NovelToon NovelToon
Our Secret Marriage

Our Secret Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Giriri

Berasal dari keluarga 'berada' tidak selamanya bahagia. Hal inilah yang dirasakan oleh Putri Bungsu keluarga Maharani yaitu Aila Maharani. Terlahir dari keluarga yang terkenal karena bakat bermusik mereka membuatnya terbebani.
Kebebasannya terhalang karena takut mencoreng nama baik keluarga dan juga sering dibandingi oleh publik dengan saudara nya Airis.
Suatu hari, kediaman keluarga Maharani didatangi seorang Tuan Muda dari keluarga Davidson yaitu Egi Davidson, dikenal suka bermain wanita, tapi nyatanya dia hanyalah pria dewasa yang masih polos.
Kedatangannya ditemani seorang sekretaris dengan tujuan melamar salah satu putri dari keluarga Maharani.

Secara mengejutkan Si Tuan Muda itu memilih Aila sebagai pasangannya..
Semua orang terkejut dengan hal ini, termasuk Aila...

Apa yang terjadi? Kenapa semua orang terkejut? Apa Aila akan memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih kebebasan??

Penasaran cerita nya??
Mari ikuti kisah mereka di Our Secret Marriage

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giriri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dinner (1)

"Aila." Panggil Dany.

"Apa kau ada rencana habis ini." Tanya nya. Aila dan Dany berada di kelas yang sama, oleh karena itu mereka terus bersama. Dan hari ini kelas mereka lebih cepat selesai karena tidak ada tugas tambahan.

"Hmm..sepertinya tidak. Kenapa." Tanya Aila.

"Apa kau ingin ikut denganku nonton film. Kemarin aku ingin nonton bersama pacarku, tapi dia tiba-tiba ada rencana lain. Hikss aku sudah terlanjur beli."

Dany menunjukkan 2 tiket bioskop dengan wajah sedih.

"Haha... Ngomong-ngomong genre film nya apa. Jangan bilang itu roman.."

Dany menunjukkan genre film yang rencananya akan dia tonton bersama sang pacar.

"Waahh, kalau ini ya aku mau." Aila suka karena genre film tersebut bukan romantis melainkan horor.

"Kalau begitu kita berangkat jam 19.30 ya."

"Okee." Aila mengacungkan jempol dengan sumringah.

Dan saat mereka sudah diluar terdapat kerumunan hebat apalagi di gerbang depan.

"Ada apa itu." Tanya Dany. Apalagi yang berkerumun itu perempuan semua.

"Tidak tau. Terserahlah, ayo pulang."

Aila sangat tidak suka dengan suasana yang ramai, apalagi melihat kerumunan tidak jelas.

Yang pasti mereka melihat pria tampan, tanpa aku lihat langsung. Aila

Dany mengikuti langkah Aila dibelakang, dengan sikap yang tidak peduli dengan sekitar.

Hanya saja mereka tidak tau siapa yang dikerumuni.

"Oh, Tuan Muda, itu Nyonya Muda Aila." Arya si Sekretaris mengenali bagaimana Aila dari belakang. Dan karena terlihat, Egi tidak segan-segan memanggil.

"Aila." Panggil Egi.

Mendengar itu, Aila langsung berhenti. Dia seperti mengenal suara ini.

"Hm? Aila, sepertinya pria itu mengenalmu..woow mereka tampan." Dany takjub melihat sosok Egi dan juga Arya. Dengan pakaian rapi berjas dan fisik mereka yang merupakan idaman para wanita.

Namun, sebenarnya Aila tidak mau bertemu dulu dengan Egi. Tapi dia juga tidak bisa selalu menghindari.

"Oh halo." Sapa Aila seperti temannya sendiri.

Egi berjalan mendekati Aila disusul dengan Arya di belakangnya.

"Apa kelasmu sudah selesai." Tanya Egi.

Aila terlihat gugup karena dia belum terbiasa menghadapi Egi apalagi ditengah keramaian ini.

