NovelToon NovelToon
Si Rubah Licik

Si Rubah Licik

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ws. Glo

Dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar dan dikhianati suami tercinta. Hanya karena paras dan penampilannya yang tidak menawan.

Hidup ditengah-tengah manusia yang suka menghakimi sesama dan berbuat dusta. Rasa sakit mana lagi yang tidak dapat dia hindarkan?

Itulah mengapa dia memalsukan kematiannya dan menyamarkan identitasnya menjadi sesosok yang lain, demi membalaskan dendamnya!

Saking heroik setiap aksi yang ditunjukkannya lewat identitas barunya, dia sampai dijuluki si rubah licik! Mengapa bisa terjadi? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ws. Glo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Perasaan Yang Membara

Di sebuah cafe, Susi tampak berada bersama circlenya yang masing-masing merupakan pekerja malam dengan kehidupan penuh kemewahan serta glamor.

Ditengah-tengah perkumpulan mereka yang heboh, Susi hanya kelihatan mensroll layar ponselnya tanpa ikut menimbrung obrolan sedikitpun sambil memutar-mutarkan sedotannya di wadah gelas minum. Ekspresi wajahnya lesu dan berkali-kali ia menghembuskan nafasnya kasar, sehingga membuat salah seorang temannya bertanya, "kau kenapa Sus? Apa kau sakit?"

Susi tersentak dan membalas singkat, "Ooh tidak."

"Hehehe, ayolah. Bersemangatlah kaya biasa." Sang teman merangkulinya dan melanjutkan, "minggu depan Vina besti kita bakal melaksanakan pernikahannya lho. Sugar daddynya melamarnya kemarin lusa. Coba lihat cincin berliannya yang mahal itu. Whaaa, sangat berkilau. Semoga aku cepat-cepat nyusul."

Susi langsung menoleh ke arah yang dimaksud.

Menyorotkan pandangan ke cincin berlian yang bersinar terang, menyilaukan kedua matanya.

Susi termenung.

Dan sesaat matanya beralih ke jari manisnya yang masih kosong.

"Haaaaaaahhh. Mas Bram terlalu banyak amat janji."

Susi mengerutkan bibirnya, mencegah rasa irinya.

Setelahnya dia kembali memainkan ponselnya.

Ia membuka Enstagram dan matanya tatkala melotot teralih pada repost story Bram yang terlihat berfoto bersama sesosok wanita cantik diikuti caption, "with partner kerjaku tercinta."

Degggg.

Susi terlonjak dahsyat. Gebukan di dadanya terasa berat dan menyesakkan. Bak ditinju-tinju atlet taekwondo.

"Kurang ajar!! Berani-beraninya!!"

Cepat-cepat Susi segera menelusuri profil wanita yang mengetag Bram di postingannya. Bagaikan seorang intel.

Dan menemukan bahwa akun tersebut merupakan milik Ayuma.

Lagi-lagi Susi menganga tak tertahankan. Perasaan cemburu kian menderu. Ia tersenyum frustasi dan batinnya menggempur, "heh! Ohhh, jadi dia Ayuma pemilik Simsung Group yang baru, pengganti Adinda si gemuk!"

Susi mengepal tangannya membendung rasa dengki akibat merasa tersaingi oleh kecantikan Ayuma yang hakiki, "rupanya dia adalah alasan mas Bram buru-buru berangkat tadi pagi."

"Menggunakan alasan meeting hanya demi menutupi kegenitannya terhadap wanita ini!!"

"Ayuma!! Dasar jalangkung! Enggak kamu ataupun sepupu jelekmu itu, kalian berdua selalu merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!"

"Tidak akan kubiarkan!"

"Mas Bram adalah milikku seorang!"

Mata Susi memerah terang seperti kepulan api besar yang menyelubungi dunia. Kecemburuannya yang teramat dalam, seolah bakal menelan hidup-hidup setiap insan manusia, apalagi bila orangnya adalah Ayuma. Satu dari puluhan wanita yang ditaruhnya dendam.

Sedangkan pikirannya bernostalgia, mengingat-ingat tentang pertemuan pertamanya dengan Bram. Dimulai ketika berkenalan hingga awal mula kisah cinta mereka berdua.

