NovelToon NovelToon
Legenda Kaisar Iblis

Legenda Kaisar Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / dan budidaya abadi
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bagas pw GGWP

Wu Sheng anak dari juragan Wu seorang yang sangat kaya di desa Kapas Angin. Sebagai orang kaya sejak kecil dia hidup dengan penuh kecukupan, membuatnya menjadi pemalas.

Ayahnya memiliki beberapa pesan untuknya sebelum meninggal. Namun untuk beberapa alasan Wu Sheng tidak suka dengan ayahnya. Tapi setelah tau kalo ayahnya menyayanginya, dia merasa bersalah dan berniat melaksanakan wasiat ayahnya.

Di mulailah perjalanan Wu Sheng di jalan seni beladiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bagas pw GGWP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berlatih

Sinar matahari pagi semakin tinggi menyinari bukit kecil. Di bawah sebuah pohon pinus tua, Wu Sheng duduk dalam posisi lotus.

Wu Sheng menutup mata, menenangkan pikirannya. Sambil berlalunya waktu dia menghirup nafas dalam-dalam, mengeluarkannya, kadang-kadang dia juga menahannya.

Dia tidak tau kenapa, teknik yang di ajarkan di buku sangat berbeda dari yang pernah di ajarkan Paman Shi. Paman Shi pernah berkata seni beladiri di dasarkan pada kemampuan fisik, teknik, reflek dan lain-lain. Dengan begitu orang akan menjadi ahli beladiri. Namun di buku itu tertulis 'dasar untuk menjadi seorang praktisi adalah membuka atmosfer.

Sedangkan apa itu atmosfer. Atmosfer adalah tahap di mana manusia membangun indra ke enam. Pada dasarnya manusia memiliki lima indra sejak lahir. Membangkitkan Indra ke enam bukan berarti mereka mendapatkan indra baru, itu hanya istilah saja.

Yang sebenarnya terjadi adalah meningkatkan kelima indra tersebut sampai batas. Seorang harus melatih kelima indra hingga pada tahap yang di sebut membuka atmosfer.

Ketika seorang manusia berhasil membuka atmosfer. Maka mereka akan dapat merasakan apa yang di sebut qi spiritual.

Qi spiritual ada di mana-mana. Di katakan sejak di spiritual ada, saat itu dunia tercipta. Wu Sheng sedikit meragukan akan hal ini. Apakah sapi yang hidup itu tercipta dari sesuatu yang tidak dapat di lihat seperti qi spiritual? Apakah gunung dan laut itu juga ada karena qi spiritual? Hal-hal di buku itu benar-benar di luar pemahaman Wu Sheng.

Akan tetapi walaupun isi buku itu agak di luar nalar. Wu Sheng dapat menyimpulkan satu hal. Ada banyak qi spiritual di dunia ini yang tidak ia tau. Dan seorang harus membuka atmosfer untuk bisa merasakannya.

Menjadi seorang praktisi itu artinya melatih dan mengolah qi spiritual. Hal ini berbeda dari seni beladiri yang melatih tubuh dan fisik. Jadi untuk bisa melatih qi spiritual, pertama-tama anda harus bisa merasakannya. Bagaimana anda bisa melatih sesuatu jika anda bahkan tidak bisa merasakan apa yang akan di latih? Maka dari itu perlu atmosfer terbuka untuk memulai latihan.

Waktu perlahan berlalu, 3 jam di lewati dalam sekejap. Wu Sheng membuka mata, menarik nafas dalam-dalam, lalu membuangnya. Tubuhnya sangat kelelahan saat dia berbaring di sana untuk beristirahat.

Meski latihannya terlihat hanya menghirup nafas dan mengeluarkan nafas. Hal itu tidak semudah yang terlihat di permukaan.

Buku itu menjelaskan. Bernafas itu artinya hidup. Menahan nafas itu artinya mati. Menghembuskan nafas itu artinya anda lari dari kematian dan mendapatkan kehidupan. Begitu juga menarik nafas, itu artinya dari hidup menjadi mati.

Untuk bisa merasakan qi dan melatih indra anda harus bermain dengan hidup dan mati. Setidaknya itu yang ingin di katakan sangat penulis.

Selain itu ada yang di sebut nafas panjang, nafas sedang dan nafas pendek. Ini terkait tentang berapa lama Wu Sheng harus menahan atau menghembuskan nafas.

Setelah memahami itu barulah di jelaskan tentang metode pernafasan. Metode pernafasan sangat jelas, bagaimana harus menghirup nafas lama, bagaimana harus menahannya dan lain-lain. Metode itu tersusun dengan rapi dan kompleks.

Pada awalnya Wu Sheng merasa itu biasa saja. Namun setelah mencobanya dia hampir kehabisan nafas dalam sepuluh menit.

Dua Minggu ini Wu Sheng terus berlatih dan berlatih. Dengan kegigihan itu, dia akhirnya berhasil bertahan 3 jam melakukan metode pernafasan.

"Penglihatan ku sepertinya menjadi lebih baik." Gumam Wu Sheng, Menatap dedaunan di pohon yang sedikit bergoyang saat tersapu angin. Dia merasa hal-hal di dunia ini menjadi lebih jelas. Mendengar ranting yang bergesekan, angin yang berhembus, serta dedaunan yang berkibar membuat hatinya merasa tenang.

Namun Wu Sheng merasa peningkatannya masih terlalu sedikit. Buktinya dia Bahakan belum bisa merasakan qi spiritual.