"Y..ya, kelas ku sudah selesai. Dan aku ingin pulang."

"Oh ya, ayah dan ibu pulang hari ini dan mereka mengundang kita untuk makan malam bersama."

"Aila, kau punya saudara laki-laki, ya." Tanya Dany karena dia mengira ayah ibu itu orang tua nya Aila.

"Tentu saja tidak. Dia ini..hmm.." Aila melihat Egi sebentar dan..

"Dia sepupu ku. Nama nya Agus."

"Pfft." Arya tidak bisa menahannya. Saat mendengar nama Agus keluar dari mulut Aila, dia ingin tertawa.

Namun, sebaliknya Egi merasa kesal. Selain dianggap sepupu dan nama Agus itu tidak keren sama sekali.

"Oh, haha maaf, karena trend saat ini banyak sekali meme soal nama Agus, jadi saat menemukannya sendiri saya tidak bisa menahan ingin tertawa." Dany berusaha untuk tidak tertawa dengan menghembuskan napas panjang.

"Tadi an..tadi kamu bilang ayah dan ibu mengajak makan bersama, tapi.." Aila melihat ke arah Dany, karena baru saja mereka berencana ingin nonton film bersama.

"Tidak apa-apa. Nanti aku akan ajak yang lain." Dany tersenyum saat dia tau kalau Aila juga tidak akan bisa menemani nya nanti. Walaupun dalam hati nya dia merasa kecewa.

Aila merasa tidak enak hati, dan saat melihat Arya dia pun terpikirkan sesuatu.

"Hmm bisa dekatkan sedikit ini." Aila memberi kode dengan menunjuk telinga nya. Egi pun paham dan mendekatkan telinganya ke Aila.

"Bisa tidak sekretaris mu itu menggantikan aku untuk menemaninya, karena tadi kami berdua berjanji untuk menonton film bersama." Bisik Aila.

"Memang apa untungnya bagiku meminta sekretaris sendiri menemani orang lain." Egi mengikuti permainan bisik-bisik Aila sampai membuat Dany dan Arya kebingungan.

"...kamu tidak cemburu kan kalau sekretaris itu.."

"Tentu saja tidak." Teriak Egi membuat Aila, Dany, Arya, dan orang-orang yang masih melihat mereka terkejut.

"Baiklah jika tidak. Hmm begini saja, jika kamu bisa meminjamkan kan sekretaris itu sebentar saja pada Dany eehm nanti aku akan turuti permintaan mu...asal tidak melanggar kontrak." Tawar Aila dengan wajah serius.

Egi terlihat berpikir walaupun sebenarnya dia malas. Toh dia tidak rugi kalau Arya tidak mengikuti nya, tapi karena jaminan dari Aila membuat Egi tertarik.

"Kalau begitu baiklah."

Aila dan Egi pun selesai bermain bisik-bisik. Mereka kembali berbicara secara normal.

"Dany, sini sebentar." Aila membawa Dany sedikit lebih jauh dari keberadaan Egi dan Aila. Agar percakapan mereka tidak didengar.

"Ini. Hubungi nomor ini, dia akan menjadi teman mu saat nonton nanti. Aku sudah bilang juga padanya." Aila menyerahkan semacam kartu nama pada Dany dan itu atas nama Arya Reldig.

"Waah nama nya saja keren, apa kau punya foto nya."

Yah aku juga berpikir begitu. Aku juga baru tau nama sekretaris itu dan kau tidak perlu foto karena orangnya ada didepan mu. Aila

"Sayangnya tidak ada. Tapi aku bisa yakinkan kalau dia tidak kalah dengan pacarmu, oh ya kau juga jangan sampai terlalu terlena ya."

"Hm? Maksudnya?."

"Sudahlah, kau akan rasakan sendiri nanti. Kalau begitu aku pulang dulu ya. Sampai jumpa."

Aila menaiki mobil hitam elegan tersebut dan disusul oleh Egi dan Arya.

