NovelToon NovelToon
LIHAT AKU, GUS!

LIHAT AKU, GUS!

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: mama reni

Gus Shabir merasa sangat bahagia saat ayah Anin datang dengan ajakan ta'aruf sebab dia dan Anin sudah sama-sama saling menyukai dalam diam. Sebagai tradisi keluarga di mana keluarga mempelai tidak boleh bertemu, Gus Shabir harus menerima saat mempelai wanita yang dimaksud bukanlah Anin, melainkan Hana yang merupakan adik dari ayah Anin.

Anin sendiri tidak bisa berbuat banyak saat ia melihat pria yang dia cintai kini mengucap akad dengan wanita lain. Dia merasa terluka, tetapi berusaha menutupi semuanya dalam diam.

Merasa bahwa Gus Shabir dan Anin berbeda, Hana akhirnya mengetahui bahwa Gus Shabir dan Anin saling mencintai.

Lantas siapakah yang akan mengalah nanti, sedangkan keduanya adalah wanita dengan akhlak dan sikap yang baik?

"Aku ikhlaskan Gus Shabir menjadi suamimu. Akan kuminta kepada Allah agar menutup perasaanku padanya."~ Anin

"Seberapa kuat aku berdoa kepada langit untuk melunakkan hati suamiku ... jika bukan doaku yang menjadi pemenangnya, aku bisa apa, Anin?"~Hana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sepuluh

"Kak, aku sudah mengikhlaskan semuanya. Mungkin memang bukan takdirku dan Gus Shabir bersama. Aku saat ini sedang mencoba melupakan semuanya. Ketika kita mencintai seseorang dengan ikhlas, maka merelakan dia pergi juga harus ikhlas," ucap Anin.

Tanpa bisa dicegah, air mata jatuh membasahi pipinya Anin. Syifa mengulurkan tangan dan menghapus air mata adiknya. Dua bulan sudah lamanya, dia berpura-pura tak tahu tentang apa yang terjadi antara adiknya dan Gus Shabir, tapi dia tidak bisa terus-terusan begitu.Akhirnya Syifa beranikan diri datang dan ingin bertanya langsung dengan adiknya itu.

"Alhamdulillah jika begitu, Dik. Kakak harap kamu tidak menyalahkan Hana atau Papi dan Mami. Kakak rasa semuanya juga tak tahu mengenai perasaan kamu dan Shabir ini. Yakinlah, Allah telah menyiapkan seseorang yang lebih baik dari Gus Shabir untukmu. Kamu anak baik, Kakak yakin kamu akan dipertemukan dengan pria yang baik juga."

"Tidak ada yang salah di sini. Baik Aunty Hana, Papi dan Mami.Hanya cinta kami yang salah. Tumbuh di saat tak tepat. Doakan saja aku bisa menjalankan semua dengan ikhlas dan dapat melupakan semua. Pria bukan hanya satu Gus Shabir di muka bumi ini. Masih ada Gus Shabir Gus Shabir yang lainnya," ucap Anin dengan senyuman.

Syifa memeluk adiknya dengan erat. Dia tahu, mungkin tak mudah bagi Anin melupakan Gus Shabir karena itu merupakan pria pertama yang membuat dia jatuh cinta. Namun, sebelum cinta itu bersemi, dia harus melupakan semuanya. Beruntung adiknya memiliki pemikiran yang dewasa.

Setelah cukup lama berbagi cerita, Syifa mengajak adiknya ke hotel tempat dia menginap.

**

Pagi itu di rumahnya, Hana sedang mempersiapkan sarapan untuk sang suami. Mereka tinggal di rumah yang dibuatkan khusus untuk para guru di pondok pesantren. Hana membuatkan sarapan nasi goreng, lengkap dengan telur dadar dan kerupuk udang.