"Butuh 2 Minggu untuk maju sedikit, ini terlalu lambat." Gumam Wu Sheng sambil termenung. Dia yakin latihannya telah membawa hasil. Namun dia merasa tidak puas dengan kecepatannya yang sangat kurang.

Jika Paman Shi atau ahli kelas tinggi ada di sini, Mereka akan mengutuk Wu Sheng karena tidak bersyukur dan menghargai bakat yang di berikan surga.

Dia hanya 2 Minggu dan memiliki kemajuan. Namun orang-orang itu sudah mencoba bertahun-tahun dan tetap tidak ada hasil. Bukankah kata-kata Wu Sheng seperti meludahi mereka di wajah?

Untuknya Wu Sheng sendirian di sini, jadi tidak ada yang mendengar.

Sedikit menghela nafas Wu Sheng bangkit. "Baiklah , sepertinya aku harus mencari rumput jiwa ungu dan daun semanggi berdaun empat."

Ini adalah hal yang di sarankan di buku, untuk membantu latihan. Kedua hal itu harus di keringkan kemudian di bakar sebagai dupa. Wu Sheng tau kalo itu semacam herbal. Sayangnya di buku hanya di jelaskan bentuknya dan tidak ada penjelasan tentang asal usulnya.

"Jadi jika ingin mencari beberapa herbal, jawabannya adalah ke kota." Wu Sheng tersenyum membuat keputusan. Dia kemudian berjalan menuruni bukit kembali ke rumah.

Di dalam rumah Wu Sheng memasuki kamar, mengambil sebuah celengan berbentuk babi. Memecahkan celengan itu, banyak koin perak berhamburan. Wu Sheng dengan antusias mengumpulkannya dan mengikatnya di sebuah kain.

Ini adalah tabungannya selama bertahun-tahun. Ibunya selalu memberinya uang, namun dia bukan tipe orang yang suka jajan. Jadi dia memilih untuk menyimpannya. Dia juga tidak pernah berpikir akan mengunakannya sekarang.

Wu wangsan mendengar keributan yang di buat Wu Sheng. Dia menghampirinya dan menemukan Wu Sheng yang sedang merapikan uang.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya nya dengan wajah penasaran. Anaknya bukan orang yang suka jajan, dia selalu memberinya uang tapi Wu Sheng tidak pernah menggunakannya. Bahkan semua barang-barang Wu Sheng di beli olehnya. Jika dia tidak membeli baju atau celana untuk anaknya, dia yakin anaknya akan mati telanjang.

Maka dari itu, melihat Wu Sheng menyiapkan banyak uang membuatnya penasaran. Apa yang ingin di beli anak itu? Apa dia menemukan gadis cantik dan berniat menikahinya?

Wu Sheng tertawa lucu dan berkata. "hehe aku ingin membeli sesuatu ibu. Aku akan pergi beberapa hari, jadi jangan mencari ku, oke."

"Kemana kamu akan pergi? Dan apa yang ingin kamu beli?" Wu wangsan bertanya seperti menginterogasinya.

Wu Sheng menjadi sedikit kesal. Kenapa anda menanyai saya seperti saya seorang tahanan?

"Tidak ibu, aku akan pergi ke kota Black star, dan itu bukan hal yang istimewa." Menjawab dengan singkat, Wu Sheng langsung berkemas dan meninggalkan rumah.

"Tidak Xiao Sheng, anda belum menjawab dengan jelas."

"Apa kamu yakin tidak menggunakan uang itu untuk kencan? Sialan, anak ini menemukan gadis cantik dan benar-benar melupakan ibunya!"

Mendengar teriakan ibunya di belakang Wu Sheng hampir batuk darah. Apa kamu pikir aku hanya memikirkan gadis-gadis?

Namun dia menghiraukan nya, tetap berjalan maju.

Wu wangsan menghela nafas lemah. Anaknya sekarang sudah dewasa, namun dia masih sulit menerima ini. Dan selalu ingin memperlakukan Wu Sheng seperti bayinya. Melihat kepergian Wu Sheng dia berkata dengan lemah. "Xiao sheng, hati-hati dan pulang lebih cepat, ibu akan menyiapkan daging ayam yang kamu suka."

Wu Sheng berbalik dan sedikit mengangguk. "uhm, terima kasih Bu."

Melihat ibunya Wu Sheng sedikit tersentuh. Namun kata-kata berikutnya benar-benar mengubah mood nya.

"Mau semanis apa gadis yang kamu bawah pulang, aku harap kamu tidak akan melupakan ibu."

"Aku tidak merencanakan itu!" Wu Sheng benar-benar kehabisan kesabaran dia berteriak kemudian berjalan pergi dengan kesal.

1
Imam Sutoto
excellent story lanjut top markotop
Imam Sutoto
semangat thor lanjut
Imam Sutoto
good luck thor lanjut
Imam Sutoto
bener bener keren banget lanjut
Imam Sutoto
good job Thor lanjut top markotop story
Imam Sutoto
gile keren banget lanjut
Imam Sutoto
lanjut top markotop story
Imam Sutoto
mantap gan lanjutkan
Imam Sutoto
good luck thor lanjut
Imam Sutoto
good job Thor lanjut
Imam Sutoto
woow keren banget lanjut
Imam Sutoto
semangat thor lanjut
Imam Sutoto
buseeet keren banget lanjut
Imam Sutoto
dahsyat banget lanjut top markotop story
Imam Sutoto
semangat thor lanjut
Imam Sutoto
gile keren banget lanjut
Imam Sutoto
top markotop story lanjut
Imam Sutoto
good luck thor lanjut
Imam Sutoto
dahsyat banget lanjut
Imam Sutoto
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!