NovelToon NovelToon
Di Nodai Pria Autis

Di Nodai Pria Autis

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Keluarga
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Oktana

Tak ada firasat apapun pada perempuan bernama Fina Nurlita, seorang perawat yang baru lulus dari kampusnya ketika seorang utusan dari keluarga konglomerat memintanya bekerja menjaga sang anak yang menderita autis.
Ia mengira jika anak itu masih kecil ternyata seorang pemuda tampan berbadan kekar yang suka sekali membawa boneka Tayo dan Doraemon.
Susahnya mencari pekerjaan untuk orang yang baru lulus kuliah membuat Fina menerima tawaran itu.
"Ini anak kami bernama Willian. Saya harap kamu bisa menjaga dan merawatnya dengan baik! Willy tidak rewel hanya perlu ditemani ngobrol saja.Tenang walaupun badan Willy besar dan kekar, perilakunya seperti anak kecil. Jadi kamu tidak perlu khawatir" ucap Else sang ibu Willian.
Hari-harinya diawal bekerja berjalan dengan lancar, hingga malam durjana hadir kala William dengan gagahnya merangsek dengan jiwa penuh nafsu birahi yang membara pada Fina walau gadis itu meronta dan memohon tetapi Willian tidak memperdulikannya. Ia pun pergi dari rumah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Opa

Malam ini rencananya Fina dan Aliyya akan di pertemukan dengan Chandra. Fina sangat grogi manakala mantan majikannya yang sudah empat tahun tidak bertemu akan bertatap muka malam ini. Fina takut jika kehadirannya di dalam hidup William akan menjadi kebencian di hati Else dan Chandra. Fina takut jika tuan dan nyonya itu akan menolak kehadirannya dan akan membawa Aliyya pergi darinya.

"Nak, kenapa gugup begitu?" tanya Siti pada Fina.

"Fina takut bu" jawab Fina.

"Apa yang harus kamu takutkan, nak? Bukannya bagus kalau Aliyya akan bertemu opa nya?" tanya Siti kembali.

"Aku takut mereka tidak menerimaku dan justru malah membawa Aliyya, bu" Fina kini menangis.

"Nak, pikiranmu terlalu jauh. Jikapun mereka berbuat begitu, mereka tidak akan membawa Aliyya, karena Aliyya lahir tanpa pernikahan, otomatis hak wali sepenuhnya jatuh ke tangan mu. William hanya ayah biologisnya saja, tidak lebih dari itu" tutur Siti memberi Fina kekuatan moril.

"Benar apa yang di katakan ibu, dek. William dan keluarganya tidak punya hak atas Aliyya selama pernikahan kalian tidak terjadi. Dan mas yakin kalau William dan keluarganya tulus padamu" ucap Firman yang tiba-tiba datang.

"Terimakasih mas dan ibu sudah memberiku semangat" ucap Fina.

Aliyya pun yang sudah berdandan cantik di bantu oleh Maya.

"Bunda, Liyya cantik tidak?" tanya Aliyya sembari berlari-lari memakai gaun yang cantik.

"Cantik sekali anak bunda ini" Fina mencubit pipi sang putri.

"Siapa dulu yang dandanin, ibu gituloh" ucap bocah gemil itu sembari melirik Maya yang tengah tersenyum.

Tak lama pintu rumah pun di ketuk dari luar. Fina membukakan pintu.

"Selamat malam cintaku" ucap William.

"Will, kamu sudah datang ternyata! Ayo masuk dulu" ajak Fina.

William pun mengikuti Fina masuk kedalam. Di Sana sudah di sambut oleh Andi dan keluarganya.

"Selamat datang tuan muda calon menantuku" sapa Andi bahagia.

"Pak Andi masih sama seperti dulu, selalu hangat" ucap William sembari memeluk Andi.

"Bapak senang kamu sudah sembuh nak" Andi berkata sembari meneteskan air matanya.

"Pak, malam ini saja izin membawa Fina dan Aliyya. Dady saya ingin bertemu mereka" ucap William.

"Silahkan nak" jawab Andi.

Ketiganya pun berangkat menuju apartemen William.

Di dalam mobil, Fina terlihat gelisah karena dirinya malu untuk bertemu Chandra. Pikiran buruk pun menggerayanginya. Ia berfikir Chandra akan membawa Aliyya darinya.

"Stop Will" Teriak Fina.

William segera menepikan mobilnya.

"Aku mau turun sekarang. Aliyya, ayo turun nak, kita pulang" Fina berkata dengan raut wajah ketakutan. Hal itu membuat William heran.

"Fina, kamu kenapa?" tanya William.

"Tak apa-apa. Aku hanya takut!" jawab Fina.

"Apa yang kamu takutkan?" tanya William.

"Tuam Chandra! Aku takut ia akan membawa Aliyya pergi dariku" jawab Fina sembari menangis.

"Hei, pikiranmu terlalu jauh sayang. Orang tuaku bukan penjahat. Percayalah semua akan baik-baik saja. Sudah ya jangan banyak berpikir yang tidak-tidak, mendingan kita lanjutkan perjalannya saja" William memeluk sejenak Fina agar ia tenang.

Fina pun mengangguk patuh.

Tak lama, mobil pun sampai di area parkiran apartemen itu. William segera membawa Fina dan Aliyya.

William langsung membuka pintu apartemennya. Disana Chandra sudah menunggu.

Fina berjalan di belakan William sembari memangku Aliyya.

"Malam, dad. Aku bawa mereka" William langsung terduduk di hadapan Chandra.

Chandra lalu memandang Fina dan Aliyya dengan tatapan yang sangat lekat.

