NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Tuan Kejam

Pewaris Untuk Tuan Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Dijual sang paman dan di beli oleh mafia kejam.

Yura Milea seorang gadis belasan tahun harus rela mengandung benih pewaris untuk seorang mafia kejam.

Leonard Sebastian Johson, pria kejam itu membutuhkan seorang wanita untuk mengandung benih darinya sesuai permintaan Daddynya yang menderita penyakit akut.

Meski Yura bukanlah type ideal baginya pernikahan itu pun harus di laksanakan.

Bagaimana nasib Yura ketika di rahimnya tumbuh benih sang pewaris, sedangkan ia begitu membenci Leonard Sebastian yang selalu menghina dan merendahkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Sengaja

Mentari pagi bersinar cerah. Yura menyibak gordennya kemudian membuka jendela kamarnya.

Yura coba menghirup udara bebas yang masih terasa segar.

Kreak.. tiba-tiba perutnya terasa lapar.

" Aduh pagi-pagi sudah terasa lapar. "gumamnya.

Yura pun mencoba untuk keluar dari kamarnya untuk menghampiri dapur.

Ketika membuka pintu, ia justru melihat Leon yang sudah berpakaian rapi berada di depan pintu kamarnya.

" Mau kemana?" tanya Leon.

" Aku mau ke dapur Tuan, mau sarapan. "

"Biar saja Bi Sumi yang mengantarkan makanan ke kamar mu, " ucap Leon sambil menarik pelan tangan Yura.

" Aku akan ke luar kota pagi ini. Mungkin besok baru kembali. Ingat, selama aku tak berada di rumah kau jangan keluar dari kamarmu! " ancam Leon.

" Iya Tuan. "

" Kau sudah mandi ?!" tanya Leon sambil mengendus-endus tubuh Yura. Yura yang tak percaya diri kemudian melangkahkan kakinya ke arah belakang.

" Belum tuan," ucap Yura sambil menggelengkan kepalanya yang tertunduk.

" Kalau begitu mandi, biar segar dan gak bau!" perintah Leon.

' Bau,' batin Yura sambil mendengus bau tubuhnya sendiri.

' Ih, perasaan dia saja kali, gak bau kok,' batin Yura sambil mencium bagian ketiaknya.

Leon menahan senyumnya ketika melihat Yura mencium ketiaknya, Yura adalah gadis polos yang begitu gampang di kerjai.

" Ayo mandi sana!" Seru Leon dengan nada membentak.

" I-iya Tuan," sahut Yura.

" Hati-hati di kamar mandi. Jangan sampai kau terpeleset, apalagi sampai jatuh!" Seru Leon.

" Iya Tuan." Yura langsung meraih bathrobe yang tergantung kemudian masuk ke kamar mandi.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan Leon untuk memasang CCTV lengkap dengan penangkap suara yang begitu jelas.

Jadi selama Leon berada di luar kota, ia akan memantau pergerakan Yura dari dalam kamar tersebut.

Apa saja yang dilakukan dan apa saja yang dikatakannya.

Setelah memasang alat tersebut, Leon menunggu Yura sampai selesai mandi.

Sekitar dua puluh menit , Yura pun keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobe dan handuk yang menggulung menutupi rambutnya.

Yura kaget ketika melihat Leon masih berada di kamarnya.

" Ehm Tuan, aku mau ganti pakaian. Bisakah anda keluar?" pinta Yura dengan sedikit gugup.

Leon beranjak menghampiri Yura.

"Aku pergi ke luar kota, jaga dirimu dan anak kita. "

Kemudian ia mencium bagian perut Yura.

Setelah itu Leon coba mendekati kening Yura seakan ingin menciumnya. Namun Yura menghindarinya.

Leon tersenyum. "Siapa juga mau mencium kamu. Nih ada bekas masker yang masih menempel," ucap Leon sambil menarik sisa masker berwarna putih tersebut.

Yura jadi semakin malu, ia pun menundukkan wajahnya.

" Kamu pikir aku mau apa mencium kamu," tukas Leon.

