NovelToon NovelToon
Cinta di Badai Musim Semi

Cinta di Badai Musim Semi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dwi-chan

Amira Nimra, seorang gadis yang mengidap DID atau biasa disebut dengan penyakit kepribadian ganda. Begitu banyak liku-liku yang ia jalani, di jauhi oleh orang-orang karena di anggap aneh, lalu musuh kakak-nya yang terus mengincar dirinya.

Namun, seseorang datang kepadanya. Memberikan uluran tangan untuknya, memberikan semangat, dan mengisi rasa kesepiannya setiap saat.

"Jangan bodoh, mati tidak akan menyelesaikan semuanya!" ~

***

"Amira, kau bisa mengandalkan aku kapan pun kau mau."


Don't Copy My Story
Warning Typo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pencarian

"Aku akan ikut mencari," Setia hendak pergi mengikuti Gerald, namun ia langsung di tahan oleh Rio.

"Maaf Setia, tapi kali ini kau jangan terlalu jauh ikut campur," larang Rio kepada pemuda itu. Setia nampak penasaran, "Kenapa? Dia hanya tersesat bukan? Setidaknya, semakin banyak orang yang mencarinya, maka semakin baik pula hasilnya."

Rio menggelengkan kepalanya, "Ini bahkan lebih jauh dari perkiraanmu, dan aku tidak ingin kau ikut campur atau-"

"-atau aku akan mati maksudmu?" potong Setia dengan kesal. Rio terkejut kala Setia memotong ucapannya. Setia mendengus,"Ada apa dengan keluarga kalian? Kepribadian ganda? Kenapa Amira memiliki hidup yang begitu rumit? Tidak heran jika Dia selalu saja di bully di sekolah, aku yakin ini bukan pertama kalinya kan?"

Rio mengusap wajahnya kasar, "Kau hanyalah orang asing, jangan terlalu ikut campur urusan kami oke? Kau hanya anak kecil yang masih labil, kau tidak akan mengerti."

"Aku akan mencoba mengerti jika kau menjelaskannya."

Rio mengangkat tangannya meminta pemuda itu berhenti berbicara. Dengan nafas lelah Rio mencoba menjelaskan, "Setia, kau boleh berteman dengan Amira, tapi jika ikut campur ke dalam kehidupannya, aku tidak bisa membiarkannya."

Setia terperangah mendengarnya. Pemuda itu mendengus kesal, "Kau adalah kakak yang buruk."

Setelah mengatakan hal itu Setia pergi meninggalkan Rio yang terdiam. Rio mendongak menatap langit, "Kau benar, aku kakak yang buruk."

...****************...

Eliza meringis saat ia mencoba menyandarkan tubuhnya pada di dinding. Kini ia tengah berada di gua yang entah di mana letaknya. Ia cukup beruntung kala menemukan tempat ini untuk bersembunyi.

"Maaf Amira," lirihnya dengan nada menyesal. Eliza menatap ke gua, awan mendung dengan seiringnya hujan lebat datang membuat suhu udara menjadi lebih dingin.

Eliza memeluk dirinya sendiri mencoba mencari kehangatan di sana. Gua yang ia tinggali hanya berukuran 6x3 meter, cukup hanya untuk dirinya beristirahat.

Cplak!

Cplak!

Suara langkah kaki di tengah-tengah hujan membuatnya kembali waspada. Eliza mencoba menyembunyikan dirinya di bebatuan yang ada di gua, berharap seseorang itu tidak bisa melihat keberadaannya.

"Kita beristirahat di sini saja, lalu kembali mencari gadis itu," ucap seseorang membuat Eliza kian menyembunyikan dirinya. Eliza mencoba mengintai ketiga pria itu dengan seksama, nampak mereka duduk santai sembari bercengkrama.

"Aku tidak tahu kenapa Bos sangat ingin kita mendapatkan Gadis itu, tapi melihat bayaran yang begitu besar untuk kita, aku tidak akan penasaran lagi," oceh salah satu pria membuat Eliza memasang telinganya mencoba mendengarkan.

"Mungkin Gadis itu akan di jadikan sebagai ancaman, musuh perusahaan? Terserahlah, selagi Bos membayar kita, aku tidak akan ikut campur," sahut Pria lainnya dengan nada santai sembari menghisap rokoknya.

Eliza meneliti setiap wajah ketiga pria itu. Lalu matanya tidak sengaja menangkap sebuah tato berbentuk bintang di leher ketiganya.

"Pembunuh bayaran," gumam Eliza pelan. Gadis itu yakin, jika ia menyerang sekarang, pasti akan kalah telak. Ketiganya seperti bukan orang biasa, ia yakin mereka adalah orang-orang yang sudah terlatih.

Sekitar 2 jam kemudian, hujan pun reda. Eliza melihat ketiga pria itu mulai berkemas dan hendak pergi dari sana.

