Menceritakan tentang Raya seorang perempuan yang memiliki kelebihan yaitu Indra keenam. Raya adalah seorang vokalis bend nya yang berada KapRal. Raya juga merangkap sebagai pencipta lagu yang dia ambil dari kisah-kisah arwah penasaran.
Suatu hari Genk KapRal didatangkan beberapa musibah dan malapetaka, pertama Raya nyaris terbunuh, kedua bend KapRal mendapati sebuah fitnah bahwa bend mereka melakukan plagiat atas lagu-lagu yang diciptakan Raya.
Saat merasa frustasi Raya tiba-tiba mendapat ide untuk datang ke villa milik kakeknya.
Di Sana dia yang ditemani sagara menemukan beberapa hal ganjil serta berhasil menemukan sebuah syair atau mantra yang akan di ubah oleh Raya menjadi sebuah lagu.
Dari sanalah malapetaka besar itu akan muncul. Setelah Raya memperkenalkan lagi ciptaanya kepada teman-teman bend nya.
Satu persatu teman-teman bend mati dengan cara yang mengenaskan, pembunuh nya hanya meninggalkan jejak yang sama yaitu kedua bola mata korban lenyap tiada bekas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuireputih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 Dendam
Tiba-tiba Wanita itu mengikik seram, lalu menunduk. Bulir-bulir air mata berjatuhan di pipi, membuat bahunya berguncang. Sesuatu yang dari tadi digenggam, ditampakkan tepat di depan wajah Jerry, membuat pria itu sadar dan terbelalak kaget.
Jerry hendak mundur, tapi langkahnya terkunci.
"Kenapa aku ada disini dan apa yang akan kau lakukan dengan benda itu?" tanya Jerry dengan sekujur tubuh gemetar.
Wanita itu tertawa mengikik, lalu menampakkan wajah yang pucat pasi dan penuh air mata. Dendam kesumat yang dipendam bertahun-tahun akhirnya keluar dan inilah saat untuk melampiaskan kebencian.
"Kau membuatku mati, Jerry! Sekarang Matilah kau!" Wanita itu menerjang dengan memberi sabetan tepat di wajah Jerry.
Pria berparas inggris itu mengerang dan terjengkang seketika ke belakang. Wajahnya ditutupi dengan telapak tangan. Tampak tetes demi tetes darah muncul dari celah jemarinya.
Jerry membuka wajah dan menjerit seketika kala melihat darah membasahi telapak tangannya. Sementara sang wanita tampak senang dan sesekali menatap wajah Jerry yang dihiasi goresan luka horizontal yang tampak dalam.
"Wanita setan!" Jerry menerjang wanita itu dengan sekuat tenaga.
Namun, kali ini tubuh kekarnya seakan tak berdaya. Wanita itu seperti dirasuki iblis, sehingga memiliki kekuatan yang jauh di atas laki-laki.
Kembali tubuh Jerry terjengkang dengan luka baru di wajah. Kali ini, luka itu memanjang secara vertikal.
"Ampun, ampun! Aku akan menuruti apa pun perintahmu, asal jangan bunuh aku. Aku mohon …." Belum sempat Jerry menyelesaikan kalimat, wanita itu menendang muka Jerry.
Ujung lancip heels menyapa hidung mancung Jerry, tepat di antara bertemunya luka yang saling melintang.
"Kau lebih iblis dariku, Jerry. Kau membuatku mati, ingat? Kau hanya memanfaatku, juga gadis-gadis lain. Coba pikir, berapa banyak wanita yang mati karenamu, terutama wanita yang kau hamili?" cetus wanita itu panjang lebar.
Kebanyakan dari mereka adalah wanita yang diperdaya oleh janji kepopuleran. Termasuk wanita itu sendiri.
"A, aku …." Jerry hendak berucap lagi, tapi wanita itu tidak memberikan kesempatan. Diraihnya kerah kemeja Jerry, lalu tubuhnya dihempaskan ke sudut ruangan.
"Maafkan aku! Maafkan aku!" Jerry mengiba.
Wanita itu menyeringai seram. Saatnya mengakhiri hidup Jerry. Diacungkan kembali pisau itu. Lalu, ia berjalan perlahan mendekati Jerry yang tampak tak berdaya.
Wanita itu berjongkok, memberikan senyum termanis pada pria tua bangka yang membuatnya muak. Jerry menjerit keras saat pisau itu menghunjam barang paling berharga baginya. Darah pun kembali membanjir, membasahi celana hitam panjang yang tampak compang-camping.
Wanita itu tertawa terbahak-bahak dan menghunjamkan pisau ke tubuh Jerry hingga pria itu mati.
Benar. Ujung dua kaki Jerry berkelenjotan cepat, lalu diam. Mata lebarnya membeliak, menggambarkan sebuah mimpi buruk yang membuatnya lenyap, menuju alam lain yang entah akan seperti apa rupanya, mengingat begitu banyak dosa dan kejahatan yang lelaki itu lakukan.
"Cuih!" Wanita itu meludah, "Lelaki sampah! Lebih baik kau mati, daripada menggunakan uang kotormu untuk berbuat nista!" Ujar wanita itu dengan nada dingin dan penuh dendam. Ia menatap tajam tubuh kaku Jerry.
Wanita itu membelai wajah Jerry yang penuh luka dan tampak sangat menyedihkan. Ia merogoh sesuatu dari wajah Jerry dan memasukkannya dalam kantong plastik yang tersedia dalam tas.
Tak lupa ia meninggalkan sesuatu sebagai kenang-kenangan untuk mayat yang memuakkan itu.
Sebuah cincin bermata tengkorak.
tapi kerennnnn 👍👍👍👍