Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 tetangga sebelah
Setelah Daniel keluar dari kamar itu, diruangan sebelah kamar Daniel terlihat seorang wanita yang sedang menempel kan telinganya di dinding, setelah cukup lama diapun kembali ke tempat meja belajar dan kembali berkutat dengan laptopnya.
Sedangkan Daniel yang masih terbit birit keluar dari kamarnya pun langsung berhenti duduk di sebuah parkiran yang di pinggir jalan kompleks itu.
" Hah sungguh memalukan, ini hari pertamaku disini tetapi malah ada hantu, haaahhh tidak hantu itu tidak ada" tegas daniel yang mencoba kembali masuk kedalam kamarnya.
Kini Daniel sudah mulai memasuki kamarnya kembali, sedangkan wanita di sebelah kamarnya yang mendengar orang yang tadi lari keluar kini masuk lagi, dia kembali menempelkan telinganya di dinding.
" Permisi, kau disini kan aku baru saja pindah kesini, jika kau memang menghantui tempat ini tolong tunjukkan wujudmu kumohon " ujar Daniel sambil menangis.
Wanita yang disebelah kamar Daniel yang mendengarkan ucapan Daniel seketika itu dia memukul temboknya yang membuat Daniel seketika kaget luar biasa.
" Kau pasti ada disana kan, aku akan membebaskanmu aku mungkin menangis tetapi aku suka keadilan, tunggu" ujar Daniel yang mulai mencari sebuah palu untuk menghancurkan temboknya.
Tetapi saat dia hendak memukul temboknya tiba tiba dia berhalusinasi melihat sosok wanita mengerikan keluar dari tembok itu, dan hal itu membuat Daniel pingsan seketika. Setelah sadar akhirnya di memutuskan untuk menundanya.
" Maaf ini tengah malam dan hari sudah gelap, semua orang sedang tidur aku akan membebaskanmu besok pagi. Selamat malam" ujar Daniel
Sedangkan wanita yang sedari tadi menguping hanya diam mendengar ucapan Daniel.
Besok harinya Daniel tertidur duduk di lantai sembari memeluk sebuah palu di tangannya dia terbangun saat palu yang iya peluk jatuh ke lantai mengeluarkan suara yang cukup untuk membangunkan daniel. Dia seketika terkejut dengan suara itu.
Sedangkan wanita di ruangan sebelah seketika menoleh ke arah dinding saat mendengar suara dari kamar Daniel,
" Aku baik baik saja" ujar Daniel yang memeriksa seluruh tubuhnya.
Saat iya sadar akhirnya dia kembali meraih palu itu kembali.
" Aku harus membebaskan hantu itu, hari sudah pagi aku akan membebaskanmu jangan takut" ujar Daniel yang bersiap siap untuk memukul temboknya.
Sedangkan wanita itu kembali menoleh saat mendengar ucapan Daniel.
Saat Daniel bersiap memukul tiba tiba
" Hey " teriak wanita itu menghentikan tindakan Daniel.
Aaaaarrrhhhh teriak Daniel yang mendengar suara di tembok itu dan dia pun menjauh dari tembok itu sambil menangis kembali.
" Menyedihkan sekali" ujar wanita itu.
" Hah kenapa kau melakukan ini padaku?" Tanya Daniel prustasi
" Siapa kau, apa kau hantu?" Tanya Daniel yang mendekati dinding itu kembali.
" Hah sudah kuduga kau bodoh" ujar wanita itu
" Apa? Bodoh aku bisa marah" kesal Daniel dengan suara itu
Dan wanita itu pun bangkit dari duduknya dan mulai mendekati dinding itu dan mengetuknya.
" Hey disini" ujar wanita itu sambil mengetuk dinding.
Daniel pun kembali terkejut dengan suara ketukan itu.
" Hey ku mohon tunjukkan dirimu" tangis Daniel kembali
" Aku tetangga disampingmu" ujar wanita itu
" Eh, apa? Tetangga samping?"Tanya Daniel
" Iya tetangga disampingmu, jadi tolong jangan berisik, dindingnya sangat tipis" kesal wanita itu
" Kau manusia?" Tanya Daniel
" Kau meremehkanku, setelah tahu aku bukan hantu" dumel wanita itu
" Kau meremehkanku terlebih dahulu, hey kenapa kau menakutiku?" Tanya Daniel
" Dindingnya tipis jadi tidak kedap suara " ujar wanita itu
" Apa ?" Tanya Daniel tidak mengerti
" Percuma saja protes ke pemiliknya, kita tinggal di gedung berbeda dan alamat berbeda, pemiliknya harus bersepakat untuk memperbaiki dindingnya tetapi mereka saling membenci" ujar wanita itu menambahkan.
