang bagaimana keadaan di dalam, ia mendapati suami nya dengan baju berantakan, mengandeng perempuan itu keluar,

"saya akan keluar" hanya itu yang Arkan ucapkan, tanpa menunggu jawaban dari Tasya ia melanjutkan langkah nya

"hufttt, sabar Tasya, dasar laki laki buaya, bisa bisa nya dia pergi dengan perempuan lain, terus dia pulang ke rumah peluk peluk istri nya" Tasya mengomel, ia terpaksa menutup pintu ruang Arkan karna terbuka begitu saja,

Tasya seketika terdiam, melihat dasi suami nya tergeletak begitu saja di lantai, mata nya memanas tiba tiba

"hey mata, ada apa dengan mu? bukan kah kamu sendiri ikut berkomitmen untuk tidak ikut campur dengan segala urusan lelaki itu? sekarang kenapa kamu bereaksi hanya melihat ini?? “

Tasya menutup pintu, ia tidak berniat merapihkan dasi suami nya itu, ini jam istirahat, ia pun bergegas merapihkan meja nya, Tasya akan keluar mencari angin segar..

Tasya berjalan, menelusuri taman yang kemarin ia dan Arkan kunjungi, memilih cemilan yang di jajakan pedagang di pinggir jalan, jam istirahat begini cukup ramai ternyata,

Pilihan nya jatuh pada ketoprak yang terlihat menggoda, ia memesan satu, duduk menunggu beberapa antrian dengan sabar, di sebelah nya ada perempuan menggendong anak mungkin umur dua tahun, mereka terus saja bercanda mengisi waktu, "apa kita akan punya anak? “ pertanyaan Arkan begitu saja melintas di pikiran nya,

"ya dia benar benar asal bicara sepertinya, bagaimana bisa dia berucap begitu sedangkan di hidupnya ada beberapa perempuan"

Setelah sabar menunggu antrian nya, Tasya menikmati ketoprak nya, entah sejak kapan dia tidak makan di pinggir jalan begini, bu Arum dulu selalu meminta Tasya temani jelas sudah mereka akan makan di restoran.

ketoprak nya habis, jam istirahat nya masih ada, Tasya akan berkeliling saja di dalam taman mengisi waktu,

Tasya mengambil beberapa foto pemandangan sekitar, saking asik nya, ia tidak tau ada yang memperhatikan nya dalam jarak aman,

"kakak.. " seorang anak memakai seragam SD menghampiri Tasya,

"iya de ada apa? “

"ini.. " dia memberikan tangan nya yang di sembunyikan di belakang, ada coklat & setangkai bunga mawar putih

"buat kakak? “

"iya dari om ganteng"

Tasya tertawa, "mana om ganteng nya?"

si anak berbisik "katanya aku ga boleh kasih tau, kalo aku kasih tau aku juga ga akan dapet coklat".

Tasya tambah tertawa, anak SD mungkin kelas dua ini sangat lah lucu..

"baiklah kakak terima, tolong sampaikan terimakasih sama om ganteng, kakak suka coklat nya"

"yeay... dadah kak" si anak langsung pergi, Tasya memperhatikan anak perempuan itu menjauh "apa ini dari Arkan? “ pikiran Tasya pada suami nya, tapi bukan kah Arkan sedang pergi...

Entah mengapa memikirkan itu Tasya jadi malas, jam sudah menunjukan pukul satu siang, itu artinya jam istirahat nya sudah habis, namun kaki nya malas beranjak, ia malah duduk berlama lama menikmati coklat pemberian dari om ganteng katanya,

Arkan buru buru menuju ruangan nya, ia menghawatirkan keadaan sang istri, namun sampai di depan meja nya, laptop masih terlipat, dan meja pun rapih.. "apa dia sudah pulang? atau belum kembali dari istirahat"

Arkan menelpon istri nya, tapi sayang no nya tidak aktif, selama ini Arkan jarang sekali menelpon sang istri. Tasya lah yang sering menelpon nya urusan pekerjaan.

"hallo tante, apa tante sama Tasya? “ Arkan menelpon Anggi

"engga Arkan, tapi tante sempet liat Tasya keluar sendiri tadi istirahat. ada apa? “

"tadi saya ada urusan dan pergi, tapi sampai sekarang jam dua Tasya belum kembali. nomor nya pun ga aktif"

"coba telpon ibu nya. siapa tau dia pulang istirahat di sana"

"baik tante"

Arkan tidak menelpon, ia langsung datang ke rumah mertuanya,

"Tasya ga datang nak, memang kalian ga istirahat sama sama?"

"tadi saya keluar ada urusan bu"

"waduh, kemana ya, Tasya ga pernah ngilang gini sebelum nya"

Tasya sengaja menonaktifkan hp nya, ia sedang tidak mau di ganggu..

"mbak, boleh saya ikut duduk? " seorang laki laki datang dengan tas di punggung nya, kursi cukup luas, Tasya mengangguk menggeser duduk nya.

"silakan mas"

Tasya memperhatikan laki-laki itu, ia mengeluarkan perlengkapan melukis, Tasya sangat senang melukis. namun hobi nya itu tidak tersalurkan,

"mbak lagi apa sendirian? “

"hmmm? lagi gabut aja... "

laki-laki itu tersenyum, ia mengulurkan tangan,

"boleh kita kenalan" Tasya menatap tangan yang menggantung itu, ia tersenyum, menerima uluran tangan nya

"saya Rendy"

"Tasya"

"salam kenal ya? “

Tasya mengangguk..

Rendy melanjutkan persiapan nya, namun sebuah lukisan sudah ia buat terlebih dulu, Rendy memberikan nya pada Tasya,

"ini hadiah perkenalan kita"

Tasya penasaran, ia menerima lukisan itu,

sebuah gambar perempuan sedang duduk sendiri memandangi danau di depan nya, Tasya mengerutkan kening nya.

"lho apa ini aku? “ Tasya terkejut, Rendy tertawa

"selain cantik, kamu ternyata cerdas" puji Rendy

"tapi kapan kamu lukis nya? “

"ga lama kamu duduk di sini" jawab Rendy cuek, ia mulai menggores kan lagi pensilnya, memulai satu lukisan lagi,

Tasya tentu tertarik dengan seni yang satu ini, semangat nya tentang hobi yang tidak tersalurkan bangkit lagi.

1
Dani M04 <3
Author, aku jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang kamu deskripsikan di cerita ini 😍
Fitri Uswatun Hasanah: ayo kak😃
total 1 replies
Kruzery
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
Fitri Uswatun Hasanah: 🥰 terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!