Terpesona Cinta Sang Vampire

Suara pagi dikediaman Nara berbeda dengan biasanya, terlihat sangat ramai karena kehadiran sahabat mama Laras bersama anaknya.

Pagi ini kedua paruh baya itu sibuk memasak dan menyajikan makanan mereka diatas meja makan keluarga.

" Ohya ras .. apa anak-anak sudah bangun yah " tanya meli sambil membawa udang saos asam manis kesukaan putra dan putri dari sahabatnya itu.

" Hmm .. mungkin mereka lelah setelah merayakan lagi ulang tahun Nara .. kan kemarin juga dia baru kembali kekamarnya tengah malam juga mel " balas Laras sambil menuangkan susu pada gelas masing-masing penghuni rumahnya saat ini.

" Benar juga kamu ras .. Jayden juga kemarin belum sempat istirahat saat sudah sampai sini .. ia segera menelfon kepala chef yg diparis kata ingin membuat kue buatannya sendiri " ujar meli.

" Wahhh ..  hebat sekali Mel anakmu sampai mau berkutat didapur .. padahal kebanyakan anak jaman sekarang lebih memilih yg instan tanpa mau repot-repot untuk menguras tenaganya " puji Laras yg diangguki oleh meli.

" Yahh memang sifat Daddy sama anak ga beda jauh juga sihh ras .. suamiku juga gitu kadang suka kedapur membuat makanan yg dia ingin .. aku bersyukur banget ras sifat itu menurun pada Jayden .. karena nanti saat sudah menikah dia bisa memanjakan lidah istrinya dengan buatannya " ujar meli yg membuat mereka berdua tertawa dengan obrolan kecil pagi ini.

" Wahhh .. kalian masak bareng.. pantas aja bau masakannya tercium sampai taman belakang .. hummm .. sepertinya lezat sekali ini " puji Bagas pada kedua wanita yg saat ini menyelesaikan tugasnya pada menu sarapan hari ini.

" Iya dong pahh .. kapan lagi kita bisa kaya gini kalo ga meli lagi nginap disini ya kan mell "

" Alright.. kita sudah masak makanan kesukaan kalian semua .. kujamin hari ini bakalan pada nambah makannya .. wkwkwk " balas meli sambil tertawa renyah.

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara langkah kaki dari tas tangga rah itu menuju ruang makan, terlihat wajah kedua anak putra putri paruh baya itu yg terlihat sangat bahagia dan lebih fresh lagi.

Nara segera berlari menuju meja makan ketika matanya melihat udang saos manis yg ada pada meja makan.

" Woahhh .. ada udang asam manis .. jayy buruan sini ada makanan kesukaan kita " panggil Nara antusias pada Jay yg jalan dengan santai menuju meja makan.

" Putri papah cantik sekali sihh pagi ini .. apa gara-gara musuhnya sudah kembali yahh " goda Bagas pada putrinya yg sudah duduk dikursinya.

  " Apaan sihh pah .. jangan merusak suasana deh pah " pekik Nara yg membuat Meraka semua tertawa termasuk Jay karena melihat wajah Nara yg ketahuan menahan malu atas godaan papanya.

" Sudah-sudah lebih baik kita mulai sarapan saja .. mumpung anak-anak sudah bergabung juga " ujar Laras yg diangguki mereka semua.

Kedua wanita paruh baya itu mengambilkan makanan untuk suami dan anaknya. Ia dengan telaten dan sabar melayani keluarganya itu.

" Nara .. Jayden kalian boleh nambah sepuasnya karena mommy tadi masak banyak makanan kesukaan kalian " celetuk meli saat mereka sudah mulai dengan sarapannya.

" Terimakasih mom "

"Terimakasih Tante "

Jawab kedua anak itu, segera melanjutkan sarapannya dengan lahap sampai mereka berebut ketika udang yg ada di piringny tinggal satu.

Jadilah tingkah mereka berdua menjadi tonton seru bagi orang tuanya yg tertawa melihat pertengkaran anak-anaknya yg seperti tom and Jerry.

" Emm .. pah mah Tante nanti kita ijin buat jalan-jalan yah hari ini .. boleh kan ? " Tanya Nara.

" Boleh sayang .. kuliah kamu juga kan masih libur sekarang ... Jay nitip anak Tante yahh jangan sampai hilang " kekeh Laras yg membuat mereka tertawa.

***

Sementara itu Andin dan Kevin sejak hari itu yg Kevin diklaim menjadi pacarnya, mereka semakin dekat bak seperti pasangan kekasih yg sesungguhnya.

