Berandal Jatuh Cinta

Matahari menyinari ruangan dengan membawa kehangatan ke dalam rumah baru yang mereka tinggali, mereka berdua menjalani aktivitas seperti biasanya. terlihat Anya berada di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk arga. Arga yang baru saja terbangun dari tidur melangkah kan kaki ke dapur untuk menemui Anya, arga menunggu sarapan yang dibuat oleh Anya di meja makan sembari memandangi Anya dengan penuh kasih sayang. Tidak lama setelahnya Anya menyajikan masakan buatannya untuk arga.

"Sarapan ini terlihat enak Anya,terimakasih ya" kata Arga sembari melempar senyum kepada Anya.

Anya duduk dan tersenyum tipis tapi dia kali ini terlihat sedikit gelisah. "aku senang jika kau benar benar menyukainya... tapi aku ingin membicarakan sesuatu arga."ucap Anya dengan nada tegas.

"Tentu... katakan saja Anya apa yang kau pikirkan saat ini? "

Dengan suara lembut namun tegas. "aku ingin kita segera menikah arga."

Arga terkejut, matanya tiba tiba membesar dibuatnya, selama ini arga masih belum memikirkan hal tersebut. Mengingat situasi yang cukup berbahaya saat ini, namun dirinya bingung jika harus menolak sebab Anya adalah cinta sejatinya. ia juga merasa bahwa ini adalah hal penting bagi Anya.

setelah hening sejenak. "Anya aku terkejut... aku tidak menyangka kau mengatakan hal ini, mengapa kau ingin menikah dengan ku sekarang?"

Emosi Anya meluap. "Arga aku mencintaimu.. aku tidak bisa hidup dengan ketidakpastian ini... aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu dariku setiap hari aku mengkhawatirkanmu, aku tidak ingin kehilangan dirimu lagi arga... aku memiliki keyakinan apabila kita menikah aku akan lebih kuat untuk menghadapi semua ini."

Arga kembali terdiam, ia merasa bingung tidak mengerti harus berbuat apa... sebenarnya ingin sekali ia menikahi Anya namun ia merasa bahwa saat ini bukanlah momen yang pas... sebab saat ini bahaya masih mengintai mereka, ia takut jika ia menikahi Anya, ia akan menyeret Anya dengan masalah yang begitu besar."Aku juga mencintai kamu Anya... cintaku lebih dari apapun, aku juga ingin menikahi mu namun kau tahu kan situasi saat ini? aku hanya tidak ingin kau terlibat dengan masalah ku."

"aku tahu arga, tapi aku tidak peduli dengan apa yang terjadi padaku ketika aku menikah denganmu... aku sudah terlibat.. aku hanya ingin kita bisa saling mengandalkan satu sama lain sebagai suami istri."

"aku sayang padamu Anya... tapi menikahi kamu saat ini membuatku khawatir sebab itu mungkin akan membuatmu semakin rentan."arga berusaha menjelaskan maksudnya pada anya.

Anya menatap Arga penuh keseriusan. " aku tidak peduli lagi arga.. aku lebih baik menghadapi semua masalah yang menimpa kita sebagai istrimu daripada aku terus seperti ini... aku tidak bisa hidup dengan ketidakpastian... jika kau memang mencintai aku ... tolong arga pertimbangkan permintaanku ini."

Arga merasakan beban yang begitu berat di pundaknya ia merasa bimbang, namun ia juga tidak ingin mengecewakan Anya.

"baiklah Anya aku akan menikahi mu... Jika memang ini yang kamu inginkan maka aku akan melakukannya.. tapi aku ingin kau tahu bahwa mungkin ini tidak akan mudah... Akan ada banyak hal yang kita lalui bersama nantinya."

Anya tersenyum bahagia mendengar jawaban tulus yang keluar langsung dari mulut arga.

"terimakasih arga.. aku pasti siap dengan segala konsekuensinya... aku tahu ini keputusan besar, kita pasti bisa menghadapi segala rintangan bersama sama."Anya memeluk arga.

Dengan keputusan ini mereka akan menjalani kehidupan bersama sama, babak baru akan mereka hadapi. mereka sudah bertekad untuk itu.

_________

Malam pun tiba... Arga menghubungi Rudi. "kamu sibuk sekarang? "

"enggak, memangnya ada apa arga? "

Dengan nada serius arga berbicara. "ada yang ingin aku ceritakan rudi... kita bisa ketemu?

"aku nggak sibuk hari ini... bagaimana jika kita bertemu di rooftop gedung tua malam ini?"

Arga menyanggupinya dan pergi menuju kesana. sesampainya disana langit membentang diatas kota, Arga berdiri di tepi atap bangunan tua itu. menghisap rokok sembari melihat pemandangan kota yang begitu indah.

Rudi menanyakan maksud arga menghubungi dirinya"Kau mau cerita apa arga? "

Dengan nada berat. "Anya ingin aku segera menikahinya Rudi."

Rudi terkejut dia keheranan, ia tahu bahwa arga dan Anya saling mencintai.. namun ia tidak membayangkan mereka akan menikah di situasi yang sangat rumit ini.

Dengan mata melotot. "kau serius arga? di situasi seperti ini? kau habis melakukan apa dengan Anya? kau bilang tidak ingin melibatkan Anya bukan?"

Arga menundukkan kepala." aku pun terkejut dengan keinginan Anya Rudi... tapi dia serius, dia bilang dia sudah tidak sanggup lagi hidup dengan ketidakpastian. Dia bilang dia lebih baik menghadapi semua masalah ini sebagai suami istri."ujar arga sembari membuang puntung rokoknya.

Rudi terdiam ia berusaha memahami situasinya saat ini. Ia tahu bahwa Anya adalah wanita yang tangguh, namun menurutnya keputusan untuk menikah di situasi seperti ini adalah hal yang sulit untuk dipahami.

Dengan keprihatinannya. " aku tidak bisa memahaminya arga, kita baru saja merencanakan pertempuran melawan guntur, kita juga baru saja membuat perjanjian dengan bandit bandit jalanan bahkan mafia sekalipun dan kau akan menikahinya? kau sadar kan betapa bahayanya ini semua? "

Dengan wajah kebingungan arga pun mengangguk. "aku tahu Rudi, tapi aku sangat mencintainya... aku tidak bisa lagi menolak permintaannya aku takut mengecewakan dia."

Rudi menepuk bahu arga. "aku tahu kau begitu mencintai Anya... tapi yang perlu kau tahu ini semua tidak akan berjalan dengan mudah, jika guntur tahu akan hal ini, ia akan menganggap ini sebagai kelemahan mu."

Arga kembali mengangguk."aku tahu akan hal itu.. namun aku memang tidak bisa membiarkan Anya terus menunggu, dia sudah banyak berkorban untukku jika ini memang membuat dia bahagia maka aku akan melakukannya."

"yah... meskipun begitu kau harus tetap berhati hati arga, jangan sampai disaat pernikahan mu digelar musuh malah menyerangmu."

"aku tidak akan membiarkan siapapun mengacaukan pernikahan ini Rudi.. aku akan melakukan apapun untuk melindungi Anya dari bahaya, aku akan merencanakan semuanya dengan hati hati."

Rudi menyadari betapa dalamnya cinta mereka berdua, meskipun rencana mereka sulit untuk dipahami, Rudi tetap mendukung mereka berdua.