NovelToon NovelToon
Kehormataan Seorang Perempuan

Kehormataan Seorang Perempuan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Keluarga / Persahabatan / Romansa
Popularitas:66.3k
Nilai: 5
Nama Author: ilmara

Bismillahirrohmanirrohim.

بسم الله الر حمن الر حيم

Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد

KARYA INI SPESIAL UNTUK BULAN RAMADHAN.

MARHABAN YA RAMADHAN SEMUA 💖💖

Hana A'iza Afida seorang gadis yang hidup dalam keluarga kelas menengah, namun disaat semester akhirnya kuliah sang ibu memang sudah lama jatuh sakit kini kian parah dokter mengharuskan ibunya untuk dioprasi sayangnya baik Hana dan bapaknya tidak memilki uang untuk menjalankan oprasi sang ibu.

Hingga ada seorang yang menawarkan uang untuk biaya berobat ibu Hana dengan syarat tertentu. "Saya akan membayar biaya operasi ibumu bahkan sampai sembuh asal kamu mau jadi wanitaku dan tidak boleh bertemu dengan kedua orang tuamu lagi!"

Akankah Hana mengambil tawaran tersebut? Yuk baca kisahnya hanya di noveltoon!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tumpangan

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

Malam kian larut Hana baru menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Bima, dihari pertamanya kerja Hana sudah lembur seorang diri Adel saja mendengar temannya tidak bisa pulang bersama mereka sedikit bingung.

"Alhamdulillah selesai juga." Hana segera membereskan meja kerja miliknya, dia tersenyum lega.

Segera Hana pulang setelah semuanya selesai karena bapaknya sudah menanyakan kapan Hana pulang. Tujuannya bukan pulang ke rumah melainkan rumah sakit.

Keluar dari devisi komunikasi suasana kantor besar itu sudah lumayan sepi walaupun tetap ada penjaga yang bertugas dan beberapa karyawan sedang lembur.

"Kamu." Friska juga baru keluar dari ruangnya tak sengaja berpapasan dengan Hana, dia samar-sama mengingat pernah bertemu Hana sebelumnya.

"Alhamdulillah mbak Friska sudah sembuh?" Hana bertanya ramah membuat Friska mengingat jika Hana gadis yang pernah membantunya.

"Iya, terima kasih banyak malam kemarin kamu sudah menolong saya, ngomong-ngomong kamu kerja disini?"

"Sama-sama mbak, ini hari pertama saya magang di SKY GRUP." Hana menjawab dengan jujur.

Penuturan Hana membuat Friska terbelak, bagaimana bisa karyawan magang baru hari pertama kerja sudah lembur. Seingat Friska perusahaan keluarganya tidak pernah membuat karyawan baru lembur apalagi masih dalam kategori karyawan magang.

"Kalau boleh tau kamu ada didevisi mana?"

"Devisi komunikasi mbak."

"Bagaimana jika kamu pindah di departemen saya saja Hana, anggap saja sebagai rasa terima kasih saya," tawaran Friska memang sangat menggiurkan tapi Hana juga tidak dapat menerima begitu saja.

"Tidak bisa!" seorang yang menolak tawaran Friska membuat kedua gadis yang sudah berada di depan kantor itu sama-sama menoleh bersama.

"Pak Sky," sapa Hana, kali ini Hana tau posisinya berada dimana.

"Jangan mengacau Friska semua sudah didata asal saja mau memindahkan karyawan di departemenmu!" Sky menatap tajam sang adik penuh penekanan.

"Iya!" jawab Friska malas, dia melihat pada Hana merasa bersalah. "Maafkan aku Hana, anggap saja tawaranku tadi hanya sebuah lelucon."

"Tidak masalah mbak Friska," sahut Hana memang tidak mempermasalahkan tawaran Friska barusan. "Kalau begitu saya pamit pulang dulu mbak Friska, pak Sky."