Saat mobil itu berjalan menjauh, kerumunan mulai berkurang hanya terdengar bisik-bisik mengenai Aila dan keberadaan dua orang tampan itu. Mereka tau kalau Aila yang berasal dari keluarga terpandang tidak mungkin tidak mengenal sosok seperti itu, tapi tetap saja membuat iri kebanyakan orang.

"Yaah, setidaknya karena Aila aku bisa bertemu dengan manusia nyata yang mirip dengan pacar 2D ku."

Dany masih menatap pukau walaupun tidak lagi terlihat mobil yang Aila naiki.

Dan kemudian dia melihat kartu nama kembali.

"Yaah, setidaknya aku masih memiliki teman untuk dibawa. Walaupun tidak bisa dibilang teman juga sih, karena aku tidak mengenal nya."

{Di Mobil}

Di mobil Aila terus saja memandang keluar jendela, karena dia tidak tau mau berkata apa. Di satu sisi dia masih mengingat kejadian terulang dan kali ini lebih parah. Dia sampai membiarkan tuan rumah tidur di sofa.

"Apa tidak ada yang mau kamu katakan. Kebetulan aku menunggu."Ucap Egi sambil menyilangkan tangan di dada nya.

Aila tau maksud Egi dan jika sudah begini mau tidak mau dia harus jujur.

"Saya minta maaf."

"Minta maaf ke siapa, kaca mobil itu atau aku." Tanya Egi karena Aila minta maaf tapi tidak melihat ke arahnya.

"Pak, naikan pembatas nya." Pinta Arya pada sang supir agar mereka tidak mendengar percakapan Egi dan Aila.

Namun, sebaliknya karena ditutup seperti itu Aila semakin gugup dan gemetaran, Egi yang melihat nya dari kesal menjadi cemas.

"Hei, kamu baik-baik saja." Tanya Egi dia ingin meraih lengan Aila, namun tidak bisa karena kontrak mereka.

"Haah, baiklah terserah saja. Jadi katakan kenapa kamu minta maaf." Tanya Egi lagi dan dia membiarkan Aila untuk tetap menghadap ke jendela mobil.

"Saya melanggar kontrak kita. Saya tau anda pasti kesal karena siapa yang membuat dan siapa yang melanggar dulu. Saya juga membuat anda tidur di sofa bahkan kejadian itu terulang karena kebiasaan buruk saya. Sekali lagi saya minta maaf." Aila berbalik dan menunduk didepan Egi.

He..hei...kalau dia begini aku akan terlihat seperti pria jahat. Egi

"Tu..tunggu, yaah yang kamu katakan memang semuanya benar.." mendengar ini Aila semakin menunduk lebih dalam dan membuat Egi gelagapan.

"Tapi itu semua bukanlah kejahatan. Kita membuat kontrak tanpa mempertaruhkan apa-apa, jadi tidak ada yang rugi.."

Tentu saja rugi, kenapa dia bisa melanggar sedangkan aku tidak. 

Tapi kalau aku bilang begitu bisa-bisa gadis ini menangis dan kalau ayah tau maka habislah sudah. Egi

"Kamu tidak perlu begini, faktanya aku ini laki-laki berjiwa besar dan rendah hati apa kamu tau. Jadi untuk yang berlalu biarkan berlalu, untuk kedepannya kita akan memikirkan jalan keluarnya."

Egi memberi pujian dan merasa bijak karena jarang sekali dia bicara seperti itu.

Egi melihat Aila yang terlihat sudah agak tenang. Perlahan Aila mulai mengangkat kepala nya untuk menghadap Egi.

"Hmm terima kasih atas pengertiannya. Dan terima kasih juga sudah menerima permintaan tadi. Sekali lagi terima kasih banyak."

Dengan badan yang masih sedikit gemetar dan wajah yang sedikit memerah karena menahan malu Aila tunjukkan pada Egi.

Degdeg 

"Ehhh."

------------------------------------------------------------------------

...Jangan lupa Subscribe, Komen dan Like nya gaiss 😉...

...Support kalian buat author buat rajin update ...

...😁...

...Happy reading...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!