Wajah Fina masih tertunduk.

"Selamat malam, tuan" sapa Fina dengan suara lirih.

"Malam, nak! Kemana saja selama ini? Kami mencarimu" ucap Chandra.

"Angkat wajahmu jika sedang bicara dengan orang tua" ucap Chandra.

Fina pun memberanikan diri memandang Chandra.

"Maafkan saya, tuan" hanya kata maaf yang Fina ungkapkan.

"Ini bukan salahmu. William dan saya selaku orang tuanya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena telah membuatmu susah" ucap Chandra dengan wajah yang merasa amat bersalah.

"Semuanya sudah terjadi, tuan. Tidak ada gunanya menyesali" Fina berkata sembari memberanikan dirinya.

"Kamu benar nak. Semua sudah terjadi. Dan sekarang kamu sudah mempunyai princess yang cantik ini" ucap Chandra sembari memandang ke arah Aliyya.

"Hai tuan" sapa Aliyya yang membuat Chandra seketika menangis.

"Sini sayang, peluk opa nak. Kamu sangat cantik sekali" Chandra merentangkan tangannya.

Aliyya segera menghampiri Chandra.

"Opa? Maksudnya nenek upin-ipin?" tanya Aliyya polos membuat semua orang tertawa.

"Cerewet ya cucu opa. Opa ini artinya kakek, Aliyya sayang, opa ini orang tuanya ayah kamu. Panggil aku, opa ya sayang" Chandra langsung memeluk dan mencium sang cucu.

"Lihatlah wajahnya mirip sekali denganmu, nak. Dan tubuhnya yang tinggi dan kulitnya mirip kamu Willi. Tapi tahi lalat di bawah bibirnya, mirip sekali dengan mami mu. Sungguh perpaduan yang sangat sempurna" ucap Chandra sembari terkekeh.

"Baiklah opa, mulai sekarang Liyya akan panggil opa" ucap gadis kecil itu.

Bahagia sekali rasanya kala tahu ia sudah mempunyai seorang cucu. Dan wajahnya sangat cantik.

Chandra bertekad ingin menebus rasa sakit Fina selama ini. Chandra berharap sang putra segera menikahi Fina untuk memperlengkap keluarganya. Melihat kelucuan Aliyya, ia pun rasanya enggan untuk bekerja, inginnya ia menjaga Aliyya terus di rumah bersama sang istri.

"Opa, boleh ya Liyya minta eskrim?" tanyanya polos.

"Tentu boleh dong! Besok ya kita beli eskrim yang banyak untuk Liyya" jawab Chandra.

"Hmm, memangnya opa, punya uang?" tanya Aliyya, hal itu membuat William tertawa.

"Hahaha... cucumu, menganggap dady tak punya uang" ucap William tergelak.

"Jangankan eskrim, pabriknya pun opa belikan untukmu" gumam Chandra dalam hati.

"Punya, gak ya!" ucap Chandra bermain-main dengan sang cucu.

"Kalau opa tidak punya uang, belikan saja eakrim yang halga lima libuan, kaya bunda" ucap Aliyya sembari mengelus punggung Chandra.

Chandra hanya mengangguk, tak kuasa menahan tawanya.

"Yang sabal ya opa. Nanti Liyya kasih uang tabungan Liyya untuk opa" ucap Aliyya lagi.

William dan Fina tak kuasa menahan tawanya melihat Aliyya selucu ini. Bagi Chandra, seumur hidupnya, baru kali ini ada seseorang yang mengatainya tidak punya uang, dan itu cucu sendiri yang mengatakannya.

Sesudah itu mereka langsung makan malam. Aliyya berceloteh terus. Dan rupanya bocah kecil itu sudah mengantuk.

Hoammmmm!!!

"Bunda, Liyya mau bobo" ucap Aliyya.

"Tidurkan saja Aliyya di kamar Dady, nak" ucap Chandra pada Fina.

Alih-alih pulang cepat karena Aliyya mengantuk, Chandra malah meminta menidurkan sang cucu di kamar yang ia tempati.

"Baiklah tuan" ucap Fina.

"Jangan panggil aku tuan, nak..Panggilah dady saja" pinta Chandra.

"Baiklah dady" Fina segera membawa Aliyya ke kamar.

Kini Chandra, William, dan Fina sudah duduk bertiga.

"Ada hal yang ingin dady sampaikan pada kalian! To the point saja. Kapan kalian akan menikah?" tanya Chandra tegas.

1
Ney maniez
ihhh seremnnn...
smlm masak nasi pagi bau basah lg,,, 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Ney maniez
waduhhhh😂😂😂
Ney maniez
seruuu pkokny
Ney maniez
👍👍👍👍
Ney maniez
ohhh gtuu
Ney maniez
gk bs di biarin
Ney maniez
tuhh knn,,, berjln lancar
Ney maniez
kinyis kinyis😂😂😂
Ney maniez
😂😂😂😂💪💪💪💪akmal
Ney maniez
wahh hamidunn
Ney maniez
knp gk di tinjau dlu
Ney maniez
wawww terpesona sm neneng
Ney maniez
mantapp👍👍🤭🤭😂😂
Ney maniez
👍👍🤭💪
Ney maniez
ya ampunnnn sterill atuhh itu mah😂😂😂
Hyuna❤️Aditya
heeemmmmzzzz
Ney maniez
asal jgn jd pelakorr😂😂
Ney maniez
waduhh kmar ny mubazir 😂😂
Ney maniez
lngsung capcus
Ney maniez
mkn qta mh kadang riweh, rame, seruuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!