Light Of The Mandogarian

Setelah Kenzo, Gerdy, dan Satyra membaca surat dari Juri pria tua itu mereka sudah memahami ternyata banyak sekali pihak yang terlibat dari kasus ini namun mereka masih belum tahu asal-usul juri pria tua itu.

" Juri tua itu, siapa dia?." Tanya Satyra.

" Namanya Pak Ben, tapi aku tidak tahu kenapa dia terlibat dalam masalah ini, tapi sepertinya dia berada di pihak yang bertentangan dengan TROL dan agen gelap." Jawab Gerdy.

Lalu Kenny pun menghampiri mereka bertiga bersama dengan seorang perempuan yang cukup cantik namun memiliki paras yang jutek.

" Gerdy, Satyra, Kenzo kalian sedang apa disini? Aku daritadi nyariin kalian." Kata Kenny.

" Kami sedang membahas masalah the Rider of Love, nanti akan aku jelaskan juga padamu situasinya." Jawab Gerdy.

" Maaf Kenny kami sempat menghilang tiba-tiba, jadi ada apa Kenny?." Ucap Satyra.

Lalu Kenny menjelaskan keperluannya.

" Aku sudah tahu tentang permasalahan ini, lalu perkenalkan dia Eliana, dia adalah salah satu peserta kompetisi ini dan dialah yang memberi tahu ku tentang permasalahan TROL, lalu setelah dia melihat kalian membantu Kefka tadi dia ingin bertemu dengan kalian."

" Hai, aku Eliana aku sahabat dari Lindsy yang juga adik dari bang Kefka, sahabatku Lindsy sedang di culik oleh TROL dan kini aku tidak tahu keberadaannya."

" bang Kefka tidak ingin aku terkena masalah jadi dia benar-benar tidak memberiku informasi tentang Lindsy."

" tapi bagaimana pun juga dia adalah sahabatku, aku tak akan diam saja demi Lindsy." Ucap Eliana.

" Jadi saat ini kau tidak tahu kepastian tentang Lindsy?." Tanya Kenzo.

Lalu Eliana menjelaskan.

" Aku benar-benar kehilangan kabar dari Lindsy, karena itulah aku meminta bantuan dari Pak Ben."

" dia adalah mata-mata rahasia dari kepolisian dan juga murid kakekku dulunya yang bisa dibilang orang kepercayaan kakekku."

" sekarang dia sedang membantuku mencari keberadaan Lindsy dan dia juga sedang mencari bukti untuk menindak TROL yang di duga bekerja sama dengan Agen gelap."

Lalu Satyra membahas topik dari permasalahan.

" Jadi begitu ya? Kini sudah jelas jika kita bisa mempercayai pak Ben."

" Jadi sekarang kita tidak boleh gegabah dan ayo jalani kompetisi ini seperti biasa."

setelah ini selesai akan ada jeda waktu 1 Minggu sebelum lanjut ke tingkat kota, dan saat itu lah kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin."

Lalu Satyra menambahkan

" Eli, kini Lindsy sedang bersama agen gelap, aku mengetahui situasi ini saat Marcel dan Kefka sedang berbincang di arena tadi."

" Tapi kita sendiri tidak memiliki bukti untuk mengambil tindakan secara hukum, lalu aku sendiri tidak tahu bagaimana Kefka mengetahui jika Lindsy telah di culik oleh Marcel."

Eliana hanya bisa termenung bersedih mengetahui keadaan ini, sedangkan Kenzo dan Satyra hanya bisa terdiam sejenak.

" Eli, kini salah satu temanku pun sedang dalam bahaya, aku pasti akan melindunginya serta mencari keberadaan Lindsy, aku dan sahabat-sahabatku pasti akan membantumu."

Ucap Satyra setelah terdiam sesaat.

Eliana hanya mengangguk dan berhara jika Lindsy bisa kembali, tak lama nama peserta yang bertanding selanjutnya pun muncul. Tampak dua nama yang disebut pada mesin pengacak nama peserta yaitu Satyra dan Marino.

" Jadi sekarang sudah giliranku? Aku akan pergi dahulu, Gerdy Kenny tolong jaga Leya sebentar, dan Kenzo aku percayakan Dara padamu." Ucap Satyra yang akan turun ke arena.

" Menanglah Tyra kau pasti akan menjadi juara." Teriak Kenny yang memberi semangat.

