NovelToon NovelToon
Kaya Karena Selembar Sampah

Kaya Karena Selembar Sampah

Status: tamat
Genre:Tamat / Menantu Pria/matrilokal / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Santi Suki

Daniel Hao, seorang sopir yang menyelamatkan Tuan Besar Jimmy Li saat terjadi pengeboman di pabriknya. Sebagai ucapan terima kasih Daniel dinikahkan dengan Sandra Li, gadis kesayangan dan kebanggaan dari keluarga besar Li.
Daniel dipandang rendah dan hina oleh keluarga Li lainnya. Bahkan disebut sebagai menantu sampah karena tidak berguna sama sekali keberadaan dia dia keluarga Li dan menjadi aib bagi mereka. Akan tetapi, mereka tidak bisa berbuat semena-mena kepadanya. Sebab laki-laki itu berada dalam perlindungan Tuan Besar Jimmy Li.
Suatu hari Daniel menemukan selembar kupon lotre di tong sampah, dengan nomor seri sama dengan tanggal ulang tahun ibunya. Ternyata kertas itu merupakan pemenang lotre dengan hadiah uang sebanyak 300 juta Yuan. Maka Daniel pun membeli banyak saham di beberapa perusahaan dan sebagiannya dipakai buka usaha bersama teman baiknya untuk membuktikan kalau dia pun bisa menjadi orang yang setara dengan orang-orang yang merendahkan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Merawat Sandra

Bab 10

Luka tembak yang mengenai tubuh Sandra tidak terlalu dalam, karena peluru itu sempat menembus besi logo di celana Levis yang dikenakannya. Dia mendapatkan lima jahitan dan semua orang di tubuhnya juga dalam keadaan baik.

Daniel duduk di sampingnya dan merawat gadis itu sejak dia sadar. Sandra sendiri masih mengalami shock dengan kejadian yang menimpa dirinya siang tadi.

"Tidurlah, ini sudah malam. Aku akan di sini menjagamu," ucap Daniel dengan pelan sambil menatap wajah Sandra.

"A–ku takut," balas Sandra dengan lirih.

Daniel memegang tangan Sandra dan memasukan ke dalam selimut. Lalu, dia membetulkan rambut yang menutupi sebagian mata gadis itu.

"Aku akan selalu di sini untuk menjagamu dan melindungi kamu. Jadi, tidurlah! Aku ingin kamu cepat sembuh dan kembali ceria seperti biasanya," tutur Daniel dengan sungguh-sungguh.

"Berjanjilah kamu tidak akan meninggalkan aku!" pinta gadis bersurai panjang ini dan Daniel pun mengangguk.

Entah apa yang merasuki Daniel saat ini. Pemuda itu tidur di ranjang pasien bersama Sandra. Mereka tidur saling berpelukan. Tadi perempuan itu berteriak histeris, katanya bermimpi buruk tentang kejadian saat penculikan. Lalu, untuk menenangkan gadis itu maka Daniel pun memeluknya dan berakhir di ranjang pasien.

Sandra merasakan kenyamanan dan merasa terlindungi saat sopir pribadi itu membawa dia ke dalam pelukannya. Bahkan wangi aroma tubuh laki-laki ini begitu segar dan enak untuk dicium. 

Keesokan paginya, Daniel bergegas membersihkan diri dan menyiapkan sarapan untuk nona muda sekaligus istrinya. Dia tidak mau kena omelan Sindy lagi seperti kemarin. Sandra juga tidak mau makan makanan yang disediakan oleh pihak rumah sakit, dia ingin makan masakan koki rumah.

Saat Sandra bangun yang pertama kali dia lihat adalah Daniel yang duduk di sampingnya sambil fokus ke handphone miliknya. Jantung Sandra tiba-tiba berdetak kencang dan matanya menangkap sosok si sopir pribadi itu terlihat sangat tampan dengan garis rahang yang kokoh dan hidung mancung.

