NovelToon NovelToon
PUTRI YANG TERSISIH

PUTRI YANG TERSISIH

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nisa saumatgerat

seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.

setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.

lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.

lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. penerus kekuatan surgawi

Apalagi ketika Alen mengatakan tentang rasa sakit. Sebagai manusia biasa, tentu saja kita akan menghindari hal itu. Namun, tekadnya sudah bulat, ketika ia mengetahui bahwa di Dunia ini, yang kuatlah yang akan dihormati. Sedangkan yang lemah akan menjadi bualan-bualan orang yang kuat.

Dan Amelia tak menyukai hal itu. Walaupun tidak membalas dendam kepada keluarga pemilik tubuh ini, tapi ia juga harus beradaptasi dan menjadi kuat di tempat ini. Karena, pengetahuan dan beladiri yang ia dapat dari zaman modern, Belum cukup untuk bisa bertahan di Dunia ini. Amelia menarik nafasnya dengan pelan tapi pasti.

" Baiklah Alen.." tanpa menunggu apapun lagi. Amelia langsung masuk kedalam kolam air suci itu. Saat Amelia memasuki kolam dan menyatu dengan tubuhnya.

Tiba-tiba, kolam itu bergejolak dan mengeluarkan asap, seolah sedang memasak tubuh Amelia Disana. Ditepi kolam juga, tiba-tiba muncul mata air yang begitu jernih dan tentunya sangat memiliki banyak khasiat. Alen yang menyaksikan hal itu, seketika tersenyum senang. Karena memang seperti itu lah jalannya. Jika seorang penerus kekuatan surgawi, maka kolam itu akan menyambutnya.

"Ternyata tidak salah. Anda lah nona, penerus kekuatan surgawi ini " gumam Alen sambil tersenyum penuh arti.

Akhirnya, untuk menunggu sang junjungan selesai dengan meditasi nya. Alen Juga mendudukkan tubuhnya tidak jauh dari pinggir kolam air suci itu. Ia juga mengambil posisi lotus dan memejamkan matanya. Seketika dua konsentrasi itupun saling melengkapi. Membuat Amelia yang berada di kolam air suci merasakan sesuatu yang akan meledak dalam dirinya.

Bom

Bom

Suara dentuman kecil terdengar, Amelia melewati masa pemurnian jiwa dan penyerapan energi dari dalam kolam itu dan menyatu dalam darah dan daging nya. Tapi, Amelia sama sekali belum membuka matanya. Sementara Alen, ia cukup terkejut dengan pencapaian itu. Padahal ia hanya membantu sedikit saja, ia menyalurkan tenaga dalam nya untuk membantu merangsang penyerapan energi dan juga pemurnian jiwa Amelia.

Namun, hasilnya ternyata cukup mengejutkan dan tentu saja membuat Alen semakin bangga memiliki tuan seperti Amelia.

( Terus lah menjadi kuat nona. Karena, kedepannya, kita tidak tau, apa yang menanti anda.) Batin Alen. Setelah itu, ia kembali menutup matanya dan melakukan kultivasi untuk dirinya sendiri.

***

Di Dunia nyata. Tepatnya di sebuah gubuk reot itu. Tampak kedua baby harimau sedang meraung-raung memanggil Sisil dan Rubi. Entah kenapa, mereka memiliki firasat tentang tuan mereka yang tidak bangun bangun. Bilik itu cukup kacau dan ribut akibat ulah kedua baby harimau itu. Sisil dan Rudi yang masih yang sudah beraktivitas di sekitar gubuk itu, karena persediaan makanan mereka masih ada, langsung berjalan dengan cepat dari arah yang berbeda. Sesampainya Rubi di gubuk itu, bersamaan dengan datangnya Sisil dari arah lain. Mereka berdua langsung bersitatap. Ada raut wajah cemas dari wajah mereka berdua.

"Ada apa ? Kenapa biru dan hitam mengaum seperti itu.?" Tanya Sisil kepada Rubi. Rubi yang mendapatkan pertanyaan seperti itu langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tau sil. Sebaiknya kita periksa saja." Ucap Rubi kepada Sisil. Tanpa menunggu lebih lama lagi, mereka berdua pun langsung bergegas masuk. Dengan perasaan cemas yang menyelimuti keduanya, ruby langsung menyibakkan gorden penutup bilik itu dengan kasar.