Gus Shabir yang telah selesai berpakaian rapi, langsung duduk di meja makan. Dia menyantap makanan tanpa suara. Hana hanya bisa menarik napas dalam setiap suaminya mengacuhkan kehadiran dirinya.

"Mau sampai kapan kamu begini, Mas?" tanya Hana. Pertanyaannya itu mampu membuat perhatian Gus Shabir yang awalnya tertuju ke nasi goreng teralihkan ke Hana, istrinya.

"Maafkan aku, Hana," ucap Gus Shabir pelan.

"Aku tidak membutuhkan kata maaf darimu, Mas. Sudah kenyang aku mendengar kata maaf darimu. Katakan saja dengan jujur, apakah kamu sebenarnya tidak menginginkan pernikahan ini?" tanya Hana dengan suara penuh penekanan.

Gus Shabir menarik napas dalam. Dia tidak tahu harus bicara apa lagi. Sadar telah menyakiti Hana selama ini.

"Apa sebaiknya kita pisah sama?" tanya Hana.

"Aku tidak tahu, Hana. Aku sadar telah menyakiti kamu. Beri aku waktu lagi, Hana!"

"Sampai kapan? Setahun, dua tahun, tiga tahun?" tanya Hana dengan suara yang sedikit tinggi.

"Setahun. Jika dalam waktu itu aku belum bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang suami, kamu boleh pergi," jawab Gus Shabir.

Hana tertawa pelan. Dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak terima dengan ucapan sang suami.

"Jadi jika dalam setahun kamu belum bisa menerima aku, kita pisah? Itu enak bagimu, tidak bagiku. Sekarang aku minta kejujuran kamu, kenapa kamu masih belum bisa menerima aku sebagai istrimu?Kamu pasti tahu Mas, jika suami tidak menjalankan kewajibannya kepada istri, hukum suami tidak memberi nafkah dalam Islam adalah haram dan berdosa," ucap Hana.

"Aku harus bagaimana, Hana? Aku kan telah berusaha. Namun, setiap aku ingin melakukan hubungan, aku merasa berdosa karena melakukan dengan terpaksa. Makanya aku urungkan lagi," balas Gus Shabir.

Kembali terdengar tawa dari mulutnya Hana. Dia masih ingat sebulan yang lalu hampir saja mereka melakukan hubungan badan, tapi batal karena tiba-tiba suaminya mengatakan jika dia masih belum siap. Lucu bukan? Setelah dua bulan pernikahan, masih saja berkata jika belum siap.

"Aku akan mencoba bertahan jika tahu alasan sebenarnya kamu belum mau menyentuhku, bukan hanya bersembunyi di balik kata belum siap! Katakan saja, aku siap mendengarnya," ucap Hana.

"Aku takut menyakiti kamu, Hana," balas Gus Shabir.

"Apa Mas pikir selama ini tidak menyakitiku? Sakit, Mas. Kita menikah, tapi hanya di atas kertas. Kamu tidak pernah mau menyentuhku sama sekali. Jika kamu memang gentle, katakan alasan sejujurnya. Jika aku tidak bisa menerima, aku mohon lepaskan aku dan pulangkan pada abangku," ucap Hana dengan sedikit emosi.

Gus Shabir menarik napas dalam. Selama 3 bulan pernikahan, mereka seperti pasangan lain, selalu bersama. Hanya saja di dalam kamar, mereka tidak pernah tidur seranjang. Tidur terpisah.

"Aku mencintai wanita lain," jawab Gus Shabir akhirnya.

Hana merasa dunianya hancur. Tubuhnya lemah dan dada terasa sesak mendengar jawaban sang suami.

Selama ini dia terlalu berharap pada Gus Shabir. Dia pikir memang selama ini pria itu belum menerimanya karena pernikahan mereka yang berlangsung cepat, perlu pengenalan lebih lanjut. Ternyata karena suaminya mencintai wanita lain.