"Hana."

Baru saja Hana akan melangkah pergi Friska mencegahnya mau tidak mau Hana kembali menghadap kakak dan adik itu.

"Iya ada apa, mbak?"

"Kamu pulang dengan siapa, naik apa?"

"Saya pulang sendiri mbak naik angkutan umum."

"Kali ini tolong jangan menolak Hana, kamu pulang dengan aku dan mas Sky saja. Anggap saja sebagai rasa terima kasih, lagipula ini sudah malam tidak baik sendirian. Aku jadi mengingat diriku malam itu jika kamu pulang sendiri sekarang."

Sebenarnya Hana tidak ingin menolak tawaran Friska, tapi tujuannya kali ini ke rumah sakit membuat Hana bingung dan lagi Sky hanya diam saja seraya menatap datar.

"Tak apa mbak, lagipula saya tidak pulang ke rumah saya malam ini akan menginap di rumah sakit, mbak Friska jangan khawatir saya sudah bisa pulang sendiri malam-malam begini, Alhamdulillah semua baik-baik saja."

Tapi Friska tidak menghiraukan ucapan Hana panjang lebar itu, dia malah meminta kakaknya Sky mau mengantarkan Hana pulang walaupun tujuan mereka ke rumah sakit.

"Mas Sky kita harus anter Hana dulu!"

Hmmm.

"Ayo Hana." Friska menarik tangan Hana agar ikut masuk dalam mobil, sekarang Friska tidak membawa mobil padahal bisanya dia membawa mobil sendiri jika ke kantor.

Terpaksa Hana ikut masuk dalam mobil Sky akhirnya mengantar Hana lebih dulu menuju rumah sakit, tanpa bertanya Sky sudah tau di mana tempat ibu Hana dirawat.

Sepanjang perjalanan Friska terus mengajak Hana mengobrol sedangkan Sky sesekali melirik Hana yang duduk di belakang dari kaca mobil tanpa disadari Hana dan Friska. Obrolan Hana dan Friska harus terputus ketika mereka sudah sampai di rumah sakit.

"Pak Sky, mbak Friska terima kasih sudah repot-repot mengantar saya. Terima kasih atas tumpangannya."

"Tidak perlu sungkan Hana, lagipula aku yang nawarin tumpangan. Panggilnya aku kamu saja agar tidak kaku." Hana mengangguk setuju setelah itu dia keluar dari dalam mobil milik Sky.

Friska menatap jengkel kakaknya karena sejak tadi hanya bicara sedikit kala dia dan Hana mengajak ngobrol. "Batu, iri banget bicara."

"Batu kagak bisa ngomong!" sahut Sky logis tau kalau Friska sedang menyindirnya.

Kesal Friska akhirnya diam, namun dalam diamnya gadis itu menyadari sesuatu ketika mobil sudah kembali melaju meninggalkan rumah sakit.

"Sebentar, kok mas Sky tau kalau ibunya Hana dirawat di rumah sakit Pelita?"

Sekilas Sky menoleh pada Friska tapi tidak menjawab apapun, dia masih tetap diam seraya fokus mengemudi.

"Jangan-jangan...."

"Jangan-jangan apa?"

Di rumah sakit Hana sudah membersihkan diri kini bergantian menjaga ibunya di rumah sakit, Hana merasa tidak enak karena setiap malam bapak yang selalu menjaga ibu.

"Bapak malam ini biar Hana jaga ibu, bapak harus istirahat di rumah, bapak juga tidak boleh capek jangan sampai menjaga ibu malah bapak ikut sakit pula."

"Tapi kamu saja baru pulang kerja Hana, biar bapak saja yang menjaga ibumu." Hana menggeleng tegas.

"Bapak percayakan sama Hana, hanya tidak ingin bapak ikut sakit karena terlalu lelah menjaga ibu."

