Sahabat Ku Madu Ku

''

''

Dalam perjalanan pulang Adam tak lantas pulang ke rumah nya melainkan singgah di sebuah mall untuk membeli baju yang baru, baju yang ia kenakan tadi susah sangat kusam dan lecek. Adam takut Yuna curiga.

''Bagai mana cara nya menghilangkan ini.'' kesal Adam melihat lehernya di cermin saat mencoba baju nya di ruang ganti baju. Adam memilih kaos dengan kerah leher tinggi menutupi lehernya.

''Tidak mungkin aku memakai baju seperti ini terus di rumah. Yuna pasti akan curiga.'' gumam Adam dalam pikiran nya Adam akan sebisa mungkin menghindari Yuna. Adam membeli beberapa baju dengan kerah tinggi bebagai warna.

''Sebaik nya aku ganti baju di toilet saja. Aku akan membuang baju yang ini.'' gumam Adam kemudian membayar baju yang sudah di pilih nya.

Saat hendak ke toilet Adam melewati toko kosmetik mendengarkan percakapan dua wanita yang sedang mencoba beberapa sampel kosmetik

Adam mendekati nya.

''Ada yang bisa saya bantu pak.'' tanya gadis cantik dengan makeup yang sedikit tebal penjaga toko kosmetik itu.

''Saya sedang mencari sesuatu yang bisa menutupi luka memar di kulit.'' tutur Adam memberitahu

''Oh pakai ini saja pak. produk ini sangat bagus cuisine full coverage bisa menutupi bekas memar yang bapak maksud.'' terang SPG itu.

''Coba lihat sini pak.'' SPG itu mencoret punggung tangan nya dengan spidol lalu menutup nya dengan produk yang ia tunjuk kan tadi. Benar benar noda hitam itu hilang seketika.

''Ini juga waterproof pak tahan lama tidak menempel di baju.'' terang SPG itu lagi.

''Ya sudah aku ambil ini.'' tanpa pikir panjang Adam langsung membeli bedak itu. Dan membayar nya kemudian Adam bergegas menuju toilet untuk menutupi bercak kemerahan di leher nya.

''Produk ini bagus banget ini sangat membantu bercak merah itu sudah tidak terlihat ini seperti kulit ku.'' gumam Adam senang.''

''Beberapa hari ini aku harus menghindari Yuna dulu. Sampai bekas ini hilang sempurna.'' gumam Adam lagi

lalu memakai baju yang baru di belinya tadi dan membuang pakaian lama nya. Untuk menghilangkan jejak. kemudian Adam keluar dari toilet dengan perasaan percaya diri untuk kembali pulang ke rumah nya. Adam melajukan mobil nya sedikit cepat agar bisa sampai ke rumah nya dengan segera sebelum waktunya makan malam tiba.

Tak sampai tiga puluh menit Adam sudah sampai di rumah nya seperti biasa Yuna menyambut kedatangan sang suami.

''Anak anak mana.'' tanya Adam memulai pembicaraan dengan perasaan sedikit cemas.

''Masuk lah dulu mas anak anak di dalam.'' jawab Dira seraya mencium tangan Adam dengan hangat

''Mas Adam bajunya seperti bukan yang tadi pagi.'' tanya Yuna penasaran

''Iya tadi saat aku di pembangunan restoran bajuku terkena lumpur.'' ralat Adam dengan cemas.

''Oh ya sudah mandi dulu ya aku siap kan air mandi nya.'' ucap Yuna bergegas menaiki tangga menuju kamar nya.

''Bagai mana di restoran tadi.'' tanya Adam ingin tau.

''Alhamdulilah seperti biasa mas. Restoran sangat ramai. Tadi sampai kewalahan.'' terang Yuna.

''Mandilah air nya sudah siap.'' Adam segera masuk ke kamar mandi tidak seperti biasa nya Adam membuka pakaian nya di kamar dan meletak kan nya begitu saja kali ini Adam membuka baju nya di dalam kamar mandi.

