NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Bicara Lembut

Malam hari membuat Erik mengingat istrinya yang ada di paviliun juga, dia masuk dan tidak melihat istrinya ada di dalam sana.

"Kemana dia?"

Sudah ada masalah Elisa, sekarang Raisa membuat dirinya marah juga, Erik mencari di sekeliling paviliun yang cukup kecil juga tidak akan lari jauh, apalagi tempat itu digembok kuat oleh rantai yang tebal.

"Kamu mau kemana?"

Erik melihat Raisa yang berjalan berkeliling di tembok yang mengelilingi paviliun itu, ternyata Raisa berjalan dengan tegap walaupun masih banyak luka di tubuhnya.

"Erik, aku mau melihat matahari," jawab Raisa.

Erik melihat mata wanitanya yang sembab dan lebam di bagian kelopak mendongak ke arah matahari yang sekarang terbenam.

"Bodoh! Sekarang sudah malam, mana ada matahari di sini, apa kamu tidak mau masuk ke dalam? Masuklah aku mau bicara."

Raisa mengangguk, dia tidak mau disiksa jauh lebih kejam lagi oleh suaminya, sekarang dia melangkah bersama Erik masuk ke dalam paviliun.

"Duduk!"

Erik memberi perintah agar Raisa duduk di sampingnya, hati yang gundah gulana karena Elisa yang menghancurkannya, sekarang dia hanya membutuhkan teman bicara untuk mengeluarkan semua unek-uneknya.

"Dia berselingkuh dengan pria lain, aku melihatnya sendiri," ucap Erik keluar begitu saja dari bibirnya.

Raisa tidak bersuara sama sekali, dia menjadi pendengar yang baik untuk suami kejamnya ini.

"Dia mengatakan tidak selingkuh, tapi aku ragu, hati ini ragu dia tidak bermain di belakang aku, karena Samuel sangat ingin memiliki Elisa."

Hati Erik memang sakit, tapi Raisa mendengar suaminya curhat tentang istri pertama yang sudah pasti menjadi saingannya lebih menyakitkan, hatinya teriris perih.

"Erik, Elisa sangat beruntung dicintai kamu, tapi aku selalu disiksa kamu, tapi malam ini dia sepertinya rapuh," katanya dalam hati.

Raisa memberanikan diri untuk memeluk Erik menarik ke dalam pelukannya di saat matanya sudah tidak menggunakan penutup kain seperti kemarin.

"Menangislah Erik, aku ada di sini."

Dalam pelukan Raisa membuatnya hanyut seperti dulu dirinya memeluk ibunya. Dulu Erik bocah kecil yang selalu tidur dengan ibunya ketika ayahnya masih bekerja, pelukan ini sama persis, rasanya hangat dan nyaman.

"Tidurlah di sini, jangan pikirkan apapun yang membuatmu sakit," ucap pelan Raisa menepuk-nepuk bahu suaminya.

Erik mempererat pelukannya, dia masih hanyut terbawa kehangatan pelukan Raisa yang dia rasakan begitu tulus walaupun dirinya sudah berapa ribu kali memukulinya, tetapi Raisa masih mau peduli padanya.

"Raisa, tidurlah bersamaku. Aku mau tidur dalam pelukanmu," pintanya lembut.

Raisa mengangguk, dia mengerti apa yang dirasakan suaminya kali ini memang berat. Baru kali ini Raisa mendengar Erik bicara lembut padanya, malam penuh harapan yang diinginkan Raisa sejak dulu memiliki suami yang bisa mendekap dirinya dalam pelukan hangat setiap malam.

Raisa memejamkan mata, sedangkan Erik yang terjaga matanya melihat Raisa yang sudah terpejam, lelaki itu tidak juga melepaskan pelukan dari Raisa.

"Pelukan Raisa ini seperti mamah dulu, aku jadi kangen mamahku."

Erik melupakan sejenak dendamnya, dia perlu pelukan seseorang untuk menyembuhkan lukanya malam ini. Dibelainya kepala botak Raisa, dia merasa bersalah sudah melakukan itu pada Raisa.

"Tidak seharusnya aku mencukurnya sampai habis, sudah pasti rambut adalah mahkota wanita."

