perjodohan Yang berawal karna keterpaksaan membuat gadis bernama Rania sangat pilu, karna ia telah memiliki kekasih di masa lalu, namun setelah adanya cinta dalam rumah tangganya, masa lalunya mulai hadir dan sangatlah terobsesi untuk membuat hancur Rumah tangga Rania.
apakah Takdir akan sejalan dengan nasib atau mungkin nasib yang akan mengubah Takdir.
jangan lupa like and vote karya pertama saya.🤗🤗😇💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10 bertemu kembali.
" perhiasan yang di kasih Tuan. dimas sudah di bawa kan syam?." ucap Rania saat memasuki mobil nya.
" ini. sudah ku siapkan. oh ia ran..nanti kita baliknya setelah kita ke dokter saja yah." ujar syam.
" oke baik.."
syam dan Rania. berangkat menuju RS. karna sekarang rania sudah hamil. dari hasil pemeriksaan bulan lalau. Rania memasuki Kehamilan. pertamanya
kini perutnya yang mulai membuncit karna sudah memasuki. tujuh Minggu.
" sehat sehat yah sayang. di perut mamah." ucap syam. sambil mengelus perut Rania.
Rania tersenyum haru. karna ia tidak menyangka pernikahan nya. dengan syam sampai bisa sejauh ini.
setelah sampai Di RS. Rania di antar oleh syam. memeriksa janin yang ada di perut nya. " pak syam. kandungan ibu Rania alhamdulillah baik. nanti saya kasih resep vitamin nya. yah " ucap dokter
" baik bu.." Rania sambil menatap syam.
setelah mereka selesai mengambil resep obat. keduanya pergi ke rumah Dimas.
sebetulnya syam pernah berkunjung ke rumah Dimas tempo hari.
" memangnya kamu sudah tahu rumah dimas? " Tanya Rania.
" saya sudah pernah kesan ran.. kamu tenang saja? " jelas syam.
" oh.. baik lah."
Rania menatap nanar ke. arah jendela mobil. ia tidak menyangka ternyata sekarang Dimas tingal di komplek yang cukup luas. bangunan pilar yang megah dengan Desain yang moderen.
" Rania kenapa kok bengong?.." ucap syam melihat rania seperti sedang memikirkan sesuatu.
" tidak papa syam. aku cuman sedikit pusing." jelas Rania.
" yah sudah..ini sudah sampai kmu tunggu di mobil saja. saya yang akan mengantar ini." jelas syam.
" baik lah. "
syam turu dari mobil. ia mengetuk pintu rumah Dimas. dan di buka kan. oleh ART rumah Dimas.
" iyah pa..cari siapa." ucap pegawai dimas.
" Tuan Dimas nya ada? "
" ohh.. maaf tuan Dimas nya. sedang pergi kalau boleh tau ada perlu apa?"
" ohh.. tidak ada mba..saya cuman mau ngasih ini..tolong nanti sampaikan pada tuan Dimas yah " jelas syam.
" iyah pak. maaf dengan bapak siapa?"
" dari syam. makasih yh mba."
" iyah pa sama-sama"
setelah selesai. syam kembali lagi ke mobil nya. " Dimas sedang tidak ada Ran.." ujar syam.
" ohh iyah..syam" ucap Rania menghembuskan nafas kasar.
" syukurlah jika ternyata Dimas tidak ada di rumah." gumam Rania dalam hati.
syam mengantar Rani pulang kerumah terlebih dahulu sebelum dirinya berangkat ke kantor.
" tolong nanti jangan pulang telat yah.." ucap rania
" iyah. saya akan pulang lebih awal." ucap syam sambil mengusap rambut Rania.
setelah menghantar Rania pulang. syam langsung bergegas ke kantor. karna hari yang semakin siang.
Sesampainya di kantor. syam memasuki ruangan ya. di mejanya terletak undangan bertuliskan syam and Rania
" undangan dari siapa ini. " batin syam dan ia langsung membukanya.
- acara pesta-
jam 19.30 - bertepatan Rumah.
-alamat . komplek kuda putih. no 10.
- Dimas airlangga.
tulis undangan itu...
" rupanya dari tuan Dimas " batin syam.
****
di rumah Rania sedang memilih gaun. yang cocok untuk ia kenakan malam nanti. karna baru saja syam menelfon akan mengajak dirinya ke acara pesta.
Rania bersiap diri dan mengenakan gaun berwarna biru muda. membuat kulitnya yang putih nampak semakin cerah.