Yura tak menjawab,ia masih menunduk, sampai Leon benar-benar menghilang dari pandangan matanya.

Setelah memastikan Leon pergi dari kamarnya. Yura pun mengunci pintu kamarnya. Dengan leluasa ia melepaskan seluruh penutup tubuh hingga bentuk tubuhnya benar-benar terekspos dengan sempurna, kemudian ia mengenakan pakaiannya.

Saat itu Leon masih berada di kamarnya. Dan ia sempat melihat adegan di dalam kamar Yura tersebut.

" Dasar ceroboh," gumam Leon sambil tersenyum menyeringai.

Sebenarnya ia semakin tergiur melihat tubuh Yura yang semakin montok itu. Namun lagi-lagi gengsi Leon berada di atas segala-galanya.

Iagi-lagi ia lebih memilih menahan hasratnya dari pada mengutarakan keinginannya untuk memilih Yura.

Leon merasa lelaki seperti dirinya tak perlu mengemis pada wanita, karena di dunia ini begitu banyak wanita dan seperti apapun, ia bisa membelinya.

Setelah bersiap, Leon membawa kopernya ke luar kamar dan langsung berangkat pagi itu juga.

***

Setelah selesai mandi pagi, Yura kembali menonton drama Korea kesayangannya, sambil menunggu bik Sumi datang membawa sarapan untuknya.

" Selamat pagi Nyonya," ucap Bi Sumi ketika berada di depan pintu kamarnya.

" Eh selamat pagi Bik," sahut Yura tanpa menoleh ke arah bi Sumi, karena ia sedang asik menonton.

" Sarapan dulu Nyonya," ucap Bi Sumi.

" Iya Bi, letakkan saja di atas nakas . Tanggung sebentar lagi selesai filmnya."

" Oh Iya, kalau begitu saya beres-beres kamar saja ya Nyonya," ijin bi Sumi.

"Iya bik silahkan."

Bi Sumi mulai membersihkan meja dan kursi, sementara Yura masih asik menonton.

" Bik, jika seorang wanita yang sudah jadi janda dan pernah melahirkan seorang anak, apakah masih ada pria yang mau menikahinya?" tanya Yura tiba-tiba. Ia sudah melepaskan smartphone tersebut. Yura menatap serius ke arah bi Sumi karena menunggu jawaban darinya.

Bi Sumi tersenyum mendengar pertanyaan Yura tersebut.

" Banyak kok Nyonya. Wanita yang janda kemudian menikah kembali dan hidup bahagia. "

" Hmm begitu ya Bik. "

" Emangnya kenapa Nyonya bertanya hal itu pada saya ?" tanya Bik Sumi.

" Gak kok Bi. Saya berharap saja suatu saat ada seorang pria yang mencintai saya, dan mau menerima keadaan saya. Mau melindungi diri saya dari paman saya yang kejam itu," papar Yura sedih.

" Loh bukannya sekarang Nyonya sudah hidup enak di rumah ini, di sini semua kebutuhan Nyonya tercukupi. Lagi pula gak ada yang berani gangguin Nyonya selama berada dalam pengawasan tuan Leon."

" Itu dia Bik. Keberadaan saya hanya sementara di rumah ini. Setelah melahirkan pewaris untuk tuan, saya harus pergi yang jauh, dan saya takut paman saya akan menemukan saya kembali kemudian menjual saya kembali Bik," papar Yura dengan sedih.

Bi Sumi menghampiri Yura.

" Kalau begitu Nyonya harus bersikap baik terhadap Tuan, siapa tahu dengan kebaikan Nyonya, Tuan mau berbaik hati untuk menerima Nyonya sebagai istrinya," nasehatnya Bik Sumi.

Yura tertunduk.

" Tapi saya gak suka sama Tuan Bik. Saya berharap setelah tugas saya selesai saya bisa menjauh darinya. Biarlah anak saya, saya serahkan pada Tuan. Saya yakin tuan pasti menjaga dan merawat anak itu dengan baik," papar Yura dengan nada suara yang serak menahan tangisannya.

Bulir bening menetes di pipi Yura. 

