NovelToon NovelToon
Wanita Satu Malam Ceo

Wanita Satu Malam Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Xavier Zibrano, CEO muda yang selalu di paksa menikah oleh ibunya. Akan tetapi ia selalu menolak karena masih ingin menikmati masa mudanya.


Divana Veronika, gadis cantik yang rela meninggalkan orang tuanya dan lebih memilih kekasihnya.


Namun siapa sangka, kekasih yang ia bela mati-matian justru menghianatinya. Divana memergoki kekasihnya sedang berhubungan intim dengan sahabatnya sendiri di sebuah kamar hotel.

Dengan perasaan hancur, tak sengaja Divana di pertemukan dengan Xavier yang baru saja selesai menghadiri acara gala diner di hotel yang sama.

Divana yang sedang kalut akhirnya menawarkan sejumlah uang kepada Xavier untuk menghabiskan malam bersamanya.

Akankah Xavier menerima penawaran tersebut?
Yuk simak cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Sementara di tempat lain Samuel dan Lauren sedang mencari keberadaan Divana, sejak tadi mereka mencari wanita itu tapi tidak menemukannya, tempat pesta ulang tahun tadi juga sudah sepi tidak ada orang.

"Kemana dia" tanya Lauren.

"Mana aku tahu, sejak tadi kan aku sama kamu" sahut Samuel.

"Ayo kita tanya pada pelayan, siapa tahu mereka melihat Divana" kata Lauren.

Dengan langkah malas Samuel mengikuti langkah wanita itu menghampiri pelayan hotel.

"Permisi mas" sapa Lauren sopan.

"Iya, ada apa nona" tanya pelayan.

"Saya ingin tanya, anda melihat teman saya inj?" Tanya Lauren sembari menunjukkan foto Divana yang ada didalam galeri hpnya.

Pelayan menatap potret Divana di hp Lauren, ia mencoba mengingatnya.

"Oh... Nona itu sudah pergi tadi, dia bersama seorang pria" pelayan tadi sempat melihat Divana yang keluar hotel bersama Xavier.

Xavier sengaja membawa Divana keluar dari hotel itu dan pindah kehotel lain, dia tidak ingin koleganya melihat dia menginap dengan seorang wanita.

"Pria? Siapa?" Tanya Lauren, pasalnya yang ia tahu temannya itu tidak mungkin jalan dengan pria lain selain Samuel, Divana sangat setia pada kekasihnya.

"Saya tidak tahu nona" sahut pelayan itu dan pamit pergi dari hadapan Lauren.

Lauren menatap Samuel yang tidak bereaksi apa-apa, pria itu seperti tidak khawatir dengan kekasihnya.

"Kenapa kau diam saja, kita harus mencari Divana" kesal Lauren pada selingkuhannya itu.

"Untuk apa, bukankah bagus kalau tidak ada Divana, dengan begitu kita bisa menghabiskan malam ini berdua" goda Samuel dengan menaik turunkan alisnya.

Sedetik kemudian bibir Lauren mengembang, wanita itu tersenyum lebar. Apa yang di ucapkan Samuel benar, untuk apa dia repot-repot mencari Divana, lebih baik mereka menghabiskan malam berdua mumpung tidak ada wanita itu.

"Ayo kita kembali kekamar" ajak Lauren sambil mengerlingkan matanya nakal.

"Dengan senang hati baby, bersiaplah. Malam ini aku tidak akan melepaskan mu baby" ucap Samuel.

Mereka berdua kembali kekamar Lauren yang berada di lantai lima, Samuel benar-benar brengsek, tega menghianati kekasihnya.

Lauren juga tidak jauh beda, padahal selama ini Divana sudah menganggap wanita itu selayaknya saudara sendiri, tetapi dia malah menusuknya dari belakang, dia tega bermain api dengan kekasihnya.

***

Keesokan paginya, Divana tampak mengeliat, dia merasa sesuatu di bawah sana terasa nyeri dan juga sakit. Divana juga merasa tubuhnya sakit seperti habis digebukin oleh orang satu kampung, Semalam Xavier melakukannya hingga menjelang pagi.

Divana merasakan ada sebuah tangan yang menimpa perutnya, ia menoleh kesamping dan melihat sosok Xavier yang tidur di sebelahnya sembari memeluknya.

Sejenak Divana terpaku, ia mengintip kedalam selimut dan ternyata tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun.

"Oh my, apa yang aku lakukan dengannya" gumam Divana sambil mengingat apa yang terjadi semalam bersama pria asing ini.

Divana menutup mulutnya ketika mengingat kejadian semalam. Dia memijit kepalanya yang terasa berdenyut, ia baru ingat kalau semalam dia melakukan kegiatan bercinta dengan pria asing yang ada di sebelahnya, lebih gilanya lagi Divana melakukannya dalam keadaan sama-sama sadar.

Dua insan yang tidak saling mengenal tapi semalam ia menghabiskan malam panjang bersamanya.

"Aku pasti sudah gila" ucap Divana dalam hati.

Dengan gerakan perlahan Divana turun dari atas ranjang, dia memakai pakaiannya satu persatu.

