Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 12
Sarah berada di rumah dengan kegiatan yang seperti biasa, ia melihat Dina yang nampak sangat senang hari ini. Seperti biasa, Dina menatapnya dengan tatapan sinis.
"Kakak ipar, aku punya rahasia untuk mu." Dina tiba-tiba berbicara dengan senyuman di wajahnya, Sarah yang mendengar hal itu menghentikan langkahnya. Ia melirik ke arah Dina yang tersenyum penuh arti.
"Rahasia apa?" Tanya Sarah dengan senyuman di wajahnya, ia menampilkan ekspresi penasaran dan langsung berjalan mendekat ke arah Dina.
"Kakak ku dan Kak Dara akan menikah." Jawab Dina dengan senyuman penuh kemenangan, ia tersenyum puas saat mengatakan hal itu. Ia tahu, hal tersebut pasti akan membuat Sarah sakit hati.
Sarah tersenyum tipis, "Sungguh? Bagaimana mungkin aku tidak mengetahuinya, hatinya suami ku mengatakan hal tersebut kepada ku. Tapi nanti aku akan bertanya kepadanya." Jelas Sarah yang merasa tak peduli dengan ucapan Dina.
Dina yang mendengar hal itu terkejut, ini bukanlah yang ia inginkan. Ia ingin jika Sarah marah-marah dan membuat masalah, sehingga Reno akan lebih tak suka kepada Sarah.
Dina bangkit dari tempat duduknya, ia melemparkan makanan yang ia makan ke Sarah. Wanita itu menatap Dina dengan tatapan dingin.
"Apa kau tidak punya rasa malu?! Harusnya kau sadar diri, kau naik ke atas ranjang kakak ku dengan cara yang kotor! Kau hanya menginginkan uang kakak ku saja! Dasar wanita murahan." Maki Dina dengan kesal, dari dulu ia sama sekali tidak menyukai Sarah. Terlebih dengan tindakan Sarah yang naik ke atas ranjang Reno dengan cara yang kotor.
Sarah tersenyum tipis, ia mengambil gelas berisikan air minum dan langsung menyiramnya ke wajah Dina. Wanita itu seketika berteriak dan memaki Sarah habis-habisan.
"Jika kau tidak suka aku menjadi kakak ipar mu, kenapa kau tidak mengatakan langsung kepada kakak mu itu. Dan jika dia tidak menyukai ku, kenapa sampai sekarang dia tidak ada niatan untuk menceraikan ku?" Bisik Sarah dengan senyuman di wajahnya.
Mata Dina membulat sempurna, ia menatap Sarah dengan tatapan terkejut.
"Kakak ku kasihan kepada mu, wanita miskin yang gila uang! Dan aku jamin, kau sebentar lagi akan segera di buang oleh Kakak ku. Dasar wanita murahan!" Teriak Dina dengan sangat keras, membuat setiap pelayan yang ada di rumah keluarga Darmiji menonton dan mendengar makian Dina kepada Sarah.
Arini berteriak histeris saat melihat anaknya terkapar di lantai dengan wajah yang basah, Dina yang melihat ibunya langsung menangis dan mengadukan semuanya kepada Arini.
"Apa kau gila, dia adik ipar mu tapi kau malah menyakiti nya." Maki Arini kesal, ia memeluk Dina dan menenangkan putrinya.
Sarah tersenyum tipis, ia menendang tubuh Dina hingga wanita itu tersungkur ke lantai. "Dina anak yang kurang di didik, dia tidak menghormati ku sebagai kakak ipar. Jadi aku mendidik nya dengan cara ku sendiri, harusnya Mama berterimakasih kepada ku karena aku membantu mendidik anak manja ini." Jawab Sarah dengan senyuman di wajahnya.
Arini sangat kesal, Sarah yang tidak ingin bertengkar lagi langsung pergi ke kamar untuk beristirahat.
Hari menunjukkan pukul 22.00 WIB, Sarah masih duduk terdiam dengan pikiran yang fokus pada pembicaraan Dina tadi siang.
Sarah lalu keluar dari kamar, matanya menatap sosok Reno yang berada di lantai bawah. Pria itu kini tidur di kamar lain, dan tidak pernah tidur di kamarnya. Sarah tersenyum mengejek, ia berpikir apakah dirinya memang se menjijikkan itu di mata Reno.
Reno melihat Sarah berjalan mendekat ke arahnya, pria itu bersikap biasa saja seolah Sarah tidak ada.
"Apa kau masih berhubungan dengan Dara?" Tanya Sarah dengan tatapan tajam, ia duduk di atas sofa yang langsung berhadapan dengan Reno.
Reno menghentikan aktivitasnya, ia menatap istrinya yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan dingin dan penuh rasa curiga.
"Untuk apa kau bertanya." Bukannya menjawab Reno malah balik bertanya kepada Sarah.
"Jelas karena aku adalah istrimu." Jawab Sarah dengan tegas, saat ini ia tidak bisa meninggalkan Reno. Sarah akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa mengandung anak Reno.
Reno menatap Sarah dengan tatapan kesal, "Apa sebenarnya yang kau inginkan?" Tanya Reno dengan tatapan jengkel.
"Aku butuh uang." Jawab Sarah dengan singkat.
Reno tersenyum mengejek, ia lalu tertawa menghina saat mendengar permintaan Sarah yang terus meminta uang kepadanya. Dan uang yang di minta Sarah selalu dalam jumlah besar.
"Aku tidak mau memberimu uang." Jelas Reno dengan tatapan mengejek, ia ingin melihat bagaimana Sarah bisa hidup tanpa uang darinya. Reno tahu jelas, Sarah adalah wanita materialistis yang sengaja menikah dengannya hanya demi uang untuk mendukung gaya hidupnya.
"Jadi kau tidak mau memberikan ku uang? Baiklah jika kau tidak mau, tapi jangan salahkan aku jika aku membuat keributan." Jelas Sarah dengan senyuman di wajahnya.
Kini tatapan Reno mulai berubah serius, ia tahu bagaimana Sarah. Wanita itu tidak pernah main-main dengan ucapannya, wanita itu sering membuat keributan yang akhirnya memancing awak media dan mencoreng nama baik keluarga Darmiji Wangsa.
"Baiklah.. Berapa yang kau inginkan?" Reno akhirnya menyerah, ia mengeluarkan handphone untuk mengirimkan uang kepada Sarah.
"200 juta." Jelas Sarah dengan senyuman di wajahnya.
Reno sama sekali tidak protes, ia langsung mentransfer uang dengan nominal yang di minta oleh Sarah tanpa syarat apapun.