NovelToon NovelToon
Dendam Kakak Tiriku

Dendam Kakak Tiriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Dendam Kesumat
Popularitas:2.4M
Nilai: 5
Nama Author: Zaenab Usman

"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.

"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.

"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"

Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?

Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obat atau vitamin.

🌷🌷🌷🌷🌷

.

.

Tidak lama setelah Jimi pergi. Zizi pun keluar dari dalam kamar mandi, berjalan dengan pelan.

"Kenapa kamu keluar sendiri? kan kakak sudah bilang, pangil kakak jika sudah selesai!" Devan berjalan mendekati Zizi.

"Zizi masih bisa berjalan sendiri kak." jawab Zizi sedikit merenggut. Karna dia, merasa malu untuk menjawab pertanyaan dari Devan. Yang sama saja mengingat kan dia dengan pergumulan panas mereka tadi

"Apa tidak sakit lagi? jika masih sakit, biar kakak gendong." seru Devan sudah berdiri di depan Zizi yang masih mengunakan kimono, dengan handuk membalut rambutnya yang basah.

"Masih, tapi hanya sedikit." jawab Zizi tersipu. Dengan pipi yang sudah memerah seperti cabe keriting.

"Kenapa dengan pipimu? Apakah kamu masih malu." ujar Devan pura-pura bertanya.

"Kakak..! Zizi malu ini." keluh Zizi berjalan dengan terburu-buru mengambil pakaiannya. Karna jika dia tetap disana. Maka Devan akan semakin membuatnya merasa malu.

Dan untung nya, Devan tidak mengejarnya lagi. Tapi Devan berjalan kearah sopa tempat makanan mereka yang disiapkan oleh para pegawai hotel tadi.

"Jika sudah selesai, Ayo kita sarapan dulu." kata Devan menoleh kearah Zizi yang sudah hampir selesai memakai pakaian nya.

Zizi pun hanya mengangguk saja. Karna perutnya memang sudah minta diisi. Sebab mereka berdua memang sudah menganti sarapan mereka dengan sarapan di atas ranjang.

Setelah selesai, Zizi pun berjalan kearah Devan dan ikut duduk di sisinya.

"Apakah pegawai hotel yang mengantar semuanya kesini?" Zizi bertanya sebelum mulai mengisi piring untuk Devan.

"Heem..! jangan banyak bertanya, habiskan makanan mu." Devan pun mulai menyuapkan makanan ke mulutnya.

Mendengar ucapan Devan. Zizi pun tidak banyak bertanya lagi. Sebab di kediaman keluarga Atmaja. Memang di larang berbicara apabila sedang di meja makan.

Bila ada masalah, atau ingin berbicara yang lainnya. Mereka akan membahasnya di ruang keluarga. Agar kedekatan antara mereka tetap terjalin. Walaupun Devan jarang berada di rumah yang Zizi tempati sekarang. Namun tetap saja, Devan memegang teguh peraturan dari keluarga besar Atmaja.

Lima belas menit, mereka sudah selesai menghabiskan makanan mereka masing-masing. Barulah setelah itu Devan mulai berbicara lagi.

"Zi..." pangil Devan melihat Zizi mengumpulkan piring bekas mereka makan.

"Iya,! Ada apa kak?" Zizi menoleh binggung.

"Heem...! Ini, minumlah obat ini. Agar kamu selalu sehat." dusta Devan memberikan satu keping obat penunda kehamilan. Yang dia sodorkan kehadapan Zizi.

"Zizi kan tidak sakit kak. Kenapa harus minum obat?" tanya Zizi yang bertambah binggung.

"Ini bukan obat sakit. Tapi ini pitamin, biar rahim mu menjadi sehat. Kamu kan masih muda, jadi takutnya rahim mu rentan sakit. Apalagi kakak sudah mengambil keperawanan mu." Devan berucap asal, untuk mengelabuhi Zizi.

Sedangkan Zizi yang memang belum banyak tau tentang hal seperti itu, dengan senang hati menerima nya.

"Ooh..! kenapa kakak tidak bilang dari tadi. Zizi minum yang mana ini kak." kata Zizi mengambil obat itu dan langsung ingin membuka nya. Karna Zizi merasa bahagia, ternyata Devan memikirkan kesehatan untuk rahim nya juga.

Namun ketika ingin membuka obat itu. Zizi baru merasa binggung, sebab obatnya ada dua macam.

"Minumlah yang tablet nya besar. Karna yang kecil, itu hanya obat biasa." jawab Devan ragu.

"A**ku tidak mungkin salah kan. Pasti obat yang kecil itu, untuk pitamin nya, sedangkan obat yang lebih besar itu, untuk mencegah kehamilan. Aku adalah CEO perusahaan Atmaja. Jadi sudah pasti aku tidak akan salah."

Suara hati Devan bertanya kepada dirinya sendiri. Karna dia merasa sedikit ragu. Sebab ketika Jimi menjelaskan kepada nya tadi, Devan lupa kurang memperhatikan.

"Sudah kak, terimakasih ya, ternyata kakak sangat peduli kepada ku." ujar Zizi memeluk lengan Devan.

Sedangkan Devan yang dipeluk, hanya diam tidak ikut membalas pelukan dari Zizi.

"Jika semuanya sudah selesai, siapkan semua barang-barang milikmu. Jangan sampai ada yang tertinggal. Karna kita tidak memiliki waktu untuk kembali kesini lagi." suara bas Devan, membuat Zizi melonggarkan pelukan tangannya.

Lalu dia pun menoleh keatas untuk menatap muka Devan. Karna meskipun dengan posisi duduk. Tetap saja Devan lebih tinggi darinya.