Setelah itu dia mengambil tasnya dan juga selembar cek dari dalam tasnya, dia menuliskannya angka senilai lima puluh juta dan menaruhnya diatas meja, tak lupa Divana menuliskan kata terima kasih diatas memo tersebut.

Dengan langkah pelan Divana berjalan kearah pintu, ia tak mau gerakannya membangunkan Xavier.

Klek....

Divana membuka pintunya dengan begitu pelan. Dengan tergesa-gesa Divana kelur dari hotel, dia masuk kedalam mobilnya yang semalam di bawa oleh anak buah Xavier.

Divana melajukan mobilnya dengan kecepatan stabil tapi diatas rata-rata.

"Sial, bagaimana kalau setelah ini aku hamil" umpat Divana yang tidak berfikir sampai sejauh itu.

Rasa penasaran dalam sebuah hubungan membawa dia dalam hubungan one night stand bersama pria asing yang tidak ia kenal, hanya rasa marahnya dengan kekasih dan juga sahabatnya membuat ia tidak berfikir jernih.

Sekarang dia bingung harus bagaimana?

Divana memarkirkan mobilnya di basemen apartemennya, ia keluar dari mobil dan langsung naik lift keatas menuju ke kamarnya.

"Aku harus segera pergi dari sini, aku tidak mau penghianat itu menemuiku lagi" putus Divana. Ia akan meninggalkan kota Jakarta untuk melupakan rasa sakit yang dia rasakan saat ini.

Wanita itu mengemasi pakaiannya kedalam koper, mungkin keputusan meninggalkan kota ini sudah tepat, selain ia ingin menghindari Samuel, Divana juga tidak mau bertemu lagi dengan pria asing itu.

Divana ingin pindah kekota lain dan memulai hidup baru disana, dia ingin melupakan semua kenangannya bersama Samuel di kota ini.

Satu koper sudah penuh dengan pakaian milik Naura, Divana tidak membawa semua barang miliknya, sebab, itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dia menarik koper itu keluar dari Apartemennya, ia turu  kebawah menuju ke mobilnya.

Setibanya di parkiran Divana memasukkan kopernya kedalam bagasi mobilnya, setelah itu barulah dia masuk dan duduk di bangku kemudi. Perlahan Divana melajukan mobilnya tanpa arah tujuan.

****

Sementara di hotel Xavier baru saja membuka matanya, ia menepuk sampingnya yang terasa kosong, ia menoleh dan ternyata Divana sudah tidak ada di sampingnya.

"Kemana gadis itu" tanya Xavier sembari mendudukan tubuhnya dan bersandar di headboard ranjang.

Dia meraih ponselnya yang berada di atas meja, ia melihat jam yang tertera di layar hpnya.

"Ternyata sudah jam delapan" gumam Xavier dan kembali meletakkan hp itu di atas meja, tapi gerakan tangannya terhenti ketika dia baru menyadari kalau ada sebuah cek di atas meja.

"Terima kasih sudah mau menemaniku malam ini"

Xavier membaca memo yang di tulis Divana dan meremasnya.

"Apa dia pikir aku pria bayaran, seenaknya saja dia meninggalkan ku seperti ini"

Harga dirinya seolah jatuh di buat oleh Divana, dia seperti pria bayaran yang setelah selesai mendapatkan bayarannya.

Xavier menghubungi nomor Reza.

"Cari tahu informasi tentang wanita yang bersamaku, semalam" perintah Xavier ketika panggilannya sudah terhubung.

"Untuk apa tuan? bukankah wanita itu bersama anda, kenapa anda tidak bertanya langsung saja" heran Reza

"Dia sudah pergi" kata Xavier.

Terdengar suara orang yang sedang menahan tawa dari sebarang sana.

"Tidak usah meledekku Za, kau mau gajimu aku potong hah" Xavier tidak terima.

"Iya-iya tuan, aku akan mencari informasinya untukmu"

Setelah itu Panggilan terputus, Xavier mengumpat kesal karena asistennya itu mematikannya secara sepihak.

Dengan langkah gontai Xavier masuk kedalam kamar mandi, dia memcuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu, setelah itu dia menatap dirinya di depan cermin, dia melihat banya bekas cakaran di punggungnya.

Tapi bukannya marah Xavier justru tersenyum mengingat kejadian semalam.

"Aku harus menemukanmu" sayangnya Xavier tidak tahu siapa nama gadis itu.

Terus bagaimana cara Xavier mencarinya, sementara dia tidak tahu siapa nama gadis itu. Entahlah, biarlah nanti menjadi urusan Reza begitulah pikirnya.

1
MIZIL
Luar biasa
Atik Marwati
gabung thor
stefani n.i.s
thor terlalu byk typo nya..
Pia Nur
semangat kak dilanjut ya kak
اختی وحی
sikembar tu cwek apa cwok, kok kdang putra kdang putri
pardan m fadilah
kok nama nya berubah ubah
Yessi Kalila
akhirnya ketemu camer...
Adinda
Papa kangen sama mama nggak hehe
Farida amin
lnjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!