Mitha, Gadis Kaya yang mendadak miskin karena sang ayah direbut Pelakor. Hidupnya berubah 180⁰ sehingga pekerjaan apapun dia geluti demi menafkahi sang mama yang sakit-sakitan. Dia bergabung menjadi Pasukan Orange DKI Jakarta
Selama menjalani profesinya menjadi pasukan orange banyak ujian dan cobaan. Dan Mitha menemukan cinta sejati di lingkungan kerjanya, seorang lelaki yang berkedudukan tinggi tapi sudah beristri.
Apakah dia juga akan menjadi Pelakor seperti perempuan yang merebut ayahnya dari mamanya?? Yuk..di subscribe dan ikuti ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Irish ijin ke Korea
"Abang tau kamu menghindar kan ,Ta" kata bang Dul saat Mitha sudah di boncengan motornya
"Iya bang, saya cuma mau nyari nafkah. Ga mau neko-neko"
"Lurah ini keliatannya galaknya sama Lo doang, Ta. Sama yang lain dia enak ko ngobrolnya"
"emang bang Dul perhatiin sampe segitunya bang?" Mitha heran bang Dul bisa menilai begitu
"Iya lah Ta, tiap apel yang liatin Lo doang. Gimana Abang ga perhatiin. Tapi kalau udah deket Lo galak banget gue heran dah"
"Emang Mitha yang salah sih bang, awal pak Lurah menjabat Mitha udah bikin kesalahan" Mitha menepuk pundak bang Dul minta ditepikan motor.
"Rumah Lo bukannya masih jauh?"
"Mitha mau belanja kue dulu buat mama bang"
"Oh ya udah Sono, Abang tungguin di sini."
"Ga apa-apa nih Abang nungguin Mitha?"
"Iya udah Sono"
Mitha langsung bergegas ke mini market yang cabangnya menjamur dimana-mana. Dia mengambil susu, biskuit, cokelat dan cemilan lainnya buat jajanan sang mama. Saat di kasir, belanjaannya sudah dibayarkan oleh seseorang yang berjaket hitam memakai Hoodie.
"Udah dibayar mba sama mas yang tadi" Mitha celingukan mencari orang yang membayar belanjaannya tapi sudah menghilang.
"Ayo bang Dul" Mitha naik ke motor Mio bang Dul
"Mitha, tadi Abang liat pak lurah masuk ke mini market, Lo ketemu dong?"
"Ah ga ada bang. Tadi di mini market sepi bang, cuma ada tiga orang yang belanja. Mitha ga liat pak lurah"
"Ohh ga jadi kali" bang Dul tersenyum misterius
"Bang Mitha turun di sini aja bang"
"Ayo Abang anterin"
"Dih ga usah bang, masuk gang senggol kontrakan Mitha. Motor ga bisa masuk" Mitha menolak kuatir mama nya tersinggung Mitha bawa orang lain ke rumah. Karena mama nya malu dilihat dengan tatapan kasian.
"Ga apa-apa, Abang liat belanjaan kamu banyak banget"
Mitha ga bisa menolak, karena bang Dul seperti bisa dipercaya.
"Assalamualaikum mama.. Mitha udah pulang"
"mllmmmm.." Suara mamanya kegirangan.
Pintu terbuka hingga bang Dul bisa melihat sang mama yang sedang terbaring di kasur. Wajah bang Dul kaget tak terbaca. Dia melongo di pintu dengan mulut menganga. Sementara sang mama tidak bisa melihat bang Dul karena posisi Mitha menghalangi pandangan mamanya.
"Mitha, Abang pulang ya. Kalau ada butuh apa-apa bisa minta tolong abang" Bang Dul seperti terbirit-birit keluar dari lorong kontrakan Mitha
"Ya Allah Laras!! Kenapa nasib kamu begitu" bang Dul duduk di atas motor dengan tubuh gemetar dan menahan tangisan.
******
Di sebuah percakapan telepon
"Honey, kamu bisa kan temani aku selama di Indonesia?"
"Aku usahakan beib, tapi anak kita bagaimana. Masa kita bulan madu bawa anak. Aku ga mau kemana-mana bawa popok dan menyusui"
"Kamu cari baby sitter honey, nanti uangnya aku transfer"
"Okay, aku akan cari baby sitter beib. Sudah dulu ya beib, lelaki itu pulang"
Suara deru mobil yang baru saja dimatikan terdengar dari luar. Pintu luar pun di buka dengan suara ucapan salam dari Megan.
"Sayang, maaf aku ga menyambutmu di luar, anak kita lagi rewel"
"Anakku rewel? Rewel kenapa sayang Yanda?" Megan melihat baby nya di box bayi tertidur pulas.
"Baru aja aku menidurkannya sayang"
"Aku mandi dulu sayang, muach" Megan mengecup pipi istrinya yang glowing
Di dalam kamar mandi Megan terus saja mengingat wajah Mitha saat menjemur pakaian. Wajahnya segar meskipun berkeringat karena terkena terpaan sinar matahari. Rambut cokelatnya di Cepol gaya Messy bun dengan anak rambut yang melambai di samping telinganya. Terlihat sangat seksi. Megan membiarkan tubuhnya diterpa air shower untuk mendinginkan pikirannya yang tak pernah diam setelah kembali bertemu dengan Mitha.
