Jika ini mimpi buruk maka bangunkan aku,saat dipaksa menikah dengan Rendra yang mengira jika aku adalah Catharina,aku sendiri tidak mengenal siapa Catharina,mampukah aku lepas dari Rendra,Aku bukan Catharina namaku Karina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Karina membuka pintu diikuti oleh Kenzo,meski sudah malam Karina tidak merasa takut karena ada Kenzo dan dia yakin jika pelapornya adalah Rendra.
Kenzo berjalan dengan santai dibelakang Karina saat Karina membuka pintu,terlihat beberapa petugas mendekatinya dan mulai menginterogasinya.Terlihat juga Rendra baru saja turun dari mobil,dia membuat laporan telah terjadi perzinahan antara Kenzo dan Karina.
"Pak Rendra,apa kau yakin dengan laporanmu?"tanya Karina sambil melipat kedua tangannya didada
"Kalau kau mau ikut bersamaku,maka aku bisa mencabut laporannya sekarang juga."jawab Rendra dengan berbisik ditelinga Karina
Karina tersenyum sedikit mengejek Rendra,pandangannya menusuk kedalam matanya,sesekali dia memandang kearah Roy meski Roy selalu menunduk karena merasa bersalah.
"Sayangnya,aku lebih baik masuk penjara daripada harus kembali kepadamu."kata Karina menyerahkan diri kepada polisi
Melihat Karina dibawa mobil polisi Kenzo merasa harus menyelamatkannya,dia mendekati Rendra yang diam terpaku melihat Karina diborgol,senyum sinisnya mengembang seketika,keberanian Karina membuatnya kembali merasakan sakit kepala.
"Bos,kita pergi dari sini."ajak Roy
"Ivanka,harusnya kamu mengurus tunanganmu dengan baik."kata Kenzo berbicara dalam ponselnya
Dalam diam Kenzo menghubungi Ivanka,dia tidak menyangka jika Rendra akan melakukan hal keji dibelakangnya,setiap kali bersamanya dia selalu mesra dan terlihat tidak menyimpan sesuatu.
Ivanka keluar dari rumah saat mendengar Roy memanggilnya,dia ikut memapah Rendra yang merasa tidak berdaya karena sakit kepala.
"Bagaimana semua ini bisa terjadi Roy?"tanya Ivanka
"Maaf,aku sudah teledor."jawab Roy
"Apa dia masih mengejar gadis yang bernama Karina?"tanya Ivanka
"Aku lelah tidak ingin membahasnya."jawab Roy
Ivanka membantu Rendra melepas semua baju dan sepatu,dia juga memberikan obat yang selalu dikonsumsi saat kepalanya sakit tiba-tiba.
Semalaman Ivanka merawat Rendra yang terus mengeluarkan keringat dingin,setiap kali menyekanya Ivanka membisikkan kata manis ditelinga Rendra.
"Sayang,tetaplah bersamaku."kata Ivanka
Saat bangun dipagi hari Rendra merasakan tubuhnya lelah,dia ingin bangun dan pergi kekamar mandi namun merasa tidak berdaya,Rendra membangunkan Ivanka yang berada disampingnya.
"Ivanka bangun,bantu aku."kata Rendra
Ivanka membuka mata pelan,dia melihat Rendra tersenyum kepadanya,Rendra memintanya untuk membantu kekamar mandi.
"Kau sudah bangun?apa kau merasa lebih baik?"tanya Ivanka
"Bantu aku bangun."jawab Rendra
Ivanka membantu Rendra masuk kedalam kamar mandi,dia membantu membersihkan tubuhnya,namun Rendra menolak dan meminta untuk menunggunya diluar.
Rendra keluar dengan berjalan pelan,tenaganya seakan terkuras saat sakit kepalanya mendera semalam.Rendra kembali merebahkan dirinya dan meminta Ivanka memeriksanya.
"Apa aku sakit lagi?"tanya Rendra
"Tidak,kau hanya butuh istirahat sepertinya jalan-jalan bisa membuatmu lebih segar."jawab Ivanka
"Maksudmu aku harus berlibur?"tanya Rendra sambil menyandarkan tubuhnya
"Semua kembali kepadamu,jangan mengingat sesuatu yang tidak perlu jika kamu ingin sakit kepalamu hilang."jawab Ivanka
Rendra hanya diam,selama berpisah dengan Karina dia bisa berfikir dengan tenang,tidak pernah sekalipun dia mengingatnya,namun setelah bertemu kembali obsesinya kepada Karina atau Catharina kembali muncul,rasa ingin memilikinya sangat besar.
