Naya menjadi wisudawan terbaik di hari itu. Tapi siapa sangka, ternyata Papanya sudah menikahkan Dia dengan anak temannya sendiri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Naya.
Lantas apakah Naya akan terpaksa melanjutkan rumah tangga barunya atau lari dari kenyataan?
Simak terus updatenya di TERJEBAK PERNIKAHAN RAHASIA DI HARI WISUDA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Asisten Jail
“Udah-udah Aku mau pulang dulu. Kamu urus berkas-berkas untuk meeting sama klien besok ya. Ini klien penting sekali jadi jangan bikin kecewa mereka”.
“Siap Pak Bos. Wi...h, sepertinya Anda udah nggak sabar pengen cepet-cepet unboxing nyonya muda deh. Kok buru-buru pulang aja. Padahal biasanya Anda tidak pernah pulang sesiang ini lo Pak”.
“Alah_, apaan sih banyak omong Kamu”.
“Gimana Pak, udah di coba belum semalam? ”. Tanya Herdi sambil senyum menggoda Bosnya yang paling berwibawa itu.
“Semalam Dia kabur. Dan itu membuatku repot. Aku harus mencari kesana kemari agar Papanya tidak curiga dengan rencanaku. Aku harus bertindak seperti kebanyakan peran suami”.
“Lantas apa yang akan Anda rencanakan setelah ini Pak? ”.
“Udah ada sih, nati kalau sudah waktunya Kamu juga akan Aku kasih tau”.
“Saya siap membantu Anda Pak”.
“Sekarang ada tugas buat buat Kamu”. Alfath membisikkan sesuatu di telinga Herdi, matanya memastikan agar tidak ada orang lain yang mendengar. Meskipun di ruangan itu hanya ada mereka berdua.
“Oke, asal gaji pokok Saya di tambah Pak Bos... Hahaha. .. Karena selama ini Anda selalu membuatku susah sampai-sampai di hari libur pun Aku tidak kau beri libur...”.
“Kerja dulu aja yang bener”. Alfath menjitak kepala sekretaris yang juga merangkap sebagai asisten pribadinya itu kemudian pergi membawa seluruh barang bawaan tadi. Meninggalkan Herdi tetap berada di ruangan itu.
****************
Sore hari Alfath sudah sampai di rumah besar Mertuanya. Dia pulang lebih cepat dari biasanya.
Rumah itu sepi tidak ada Pak Komar yang biasanya gembar gembor di depan rumah. Beliau sedang merawat istrinya yang sedang sakit. Papa dan Mama mertuanya seperti belum pulang juga. Hanya ada Mbok Jah yang sibuk di dapur menyiapkan makanan untuk tuannya. Alfath langsung menuju ke kamar Naya. Badannya sudah lengket ingin cepat-cepat membersihkan diri.
Ceklek... Alfath membuka pintu dari luar. Menyapu seluruh isi ruangan. Memastikan keberadaan Naya. “Yaelah pasti ngumpet nih orang_”. Dalam hatinya sambil tersenyum penuh kemenangan.
“Keluar woy... ini Aku. Papa Mama belum pulang”. Dia berteriak memanggil Naya di kamar itu. Mengira kalau Naya akan tiba-tiba muncul dari tempat andalannya. Karena Alfath tau, setiap kali ada seseorang yang memasuki ruangan itu pasti Naya akan bersembunyi.
“Nay keluar Kamu. Suka bener sih main petak umpet. Masa kecil kamu kurang bahagia ya...Hahaha...”.
“Nanti Kamu akan Aku bawa bersenang-senang di tempat yang paling indah... Hahaha.... ”.
Ruangan itu hening. Tidak ada respon sama sekali. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Naya di kamar. Hanya suara Alfath yang menggema mengisi seluruh ruangan. Alfath mencari Naya di berbagai sudut kamar itu, di setiap celah. Tapi tetap Zonk.
“Jangan-jangan kabur lagi tuh anak...! ”. Kemudian Dia memeriksa setiap jendela. Tetap rapi. Terkunci dari dalam. Pintu ruangan itu juga tidak ada yang rusak. Masih aman.
“Ah_, entahlah paling juga pergi sebentar. Nanti juga kembali lagi, pulang sendiri seperti kemarin...! ”. Alfath mengabaikan keberadaan Naya. Badannya yang capek membuatnya ingin rebahan sebentar. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang, kemudian mengambil benda tipis dari saku celananya. Lantas mulai scrolling benda pipih, berselancar di dunia maya. Hanya hitungan menit, Dia tenggelam dalam mimpi dengan gadget masih berada di genggamannya.
Tut... Tut... Dia terbangun saat gadgetnya berbunyi.