"Semakin dewasa, wajahnya semakin cantik dan mempesona. Kenapa kita dipertemukan setelah aku sudah memiliki pasangan" gumam Megan sambil bersandar di tembok kamar mandi
"Lama banget sih dia, ngapain di kamar mandi lama-lama. Malam ini aku harus kasih servis yang Hot biar dia mengizinkan aku pergi menemui Williams" Gumam Irish
"Abangg...lama banget sih di toilet" teriak Irish
Ceklek
Megan keluar dengan memakai handuk yang dililit di pinggang kekarnya.
"Kamu masak apa hari ini? Aku laper" Irish tentu saja kesal, dia sudah menunggu lama, suaminya malah minta dilayani makan
"Abang ga mau makan aku dulu, kah?" Irish memegang jemari suaminya dengan manja
"Tapi aku laper, Ris. Nanti setelah kenyang ya sayang"
"Oke aku siapin makanan dulu ya". Irish dengan wajah jutek keluar dari kamar bersama kursi rodanya
"Ya Tuhan, kenapa wajah polosnya menghantuiku terus. Aku sampai ga berselera melihat istriku memakai lingerie" gumam Megan
Setelah makan malam, Megan ke ruang kerjanya untuk memeriksa dokumen yang tadi dia bawa dari kantor.
"Mas, katanya minta jatah. Ko malah ke sini" Irish merajuk
"Aku banyak kerjaan, kamu kalau ngantuk tidur aja duluan" Megan sama sekali ga beralih matanya dari tumpukan dokumen ke wajah istrinya
Setelah menutup pintu kamar Irish berdiri. Jalan mondar mandir memikirkan cara yang tepat agar suaminya mengizinkan dia pergi berlibur bersama Williams.
Irish mencebik dan memutar kursi rodanya ke kamar.
Di Ruang Kerja.
Megan menengadah kan wajahnya ke langit-langit dan menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.
"Bagaimana cara meminta maaf padanya, Mitha mulai menjaga jarak denganku. Matanya saat aku mengajaknya pulang bareng tersirat seperti dia menghindar dan menjauhiku" gumamnya
Megan kembali ke kamar, Irish sudah tertidur pulas. Dia mengecup lembut kening istrinya. "Sudah dikasih istri cantik, Sholihah, berbakti sama keluarga. Masa aku masih memikirkan perempuan' yang mungkin sudah dijamah banyak laki-laki, apalagi pria yang biasa menemuinya di zona tempat kerjanya itu. Mereka seperti sudah terbiasa kehidupan bebas" Batin Megan
Megan mengingat saat pertemuannya dengan Mitha beberapa tahun silam di sebuah club malam. Dia sedang duduk di sebuah meja yang di kelilingi wanita-wanita seksi, di tangannya tersemat rokok dan minuman beralkohol dengan berbagai merk di mejanya. Tingkahnya urakan dan tak tahu malu berjoget dengan pakaian minim bahan. Megan kembali menatap wajah lelap istrinya, "Beruntungnya aku memilikimu" lirihnya.
#Pagi Hari di meja Makan_
"Abang, aku mau minta ijin belajar masakan Korea. Aku dapat bea siswa selama dua bulan belajar di sana. Bolehkah bang?"
Megan yang sedang mengunyah sarapannya langsung terdiam, dia mencerna omongan istrinya. "Kamu mau ke Korea? Lalu anak kita kamu bawa ke sana, sementara fisik kamu belum memungkinkan"
"Bang, ini memang bea siswa khusus disabilitas bang. Kesempatan ini ga akan datang dua kali. Ini kesempatan Aku bang. Dan untuk anak kita, aku titipkan ke mama di Jambi dulu. Boleh ya bang..aku mohon"
"Irish, kamu di dekat aku aja tubuhmu tidak terawat karena aku sibuk di kantor. Kamu ga mau pakai ART. Bagaimana kamu di Korea. Aku khawatir sayang"
"Bang, Hiikkss..hiikks ini kesempatan aku" Irish terisak hingga pundaknya terguncang
"Aku pikirkan dulu. Aku berangkat!" Megan jadi tak nafsu makan lagi karena memikirkan keinginan istrinya.
Sepanjang perjalanan ke kantor Megan memikirkan keinginan istrinya tentang belajar di Korea. Megan tidak yakin ibunya Irish mau mengurus anaknya, selama ini hubungan Irish dan orangtuanya tidak harmonis. Dan dia juga tidak tega menitipkan anaknya ke keluarganya, karena bunda Megan mempunyai restoran yang sangat terkenal di kota jambi, bundanya pasti sibuk ga bisa mengurus cucunya.
Braakkk!! Bugh!!
Mobil Megan menyenggol sebuah motor yang akan berbelok ke halaman kelurahan. Si pengendara motor memakai seragam orange yang berarti anak buah Megan sendiri.
"Kamuuu...!! Bisa naik motor ga sih?" Teriak Megan
Hai Readers...jangan pelit like, komen dan sharenya ya..🩷