Revina di jebak oleh kakaknya sehingga ia harus menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal.
Felix yang baru saja keluar dari penjara hari itu tiba-tiba dipaksa menikah dengan seorang wanita.
Jasee merasa hidupnya akan sangat bahagia jika ia menikah dengan seorang laki-laki tampan dan kaya.
Sean menikah dengan siapapun itu tidak penting lagi untuk dirinya. Ia mengganggap wanita itu semua sama saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertunangan Jasse dan Sean
Saat ini Revina dan Felix baru saja sampai di aula tempat acara pertunangan Jasse dan Sean. Revina menghampiri papa dan mamanya. Sekadar menampakkan dirinya bahwa dia sudah datang.
"Revina, di mana suami mu ?" tanya Jasse. Sean yang berada di samping Jasse terlihat terkejut mendengar pertanyaan tunangannya itu.
Sean melihat kearah Revina. Sean tahu jika Revina adalah calon tunangannya sebelum pihak keluarganya menggantikan dengan Jasse. Sean tidak menyangka jika Revina sudah menikah. Ia juga penasaran laki-laki seperti apa pilihan Revina sampai wanita itu menolak dirinya yang tampan dan juga kaya raya.
"Jangan sampai suami mu itu menakuti tamu-tamu undangan karena melihat penampilannya yang menyeramkan." ejek Jasse yang membuat Sean menarik sudut bibirnya. Mendengar perkataan Jasse, Sean yakin suami Revina itu tidak sebanding dengan dirinya.
Felix yang melihat Jasse berbicara kepada istrinya dengan ekspresi meremehkan segera menuju ke arah Revina untuk mendampingi istrinya. Felix yakin Jasse pasti menyakiti Revina dengan kata-katanya.
"Maaf sayang, aku menyapa seorang teman tadi." Felix datang langsung merangkul pinggang Revina dengan mesra.
Tidak hanya Jasse, Sean yang melihatnya pun sangat terkejut. Pasangan suami istri itu terlihat sangat serasi dan mesra. Revina tidak menolak ketika Felix memeluk dan mencium pipinya.
"Selamat atas pertunangan kalian. Aku Felix suami Revina, calon adik ipar mu." Felix memperkenalkan diri kepada Sean.
"Sean Parker." balas Sean tanpa menyambut uluran tangan Felix.
"Ah. Baiklah. Kami pergi dulu. Sepertinya istriku sudah lelah." ucap Felix kepada pasangan yang baru saja bertunangan.
Felix sengaja berkata begitu karena ia ingin membawa Revina pergi dari sana. Felix tau Revina pasti tidak nyaman berada di antara mantan calon tunangannya dan kakaknya. Felix pikir saat ini Revina pasti sedih melihat Sean bertunangan dengan kakaknya sendiri.
"Jangan sedih. Dia memang tidak pantas untuk mu. Pria yang sombong. Mereka sangat serasi."
Revina melirik ke arah Felix. Ia tidak mengerti apa yang di katakan oleh suaminya itu. Revina melepaskan tangan Felix dari tubuhnya setelah mereka menghilang dari pandangan Sean dan Jasse.
"Jangan marah. Aku hanya berakting. Tapi apa yang aku katakan tadi itu benar. Kau tidak cocok dengan pria itu." ucap Felix mengklarifikasi.
"Jadi menurut mu aku cocok dengan mu. Begitu ?" balas Revina dengan nada ketus seperti biasanya. Tapi Felix malah menjawab dengan candaan.
"Apa kau merasa kita cocok ?"
Revina hanya mencebik mendengar perkataan Felix.
Acara masih berlangsung tapi Revina memilih pulang terlebih dahulu di ikuti oleh Felix. Pukul sembilan malam mereka sudah sampai di rumah. Tidak ada siapa-siapa di rumah, semua pelayan pergi untuk membantu acara di sana. Hanya menyisakan seorang satpam yang berjaga di gerbang.
Revina terlihat kesusahan untuk membuka kancing belakang punggungnya. Saat memakainya tadi ia meminta bantuan seorang pelayan.
"Sini, biar aku bantu ?" Felix menawarkan diri.
Menyadari tidak ada siapapun di rumah ini. Akhirnya Revina mendekat ke arah Felix yang sedang duduk di sofa dan memutar tubuhnya menghadapkan punggungnya di depan Felix.
Felix berdiri mensejajarkan tubuhnya. Sebelah tangan Revina mengangkat rambut panjangnya ke atas. Felix mulai membuka kancing gaun Revina satu persatu. Di mulai dari yang paling atas.
Felix menelan ludahnya ketika punggung Revina yang putih mulus itu mulai terlihat. Felix sengaja memperlambat gerakan tangannya, ingin menatap lamat-lamat pemandangan indah di depan matanya. Sampai kancing dengan bentuk bulatan kecil itu terbuka semua sampai di pinggang ramping Revina.
"Sudah selesai." ucap Felix dengan napas beratnya.
"Terima kasih." Revina langsung berlalu dari hadapan Felix menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.
Felix menatap nanar pada punggung Revina yang berjalan menjauh. Kemudian ia keluar dari kamar untuk menenangkan gejolak dalam dirinya. Saat membuka kancing gaun Revina, jari-jari tangan Felix tidak sengaja menyentuh kulit mulus wanita itu sehingga membuat sisi ke lelakian nya bereaksi. Takut tidak bisa menahan diri akhirnya Felix memilih keluar, menjauh dari Revina agar tidak terjadi sesuatu yang ia di inginkan.
Sementara di dalam kamar mandi, Revina merasakan hal yang sama. Apakah Felix sengaja atau tidak menyentuhnya sehingga Revina merasakan sesuatu sensasi yang tiba-tiba mengalir dalam dirinya.