****
Roy sudah meninggalkan rumah sejak pagi buta,dia pergi kekantor polisi menemui Karina,disana sudah ada Kenzo dan pengacaranya,melihat perjuangan Kenzo membuat Roy mundur meninggalkan kantor polisi.
Roy kembali menyetir mobilnya menuju sebuah toko bunga,seikat bungan lili warna ungu dan pink menemani Roy kesebuah kuburan,disana tertulis nama Catharina,Roy meletakkan buket bunga dan duduk disamping makam.
"Cathi,jika saat itu aku lebih berani memelukmu maka semua ini tidak akan terjadi,adikmu tidak akan menjadi korbannya lagi,maafkan aku."kata Roy sambil berlinang air mata
Seseorang mendekati Roy,dia menepuk bahunya membuat Roy terperanjat,dia pikir Daren yang datang nyatanya seorang petugas kebersihan makam.
"Ah,saya pikir siapa."kata Roy sopan
"Kamu selalu rajin kesini,bagaimana aku tidak mengenalimu?"tanya Petugas tersebut
"Hanya sesekali."jawab Roy
"Selain Tuan Daren,ada juga seorang wanita yang kesini,dia baru saja keluar beberapa saat yang lalu."kata petugas
"Siapa?"tanya Roy
Setelah mengucapkan terimakasih kepada petugas,Roy langsung berlari keluar,dari jauh terlihat seorang wanita dengan perawakan tinggi berjalan pelan meninggalkan area makam.
"Cathi."panggil Roy
Roy masuk kedalam mobil,dia langsung menghidupkan mesin dan tancap gas,mengejar wanita yang berpakaian serba hitam,Roy melewatinya dengan pelan dan saat melihat wajahnya dia berhenti didepannya.
Wanita tersebut terkejut dia berjalan mundur beberapa langkah saat melihat Roy turun,saat ingin berlari menghindarinya Roy menahan dengan menarik lengan dan memeluknya.
"Jangan pergi lagi."kata Roy
Dalam pelukannya Catharina hanya bisa menggigit bibir dan memejamkan matanya,badannya tiba-tiba lemah tak berdaya,Roy langsung membawanya kesebuah penginapan yang paling dekat.
Roy sengaja menonaktifkan ponselnya,dia meletakkan begitu saja diatas nakas,melihat Catharina tertidur setelah tersadar sebelumnya membuatnya lega karena melihatnya masih hidup.
"Aku senang kamu baik-baik saja."kata Roy sambil mengelus rambut Catharina
Roy hanya bertanya dalam hati,siapa yang ada dalam mobil saat insiden kecelakaan tersebut jika yang berada didepannya adalah Catharina.
Catharina membuka mata perlahan dia menatap langit-langit kamar dan pelan-pelan bangun dengan memegang kepalanya.
"Au."kata Cathi pelan
"Cathi,kamu sudah bangun?"tanya Roy
"Aku bukan Cathi,dia sudah mati."jawabnya
"Tidak,aku tahu itu kamu."kata Roy kembali mengelus wajahnya
"Aku harus pergi."kata Cathi sambil turun dari ranjang
"Tidak bisa,aku tidak mengijinkan kamu pergi."kata Roy
"Jangan mencariku lagi,Catharina sudah mati,kau harus melupakannya."kata Cathi
Catharina memakai kembali bajunya,dia melangkah keluar dari penginapan namun Roy kembali menahannya,kali ini dia memeluk dengan erat.
"Aku tidak ingin kehilanganmu lagi,aku mencintaimu."kata Roy
Catharina berbalik mendengar pernyataan dari Roy,dia menatap mata Roy dan mengelus pundaknya,tidak ada senyuman kearah Roy pandangannya tetap datar tanpa ekspresi.
"Kau tahu,kau memiliki adik yang memiliki wajah mirip denganmu,namanya Karina."kata Roy
"Apa?"tanya Catharina
"Semua ini salahku kembali mengulang sejarah yang sama."jawab Roy
"Ah,apa dia juga mengalami hal buruk saat bersamanya?"tanya Catharina
"Iya,sayangnya dia sangat berani melawan bahkan hampir membunuhku semalam."jawab Roy dengan senyum
"Aku senang mendengarnya,setidaknya dia memiliki lawan seimbang."kata Catharina
"Selama ini kau tinggal dimana?"tanya Roy
"Aku bilang aku bukan Catharina,dia sudah lama mati yang kamu lihat sekarang hanyalah raga yang tidak memiliki nama,raga yang rapuh dan raga yang tidak diinginkan siapapun,aku yakin Karina juga menganggapku tidak baik."kata Catharina
"Aku menginginkanmu!"kata Roy