Yuna tidak ambil pusing akan hal itu bergegas menyiap kan baju ganti untuk sang suami.

Adam memulai ritual mandi nya seperti biasa. Setelah selesai sebelum keluar Adam sudah menutupi bercak merah di leher dan dada nya.

''Beneran ini waterproof.'' Adam mencoba mengguyur badan nya dengan air BB cream itu sama sekali tidak luntur. Perlahan Adam mengeringkan badan nya dengan handuk sangat pelan takut menggosok BB cream itu

Tanpa rasa curiga sama sekali Yuna melihat suaminya keluar dari dalam kamar mandi dengan badan sudah kering tidak seperti biasa nya. Adam mengenakan baju nya seperti biasa seakan tidak pernah terjadi sesuatu.

''Aku bantu keringkan rambut nya mas.'' Yuna sudah siap dengan hairdryer di tangan nya.

Perlahan Yuna mengeringkan rambut sang suami. Sampai selesai kemudian turun kebawah untuk makan malam.

Malam ini Adam makan sangat banyak ia kelaparan sejak siang tadi rasa masakan Yuna memang tidak dua nya.

''Kamu seperti tidak makan seharian ini dam.'' tanya Bu Diah heran melihat Adam makan begitu lahap.

''Adam memang belum maka sejak siang tadi Bu.'' jawab Adam jujur tidak berbohong.

''Salah sendiri kenapa tidak makan.'' jawab Bu Diah

''Tidak sempat Bu.'' jawab Adam lagi

''Begitu sibuk nya kamu sampai tidak sempat makan siang.'' tutur Bu Diah lagi.

''Nanti kalau sakit istrimu juga yang repot.'' lanjut Bu Diah.

Adam melirik sekilas Yuna di samping nya perasaan bersalah menari di pikiran nya. sudah mengkhianati pernikahan nya dengan Yuna wanita yang sudah menemani di kala susah sebelum kehidupan nya seperti sekarang.

''Maaf kan suami mu ini. Aku yang tidak berdaya dengan permintaan Dira. Terpaksa harus menikahi nya.'' batin Adam seraya menatap sendu Yuna yang sedang asik dengan makanan nya.

''Ada apa mas.'' tanya Yuna heran melihat Adam memperhatikan nya.

''Tidak ada apa apa jawab Adam dengan wajah datar nya. Yuna kembali melanjutkan makan nya. Sedang Adam kembali menatap Yuna dengan perasaan bersalah nya

''Maaf jika aku belum bisa mencintaimu. Kamu wanita baik. Maaf jika sikap yang aku tunjuk kan ini hanya sebagai rasa terimakasih dan balas Budi ku. akan semua kebaikan mu. Sungguh aku tidak tega menyakiti mu jika suatu saat kamu mengetahui pernikahan ku dengan Dira.'' jerit batin Adam dalam di lema.

Makan malam sudah selesai Adam lanjut bermain dengan ke dua buah hati nya di ruang ke keluarga seharian ini Adam melupakan keluarga nya. Asik menikmati goyangan Dira yang memabuk kan nya. menatap putra dan putri nya secara bergantian rasa bersalah itu kembali menghantui nya seandai nya Yuna tau Tetang pernikahan nya dengan Dira bagai mana nasib ke dua buah hati nya pastinya akan hancur keluarga kecil ini. Adam belum siap melihat itu semua. Kebahagiaan putra dan putri nya pasti akan terenggut.

''Mas.'' Adam tidak menjawab panggilan Yuna.

''Mas Adam.'' masih sama

''Maaass.'' panggil Yuna lagi.

''Ah iya ada apa.''

''Mas Adam melamun sedari tadi. Ini aku bawakan buah potong.''

Adam diam tidak menjawab pikiran nya masih takut jika kehangatan ini akan segera sirna. Rasanya Adam tidak akan pernah sanggup lalu bagai mana caranya Adam mengakhiri hubungan nya dengan Dira tidak mungkin Adam menceraikan Dira tanpa sebab. meski pernikahan nya hanya sebatas kawin siri.

Bersambung