Isabella Dawson butuh uang banyak untuk biaya operasi kanker ibunya.
Jalan satu satunya yang bisa dia pikirkan untuk mendapatkan uang banyak dan cepat, hanyalah dengan menjual dirinya pada pria paling kaya yang dia temui di klub malam tempat dia bekerja.
Dan orang itu adalah Edgardo Van Hook, seorang ketua mafia terkenal yang berusia lebih dari 2 kali usia dirinya, sosok pria yang lebih cocok menjadi ayahnya.
Tapi Isabella tidak punya pilihan, karena hanya pria itu yang punya uang sejumlah yang dia butuhkan.
Penasaran dengan cerita antara Isabella dan Edgardo?Silahkan baca reader🥰.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.Hinaan Elise.
Setelah bibik Matilda pergi dari rumahnya, Isabella memeriksa isi amplop coklat yang tadi diberikan perempuan itu.
Ada sekitar 50 juta, setelah dia menghitung. Jumlah yang bisa dibilang sangat banyak untuk orang seperti mereka, membuat Isabella benar benar merasa sangat terharu,dia sampai Sebab ternyata masih banyak orang yang perduli pada kesulitannya sekarang.
Tapi dia sadar ini bukan saatnya bersedih, melainkan harus banyak bersyukur, sebab meski uang yang mereka berikan masih kurang banyak untuk biaya operasi ibunya. Tapi perasaan perduli dan empati mereka, cukup bisa membuat Isabella yang selama ini terus berjuang sendiri, merasa tidak sendirian lagi.
Setelah selesai menghitung semua uang sumbangan dari para teman kerja ibunya, ketika di pabrik pengolahan ikan.Dia kemudian menyimpannya sementara ditempat yang aman.Besok baru dia akan membawanya kerumah sakit, guna dipakai untuk membayar separo biaya obat dan perawatan ibunya disana.Lalu dia memutuskan mandi dan akan keluar untuk berangkat bekerja karena hari memang sudah hampir malam.
Meski jam kerjanya diBar masih sekitar 3 jam lagi, tapi Isabella sengaja berangkat lebih awal sebab jarak antara pemukiman tempat tinggalnya dengan Bar tempat dia bekerja bisa dibilang cukup jauh.Dia harus bolak balik sekitar 1 setengah jam perjalanan menggunakan bis dan kereta setiap hari.
Jadi, agar tidak terlambat dia memang sengaja berangkat lebih awal beberapa jam setiap harinya.
Pukul 09.00 malam Isabella tiba diBar. Suasana Bar masih belum ramai, meski sudah buka. Hari ini meski sudah datang lebih awal dari biasanya dia ternyata tetap sedikit terlambat sebab bus yang dia naiki datang lebih lambat dari biasanya.
Jadi, begitu datang dia langsung masuk keruang ganti khusus karyawan untuk berganti pakaian, mengunakan seragam kerja yang biasa dia kenakan.
Disana dia berpapasan dengan Elise, yang merupakan salah satu rekan kerjanya paling ikut campur.
" Hey, Bella kau sudah tiba?"gadis berusia beberapa tahun lebih tua itu menyapanya.
" Oh iya, hari ini aku datang sedikit terlambat karena ada sedikit masalah dengan bus yang aku naiki tadi, " jawab Isabella, lalu berjalan menjauh dari gadis itu berniat untuk mulai melakukan pekerjaannya dengan membersihkan meja Bar, juga memeriksa ruangan VIP dan VVIP yang ada diBar.
Tapi ketika dia berada di pantri untuk mengambil air minum, juga beristirahat sebentar.Elise kembali menghampirinya dan mengajak dia bicara sesuatu yang cukup membuat Isabella terkejut dan tidak menyangka kalau Elise bisa tau mengenai hal itu.
" Bella, aku dengar apa yang sudah kau lakukan malam itu pada salah satu tamu VVIP kita."
Isabella langsung menoleh mendengar yang dikatakan Elise,bahkan dia yang saat itu sedang minum air putih sampai tersedak saking terkejutnya.
" Uhuk! Apa maksudmu, Elise?"Ucapnya menatap Elise dengan wajah pias.
" Tidak ada maksud apa apa. Tapi aku tau kalau malam ketika aku tidak bekerja,ternyata kau merayu dan berniat tidur dengan tamu VVIP Bar kita."
Ah sial! Meski tau kejadian ketika dia merayu Edgardo,cepat atau lambat akan diketahui oleh rekan kerjanya yang lain. Tapi dia tidak menyangka Elise orang yang pertama kali menanyakan mengenai hal itu padanya.