Beginilah ceritanya:

Pada suatu hari, Ayuma yang dulunya masih berstatus Adinda sekaligus istri sah Bram membawa seorang gadis cantik nan polos dan lugu ke kediaman Alexander.

"Mas, ini sepupu jauh Aku. Susi Anastasia." Adinda memperkenalkan Susi yang reflek mengulurkan tangannya ke Bram dan berkata, "halo mas. Saya saudara jauh mbak Adinda. Saya bekerja sebagai seorang pemandu lagu di salah satu tempat karaoke dekat wilayah sini. Izin berkunjung sebentar ya. Maaf bila merepotkan."

Sapaan sopan Susi menarik perhatian Bram yang nampak mengawasi looknya dari atas sampai bawah.

"Waowww. Lumayan juga." Bram melebarkan senyum nafsunya lalu membalas jabat tangan Susi.

"Salam kenal ya cantik. Selamat bersenang-senang." Ucap Bram, menggelitik samar telapak Susi dengan telunjuknya.

Susi tersengat dan ia menatap intens ke Bram, yang mengedipkan mata genit ke dia.

Deg.

Dada Susi berdegup dan ia menelan air liurnya berat, sekuat tenaga mengendalikan diri.

Itulah permulaan benih-benih cinta mereka, yang pada kisaran waktu berselang dilanjutkan di sebuah hotel.

Plok.. Plok.. Plok.

Bram tertentang memegang pinggul Susi sambil menggempur-gempurkan meriam besarnya dari belakang. Menuju ke lobang becek Susi yang menung'ging.

"Ahh ahh ahh, mas pelan-pelan auhhh." Suara desahan Susi mengalun lembut dan badannya bergetar-getar.

Perlakuan buas Bram terhadapnya menumbuhkan kenikmatan serta segelintik rasa sakit secara bersamaan.

Begitupun Bram yang tak kuasa mengontrol hasratnya, terus-menerus menusuk-nusuk tajam sawah sepetak Susi, "ahh... ahhh.. eughh.. sayang. Kamu nikmat."

Di dalam ruangan yang minim cahaya, de'sahan mereka meraung tergema menutupi keheningan.

Keringat tiada henti mengucur deras, serta pergerakan keduanya pantang berhenti sebelum matahari terbit.

Sejam selepas aksi mereka terselesaikan, Bram mengecup kening Susi yang terdiam tanpa busana dalam pelukannya, "chuuup. Terima kasih sayang. Aku mencintaimu."

"Me too mas." Susi mendongak dan mencium sekilas bibir Bram. "Kapan mas mau menceraikan mbak Adinda? Kita telah lama menjalin hubungan. Tapi mas tidak kunjung ngasih aku kepastian. Aku pengen dinikahin sama mas."

Susi menggerutu manja.

Bram yang pada kala itu masih menggilai Susi pun menjawab lugas, "iya sayang. Secepatnya."

...****************...

...****************...

Ayuma dan Bram, memasuki sebuah restoran ternama di kota. Dengan masing-masing menjinjing tas dan keduanya menggunakan kacamata hitam serta tumben-tumbenan warna pakaian mereka senada.

Memajukan langkah elegan dan profesional menyusuri lorong restoran yang dipenuhi orang-orang kaya.

Tentunya Ayuma lah yang paling menonjol. Kibasan rambut panjangnya menghipnotis setiap insan yang menonton. Terlebih aura wajah cantiknya yang memantul, menyilaukan pandangan para pengunjung resto.

Bram yang berjalan beriringan bersamanya pun tiada henti mengagumi dan melongo. "Nah yang begini dong baru primadonanya Bram Bramantio."

Sampailah keduanya di bagian terdalam restoran tepatnya didepan ruangan VVIP.

"Benar ruangan inikah yang dimaksud client?" Tanya Ayuma melepas kacamata kepada Bram yang stay termangap memerhatikan wajah cantiknya.

Ayuma kesal, "Pak Bram!?"

"Aku sedang bicara! Jangan melamun! Pertahankan sisi profesionalitasmu!" Gertak Ayuma.

Bram tersentak kaget. "Ahh iya nona. Ma..maaf."