"Apakah itu Anin?" tanya Hana. Dia telah curiga sejak hari pernikahan, suaminya begitu kuatir mendengar Anin sakit. Tapi dia mencoba menepis perasaan curiga dan cemburu itu.

...----------------...

Selamat Pagi. Sambil menunggu novel ini update bisa mampir ke novel anak online mama di bawah ini.

1
Titee Hidayah
menarik dan menguras air mata
Hanna Maryam
dari awal emang salah sendiri 😒
Titien Muliasari
Luar biasa
muaww
ini pemeran utama siapa si
Cha Cha
dan akhirnya gus itu tidak juga melihatku, pusing kepalaku😁😁😁
Puji Rahayu
kurang komunikasi
kurang slg memahami
gk da manusia yg sempurna
tp cinta yg menyempurnakan.
bukan cr siapa yg salah di sini
tp jln keluar bgaimna mmpertahankan pernikahan itu sendiri.
Anisya Lestari
good job Hana
Anisya Lestari
masih heran sama yang komen jika Hana itu egois ,playing victim ,iri ,dengki.
Coba lebih memahami dari bab" sebleumnya , Anin bilang kalau kasih sayang aisha trhdp Anin dan Hana itu sama ,jika Anin dibelikan mainan maka Hana pun turut dibelikan.memang dalam hal materi oleh Gibran dan Aisha mereka tidak membedakan ,tetapi dalam hal kasih sayang mereka tetap membedakan ,bahkan Syifa juga pernah bilang kalau dia lebih sayang Anin drpda Hana .Nah poiinnya adalah kenapa Hana bersikap seperti itu terhadap Anin ,karena dia belum pernah merasakan kasih sayang yang begitu besar dari orang terdekatnya .Jadi wajar saja semenjak dia menikah dia mempertahankan suaminya karena hanya dia yang memiliki ikatan paling dekat dengan Hana . Hana hanya ingin ada seseorang yang mencintai ,menyayanginya dengan besarnya ,maka dari itu dia mepertahnkan suaminya .
nonamanizzzzz: betullk
nonamanizzzzz: baguss mbak sy setuju/Smile/
total 3 replies
Anisya Lestari
Gibran bertanya kpd sabhir perihal persaan yang sebenarnya ,jelaslah Hana tersinggung ,sebagai istri yang jelas dia tau jika suaminya belum menerimanya/ mencintainya ,wajar saja jika Hana marah .
Hana memiliki trauma akan dkucilkan oleh orang" disekitarnya .
Anisya Lestari
kenapa banyak yang menyalahkan Hana disini ,padahal Hana disinipun juga korban,bukan aku lebih condong kehana ,tapi kalau dilihat Anin banyak yang memeluk dia ketika dia ada masalh ,sedangkan Hana dia tidak bisa memeluk siapa" ,dia hanya bisa memendam semuanya ...
nonamanizzzzz: jdi emosi sya
nonamanizzzzz: betulll
total 2 replies
Anisya Lestari
Hana itu sebenarnya dia kesepian,merasa tidak ada yang menganggap dirinya ,karena sedari kecil di lingkungan keluarga besarnya Hana memang dianggap sebelah mata dikarenakan kesalahn ibunya ,Hana bersikap seperti itu kepada Anin karena dia sudah sangat lelah dengan semuanya ,dia hanya ingin cinta ,dan kasih sayang dari seseorang yang dia cinta / sayang ,Hana itu rindu akan kasih sayang seorang ibu yg belum pernah dia rasakan .
Jihan Juniara Syani
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor
Nafisa Aprilia
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Tiur Lina
anaknya ya kasih ke keluarga suaminya
Tiur Lina
sebenarnya Shabir nggak bisa disalahkan sepenuhnya.. perasaan kan nggak bisa dipaksakan.
yang melamar kan Hana duluan 😃
Tiur Lina
si Hana baper banget.. malas liatnya.
Tiur Lina
lebih baik di cintai dari pada mencintai.
Wiedya Stuti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!