Padahal saat dia akan menawarkan dirinya pada Edgardo malam itu,dia sudah memilih momen saat Elise sedang libur, supaya dia tidak tau, sebab dia sangat tau bagaimana sifat gadis muda dihadapannya ini yang selama ini tidak pernah menyukainya, entah karena apa.
" Da...dari mana kau mendengarnya, Elise?" Tanya Isabella dengan suara gugup dan masih berusaha mengelak.Karena takut kalau apa yang sudah dia lakukan malam itu pada Edgardo, diketahui oleh pengelola Baraka dia pasti akan langsung dipecat.
" Hey! Tenang Bella." Elise menepuk pundak Isabella karena bisa melihat kalau dia saat itu merasa gugup, meski berusaha di sembunyikan.
"Santai saja. Aku sedang tidak berniat menghakimi dirimu, kali ini. Aku hanya merasa ternyata kau tidak ada bedanya dengan kami semua disini."Lanjut Elise dengan ekspresi mencibir,merendahkan pada Isabella.
Isabella tersinggung mendengar yang dikatakan Elise,dia memang sudah merayu dan tidur dengan Edgardo sama seperti yang dilakukan oleh beberapa pekerja Bar disitu. Tapi apa Elise tau tujuan dia melakukannya,pasti tidak dan sekarang gadis itu langsung menghakimi dia begitu saja.
" Lalu kau mau apa? Kalau memang itu benar. Apa kau akan membuat aku dikeluarkan dari sini, dengan mengatakan pada manajer Bar mengenai apa yang aku lakukan?!" Tanya balik Isabella geram kepada Elise.
Di Bar, tempat Isabella dan Elise bekerja memang ada peraturan tertulis yang melarang waiters atau pekerja disana, untuk merayu tamu Bar. Terutama tamu VIP dan VVIP.Tapi bukan berarti mereka tidak boleh mempunyai hubungan dengan orang orang tersebut, hanya pihak Bar melarang mereka untuk bersikap genit, seperti sengaja merayu tamu supaya mendapatkan tips yang besar seperti layaknya perempuan bayaran.
Kalau mereka ingin melakukan sesuatu, selain mengantarkan minuman atau menuangkan minuman terhadap tamu disana. Terutama yang sekelas VIP dan VVIP. Itu harus dilakukan setelah jam kerja berakhir.
Dan selama ini baik dia, maupun yang lain hanya akan memberikan nomor ponsel pribadi pada tamu yang tertarik pada mereka lalu kemudian bertemu setelah jam kerja.
Tapi selama ini Isabella berani bertemu dengan para pria diluar jam kerjanya,juga hanya sebatas menemani mereka untuk sekedar makan diluar dan melakukan sedikit kontak fisik.Yang penting orang yang dia temani merasa senang lalu mau memberinya uang tambahan selain gajih yang dia terima dari Bar tempat dia bekerja.
Dan baru pada Edgardo secara terang terangan dia menawarkan dirinya untuk tidur dengan pria itu. Itu juga dia lakukan saat sedang bekerja.
Dia tau yang dia lakukan waktu itu melanggar peraturan Bar. Tapi Isabella tidak perduli sebab dia berpikir meski nanti dirinya akan dipecat dari pekerjaannya ini. Dia sudah punya uang cukup untuk biaya operasi ibunya dari Edgardo yang dia tahu merupakan orang kaya raya.
Tapi yang terjadi sekarang,benar benar diluar perkiraannya. Karena meski sudah berhasil tidur bersama pria itu, tapi ternyata uang dia tidak mendapatkan uang itu sama sekali.
Bahkan, karena kelakuan ceroboh yang sudah dia lakukan pada Edgardo malam itu sampai diketahui oleh Elise yang pengadu. Membuat dia kemungkinan bisa dipecat dari pekerjaannya ini.
Padahal sekarang , hanya ini satu satunya sumber penghasilan yang bisa dia gunakan untuk membayar biaya rumah sakit ibunya untuk beberapa waktu kedepan.
" Tidak ada sih. Aku Hanya kesal saja, karena dibalik wajah sok suci mu itu, ternyata kau sama murahannya seperti kami semua. Jadi bisa dibilang kau itu perempuan munafik." Elise mengatakannya sambil mendorong badan Isabella kebelakang, yang hampir saja membuat perempuan itu terjatuh kalau tidak ada meja pantri tepat dibelakang punggungnya.
" Kau!" Isabella menatap marah kearah Elise, tapi lagi lagi perempuan itu hanya mencibir dirinya lalu keluar dari sana meninggalkan dia sendirian.
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