Kau Lah Hidupku

     Pagi harinya seperti biasa rutinitas Dian menyiapkan keperluannya dan keperluan abi setelah itu Dian dan Abi berangkat.

     Selama di kantor Dian merasakan hal aneh pada Andra dia lebih banyak diam.

   Ditengah-tengah dalam bekerja hpnya berbunyi ternyata itu dari Bu Novita yang mengajaknya bertemu saat jam makan siang.

    Dian menyanggupinya barangkali ada yang ingin di bicarakan oleh Bu Novita.

   Tanpa terasa jam makan siang tiba Dian jadi ketemuan sama Bu Novita disalah satu cafe yang ada di dekat kantor.

Sampai disana Dian sudah melihat Bu Novita duduk di salah satu kursi Dian kemudian pergi kearahnya.

"Maaf mengganggumu Di"Ucap Bu Novita memecah keheningan karena baru sekarang mereka bicara.

"nggak apa-apa nyonya,apa ada yang perlu aku bantu sehingga nyonya mau bertemu denganku?".

"aku mau minta tolong sama kamu".

"Kalau bisa pasti aku bantu nyonya".

"Bantu persiapkan pernikahan Andra".

"Andra mau menikah"Kata Dian terbata-bata"maksud saya pak Andra".

"Iya di,Andra bertunangan dua bulan lalu di inggris tapi sama orang Indonesia"Jelas Bu Novita "Kamu kan teman baiknya dan juga sekretarisnya tolong ingatkan juga tentang itu Andra kadang suka lupa kalau sudah kerja".

"Iya nyonya"Jawab Dian singkat.

"Kalau begitu aku duluan ya di"Pamit Bu Novita.

Dian tidak lansung pergi dia masih kaget dan tak menyangka kalau Andra mau menikah kenapa selama ini Andra nggak pernah bilang.

Kenapa dalam hatinya terdalam merasa sakit mendengar Andra mau menikah apakah perasaanya pada. Andra masih ada.

Setelah menetralkan hatinya Dian kembali kekantor sedangkan di kantor Andra mendapat kejutan dari Jesika yang tiba-tiba datang tanpa memberi kabar.

"Kenapa nggak kasih kabar dulu Jes?"Tanya Andra..

"Sengaja aku mau kasih kejutan ke kamu"Jawab Jesika"Dan kamu mau tahu hari ini aku mulai tinggal di jakarta sampai hari pernikahan kita aku senang banget nggak berjauhan lagi dengan kamu".

"Maaf pak kirain nggak ada tamu"Kata Dian karena dia lansung masuk tanpa ketok pintu dulu.

"Nggak apa-apa kok mbk aku sudah selesai"Bukannya Andra yang menjawab tapi Jesika"Apa kamu sekretaris Andra".

"Iya Mbk perkenalkan aku Dian"Sapa Dian sambil mengulurkan tangan ke Jesika.

"Aku Jesika calon istri Andra"Jesika juga memperkenalkan dirinya"Oh ya dra aku pergi dulu aku nggak mau mengganggu kerjaan mu".

Jesika pamit pada Andra sambil mencium pipi Andra setelah Jesika pergi Dian menyerahkan laporan yang dia bawa tadi.

"Cantik dan ramah cocok sama kamu dra"Kata Dian.

"Menikahlah denganku Di"Kata Andra serius.

"Jangan buat lelucon dra nggak lucu tahu".

"Aku serius Di dari dulu sampai sekarang cintaku hanya ke kamu nggak ada yang lain".

"Kamu semakin ngaco ya dra,lagian aku menganggap mu cuma teman dra sama seperti dulu aku masih mencintai mas Lukman".

"Apa sedikit pun nggak rasa di hatimu Di untukku".

"Ada dra tapi rasa ke sahabat aku menganggap mu sahabat terbaikku dan aku mohon jangan campuri dengan rasa yang lain"Pinta Dian"Aku permisi dulu dra".

Dian tidak keruangannya melainkan ke toilet di dalam toilet dia mengeluarkan air matanya.

"Maafkan aku dra sebenarnya aku juga mencintaimu tapi perbedaan kita banyak"Gumam Dian ditengah Isak tangisnya.

"Kamu pantas mendapat yang terbaik daripada aku".

Dian mencuci mukanya agar tidak kelihatan kalau dia habis nangis dia harus kuat demi Abi.

Sedangkan Andra di dalam ruangannya semakin frustasi menerima penolakan dari Dian.

Malam harinya dirumah Dian sedang menemani Abi belajar.

"Abi mulai sekarang jangan panggil om Andra papa ya".

"Kenapa ma?"Tanya Abi"Kata papa Andra Abi boleh memanggilnya papa selamanya malah".

"Karena om Andra mau menikah nanti calon istrinya marah kalau Abi panggil papa".

"Papa Andra mau menikah?"Tanya Abi memastikan.

"Iya sayang".

"Kenapa sih ma papa Abi nggak menikah saja sama mama kalau menikah sama mama papa Andra kan bisa jadi papa Abi selamanya".

"Sayang om Andra punya jodoh sendiri jadi Abi nggak boleh begitu".

"Tapi Abi sering berdoa ma semoga papa Andra jadi papa Abi selamanya tapi nggak bisa"Kata Abi lesu.

"Jangan sedih ya sayang"Kata Dian sambil memeluk Abi dengan air mata yang menetes.

Dian kemudian menyuruh Abi untuk tidur malam ini Dian akan menemani Abi tidur di kamar Abi.

"Maafkan mama Abi,mama telah menjadi mama yang jahat sama kamu"Kata Dian ditengah tangisnya sambil mencium rambut Abi.

Di lain tempat Andra kembali menemui Bu Novita.

"Ma tolong batalin pernikahanku aku nggak bisa menikah dengan Jesika ma"Kata Andra sambil berlutut di depan Bu Novita.

"Nggak bisa dra itu sama saja melukai banyak orang keluarga kita dan keluarga Jesika akan malu".

"Tapi Andra nggak pernah cinta sama Jesika ma".

"maafkan mama dra kalau soal kali ini mama nggak bisa kabulkan,apa semua ini karena Dian".

"Tolong ma bantu Andra"mohon Andra sambil menangis.

"Apa kalau kamu nggak jadi menikah Dian akn mau sama kamu dian nggak akan mau dra".

"Mama tahu sendiri kan kalau dari dulu cinta ini cuma sama Dian nggak ada yang lain".

"Setelah menikah pasti akan tumbuh di hatimu rasa cinta pada Jesika dra".

"Itu nggak bisa ma,Andra akan datang kerumah Jesika dan bilang kalau aku ingin membatalkan pernikahan ini ma".

"Kalau sampai itu kamu lakukan mama akan melakukan sesuatu pada Dian dan Abi"Ancam Bu Novita.

"Ma".

"Aku nggak bercanda dra pikirkan itu baik-baik".

Andra kembali ke kamarnya dengan lesu dia harus menuruti apa kata Bu Novita walaupun Bu Novita baik tapi beliau juga nekat demi melindungi Dian dan Abi Andra akan turuti permintaan Bu Novita.