NovelToon NovelToon
Jebakan Murid Nakal

Jebakan Murid Nakal

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:4.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: weni3

Berawal dari jebakan berujung menikah paksa. Sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Satria guru Matematika yang datang setelah mendapatkan ancaman dan secarik kertas dengan bertuliskan alamat. Tak mengira jika kedatangannya ke rumah salah muridnya akan merubah status menjadi menikah. Terlebih murid yang ia nikahi terkenal cantik namun banyak tingkah.
"Ayu!"
"Nama aku Mashayu Rengganis, panggil aku Shayu bukan Ayu! Dasar guru Gamon! Gagal move On!"
Mampukah Satria menghadapi tingkah istrinya?
Dapatkah keduanya melewati masa pengenalan yang terbungkus rapi dalam ikatan pernikahan? Atau menyerah di saat cinta saja enggan hadir di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngidam Pentol

Satria menghela nafas berat, ucapan sang istri membuat wajahnya merona. Ada saja memang jika sudah bersama. Tingkah Shayu selalu membuatnya menggelengkan kepala.

"Belajar untuk berani dekat-dekat dengan kandang gajah! Jika perlu nanti malam saya kenalkan dengan penghuninya agar kamu tidak ketakutan!" sahut Satria dengan kedua matanya yang terus memperhatikan Bu Resti yang kini melangkah mendekati.

"Jangan mengajarkan muridnya yang tidak-tidak ya, Pak!" ucap Shayu mengingatkan. Namun, Satria tak menghiraukan. Pria itu bergeser dan dengan cepat keluar dari sana lalu buru-buru menutup pintu mobil agar Bu Resti tidak melihat keberadaan Mashayu.

"Loh Pak, kenapa lama sekali tidak masuk-masuk? Terus kok malah keluar dari dalam mobil? Eh seperti kenal dengan mobilnya," ucap Bu Resti dengan memperhatikan mobil Mashayu. Dia ingin mendekat karena penasaran tetapi dengan cepat Satria menghalangi dan meminta Bu Resti untuk segera pulang.

"Maaf Bu, sudah terlalu lama Ibu di sini. Sebaiknya ibu pulang karena saya tidak ingin ada tetangga yang berpikiran buruk dan mengira yang tidak-tidak kepada kita."

Bu Resti menganggukkan kepala dan membenarkan apa yang Satria ucapkan. Beliau melupakan keingintahuannya pada mobil yang tiba-tiba terparkir di depan rumah, padahal tadi saat ia datang belum ada.

Satria menghela nafas lega saat Bu Resti sudah menaiki ojek. Dia melirik ke arah mobil dan perlahan membuka pintunya untuk meminta Shayu keluar.

"Loh kok tidak ada, kemana dia?" Satria menoleh ke kanan dan kiri tatapi tak ia lihat ada Shayu disana. Dia melangkah keluar gerbang dan terus mencari istri kecilnya tetapi tak kunjung ia temukan. Sampai dimana kakinya terhenti di dekat gerobak bakso yang mangkal setiap sore.

Satria mendekati pedagang bakso tersebut untuk menanyakan keberadaan Shayu yang mungkin melintas dia jalan itu. Namun, belum sempat Satria bertanya pada Bapak pedagang bakso, dia tercengang melihat gadis yang ia cari tengah duduk di balik gerobak dengan menikmati semangkuk bakso.

Satria mengulum senyum dengan menggelengkan kepala. Dia memijat keningnya dengan terus menatap Shayu yang anteng disana.

"Lagi ngidam pentol to, Mbak?"

Uhuk

Uhuk

Uhuk

Satria segera meraih botol minum yang tidak jauh dari tempat Shayu duduk dan memberikannya tepat di bibir Shayu.

"Bapak kenapa ngagetin sih! Kan keselek jadinya, untung aja tidak nyangkut baksonya di tenggorokan." Shayu merenggut manatap Satria yang hanya diam dengan menyunggingkan senyum.

"Maaf, lagi kamu kenapa malah disini? Saya nyariin kamu dari tadi," ucap Satria dengan gemas.

Shayu tidak menjawab, dia mengulurkan mangkuknya pada Satria membuat pria itu mengerutkan kening.

"Tidak, saya kenyang. Buat kamu saja, habiskan!" ucap Satria yang kemudian duduk di samping Shayu.

"Bukan untuk menawarkan Pak, tapi saya mau minta bayarin. Uang saya ada di tas," sahut Shayu enteng.

Satria tak mengerti jalan pikiran gadis itu. Jika tidak ada uang mengapa harus membeli dan kini ia yang harus bayar. Bukan keberatan, tetapi andai ia tidak datang. Apakah uang sepuluh ribu untuk membayar bakso itu akan Shayu gantikan dengan membantu Bapak penjual bakso mencuci piring.

Satria segera beranjak dan membayar semangkuk bakso yang Shayu makan. Beruntung di dalam kantong celananya ada uang dua puluh ribu. Jika tidak ada, sudah dapat dipastikan dia akan menanggung malu karena tingkah Shayu.

"Sudah, ayo pulang!" ajak Satria dengan maraih tangan Shayu.

"Eh mau ngapain gandengan? Bapak ini tidak mau kalah ya sama truck? Jalan aja gandengan, nanti diketawain sama rumput yang bergoyang, Pak," celetuk Shayu. Gadis itu segera melepaskan jemarinya dan melangkah lebih dulu ke rumah Ibu mertua. Dia tidak menghiraukan Satria yang berjalan dengan tertatih karena luka di lututnya belum kering.