'Kenapa dia terlihat tampan sekali? Apa dia memang tampan dari dulu, ya? Pantas saja banyak mahasiswi di kampus suka melirik dan bilang tampan kepadanya,' batin Sandra sambil tatapan matanya tidak lepas dari Daniel.

Sebenarnya Daniel tahu kalau saat ini Sandra sedang memperhatikan dirinya. Namun, dia membiarkan karena saat ini ada urusan yang jauh lebih penting. Keempat pelaku itu mengaku disuruh oleh seseorang, tetapi tidak tahu siapa orangnya karena mereka berkomunikasi lewat pesan. Dia juga menerima laporan dari Nathan tentang jejak di hotel yang dulu di curigai olehnya. Lewat kamera cctv memang di temukan ada seseorang yang membawa sebuah kotak panjang yang diperkirakan itu adalah kotak penyimpanan senjata laras panjang untuk menembak sasaran dari jarak jauh.

Saat akan mematikan benda pipih itu, ada pesan masuk dari Tony, orang kepercayaan Tuan Jimmy Li yang sekarang ditugaskan untuk mengawasi kegiatan di perusahaan keluarga Li yang akan melaporkan semua kepadanya dan Leon, selama laki-laki tua itu di luar negeri. Keadaan perusahaan mulai goyah karena harga saham turun meski tidak terlalu besar. Hal ini diduga terjadi karena kecelakaan yang menimpa Leon dan Damian.

'Jadi, Damian juga mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dirawat di sini juga?' batin Daniel dan pikirannya melanglang buana menyatukan semua kejadian-kejadian yang terjadi di keluarga Li belakangan ini.

Tatapan Sandra masih belum teralihkan dari Daniel. Bahkan saat pemuda itu melihat ke arahnya dan memberikan senyuman manis yang jarang dia perlihatkan.

'Gila. Aku baru tahu kalau dia tersenyum ketampanannya semakin bertambah,' batin Sandra yang kini merasakan jantungnya bertalu-talu.

"Mau membersihkan diri dulu atau sarapan?" tanya Daniel.

Ditanya seperti itu membuat si gadis malu karena dia memperlihatkan wajah jeleknya yang baru bangun tidur. Lalu, dia pun menutupkan selimut sampai ke atas kepalanya.

"Membersihkan diri dulu!" jawabnya dengan setengah berteriak karena menahan malu.

"Mau bantu aku bersihkan atau—"

"Sendiri," potong Sandra buru-buru dan bangun dari pembaringannya.

Sandra menolak dibantu oleh perawat karena dia ingin melakukan sendiri. Hal tidak terduga olehnya adalah Daniel membopong dirinya ke kamar mandi. Tentu saja ini membuat dia gugup sekaligus senang, meski dia berteriak minta diturunkan.

Selama tiga hari Sandra dirawat di rumah sakit dan Daniel selalu setia di sisinya. Sindy hanya sesekali melihat keadaan putrinya karena di juga harus mengurus Leon dan memantau keadaan Damian yang masih dirawat di salah satu ruang yang berada di lantai atas.

Baik saat di rumah sakit maupun saat dirawat di rumah, Daniel dengan telaten mengurus Sandra. Dia yang menyiapkan makanan dan obatnya. Bahkan tidur pun di dekatnya meski harus tidur di kasur lantai atau di sofa. Kondisinya juga cepat pulih.

"Hari ini aku akan ke kampus," kata Sandra setelah makan sarapan yang disuapi oleh Daniel. Ya, semenjak masuk rumah sakit Sandra kalau makan disuapi oleh laki-laki itu.

"Baik, aku akan menjaga kamu selama di kampus," ucap Daniel sambil mengeluarkan sebuah kotak yang isinya kalung pesan dia kepada temannya dulu.

"Pakai ini karena sudah aku pasangi GPS agar aku bisa terus memantau dirimu meski pergi ke mana pun," lanjut pemuda itu sambil memasang kalung berliontin yang sangat indah.

