setelah berusaha ikhlas melepas nya,aku merasa bahwa aku selama ini seperti di butakan oleh cinta, selalu menuruti kata-kata nya,tunduk padanya,dan setelah ku bayangkan ternyata aku seperti hidup dalam penjara,dan sekarang baru bisa keluar dan menghirup udara segar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryasakdja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab. 10
Sudah beberapa Minggu ini adik sepupunya Sahril sering menghubungiku,dia menanyakan keadaan di kampungku,dia juga menanyakan hubunganku dengan Sahril namun ujung-ujungnya dia nanya kabar Sahril kalau lagi ada di kantor saat bersamaku dan rekan-rekan kerja lainnya.
Kebetulan adik sepupunya Sahril itu berada di desa sebelah tidaklah jauh dari desaku,aku menyuruhnya ke sini saja kalau ingin tau banyak tentang desa ini,malah dia menjawab "belum waktunya kak,"kok aku jadi bingung sendiri dibuatnya.
Aku mencari tau asal usul gadis itu,aku pernah bertemu denganya tapi hanya sekali saja,aku bertemu dengannya di rumahnya Sahril,waktu itu aku ikut bantu-bantu di rumahnya Sahril atas doa tahlilan kakeknya Sahril,aku ketemu sama dia d sana, orangnya masih sangat muda seumuran sama adik aku tapi aku dengar dari tetanggaku yang suka ngegosip kalau perempuan itu sudah menikah .
Dia menikah sirih dengan kekasihnya, karena umurnya yang masih sangat muda dan belum wajib untuk menikah,namun tetanggaku bilang dia sudah berpisah dengan suaminya karena suaminya meninggalkannya begitu saja,kata tetanggaku suaminya tidak tahan dengan ke joroknya, tetanggaku memang julid bangat,kalau ngegosip dari akar-akarnya,bahkan aku cuma nanya nama perempuan itu dia udah ceritain panjang lebar tentang perempuan itu.
Setiap hari Arini (sepepu Sahril) selalu menghubungiku.katanya dia ingin berteman denganku,dia selalu menanyakan kabarku setiap hari,kata ya biar lebih dekat dengan calon istrinya kakak sepupunya,namun aku tidak tertarik dengan tawaran pertemanan itu,aku lebih mengarah untuk menyelidik wanita itu,karena aku sudah mulai curiga padanya yang selalu saja menanyakan Sahril kalau lagi di kampung ini, seakan-akan dia ingin tahu semua aktivitas Sahril setiap hari,
Dia berpikir aku adalah wanita bodoh,karena sela beberapa bulan ini aku memang selalu membalas hubungannya denganku,mungkin dia percaya bahwa aku memang polos dan tidak akan mengetahui yang sebenarnya,namun tingkahnya yang membuatku curiga saja,karena aku juga setiap hari selalu mendengar gosip yang tidak enak di telingaku,aku memutuskan untuk mencari tau semua ini,
Namun belum sempat aku mencari tau masalah ini aku sudah di tegarkan oleh semua rekan kerjaku,dan bahkan aku tidak mengerti dengan semua sikap mereka yang seolah menyemangati aku,aku hanya bingung,entah apa yang mereka dengar dari luar sana,memang selama ini aku keluar rumah hanya untuk datang ke tempat kerja lalu pulang lagi ke rumah setelah jam tidurnya orang-orang kampung,aku sudah tidak pernah duduk dengan tetangga untuk sekedar bergosip
Teman-teman kerjaku jadi bingung karena melihatku yang ternyata baik-baik saja dengan keadaan ini,
"raya kamu kok biasa aja,padahal hubungan kamu sama Sahril udah lama banget Lo"
" ya aku memang seperti ini,emang apa yang salah dari hubungan lama kami?"tanyaku kebingungan
"jadi kamu mau jadi istri keduanya Sahril? Kamu siap Ray?"tanya tanteku selaku rekan kerjaku,
"Sahril udah nikah Ray"pungkas temanku yang satu
Mendengar semua itu aku bagai tersambar petir di siang bolong, dadaku rasanya sesak,namun aku berusaha untuk tetap bersikap biasa aku tidak menunjukkan kesedihanku,aku akan mencari tau dulu semuaasalah ini,aku harus mengetahui nya sendiri,aku tidak puas jika hanya mendengar dari orang-orang.
Memang sudah cukup angker bagiku gosip para ibu-ibu di kampung selama ini,namun aku berusaha bungkam dan selalu menghindar,sampailah gosip ini di kantor kelurahan tempat ku bekerja,aku tidak bisa menghindarinya lagi,aku cari mencari tau semua ini tanpa bersuara apa pun,