"Saya juga ingin seperti wanita pada umumnya. Bisa memiliki suami yang bersikap lembut dan penyayang. Sudah lama saya tak pernah diperlakukan baik oleh orang-orang. Selama ini saya hanya dihina dan direndahkan saja," tutur Yura sambil meneteskan air matanya.

Yura baru saja menonton sebuah film yang menceritakan kebahagiaan sepasang suami istri dalam membina rumah tangga. Ia pun membandingkan keadaan di film tersebut dengan keadaan dirinya saat ini yang tentu saja sangat berbeda.

Suatu saat ia ingin merasakan kebahagiaan itu. Tentunya bukan hanya Yura yang memimpikan kebahagiaan dalam pernikahan, tapi semua orang pasti menginginkan hal tersebut.

Bi Sumi ikut sedih mendengar penuturan gadis malang tersebut. Ia sendiri tau jika kehadiran Yura di rumah itu hanya untuk mengandung pewaris untuk Tuan Leon.

Meski merasa miris akan nasib Yura.Namun, Bi Sumi juga tak bisa berbuat apa-apa.

" Iya Nyonya. Anda sabar saja, kebahagiaan suatu saat  pasti menghampiri anda," tutur Bi Sumi sambil mengusap pundak Yura.

" Semoga saja Bik, karena jika kebahagiaan tak lagi bisa ku rasakan, untuk apa aku hidup di dunia ini. Lebih baik aku mati ketika melahirkan bayi ini, sama seperti yang terjadi pada ibuku, yang harus meregang nyawa karena melahirkan ku," ucap Yura dengan begitu sedih.

Ia pun menatap hampa lurus ke arah depan.

" Jangan bicara seperti itu Nyonya. Sebaiknya anda tak putus asa, karena kita tak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Percayalah, Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi hambanya yang sabar ," tutur Bi Sumi

" Iya Bi semoga saja," pungkasnya.

Bi Sumi meletakkan bubur di meja kecil di atas tempat tidur Yura.

" Sarapan dulu Nyonya. Anda harus jaga baik-baik kandungan anda, siapa tahu kelak anak dalam kandungan anda lah yang akan merubah nasib anda," papar Bik Sumi.

"HMmm, semoga saja Bik."

Yura coba untuk kembali tersenyum dan melupakan keresahan hatinya. Ia pun kembali menikmati bubur ayam buatan Bi Sumi.

Sementara Leon yang sedang dalam perjalanan mendengar semua curahan hati Yura pada Bik Sumi. Ia menyaksikan dari rekaman CCTV yang terhubung langsung dengan gadgetnya.

Bagaimana reaksi Leon ?

Bersambung ya gengs.

1
Ratnasihite
Kecewa
Ratnasihite
Buruk
guntur 1609
irgi dan nesa padahal saudara kandung
guntur 1609
jangan blng nanti hideki ni pamanya yura
guntur 1609
rasain loe leon. sok gengsi. dasar bodoh. makan tuh oenyesalan
Wilis Tri Wahyuningtyas
Luar biasa
Wilis Tri Wahyuningtyas
Lumayan
Fatma Arek Magetan
nah gitu dong bu ada tindakan 🤣🤣🤣
Fatma Arek Magetan
ada yg halal minta yg lain golek molo leon 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@Kepo
.
Eka Bidel
kena sawan ga tuh ?
Eka Bidel
ritual sebelum mencium suami 😍
Holusye Maria
bagus
👑Meylani Putri Putti: terima kasih
total 1 replies
mardiana sari
leon coba selidikin si wana jgn2 papahnya leon di ksh obat palsu masa ga sembuh2? jgn percaya aj
mardiana sari
visualnya dimas dong thor
mardiana sari
masyaallah visualnya cocok sekali ganteng dan cantik aq suka.. suka
Irra Ajahh
usianya sm dengan SiApa y thor
Irra Ajahh: Oke mksih thor
👑Meylani Putri Putti: sama dengan yura kk
total 2 replies
Irra Ajahh
Biasa
an
baguuss
Chifuyu Matsuno
😭😭😭😭kenapa aku ikut mewek thorr terharu sekali aku tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!