Wajah kedua orang ini sangat begitu dekat saat Daniel memasang kalung itu di leher Sandra. Posisi mereka saling berhadapan dan keduanya saling bersirobok dalam jarak tidak sampai 10 sentimeter. Keduanya bisa merasakan hembusan napas dari orang di depannya.

Sandra memejamkan mata saat melihat Daniel memajukan wajahnya. Namun, setelah beberapa saat dia tidak merasakan ciuman di wajah atau bibirnya. Saat dia perlahan membuka netra yang terlihat pemuda itu terdiam menatapnya.

'Ish, bikin aku malu saja. Aku kira dia akan mencium bibirku!' seru Sandar di dalam hatinya.

Seharian ini Daniel menunggu Sandra di halaman parkir setelah lelah berkeliling area kampus untuk memastikan keadaan di sana aman. Saat dia melihat gadis itu sedang berjalan ke arahnya bersama teman-temannya, dia pun segera membuka pintu untuknya.

Saat dia melihat ke atas ada sebuah pot bunga berukuran cukup besar jatuh yang tepat di tempat yang akan dilewati oleh Sandra dan teman-temannya. Dengan berlari kencang, Daniel pun menerjang tubuh Sandra dan ketiga temannya. Mereka semua jatuh bersamaan dengan suara keras yang hancur dari pot bunga yang jatuh tadi.

"Apa itu?" tanya Sandra dengan wajah ketakutan dan tubuh yang bergetar.

***

"Nyonya ada paket untuk Anda," ucap salah seorang pelayan yang membawa sebuah kotak berukuran cukup besar.

"Dari siapa?" tanya Sindy.

"Tidak tahu, Nyonya. Paket seperti biasa di titipkan di pos keamanan," jawab pelayan wanita itu.

Tidak ada nama pengirim di sana, hanya ada mana dirinya sebagai orang yang akan menerima barang itu. Dengan perlahan Sindy membuka kotak yang mulai tercium bau anyir saat membuka selotipnya.

"Kyaaaak!" teriak Sindy saat melihat isi kotak paket itu.

Di dalam kotak itu ada sebuah boneka yang diberi mana Sindy di bajunya dan berlumuran darah. Selama ini menunjukkan kalau sasaran berikutnya ada dia.

***

1
Rahimahhassan Rahimah
Luar biasa
Erly Mimi Bisma
apa nathan dan nathali itu anak peter
Ismail Muin
ya
Tara
dasar keluarga murtad...ayah sendiri mau disingkirkan🤔😱
Omha Achun
Luar biasa
pendekar angin barat
kok dilan meninggal Thor ...
Supri Yati
keren
Mba Wie
Luar biasa
Adi kelana
Kecewa
Adi kelana
Buruk
Jasmin Melor
Luar biasa
😚Pejuang Tangguh😚: Terima kasih, Kak 🥰
total 1 replies
Surya Bebaspati Sitepu
gampang benar nyadap apalagi diruang umum
Siti Solekah
Luar biasa
😚Pejuang Tangguh😚: Terima kasih, Kak 🥰
total 1 replies
Akew Sugandi
bagus
Mamik Widowati
Luar biasa
😚Pejuang Tangguh😚: Terima kasih sudah baca karya aku, Kak
total 1 replies
zevs
izin maraton thor
zevs: Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu
insyaallah pasti suka
terus berkarya ya Thor
apapun karyamu jika di kerjakan dengan hati pasti hasilnya baik
😚Pejuang Tangguh😚: semoga suka dengan karya aku ini, Kak
total 2 replies
Yaazit Yaacob
Lumayan
NBF
Sarah???😌😌😌
😚Pejuang Tangguh😚: 🤭🤭🤭 typo itu, seharusnya Sandra.
total 1 replies
Lintang Edgar
ceritanya bagus. cuma terlalu bertele2
Wishnu Soesanto
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!