Bujukan Hana membuahkan hasil, Herwin akhirnya mau bergantian dengan sang anak untuk menjaga istrinya. Dia beristirahat di rumah sesuai permintaan Hana.

Pagi tiba Hana sudah siap dengan baju kerjanya, dia bangun pukul 4 pagi sudah mulai membereskan semuanya hanya tinggal berangkat ke kantor saja.

Tatapan Hana jatuh pada bad hospital di dalam kamar rawat tersebut dimana sang ibu terbaring disana belum sadarkan diri masih betah menutup mata. Langkah Hana membawa dirinya menuju bad hospital ibunya.

"Ibu jangan lama-lama menutup matanya, Hana sudah rindu bicara ngobrol dan cerita banyak hal dengan ibu. Hana selalu berdoa agar ibu cepat sadar, tapi Hana bersyukur bu setidaknya sampai detik ini ibu masih bertahan Hana yakin ibu akan kembali bersama Hana dan bapak." Hana mencium kening ibunya cukup lama tanpa dia sadari setetes air matanya membasahi pipi sang ibu.

Dibalik pintu Herwin mendengar semua permata anaknya. Beliau merasa sedih pula karena sang istri tak kunjung sadar.

Ceklek!

Herwin segera masuk dalam kamar rawat istrinya setelah merasa sudah jauh lebih baik. Hana pun tidak ingin terlihat lemah di depan bapaknya, dia selalu berusah terlihat baik-baik saja tidak ingin menambah kesedihan Herwin.

"Hana siap-siap berangkat kerja ini bapak belikan sarapan sekalian lewat tadi."

"Alhamdulillah, terima kasih bapak. Hana berangkat kerja sekarang takut telat nanti kalau bapak mau berangkat kerja titip saja ibu pada suster yang biasanya."

1
Susetiyanti RoroSuli
sabar ya Belinda , kehidupan ini ya ,, memang begitulah kadang kakak yg punya polah nggak baik , qita yg sbg adiknya tentu saja kena imbasnya , ya memang begitu ,aku dulu oernah merasakannya koq , tapi itulah kenyataan riil dlm kehidupan peribahasanya , yen ono abang mesthi ono ijo
Pasrah
lanjutkan lagi ya ttp semangat thor
Pasrah
smg Hana baik 'aja setelah di tinggal pergi kakeknya,dan secepatnya mendapatkan penggantinya
Pasrah
lanjutkan
Yani
Inalilahi wa inalilahi roxiun
Yani
Sky jadi cerewet 🤭🤭 lanjut thor ttp semangat 💪
Pasrah
lanjutkan
Susetiyanti RoroSuli
apakah ada orang lain yg bertingkah ya du luar sana ,?
Yani
Adel ketinggalan berita banyak kasian
Susetiyanti RoroSuli
panggilnys Friskha jeng atau dinda , terserah ding , suka suka yg mau manggil.
Susetiyanti RoroSuli
ayo curhat Haba sama Adel afalah dua sehabat sejati yg saling mendukung. saling mengingatkan dan saling pengertian , lanjut Thor
Yani
Tu kan betul Malik kakaknya Adel
Yani
Kayanya kakak Adel
Pasrah
aduh romantis banget pak CEO,smg langgeng terus ya 💪🌹🌹🌹
Pasrah
itu kok udah nikah gak kasih tau keluarga nya ya pasti ada apa "nya nih
Ningmar
malik abangnya adel kah....?? cie cieee ...panas2 cemburu....lanjut2
Pasrah
bikin mas villan gondok tuh, lanjutkan lagi dong 💪💪💪
Pasrah
siapa dia dan ada hubungan apa mereka berdua ya thor
Pasrah
di tunggu lagi lanjutannya semangat terus dan sehat selalu OK 🌹🌹🌹🥰🥰🥰
Pasrah
akhirnya kakek nya Hana ada peningkatan smg cepat siuman ya biar cepat balik lagi kerumahnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!