Melihat kedatangan Sisil dan ruby, biru dan hitam langsung bergegas ke arah kaki mereka dan menarik hanfu kuno dan lusuh itu. Seolah mereka menyuruh keduanya untuk memeriksa keadaan Amelia. Kedua baby harimau yang terlihat tak seperti biasanya, Rubi pun langsung bergegas memeriksa keadaan Amelia, ya walaupun ia tidak tau harus melakukan apa, yang penting memeriksa dulu apakah denyut nadi nya masih ada, atau tidak. Sementara Sisil, ia langsung menenangkan si biru dan si hitam yang terus saja mengaum dari tadi.

"Tenang lah biru, hitam. Saya yakin, nona baik-baik saja.." ujar Sisil meletakkan kedua nya diatas pangkuan nya. Kedua baby harimau itu tidak masalah, karena mereka dapat merasakan kalau kedua pelayan itu berhati baik, lagi pula mereka hanya ingin menenangkan keduanya. Walaupun hatinya juga ikut cemas melihat dan memikirkan kondisi junjungan mereka. Setelah ruby memeriksa denyut nadi Amelia yang ternyata masih ada, Rubi menghala nafasnya merasa legah. Akhirnya yang ditakutkan ternyata tidak terjadi.

"Bagaimana Rubi ? Apa yang terjadi dengan nona..??" Tanya Sisil dengan kedua baby harimau dalam pangkuannya. Rubi menarik nafasnya lagi.

"Aku. Tidak tau sil, tapi syukur nya. Denyut nadi nona masih ada. Tapi kalau di perhatikan, sepertinya nona sedang tidur saja.". Ujar Rubi Dan langsung dibalas anggukan kepala dari Sisil. Ya, walaupun mereka tidak begitu yakin mengenai hal itu.

***

Seminggu lamanya Amelia tertidur di dunia nyata, sementara diruang dimensi ia sedang berkultivasi. Melihat keadaan sang nona, yang sudah seminggu ini tidak membuka matanya, keduanya langsung dilanda rasa cemas kembali. Tapi, biru dan hitam, mereka sudah tidak membuat keributan lagi. Karena mereka sudah tau, kalau sang nona sedang berlatih di suatu tempat. Mereka juga merasakan efek dari meningkatnya kekuatan sang nona.

"Bagaimana ini Rubi. Nona, sudah seminggu tidak sadarkan diri. Aku takut, nona kembali tertidur panjang." Ungkap Sisil.

Jujur saja, walaupun mereka hidup dalam kekurangan, namun ketika adanya rasa kebersamaan dan saling mendukung serta membantu satu sama lain, maka kekurangan itu tidak akan pernah terasa. Dan inilah yang di rasakan ketiganya. Melihat Amelia yang belum bangun juga, tentu saja membuat mereka menjadi khawatir dan seolah ada yang kurang.

" Tenang lah sil, sebaiknya kita terus berusaha untuk membangun kan Nona. Kamu jangan terlalu khawatir." Ujar Rubi menenangkan Sisil, padahal hatinya juga diliputi rasa khawatir. Namun mereka tidak boleh terlalu khawatir. Harus melakukan sesuatu. Pikir Rubi.

***

Sementara, diruang dimensi, Amelia masih betah dengan posisinya, sementara air suci yang awalnya berubah warna ketika Amelia menyatu, kini airnya telah menjadi bening kembali. Tiba-tiba, disuasana tenang itu, terdengar bunyi ledakan kecil. Yang menandakan bahwa Amelia kembali naik tingkat.

Bom

Bom

Kini, Amelia sudah berada di tingkatan heavenly god. Tentu pencapaian ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa berada di tingkat tersebut. Namun, Amelia hanya membutuhkan waktu sebentar untuk mencapai tingkat tersebut. Alen yang masih berada di sana di buat tercengang bahkan menggeleng-gelengkan kepalanya. Benar-benar jenius yang langkah. Setelah itu, Amelia langsung membuka matanya dengan perlahan. Setelah matanya terbuka, bola matanya langsung memancarkan cahaya putih yang pelan-pelan menghilang. Setelah itu, ia langsung bangkit berdiri dan terbang kearah Alen.