" Wah Tyra turun duluan, giliranku kapan ya? Lama banget dah." Sahut Gerdy.

Lalu tampak Satyra dan Marino turun bersamaan, Marino adalah mahasiswa biasa dengan paras kurus berkacamata dan dia adalah seorang Mandogarian juga.

" Jadi kamu ya yang bernama Satyra?, suatu kebanggaan bisa menjadi lawan saingan Arga di kompetisi ini." Sapa Marino dengan sopan.

Lalu Satyra pun juga membalas. "Ah tidak perlu sungkan, aku hanyalah mahasiswa biasa yang juga butuh banyak ilmu dan latihan."

Marino pun memberi salam hormat dan membungkuk lalu berkata.

" Satyra aku hanyalah petarung tingkat menengah kebawah, tidak sepertimu yang sebenarnya hanya menyembunyikan identitasmu, aku tahu kau sangat kuat bahkan mungkin lebih kuat dari Arga, jadi tolong bimbing dan ajari aku di pertandingan ini, keluargaku masih menyayangiku aku mohon jangan ada pertumpahan darah diantara kita."

Satyra pun tersenyum dan menjawab.

" Kamu hanya terlalu berlebihan berpikir tentangku, dan aku juga bukan orang yang suka menindas yang lemah, mari anggap kompetisi ini sebagai latihan dan mari berlatih bersama."

" Baik Tyra." Jawab Marino.

Lalu pertandingan di mulai, tampak mereka berdua sama-sama canggung untuk memulai pertarungan, Sampai Satyra pun memerintah Marino.

" Majulah Marino, tidak perlu ragu-ragu."

" Baiklah kalau itu perintahmu." Sahut Marino.

Marino segera menuju kearah Satyra, Satyra dengan cepat membaca pergerakan Marino dan menghindari pukulan dari Marino, tapi Marino yang melihat itu pun langsung segera mencoba memberikan Tyra tendangan.

Satyra dengan sigap menahan tendangan dari Marino, Marino yang mengetahui pergerakan tangan Satyra telah terkunci pun segera memberikan pukulan dengan tangan lainnya, namun dengan sigap Satyra menendang dada Marino yang seketika membuat Marino kesakitan.

" Ku... Kuat sekali Tyra." Ucap Marino.

" Aku yakin kamu mengira pergerakan lenganmu telah terkunci, tapi ingat jika kamu bisa menendang maka tidak menutup kemungkinan jika musuhmu juga bisa menendang mu balik, kau tidak boleh gegabah." Kata Satyra.

" Baik Tyra aku kan mengingat perkataanmu ini." Jawab Marino.

Lalu segera Tyra bertanya, " aku yakin kemampuanmu juga tidak hanya ini kan Marino?."

Lalu Satyra segera menembakkan Hikari Ball storm ke arah Marino, Marino yang menyadari hal itu pun juga menembakan Hikari Ball storm yang sama kearah Satyra, tampak 2 bola energi itu saling bertabrakan dan saling adu dorongan, sekilas itu tampak sama kuatnya namun Hikari Ball storm milik Satyra lebih mendominasi.

" Arrghhhhh." Teriak Marino yang berusaha mendorong Hikari Ball Stormnya.

" Haaaa." Teriak juga Satyra.

Lalu tak lama bola energi itu pun saling meledak dan seketika Marino tampak kewalahan. saat Marino lengah, Satyra pun segera melesat kearah Marino dan memberikan pukulan di area perut Marino.

Seketika Marino pun terbatuk dan merasa kesakitan karena tinjuan dari Satyra.

" Itu adalah salah satu cara membuat musuh membuka pertahanannya sehingga setelah pengalih perhatian dari energi Hikari Ball storm, musuh tidak akan memprediksi jika kita akan menyerang dengan serangan fisik." Jelas Satyra.

" Hebat.... Hebat sekali Tyra, kamu kuat sekali, tapi seranganmu barusan cukup membuatku kesakitan." Ucap Marino yang membungkuk merintih kesakitan

Lalu Satyra segera menghampiri Marino dan mengulurkan tangannya.

" Berdirilah, jujur saja kau sudah cukup kuat dan hanya tinggal mengembangkan kemampuanmu lagi." Ucap Satyra sembari memegang tangan Marino.

" Ah, kau terlalu memujiku, tapi terima kasih tadi itu hebat sekali." Jawab Marino sembari perlahan berdiri di arena.