"Aku sampai tidak membawa Pak Ernando demimu lho. Tolong jangan membuatku kecewa apalagi malu." Tegas Ayuma yang bikin Bram terkalang-kabut membungkukkan badan meminta pengampunan, "mohon maaf nona."

"Lagian siapa suruh kau cantik?" Bram memasemkan muka.

Sementara Ayuma tersenyum samar dan berpuas hati, "hihihi. Seru juga ya membentak-bentaknya. Tengok wajahnya yang pucat itu. hahaha."

"Yaudah. Cepat buka pintu." Titah Ayuma yang mendatarkan raut wajahnya dalam sekejap mata.

Bram mengangguk dan mematuhi perintah Ayuma.

Cekrittttt.

Pintu terbuka, Ayuma memajukan langkahnya masuk dan menengadahkan kepala menatap ke hadapannya. Segera mencari-tahu siapakah sesosok client yang akan ditemuinya.

Deggg.

"Seperti kataku, kita akan bertemu kembali." Sapa Hendrik yang mengejutkan Ayuma.

"Tu.. tuan Hendrik??" Ayuma melototkan mata.

Jantungnya gedebag-gedebug tiada menyangka bahwa calon investor Simsung Group adalah Hendrik Xavier.

Hendrik terduduk gagah, memancarkan kegarangannya, "Ayuma.. Lama tidak bertemu."

Ayuma ketar-ketir, ingin sekali dia segera lari ataupun berteriak sekuat mungkin. Entah mengapa setelah memergoki Hendrik bersama sang kekasih, Ayuma bertekad tak ingin menemuinya lagi. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya.

Walaupun demikian, Ayuma berusaha menutupi ledakan dahsyat di dadanya.

Ditambah, Bram jangan sampai mengetahui jikalau pada dasarnya Ayuma dan Hendrik telah kenal dari jauh.

Dengan mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang belum meleyot sepenuhnya, Ayuma menghampiri Hendrik. Bram mengekorinya di belakang.

"Selamat pagi Pak. Saya Ayuma Alexa Xavier. Pimpinan Simsung Group." Tutur Ayuma menyodorkan tangannya, yang dalam seperdetik digenggam erat Hendrik.

"Ooh jadi anda Ayuma CEO baru Simsung Group yang katanya cantik itu?" Goda Hendrik menguncang-guncangkan pelan tangan Ayuma sambil melemparkan tatapan intim.

Sraappp. Ayuma ternanap dan langsung melerai perjabatan tangan tersebut. "Pe... perkenalkan, dia Bram. Wakil presdir perusahaan saya." Sambungnya, memundurkan langkah bersembunyi dibalik bayang-bayang Bram, dengan wajah yang merona.

Bram sigap memajukan telapaknya ke Hendrik, "halo Pak. Saya Bram."

Hendrik memicingkan mata menelaah Bram, "ternyata dia mantan suami Ayuma? Ckckckck! Jelek."

Ekspresi senang Hendrik barusan sesudah bertemu lagi dengan Ayuma seketika berubah dingin kala Bram menyelip di antara mereka berdua.

Ia hanya berdehem menyambut kesopanan Bram dan kemudian memalingkan muka, "hungmm!"

Syutt.

Deggg.

Bram terperangah plus kesal, "kurang ajar!! Berani sekali dia mengabaikanku!"

Pelan-pelan Bram menurunkan tangannya menahan malu.

Sedangkan Ayuma cuma menggeleng-geleng seraya memijit kening frustasi, karena sikap random kedua pria itu.

Hendrik menaikkan sebelah kakinya, dan selepasnya mengetuskan, "tunggu apalagi? Silahkan duduk. Saya orangnya sibuk."

1
Aisyah Suyuti
seru
Fitria Dewi
yeyyyyyy happy ending 🥳👍👍👍👍👍👍
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Huuu, makasih loh udah nemenin sampe akhir🤧 Terhuruuu akutu
total 1 replies
Fitria Dewi
Hendrik cpetan Dateng kasihan ayuma 🥺
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: 🥺🥺🥺🥺🥺😭
total 1 replies
Fitria Dewi
lanjut tor semangat 💪🥳
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Maacihhh
total 1 replies
Resi Maulana
Luar biasa
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Makasih kak🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!