kisah seorang anak gadis yang di cintai secara luar biasa oleh seorang CEO tampan dan dingin,dia hidup sebatang kara setelah kepergian ayah,ibu dan kakaknya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. dia menikah dengan CEO dari perusahaan tempatnya bekerja. saat hamil anak pertamanya tanpa sengaja dia melihat sang suami yang tengah berpelukan dengan seorang wanita,dan ternyata itu adalah wanita dari masa lalu yang suami,dia salah paham dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan suaminya,dia juga mengganti nama panggilannya agar sang suami tidak bisa menemukannya.
dalam pelariannya dia mendirikan sebuah toko kue sebagai mata pencahariannya.
lama kelamaan toko kuenya maju pesat,karena memang rasanya yang sangat enak dan lain dari pada yang lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon musya anugerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Pukul 14.15 Alina terbangun dari tidurnya,dia mengerjabkan matanya. Dia merasakan ada beban berat yang menimpa tubuhnya, ternyata ada tangan kekar yang melingkar di pinggangnya. Alina terkejut dan dia langsung melihat tangan siapa itu, setelah mendingak ternyata itu adalah tangan kekar sang kekasih. Dia tersenyum saat melihat wajah teduh Arman saat tidur. "Ternyata kalau diperhatikan dia memang tampan" batin Alina sambil membelai rahang kokoh sang kekasih. pelan pelan Alina memindahkan tangan Arman dari tubuhnya agar tidak membangunkan sang kekasih.namun usaha gagal,karena Arman semakin mengeratkan pelukannya, "tidur lagi saja,kamu masih butuh istirahat yang banyak sayang" gumam Arman dengan masih memejamkan matanya. "Tapi mas aku mau ke kamar mandi,aku mau buang air kecil" ucap Alina.
Arman langsung membuka matanya dan mengecup singkat bibir sang kekasih dan segera melepas pelukannya. Alina segera turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi. Di kamar mandi Alina tidak hanya buang air kecil,tapi dia juga sekalian mandi membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket. Setelah menyelesaikan kegiatannya di kamar mandi,Alina menggunakan jubah handuk milik arman. Dia lupa kalau ini adalah apartemen Arman bukan rumahnya,dia bingung dia akan mengenakan baju ganti apa. Dari luar terdengar suara Arman berteriak "sayang,kamu kok lama sekali di kamar mandinya,kamu gak kenapa-kenapa kan" teriak Arman dari luar dengan sedikit khawatir kalau sang kekasih kenapa Napa di dalam sana. "Aku gak papa mas" jawab Alina dari dalam. "Terus kenapa kamu lama sekali di dalam,kamu ngapain sayan,,??" Tanya Arman lagi dari luar pintu kamar mandi.
Akhirnya Alina memberanikan diri untuk keluar, " mas aku lupa ini bukan rumahku,aku tadi sekalian mandi karena badanku terasa lengket semua, sekarang aku bingung mau pakek baju ganti apa" ucap Alina sambil tertunduk malu.
Arman langsung menarik tangan Alina dan mengajaknya menuju ke wolk in closed miliknya, "sayang kamu tidak perlu khawatir,semua keperluan kamu tersedia disini,di dalam walk in closed ini ada juga baju-bajumu,aku sudah menyiapkan semuanya, baju-bajumu ada di lemari sebelah sana" ucap Arman sambil menunjuk salah satu lemari yang ada disana. "Sekarang kamu ganti baju dulu ya,setalah itu kita makan,kamu belum makan dari pagi,dan ini sudah hampir jam 3 sore,aku gak mau kamu sakit" ucap Arman lagi pada Alina.
"Iya mas,tapi mas Arman keluar dulu ya" ucap Alina malu-malu.
"Iya sayang,mas tunggu di depan ya" jawab Arman dan berlalu pergi meninggalkan Alina sendirian.
Alina berjalan menuju lemari yang ditunjuk oleh Arman tadi lalu Alina membuka lemari tersebut. Alina terkejut karena disana banyak sekali baju-baju wanita dengan merk terkenal dan masih ada barcode nya.
Semuanya masih baru,mulai baju santai,gaun dan pakaian dalam pun ada,semua sesuai dengan ukuran Alina. " Semua lengkap disini,dan ukurannya pas dengan ukuran baju-bajuku,sejak kapan dia tau semua tentangku sampai sedetail ini" batin Alina melihat semua isi dari lemari itu. Alina segera mengambil dan berganti pakaian,lalu dia segera keluar dari walk in closed tersebut. Alina hanya menguncir kuda rambutnya begitu saja dan dia keluar dari kamar. Di meja makan sudah ada Arman yang menunggunya dengan berbagai macam makanan di depannya,Arman memesannya lewat aplikasi online. "Sini sayang kita makan dulu ya,aku gak mau sampai kamu sakit karena telat makan" ucap Arman sambil berdiri dari duduknya saat melihat Alina didepan matanya,
Arman menarikkan kursi untuk Alina duduk,dia memperlakukan Alina dengan sangat lembut.