" wah..noni cantik sekali ada acara yah? " ucap raidah yang melihat Rania menunggu syam diruang Tamu.
" iyah...raidah " ujar Rania lembut.
setelah cukup lama menunggu syam. syam akhirnya datang. dan mereka berdua langsung berangkat ke acara.
namun sebenarnya syam tidak memberitahu Rania jika mereka akan menghadiri acara Dimas.
Rania dan syam turun dari mobil.
Rania yang sedari tadi di perjalanan matanya terpejam. ia tidak menyadari bahwa syam telah membawa nya lagi kerumah mantan kekasihnya.
" ayo.. turun sayang " ucap syam.
Rania langsung membuka matanya kaget. karna ia tidak percaya.
" kenapa syam membawa saya kesini." batin Rani.
rania yang tidak mau suaminya curiga pun. ia menurut pada syam. mengandeng lengan suaminya dan memaskui rumah Dimas.
Tamu undangan yang hadir cukup banyak. namun sebenarnya Rania merasa curiga dengan pesta yang di adakan oleh mantan kekasihnya itu.
Ternyata bukan hanya merek saja yang di undag oleh dimas. Ternya disana juga ada ibu mertua dan kedua adik iparnya. sungguh ini semunya bingung Rania bingung....
" tamu undangan di persilakan duduk. sambil menikmati hidangan yang tersaji." ujar pembawa acara.
syam mengajak Rania duduk.
" sayang.. aku mau ke ibu dulu sebentar yah." ucap syam.
Rania menganguk. karna memamang kebetulan mertuanya duduk berseberangan dengan dirinya.
saat syam pergi. Dimas datang berpura- pura duduk. di depan rania. dan ia. langsung menyerahkan selembar kertas pada Rania.
" ada yang ingin aku tanyakan. datang lah ke atas kamar nomer Tujuh " Tulis dimas..
Rania yang melihat syam masih berbicara dengan mertuanya. ia pun menuju ke arah yang Dimas maksud.
kamar nomer Tujuh. terletak di sisi kiri. Rania melihat kamar itu pintunya Terbuka.
Tampa ragu Rania yang penasaran. langsung menuju ke ruangan itu dan mencari Dimas ke sekeliling.
" Rania.." ucap dimas dan langsung menutup pintu.
Rania menoleh ke belakang mencari sumber suara. " ada apa ini dimas? kenapa pintunya kamu kunci?" ucap Rania kesal.
" Rania..tenanglah duduk disitu." ucap dimas.
Rania duduk di sofa yang di tunjukan oleh Dimas. namun betapa terkejutnya Rania. saat dimas duduk berlutut di kaki nya.
" Rania maafkan aku. karna sudah terlambat menjemput mu. aku sekarang sudah mempunyai segalanya Rania. aku akan mengambil mu dari suamimu." ucap dimas seperti memohon.
" aku tahu.. mungkin waktu satu tahun untuk melewati ini semua tidak mudah Rania. namun aku percaya sampai di titik ini. aku bisa seperti ini itu berkat dirimu. berkat mu. yang setiap saat menyuruh ku untuk tetap bangkit " jelas Dimas matanya berkaca-kaca.
Rania terdiam matanya menatap nanar. " ibu mu dimana?" ucap Rania setelah beberapa saat terdiam.
" ibu ku sudah meninggal kan ku. ibu telah meninggal pada malam. saat ibu mengetahui kamu pergi dari hidup ku." jelas dimas.
perkataan dimas. sukses membuat Rania terhanyut. ia tidak percaya jika dimas selama ini sudah sebatang kara. namun Rania semakin bimbang dengan ke'adan dimas seorang. namun disis lain ia tidak bisa berbuat apa apa!
" maukah kamu kembali lagi pada ku?.." ucap Dimas tersendu.
" aku minta maaf dimas. aku sudah mencintai syam. dan untuk waktu satu tahun. bagi ku itu waktu yang sangat lama. lagi pula sekarang aku sedang mengandung anak syam." ujar Rania pada Dimas.
dan langsung mengambil kunci di tangan Dimas . dan langsung pergi dari ruangan itu.
Rania menuruni anak tangga dengan langkah tertatih. ia merasa lemas dengan perkataan Dimas. " Ya. allah ternyata memang lah tidak mudah untuk aku bisa melupakannya." batin Rania.
syam yang melihat. Rania menuruni anak tangga langsung menghampiri rania.
" kamu dari mana saja Ran?.." ucap syam
" aku tadi..habis cari toilet..tapi malah ketemunya di atas." ucap rania tersenyum kikuk...
Bersambung.....