" Emmhh .. kak Kevin makasih yahh sudah mau bantu aku selama ini .. maaf aku selalu bikin kak Kevin repot " ucap Andin pada pertemuan pagi ini, sebelumnya mereka berdua janjian akan jogging bersama besok pagi setelah acara dari rumah Nara.

" It's okay ndin .. gue ga merasa kerepotan kok " balas Kevin sambil berlari kecil sejajar dengan Andin.

" Ohya nanti kita sarapan di cafetaria samping taman aja yahh .. " ajak Kevin yg diangguki oleh Andin.

Setelah merasa sudah lelah karena beberapa kali memutari taman, mereka memutuskan istirahat dulu sambil menyegarkan tenggorokan mereka dengan minuman yg dibelikan oleh Kevin pada penjual yg ada disekitar taman.

" Gimana .. masih capek " tanya Kevin dengan nafas yg agak ngos-ngosannya.

" Iyahhh kak .. huhhh .. capek bangettt " jawab Andin yg juga sama terlihat ngos-ngosan nafasnya.

" Kamu sihh ga pernah olahraga jadinya sekali aja diajak joging cepet lelah jadinya " kekeh Kevin melihat buliran keringat Andin yg segede biji jagung pada jidatnya.

Kevin mengambil sapu tangan yg selalu ia bawa pada saku celananya dan segera mengusap lembut keringat Andin agar tidak membasahi wajah cantiknya.

". Ehh " kaget Andin saat tiba-tiba Kevin mengelap keringat yg ada pada dahinya.

Blush

Pipi andin terasa panas ketika melihat aksi Kevin yg sangat manis itu.

" Keringat kamu banyak sekali ndin " balas Kevin saat sudah selesai dengan aksinya.

Kevin melihat pipi Andin yg sudah sangat merah terlihat sangat menggemaskan baginya, ingin sekali ia mencubit pipi chubby gadis itu.

Andin yg terlena dengan perlakuan manis Kevin tadi segera tersadar dari lamunannya, dan segera menundukkan kepalanya.

" Emmp ... T-terima kasih kak" gumam Andin dengan masih menundukkan wajahnya.

Setelah itu mereka berjalan menuju cafetaria yg ada disamping taman, Kevin melihat buku menu yg ada di mejanya.

" Ndin kamu mau pesen apa ? " Tanya Kevin sambil menyerahkan buku menu padanya.

" Emm .. aku mau soto ayam sama es jeruk aja kak " balas Andin sambil menyerahkan kembali buku menu pada Kevin.

Kevin segera memanggil pelayan yg ada disana, segera ia memesan dua soto ayam dan es jeruk pada pelayan itu.

" Ohya ndin .. apa nanti malam kau ada acara ? "

" Emm .. ga ada kak .. kenapa memangnya "

" Gimana kalau nanti malam kita makan bersama " celetuk Kevin.

Deg

"  Whattt .. ini beneran kak Kevin ngajak gue dinner "  teriak Andin dalam hati, segera ia menetralkan rasa terkejutnya.

" Boleh kak .. apa kakak ga sibuk sama tugas-tugas kakak " balas Andin sambil memainkan ponselnya supaya menutupi kegugupannya saat ini.

Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang, Andin segera menyeruput es jeruknya untuk melepas dahaganya.

" Nggak kok .. santai aja ndin .. sebenarnya dosen itu hanya pekerjaan sampingan aku .. aku lebih banyak menghabiskan waktuku di perusahaan " ucap Kevin dengan sambil memainkan ponsel, sesekali melirik Andin.

" Uhukk .. uhukk .. uhukk "

" Ehhh .. pelan-pelan minumnya ndin .. maaf ya kalo aku kagetin kamu " khawatir Kevin sambil mengelap bibir dan menepuk-nepuk pelan punggung Andin.

" J-jadi kakak ini merangkap dua pekerjaan.. kupikir kakak hanya berkerja sebagai dosen aja .. apa ga jadi makin capek kak dengan pekerjaan yg double gitu " tanya Andin yg tadi sempat keselek mendengar ucapan Kevin.

" Hmmm .. awalnya memang capek tapi seiring berjalannya waktu jadi sudah terbiasa .. toh aku ngajar dikampus juga sebentar aja dan  cuma 2x dalam seminggu " jelas Kevin, yg membuat Andin menganggukkan kepalanya.

Mereka melanjutkan acara sarapannya dengan sedikit obrolan kecilnya, setelah itu Kevin memutuskan untuk mengantar Andin pulang.

" Ingat nanti kujemput jam 7 yahh .. jangan lupa " pesan Kevin pada Andin sebelum turun dari motor sportnya, tadi Kevin tidak membawa mobil karena ingin merasakan udara sejuk pagi hari jadilah ia membawa motor sport kesayangan.