" Begitu rupanya, tetapi kenapa aku mendengar suara hantu?" Tanya Daniel
" Aku tidak tahan lagi jadi.. haaahh sebenarnya sebodoh apa dirimu" ujar wanita itu menghela nafas
" Kau berusaha membuatku pergi?, Hey apa kau psikopat?" Kesal Daniel
" Kaulah yang gila, dinding tipis tidak ada lift dan kamar mandi yang kotor bagaimana kau bisa tinggal disana?" Kesal wanita itu
" Kamar mandinya luas, apa kau pernah melihatnya, agen properti ku bilang aku bisa melakukan apapun dan seberisik apa disini" ujar Daniel yang tak terima
" Kita berbicara lewat dinding, apa kau sanggup tinggal disini?, mendekatlah" ujar wanita itu
" Hah kenapa aku harus mendekat?" tanya daniel yang mulai mendekatkan telinganya ke dinding.
" Yang terpenting" bisik wanita itu
" Yang terpenting?" Tanya Daniel bingung
" Aku yang terlebih dahulu tinggal disini " teriak wanita itu tiba tiba yang membuat Daniel seketika terkejut.
" Apa kau tidak pernah mendengar pepatah siapa cepat dia dapat kan?" Tanya wanita itu
" Siapa cepat dia dapat? Aku tidak peduli jawab Daniel
" Sudah pergilah kau" ujar wanita itu
" Kau saja yang pergi" jawab Daniel
Dan mereka pun diam sama sama menghela nafas.
" Hey daripada kita membuang buang waktu dan emosi gak jelas, kenapa kita tidak berkompromi, misalnya kita bergantian " saran Daniel
" Hah apa gunanya itu, lagian aku bisa mendengarmu buang air kecil, apa kau mau buang air kecil bergantian hah?" kesal wanita itu
Dan perdebatan mereka pun berakhir.
Kini wanita itu sedang membuat jus kesukaanya.
" Omong kosong" ujar dikarenakan dia tidak percaya dengan ucapan Daniel untuk berkompromi.
Sedangkan Daniel kini sedang merencanakan sesuatu.
" Akan ku buat kamu berkompromi" seringai Daniel sembari memegang gitar listrik di tangannya.
Dan putra pun mulai memainkan gitar listrik itu dengan acak.
" Wowowo rock n rol sayang yeaahahha" teriak Daniel.
Wanita yang sedang meminum jusnya pun langsung berhenti minum saat mendengar permainan gitar Daniel
" Kau bahkan tidak bisa bermain gitar" teriak kesal wanita itu
Daniel terus memainkan gitarnya tanpa menghiraukan teriakan kesal wanita tetangganya itu.
Bagaimana kalo berkompromi?" Tanya Daniel tertawa.
Dan besoknya kini Daniel sedang duduk tenang menulis lagu yang iya ciptakan untuk ikut kontes audisi, namun dia terganggu oleh tetangga wanitanya yang sengaja memainkan suara Belnder yang iya pakai untuk memblender jus kesukaannya.
Sreeeengg sreengggg srenggggg bunyi blender yang terus menerus di tekan tekan.
" Dasar psikopat" kesal Daniel yang meletakkan pensilnya dengan keras.
Dan setelah itu saat wanita itu sedang konsentrasi dengan karya dari tanah liat nya tiba tiba goyah oleh suara pengisap debu milik Daniel.
Brrrrhrhr brrrrrrh brrrrrrh Daniel dengan sengaja menempelkan penghisap debu itu ke dinding nya.
Wanita itu hanya bisa menahan kesal sambil mencabik cabik Tanah liat ditangannya.
Siang harinya kini Daniel sedang tidur dengan lelap tiba tiba ia langsung terbangun dikarenakan terkejut dengan suara keras dari tetangga sebelah.
" Hah si psikopat itu" rutuk Daniel yang kesal
Sedangkan wanita itu terus-menerus membanting tanah liat ke mejanya
" Kita lihat saja berapa lama kau bisa bertahan" seringai wanita itu yang terus menerus membanting tanah liatnya.
Dan malam pun tiba saat ini wanita itu tengah bersiap untuk memejamkan matanya, tatapi saat mulai terpejam terdengar suara Daniel dari micropon yang terdengar keras. Dan mata wanita itu seketika terbuka lebar.
Di ruangan Daniel kini dia sedang bermain dengan micropon nya.
" Do re mi pa so la si doooooo" teriak Daniel dengan sengaja, dan akhirnya mereka berdua semalaman saling mengganggu satu sama lain Sampai begadang.