"Apakah kita akan berangkat sore ini juga? kenapa tidak menunggu besok pagi saja!" tanya Zizi yang sekarang sudah duduk, dengan sedikit menjauhkan mukanya.

"Iya, kita akan langsung berangkat sore ini juga. Karna besok pagi, kakak ada pekerjaan yang tidak bisa di wakilkan oleh Jimi ataupun oleh yang lainnya." jawab Devan ingin mengelus kepala Zizi dari belakang.

Namun entah mengapa tidak jadi, karna Devan malah hanya mengantung kan tangannya di udara. Dan untung nya Zizi tidak menyadari itu semua.

"Kenapa? Apa kamu masih ingin tinggal disini. Jika kamu belum siapa, biar kakak sendiri yang berangkat duluan. Nanti kamu menyusul saja. Karna kuliah mu sudah di daptarkan oleh Jimi pagi ini." Devan memang sengaja berbicara seperti itu. Agar Zizi sendiri yang meminta ingin ikut bersamanya.

"Eh.. Tidak, tidak,! Zizi ingin ikuti bersama kakak nanti sore juga. Sekarang Zizi akan bersiap-siap dulu ya." Zizi pun berdiri dari sana dan dia mulai memasukkan semua barang miliknya dan juga semua barang-barang milik Devan.

"Ternyata tidak sesulit yang aku pikirkan. Sangat gampang untuk mengelabuhi mereka semua. Zizi kamu siap-siap saja menerima kejutan yang sudah aku siapkan di kota Y ."

Devan menyugikan senyum iblis nya. Sambil memperhatikan Zizi yang sedang memasukkan barang-barang milik mereka berdua kedalam koper kecil, tempat pakaian mereka tadi malam.

"Kak, Kenapa malah bengong?" tanya Zizi setelah selesai mengemasi barang milik mereka.

"Agh tidak ada. Kakak hanya sedang memikirkan, akan memberikan kamu hadiah apa untuk hadiah pernikahan kita. Tapi kakak ingin memberikan nya setelah kita tiba di kota Y." ucap Devan berdiri, lalu dia berjalan kearah Zizi dengan satu tangan dimasukkan kedalam saku celananya.

"Tidak usah memberikan hadiah apa-apa kak. Asalkan kakak akan tetap menyanyagi dan mencintai Zizi. Maka itu semua adalah hadiah terindah buat Zizi." kata Zizi yang benar-benar berharap jika Devan memang tulus mencintai nya.

"Tentu saja kakak akan selalu menyanyagi mu,! jika semus sudah siap, kita berangkat sekarang ya. Karna kita akan berpamitan kepada Ayah dan ibu mu juga." Devan berjalan mengambil HP miliknya yang berada di atas nakas.

"Baiklah, ayo kita pulang kerumah Ayah dan ibu dulu. Zizi juga ingin mengemasi barang-barang yang akan Zizi bawa."

Akhirnya, pada jam setengah dua belas siang. Devan dan Zizi baru keluar meninggalkan hotel tempat mereka melangsungkan pernikahan kemarin sampai tadi malam.

BERSAMBUNG....🤗

.

.

.

.

Assalamualaikum semuanya....!!! Ada yang kangen Mak author nggak nih..! Pd dikit lah 😎

^^^Terimakasih, sudah mau setia membaca novel Mak yang acak Adul.^^^

...Dan maaf ya...! baru bisa uup sekarang.😫 karna selama satu minggu ini, Mak author sedang sibuk di dunia nyata.🤧...

Dan jangan pernah lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya..🤗

Like.

Vote.

Favorit.

Komen.

Hadiahnya mah, apa saja. Kopi maupun bunga semuanya Mak author mau.😂😂😂 Terimakasih.🙏🙏

1
Frisnand
pasti Zizi pergi dg sahabatnya yg punya kafe itu
Helen Nirawan
blm baca apa2 , br jg baca sipnosis ny aj dah kesel , isshh , dasar cowo gk.mutu , mending jd banci aj lu , emosi
Achmad Yuli
buruk..ending yg membagongkan
amira ahmed
iya author nikah sama kevin aja nanti baru dipertemukan sama devan biar tau rasa gimana sakitnya
Nsaa Indri
yey novel baru.selalu suka novel author ini
ZaeV92: Terima kasih, kak 🙏🙏😘😘
total 1 replies
Yanthi
uda berkali2 baca..tk ulang2 dr capter 1- akhir..tiap kali baca dipart ini kok mgkel aj ma devan.. dukungan ap coba yg diberikan fiona dukungan buat nyakitin istrinya..
Khanza Safira
yuhuuuu aku udh baca mak.. tapi aku balik lagi meski beberapa kali di baca ❤️ syukaa banget sama ceritanya
ZaeV92: Terima kasih, kak🥰🥰
total 1 replies
Ard danzy
baru mampir kak.sukses buat kakak
ZaeV92: Amin ya rabb 😭😭🤲🤲 Terima Kasih, kak🥰🥰
total 1 replies
Wartini
kasihan zizi y Allah, dia g tahu apa "
Chercher
sama Kevin aja ya, kasian Kevin sudah banyak membantu
Chercher
nikah sama Kevin aja dech
Chercher
aku rasa ibu Devan jahat
Lilis Sobariah
menguras air mata
Thywi Puspitasari
Luar biasa
Neva_chan Wibu
nyesek banget sumpah/Sob/
Supiah Susilawati
Luar biasa
Omar Diba Alkatiri
suuiitt lagi ...ini sebenarnya apa ya Thor...sssstttt ...tanda diem gitu kali ya
Omar Diba Alkatiri
mksdnya apa ya Thor..suiittt?? sweet?? atau apa ...kayak siulan
Omar Diba Alkatiri
suuuiittt itu apa ya Thor mksdnya .. bunyi apa
Dora Besen
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!