"Tidak ingin memeriksa gua ini?" tanya salah satu pria itu. Kedua temannya nampak menatap jauh ke dalam gua, Eliza merasakan jantungnya berdegup kencang saat ketiga orang itu menatap ke tempatnya bersembunyi.

"Tidak perlu, aku yakin kita tidak akan menemukan apa-apa di sini," sahut salah satu temannya. Tidak lama dari itu, ketiganya pun pergi meninggalkan gua.

Eliza menghela napas lega, gadis itu kembali menyandarkan tubuhnya pada dinding gua.

"Bintang ya? Mungkin Rio harus tahu tentang ini," ucap Eliza dengan pasti.

...****************...

"Setia, kau mau kemana?!" tanya Andra saat melihat Setia yang hendak memasuki hutan.

"Aku harus mencari Amira," kata Setia tanpa ragu.

Mika mendekat, "Biarkan kami ikut membantu."

Ryan mengangguk setuju, "Mika benar, setidaknya semakin banyak orang mencarinya semakin baik."

Setia menggelengkan kepalanya menolak, "Kalian cukup tunggu di sini saja, jangan sampai para panitia tahu bahwa Amira menghilang. Jika aku tidak kembali dalam 24 jam, kalian boleh memberi tahu mereka."

Setelah mengatakan hal itu, Setia pun pergi masuk ke hutan meninggalkan teman-temannya. Andra menatap Setia yang perlahan-lahan menghilang dari pandangannya.

"Kenapa Setia sangat perduli kepada Amira?" tanya Ryan dengan nada heran.

"Mungkin ia merasa bertanggung jawab sebagai Ketu Osis," jawab Nina.

Mika menggelengkan kepalanya tidak setuju, "Bukan Nina, aku yakin karena dia mulai menyukai Amira."

"APA?!"

...****************...

Setia mulai kembali menelusuri pos yang sebelumnya mereka lewati saat kegiatan. Perlahan tapi pasti, ia mulai mencari jejak berharap bisa menemukan Amira yang kini entah keberadaannya.

Hari kini mulai gelap, pemuda itu melirik jam di tangannya yang menunjukkan pukul 17.18 sore. Ia hanya bisa berharap bisa menemukan Amira sebelum matahari tenggelam.

"Amira!" panggil pemuda itu dengan cukup kuat. Setia memanggil nama gadis itu di setiap perjalanannya, namun sampai sekarang ia masih belum bisa mendapatkan tanda-tanda keberadaan gadis itu.

Kegelapan perlahan-lahan mulai menyelimuti hutan belantara itu. Sudah sekitar 3 jam pemuda itu menyusuri hutan. Setia mengeluarkan senter dari tasnya dan menelusuri jalan setapak.

"Gua?" gumamnya saat menemukan sebuah gua. Gua itu berada di ketinggian 3 meter dari permukaan tanah, letaknya di pinggiran tebing-tebing yang cukup curam di atas sana.

Setia dengan lihai memanjat ke arah gua. Lalu saat dirinya tiba di dalam gua, pemuda itu mematung seketika. Ia menemukan seorang gadis yang tengah menyandarkan tubuhnya di dinding gua, keadaan gadis itu cukup memprihatinkan.

"Amira?" panggil Setia dengan ragu-ragu. Gadis itu bergeming, ia menoleh ke arah pemuda itu dan terkejut.

"Setia?" sahut gadis itu pula. Setia menghela napas lega saat menemukan gadis itu di sini.

"Kau baik-baik saja?"

Amira-Eliza menggelengkan kepalanya, "Sayang sekali, kali ini aku tidak baik."

Setia mengernyitkan dahinya kala merasakan sesuatu yang berbeda dari gadis itu, "Kau.. Kau bukan Amira?"

Eliza terkekeh, "Sepertinya kau langsung mengenali gadis itu. Aku yakin kau menyukainya.. "

Setia berdehem pelan, pemuda itu mengeluarkan kotak P3k yang ia bawa dan menyodorkan kepada gadis itu, "Obati lah lukamu, besok kita harus pulang."

"Terimakasih," kata Eliza dengan singkat namun terdengar tulus. Setia mengangguk, "Sama-sama."

"Ah ya! Kau belum makan bukan? Aku membawakan Mie Cup dan air hangat untuk berjaga-jaga," lanjut Setia dan mengeluarkan termos dan Mie Cup dari dalam tasnya.

"Lalu aku sudah memberikan kabar ke teman-temanku dan Rio agar mereka tidak khawatir lagi," jelas pemuda itu lagi sembari menyeduh Teh Cup yang ia bawa.

Setia menyeduh Mie itu dan menunggunya selama beberapa menit agar bisa di nikmati. Eliza menatap kegiatan pemuda itu dalam diam, dan tanpa di sadari pemuda itu, senyumnya terukir jelas di gelapnya malam.

Bersambung...

1
Gabriel
kurang
Dwi-chan: makasih kak masukannya/Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!