"Kapan kamu memesannya mas,kenapa banyak sekali makannya" tanya Alina terheran. Tadi pas kamu ke kamar mandi aku langsung pesan makanan,karena aku tau kamu pasti lapar,sekarang makan dulu ya jangan terlalu banyak bertanya" jawab Arman.
Alina pun menganggukkan kepalanya.
"Sayang kamu harus makan yang banyak ya" ucap Arman sambil mengambilkan makanan untuk Alina,
"Mas suapin ya" Tanya Arman saat makanan untuk Alina sudah siap di piring.
"Tidak usah mas,aku bisa makan sendiri kok ,mas kan juga pasti lapar,mas juga makan ya" tolak Alina.
"Kita makan sepiring ber dua aja ya,mas yang suapin,tidak pakek nolak" tegas Arman.
Mau tidak mau Alina pun mengangguk dan menerima suapan demi suapan dari Arman.
"Sudah ya mas aku sudah sangat kenyang ini" ucap Alina saat Arman terus menyuapinya makanan.
"Satu lagi ya sayang,kamu harus makan yang banyak" paksa Arman pada Alina. Padahal sepiring full makanan sudah hampir habis dan Arman hanya makan beberapa suap saja,lainnya Arman suapkan pada Alina.
Alina menurut saja dari pada berdebat dengan Arman yang dia tidak mungkin menang.
Setelah selesai makan Alina membereskan semua bekas makannya dan mencucinya,
"Tidak usah di bereskan sayang,nanti biar aku telpon rumah untuk suruh salah satu bibik kesini" cegah Arman.walaupun Arman melarangnya tapi Alina tetap melakukannya.
Setelah semua beres dan bersih mereka memutuskan untuk menonton TV di ruang tengah. Mereka menonton acara TV sambil ngobrol santai.
"Sayang aku boleh pinjam data pribadimu" ucap Arman tiba-tiba
"Untuk apa mas ? " Tanya Alina
"Untuk mengurus berkas persyaratan nikah kita sayang" jawab Arman jujur.
Alina menoleh pada Arman dengan mengerutkan alisnya.
"Kenapa mendadak sekali mas,kita belum membicarakan hal ini sebelumnya mas" kata Alina.
"Mas gak mau jauh-jauh dari kamu sayang,mas gak mau kamu tinggal sendirian di rumah,aku ingin kita tinggal bersama,aku ingin selalu menjagamu,kamu mau ya menikah sama mas" ucap Arman meyakinkan Alina.
"Iya mas aku mau" jawab Alina setelah beberapa saat berfikir.
"Terima kasih sayang karena kamu mau menikah sama mas,Maaf kan mas ya karena mas mengajakmu menikah dengan cara yang tidak romantis,karena mas bukan tipe laki-laki yang romantis" jawab Arman sambil memeluk Alina.
"Setelah semuanya selesai kita akan segera menikah" ucap Arman kembali.
"Tapi aku gak mau pesta yang mewah mas,cukup sederhana saja yang penting sah,karena aku masih dalam keadaan berduka karena kehilangan semua keluarga ku mas" pinta Alina pada Arman.
"Iya sayang,semua seperti apa yang kamu mau" jawab Arman.
"Mas apa orang tua mas Arman nanti setuju kalau mas nikah sama aku yang sebatang kara ini" ucap Alina sendu sambil menunduk dan matanya sudah mulai berkaca-kaca.
"Ssssstttt sayang,kamu gak boleh ngomong kayak gitu,mama sama papa pasti setuju kok,karena mereka juga sudah tau rencan pernikahan kita ini" jawab Arman menenangkan Alina dan memeluknya kembali dengan sangat erat.
"Terima kasih ya mas karena kamu sudah mencintaiku dengan dengan begitu besarnya" ucap Alina dan matanya sudah mengeluarkan air mata.
Arman langsung menghapus air mata Alina, "itu sudah seharusnya sayang,jangan pernah meneteskan air mata lagi ya kecuali air mata kebahagiaan" ucap Arman sambil menghapus air mata Alina lalu memeluknya kembali dengan sangat erat seolah tidak mau melepaskan Alina dari pelukannya.
soo sweet
aku kasihan sama sari , semoga cepat move on dari devan dapat pengganti yang lebih baik
tolong dukungannya ya kak 🥰