Ayah Andin saat itu sedang duduk diteras depan rumah mendengar suara deru motor yg berhenti didepan rumahnya, ia penasaran dan mengintip siapa yg datang itu dari belakang pagar rumahnya.

" Lohh Andin kamu sama pacarmu ini " celetuk ayah Andin yg tiba-tiba sudah berada diluar gerbang rumahnya.

" Ehh .. a-ayah .. b-bukan yahh .. ini kak Kevin teman sekaligus dosen Andin dikampus " jawab Andin terbata sambil menahan malu akibat ucapan ayahnya tadi.

" Pagi om .. saya Kevin Aprilio teman sekaligus dosen Andin di kampus .. maaf ya om tadi saya belum izin untuk ngajak Andin jogging ditaman " ucap Kevin dengan sopan , sebelumnya ia sudah turun dari motornya dan segera menyalami ayah Andin sebagi tanda perkenalan.

" Ohh .. gitu yahh .. saya Antonio kamu bisa panggil sama Anton .. yaudah gapapa yg penting anak om pulang dengan selamat " balas Anton dengan sedikit kecewa karena ia pikir tadi Kevin pacar Andin.

" Ohya om .. apa nanti malam saya boleh ajak Andin untuk makan malam diluar om " izin Kevin langsung pada Anton, membuat Andin membeku ditempat karena ia menyangka Kevin akan meminta izin langsung pada ayahnya yg nampak garang wajahnya namun lembut hatinya.

" Boleh tapi jangan terlalu malam pulangnya .. kamu harus jaga puri om dengan baik jangan sampai ada yg terluka secuil pun " tegas Anton pada Kevin yg langsung diangguki olehnya dengan senyum yg menawan.

" Baik om .. saya akan jaga dan lindungi putri om .. terimakasih om sudah mengizinkan saya mengajak Andin .. kalu begitu saya pamit pulang dulu om " pamit Kevin sambil menyalami Anton seperti yg ia lakukan pada kedua orang tuanya.

Malam hari Andin sudah canti menggunakan dress pendek yg panjangnya hanya sampai diatas lututnya dengan make up tipis terkesan natural. Ia segera bersiap-siap untuk turun menuju bawah karena Kevin tadi sudah mengabarinya jika ia akan sampai dirumahnya.

Tokkk

Tokkk

Tokkk

Terdengar suara ketukan pada pintu rumah Andin, Anton yg saat itu berada diruang tamu segera membuka pintu.

" Selamat malam om " sapa Kevin dan hanya dibalas anggukan oleh Anton.

" Masuk dulu Vin .. om panggilkan Andin dulu " ujar Anton sambil berjalan akan menaiki tangga ia melihat anaknya sudah turun dengan wajah yg sangat cantik.

" Cantik sekali sihh putri ayah ini " ucap Anton sambil mencubit gemas pipi anaknya yg sudah sejajar dengannya.

" Iihh .. ayah kenapa dicubit sihh " gerutu Andin yg dibalas ketawa oleh Anton.

Mereka berdua segera menuju ruang tamu yg sudah ada Kevin tentunya.

" Loohh sudah sampai ternyata .. kukira sebentar lagi sampainya kak " ucap Andin berjalan dengan ayahnya menuju sofa yg saat ini kevin duduki.

Deg .. deg .. deg

"  Cantik banget yahh Andin kalau penampilan feminim gini .. kenapa juga aku baru menyadari bahwa ia sangat cantik sebenarnya "  batin Kevin yg sempat terlena dengan wajah cantik Andin, segera ia menetralkan raut wajah juga detak jantungnya yg sempat berdisko tadi.

" Sudah siap ndin " tanya Kevin dan diangguki oleh Andin.

" Yasudah om kami pergi dulu yah " pamit Kevin pada Anton yg diangguki oleh Anton.

" Kalian hati-hati dijalan jangan ngebut vin kalau membawa mobil .. ingat jangan sampai putri om ini terluka secuil pun " pesan Bagas pada Kevin.

" Siapp om " balas Kevin dengan wajar berbinar memandang Andin saat ini.

Anton hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak muda jaman sekarang yg mau tapi malu untuk mengakuinya.

Akhirnya mereka berdua segera pergi menuju mobil setalah berpamitan dengan Anton, Kevin segera membukakan pintu mobil untuk Andin.

" Terimakasih kak " ucap Andin tersenyum lembut.

Segara Kevin menuju pintu kemudi mobilnya dan menjalankan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Andin.

.

.

.

.

Tbc 

Apa yg akan terjadi yahh dengan mereka berdua .. 

Happy reading guys..