Erik akan menebus rasa bersalahnya, dia mengirimkan pesan dari ponselnya yang dikeluarkan dari saku celana, Raisa yang sudah pulas tidak sadar kalau Erik sedang mengirim pesan untuk membelikan rambut panjang palsu agar Raisa tidak begitu berat kehilangan rambutnya.

"Dia sangat penurut walaupun tidak selembut Elisa, wajahnya memang bikin kesal karena dia anak dari Deri Hartito, tapi dia adalah istriku juga."

Hatinya goyah seakan terbalik melihat kesabaran Raisa dengan tingkah lakunya selama ini.

Matanya tertutup dalam dekapan Raisa yang penuh lebam di sekujur tubuhnya. Namun, wanita itu masih virgin tidak pernah disentuh oleh suaminya sendiri.

Saat Erik sudah tidur lelap dengan Raisa, Elisa yang tidak tenang masih belum menerima pasan balasan dari Samuel.

"Di mana dia! Kenapa belum juga balas pesan aku? Rasanya aku muak harus menunggu dia begini, apa aku ke hotel sekarang sebelum mas Erik pulang ke rumah? Sepertinya mas Erik sedang keluar dan tidak pulang malam ini."

Elisa tidak menemukan tanda-tanda suaminya pulang, karena pintu kamarnya masih tergembok dari luar sejak pria itu mengetahui dirinya berdua dengan Samuel, sepertinya memberikan batasan agar Elisa tidak masuk ke dalam sana.

"Sial!"

Lirikan mata Elisa saat sebelum keluar dari rumah melihat gembok sebesar itu menggantung di pintu kamar suaminya membuatnya gerah.

Elisa memutuskan pergi mencari Samuel, dia bergegas mencari di mana kekasih gelapnya itu.

Kecepatan mobilnya dipercepat sehingga dia bisa lebih cepat sampai, nomor telepon Samuel juga belum aktif sampai sekarang, membuatnya khawatir dan cemas dengan pria itu.

"Ini semua gara-gara mas Erik, coba dia tidak ke hotel, pastinya Samuel tidak marah sama aku, walaupun bagaimana Samuel selalu mau ada untuk aku saat aku membutuhkan teman dan tempat berlabuh, tidak sama seperti mas Erik yang memikirkan pekerjaan setiap waktu."

Elisa dari dulu termasuk anak yang selalu ditinggal kedua orang tuanya yang sibuk bekerja, kadang-kadang dia harus ditinggal berbulan-bulan saat keduanya ada pekerjaan di luar negeri. Dia hanya ingin perhatian dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya. Dan dia mau dijodohkan untuk mendapatkan perhatian dari suami, tetapi sekarang justru dia malah masih harus membutuhkan Samuel untuk menutupi ketidakpuasannya.

Elisa sudah ada di depan kamar hotel Samuel, ternyata nomor kekasih gelapnya ini belum juga aktif.

"Sialan! Samuel kemana sih? Kalau tidak ada kartunya aku mana bisa masuk ke dalam, tapi aku bisa meminta kartu cadangan untuk membukanya kan."

Elisa masih mau berusaha agar masuk ke dalam kamar hotel tersebut, baru beberapa langkah ingin pergi dari sana terdengar suara pintu yang terbuka.

"Samuel?"

Samuel keluar dari kamar dengan wajah yang sumringah dan senang tanpa ada beban sama sekali, tidak seperti Elisa yang dari tadi mencemaskan Samuel.

"Elisa, kamu kenapa ada di sini?"

Samuel baru ingin pergi ke bar tempat di mana bersenang-senang dengan wanita-wanita yang selalu dia kencani, sekarang harus meladeni Elisa kembali.

"Kenapa kamu bilang? Huh! Aku dari tadi hubungi kamu tidak bisa dan kamu masih tanya aku ada di sini kenapa? Bukan itu yang mau aku dengar tau!"

Elisa mendekati Samuel, memeluk pria yang dia cintai itu, berharap Samuel tidak akan berubah pikiran untuk meninggalkan dirinya.

"Samuel, maafkan aku tadi pulang sama Erik, tolong jangan pergi dari aku atau pindah ke lain hati, aku masih nyaman sama kamu," pintanya dalam dekapan Samuel.

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!