"Selamat nona. Anda berhasil mencapai tingkatan heavenly god. Tapi, nona jangan berbangga diri dulu. Nona harus tetap belajar untuk mengejar level dan juga memperdalam ilmu bela diri." Ujar Alen menasehati. Amelia yang mendengar Alen yang begitu cerewet, hanya mampu memutar bola matanya dengan malas.

"Ya Alen, terima kasih atas nasehatnya. Eh.. tapi, sudah berapa lama aku disini..??" Tanya Amelia dengan tiba-tiba. Alen kembali menggelengkan kepalanya, baru saja sang nona kelihatan acuh atas nasehatnya, kini ia membuat Alen terkejut dengan ekspresi nya.

"Nona sudah tiga bulan berada disini, tapi tenang saja, di dunia nyata, Hanya terhitung satu Minggu saja " ujar Alen dengan santai.

"APA..!!" teriak Amelia membuat Alen langsung menutup kedua telinganya.

"Aduh nona, anda jangan berteriak seperti itu.!!" Seru Alen memprotes Amelia. Amelia pun tidak peduli. Alen langsung menenangkan sang nona yang masih beraut wajah cemas itu.

"Nona tenaga saja, tidak akan terjadi apa-apa kok, lagi pula kedua baby harimau itu tak pernah hengkang dari sisi mu. Tapi, kalau nona ingin keluar, sebaiknya nona telan kekuatan nona, bila perlu sembunyikan saja, biar orang tidak dapat melihat potensi nona." Ucap Alen lagi, kembali memberikan nasehat. Amelia pun setuju tanpa bertanya.

1
Nia Risma
bukannya ayahnya udah nugasin pengawal bayangan untuk selalu ngawasin Amelia?kenapa sekarang malah g tau keberadaan Amelia
Nia Risma
loh ternyata Williams itu juga si Wildan ya,,hemm
Nia Risma
gampang bener ngucapin maaf,,
kalian kira dengan ucapan maaf semua hal menyakitkan akan hilang begitu saja,,,
sungguh sangat egois sekali kalian
Nia Risma
sudah sangaaatt telat,,kenapa g dulu g di selidiki dulu saat ada masalah
Nia Risma
Amelia udah g butuh penyesalan kalian,,,
Nia Risma
iya Mel,,,keputusan yg bagus,,jauhi keluarga yg tidak menyayangimu,,,
Nia Risma
udah iri ,g tau diri,,hidup numpang lagi sama keluarga orang,,,hadewh
bisa di bilang putri palsu Khan ya😁🤭
Nia Risma
lha masa iya di asingkan selama itu g di kirim bahan makanan untuk mereka,,
cuman di awasi gitu aja,,bener" jahat jadi orang tua
Nia Risma
baca sinopsisnya kayaknya seru,,,
Helen Nirawan
msh disitu jg msh satu daerah , kira in dah nyasar ke kerajaan mana gt Hihihihi Hehehe
Helen Nirawan
bgs pergi lah berpetualang , inti ny pergi lah yg jauh uuhhhh , gk.usah blk ke istana butut gk penting , ke ujung dunia klo perlu , bisnis ny sekalian pindah in 😁😁
Helen Nirawan
maaf maaf , gampang amir mnta maaf trus ngarep di maafin gt , adik lu dah gk ada tau , maaf lu semua bs gt balikin adik lo , issshh , preett makan tuh maaf ampe kiamat
Nada dwi Yuandira
Luar biasa
Bonny Liberty
beneran pengawal bayangan ( kaga guna ) sama kaya junjungannya
Sutami Andriani
👍👍👍
Nenk Hasanah
Luar biasa
Poniti
lanjut ceritanya thor
pelangijingga
kasian jg rmhmakan lain jdi bangkrut..
mungkin amelia harus memikirkan nasib pedagang rmhmakan lain jg agar mrk tdk mengganggu ketenangan amalia krn merasa disaingi..
pelangijingga
raja dan ratu gk bisa peka apa dng kondisi dikeluarganya..seharusnya diperiksa dulu setiap laporan dri alice jng langsung termakan hasutan,artinya mrk orgtua yg lengah dlm mendidik anknya..masak seorg raja,ratu dn para pengeran bisa dibodoh²i sma ank pungut.
Dede Bleher: namanya jg cerita mba.
😄😄
total 1 replies
Ana Rusliana
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!