"Loh Shayu, kamu dari mana to? Kenapa kabur dari kelas duluan sampainya belakangan. Sama mobil saja duluan mobilnya yang sampai rumah." Cakra yang baru pulang dibuat bingung dengan adanya mobil Shayu tetapi tak ada satu orang pun di dalam rumah. Pintu terbuka tetapi tak ada penghuninya.

"Habis menyelamatkan diri dari Bu Resti, dia curiga lihat mobilku. Maka dari itu aku kabur saja. Eh ada tukang bakso, auto laper kan." Shayu ingin masuk ke dalam mobil tetapi tiba-tiba tangannya di tarik dan pintu mobil tertutup rapat kembali.

"Mau kemana kamu?"

"Pulang Pak," jawab Shayu singkat.

"Masuk!" titah Satria dengan menarik tangan Shayu untuk masuk ke dalam rumah.

"Loh, Mas dari mana to?" tanya Cakra heran dengan datangnya Satria dari arah yang sama dengan Shayu tadi. "Lagi sakit kok jalan-jalan, diculik janda baru tau rasa!" celetuk Cakra membuat langkah kaki Shayu terhenti. Gadis itu menatap sengit ipar sekaligus sahabatnya dengan menyentak tangan Satria.

"Mulutmu mau aku kasih sambel, hhm?" sewot Shayu. Namun, ucapannya mengundang senyum untuk Satria dan canda bagi Cakra.

"Cemburu bilang bos!" sahut Cakra dan segera melangkah masuk dengan menyenggol bahu Shayu.

Gadis itu tercengang dengan mendengar ucapan Cakra yang menyadarkan dirinya akan sikapnya yang aneh. Shayu melirik ke arah Satria yang senyam-senyum tidak jelas kemudian melangkah lebih dulu masuk ke dalam rumah.

Satria menutup pintu kamar setelah memastikan Shayu sudah berada di sana. Dia memang tak ingin Shayu pulang. Sudah cukup beberapa hari ditinggal gadis itu. Mungkin saatnya ia memperbaiki hubungan dengan Shayu dan berbicara baik-baik dengan gadis itu.

Satria mendekati Shayu lalu duduk di sampingnya. Namun, dengan cepat Shayu beranjak dan pamit masuk ke dalam kamar mandi.

"Kenapa rasanya canggung sekali? Sudah lama tidak berduaan, malah jadi deg-degan. Duh, bisa-bisa jantungan aku nanti," keluh Shayu setelah berhasil kabur.

Shayu mondar mandir di dalam kamar mandi, dia mendadak gugup dan bingung. Biasa celetak celetuk malah jadi kaku. Hingga ketukan pintu membuatnya terkejut.

"Bentar Pak, lagi buang air besar. Agak keras soalnya," seru Shayu dengan berteriak dari dalam kamar mandi.

"Gamon, kanapa anda jadi tidak sabaran sekali?" gumam Shayu geregetan.

Sudah hampir dua puluh menit Shayu di dalam. Dia segera melangkah menuju pintu dan membukanya dengan perlahan. Shayu berharap sekali Satria sedang keluar kamar. Terlebih matanya tidak menangkap keberadaan Satria.

"Apa sekeras itu sampai lama sekali tidak keluar?"

"Inalillahi," seru Shayu dengan tubuh terjingkat karena suara Satria yang tiba-tiba mengejutkan. Pria itu ternyata berdiri di dekat pintu kamar mandi menunggunya keluar.

"Bapak ngagetin aja!" sewot Shayu dengan memukul dada Satria kemudian melangkah menuju kasur dan kembali duduk di sana.

"Kamu terlalu lama di dalam, saya khawatir terjadi sesuatu," ucap Satria dengan wajah serius.

1
Sumini Ningsih
sayu ga jadi berangkat apa
Sumini Ningsih
apa ya kira2
Ida Ayu Ketut Suprapti
Luar biasa
Lhisa Amira Nhatasya
ya allah shayu lg tengganng jg bikin ktwa terpingkal2🤣🤣
Lhisa Amira Nhatasya
suka bgt karyamu, kyanya Author suka humoris mntak novelnya di baca ngk ngebosanin malah jd seneng ktwa trs, smg buat author smgga tmbah sukses
Sumini Ningsih
dasar ipar julid wkwkwkwk
Sumini Ningsih
haduh punya teman kok nyampe kepikiran beli kaya gituan,biasanya yg beliin teman
Lhisa Amira Nhatasya
suka daun yg muda, bukan yg tua bangka🤣🤣🤣🤣ngakak smpe skit perut bacanya thor
Lhisa Amira Nhatasya
ya allah ngakak Q kyak orang edan, lanjut thor ceritamu bgus👍👍
Sumini Ningsih
cemburu terus
Sumini Ningsih
mencari kesemoatan
Sumini Ningsih
mau minta nambah
Sumini Ningsih
pedes dong cabe,apa lagi cabe setan🤣🤣🤣
Sumini Ningsih
si jagonya udah ga tahan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sumini Ningsih
gimana ya sebenarnya sayang juga sih udah di terima,tp ya klo suami ga mengijinkan ya gimana lagi
Sumini Ningsih
blm di kasih tau ya samashayu
DyLu
bener2 bikin ngakak ini sih bnyk plus2 nya untuk Thor semua pket komplit the best👍👍👍👍
Mini Manja18
ya Allah ini novel bikin aku ngakak mulu sm tingkah si shayu 😄😄😄
Sumini Ningsih
lega ahirnya satria menemukannya
Sumini Ningsih
yg sabar ya shayu,ihklaskan dia biar ayahmu tidak merasakan sakit lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!