Byan, seorang pria yang memiliki mimpi, mimpi tentang sebuah keadaan ideal dimana dia membahagiakan semua orang terkasihnya. terjebak diantara cinta dan sayang, hingga terjawab oleh deburan laut biru muda.
tentang asa, waktu, pertemuan, rasa, takdir, perpisahan.
tentang mimpi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arief Jayadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
korelasinya, aku sedang amnesia...
Manusia konon hanya sedang menggunakan 10% dari seluruh potensi otaknya. Ya, kita semua konon baru memanfaatkan 10% potensi otak dan kita sudah amat sangat sering kerepotan dari banyaknya kemungkinan yang kita dapatkan atas dasar konsekuensi dari pilihan dan kejadian yang kita lalui sebelumnya. Maka bayangkan apa yang akan kita hadapi jika potensi otak itu benar benar kita manfaatkan?? Bisa jadi kita malah tidak perlu
lagi dipusingkan akibat akibat minor, atau malah kita semakin dibuat repot oleh probabilitas yang bisa kita pertimbangkan.
Einstein adalah salah satu manusia yang mengembangkan dan memanfaatkan potensi otaknya secara optimal, dan tentu saja banyak yang mengenalnya sebagai bapak ilmu pengetahuan saat ini. Khabarnya dia memanfaatkan baru 50-70% potensi otak manusia miliknya dan itu mengerikan. Kenapa?, karena mengerikan ketika manusia
menggunakan potensinya sebanyak itu bisa menghasilkan teori e=m.c2 yang menjadi dasar pembuatan massenergy dan mampu menghancurkan hirosima dan Nagasaki menjadi dataran panas penuh radiasi.
Bayangkan bila Einstein atau siapapun juga manusia di muka bumi ini dapat menggunakan 100% potensi otaknya, ia bisa saja menjadi dewa. Melakukan apapun tanpa ada yang menghalangi. Atau malam itu aku dan Ony sedang meningkatkan penggunaan potensi otak kami dan secara kebetulan kami saling beresonansi dan terikat?
Tapi banyak teori yang menyangkal maupun mendukung pernyataan diatas. Seorang ahli syaraf menyatakan setiap hari kita menggunakan 100% dari kemampuan otak kita untuk memproses segala yang terjadi atas tubuh kita, sadar, atau tidak sadar. Bahkan saat sedang tidurpun otak kita melakukan proses mengolah. Lalu aku memperdalam pencarianku di literasi tentang apa saja yang mampu meningkatkan pemanfaatan potensi otak. Banyak hal, emosi, perasaan, situasi dan kondisi eksternal lain yang mampu mempengaruhi hal itu. Aku menggaris bawahi emosi dan perasaan, karena ini banyak mengatur sisi bawah sadar, dimana 85% otak
memproses bawah sadar lebih cepat, dan stabil. Tapi kemudian ketika membaca bagian kondisi eksternal lain aku sedikit tertegun, loncatan ion yang diterima kulit mampu membuat otak memproses kondisi tertentu dengan hasil absolut, seperti mimpi.
Tapi seluruh bacaan tentang otak ini tak membuatku menemukan jawaban atas pertanyaan bagaimana dua manusia tak berhubungan darah, bisa memiliki mimpi yang persis sama di malam yang sama. Bacaan yang aku bolak balik sedari tadi hanya menambahkan pengetahuan ku dan akhirnya membuatku merasa semakin bodoh. Semakin bertanya apa yang sebenarnya terjadi malam itu. Aku seperti hilang ingatan, bisa saja karena endorphine berlebihan yang diproduksi tubuhku malam itu membuat aku seperti melayang, fly seperti saat menggunakan narkotika. Dan pada akhirnya fly itu disertai hilangnya ingatan minor tentang apa yang terjadi ketika proses melayang itu terjadi. Itu sebabnya seringkali orang yang “terbang” menjadi bahan ledekan dan tertawaan teman- teman tanpa ingat apa yang dia lakukan.
Apakah mungkin otak secara tidak sadar meningkatkan kinerja potensialnya dan menghubungkan sesuatu dengan otak manusia lainnya? Dari sekian kemungkinan itu hanya ada 2 kesempatan hal itu terjadi apabila dua manusia itu tidur di ranjang yang sama, dengan kulit yang saling bersentuhan,-teori loncatan ion tadi. Ataukah kesempatan selanjutnya adalah memang 2 manusia itu tidak bersentuhan, hanya ruh dan jiwa mereka saling terikat, sehingga ruh itu bertemu di alam mimpi dalam waktu yang tepat bersamaan?
Aku masih tidak menemukan jawabannya, aku amnesia.
*****
“otakku tak bisa memproses kemungkinan yang terjadi malam itu, aku amnesia”
*****