Secawan Anggur di Padang Gersang

Di Kediaman keluarga zie Papi Valent ngamuk habis-habisan kepada semua Bodyguard nya, Bogem mentah nya sampai melayang kepada mereka. Saat mendapat kabar dari Rony kalau Lea bersama dua temannya ikut rombongan mereka untuk pendakian di gunung Semeru.

"Aku gaji kalian percuma,mana mungkin putri ku sampai bisa berada di gunung Semeru tanpa sepengetahuan ku, coba kalau sampai terjadi sesuatu pada nya aku tidak akan mengampuni kalian" Suaranya menggelegar penuh kemarahan.

Harsen dan Riky segera berangkat menjemput adik bungsunya yang sedang di jaga Rony.

Rony sendiri sangat terkejut ketika pagi saat mengantar tiga gadis belia itu turun.

"Astaga Lea????" Seru Rony ketika mengenali Lea adik ipar kakaknya Reno.

Rony pun segera menghubungi Reno, memberitahukan keberadaan Lea bersama teman teman nya.

"Lea, ngapain kamu di sini?" Rony tidak habis pikir dengan gadis gadis nakal ini.

Rony sendiri tau seperti apa sifat dan karakter Lea.

Gadis manja dan keras kepala ini sering mengikuti apa saja yang ingin dia lakukan, terkadang dengan sikap bar bar nya yang dia bawa dari kampung.

Rony sangat menyesal andai saja tidak ada dirinya dalam Rombongan pendakian, entah apa yang terjadi dengan ketiga gadis belia ini.

"Lea?! apa kamu pikir mendaki gunung itu tempat bermain main? bahaya tau Lea! coba kamu lihat itu, bukan gampang untuk sampai ke puncak nya,apa kamu mau mati di sana?" tunjuk Rony pada puncak gunung semeru dengan geram marah.

Lea yang di marahi malah merajuk sambil mengerucutkan bibirnya.

"Apa salahnya kalau kita mau mencoba?" protesnya.

"Tidak! hari ini kamu harus pulang, kalian akan di jemput Harsen"

Benar saja Harsen dan Riky yang datang menjemput mereka.

Lea mendapat amukan dari kedua kakaknya ini. Gadis manja yang nakal itu selalu saja berulah dari balapan sampai nekat mau mendaki di Semeru.

Setelah kejadian itu Lea mendapat pengawalan ketat dari Harsen dia tidak mengijinkan sang adik bebas berkeliaran lagi.

Seperti malam ini Lea menemani abangnya Harsen makan malam di sebuah restoran mewah setelah bertemu Kliennya.

Lea sibuk mengaduk menuman di gelas nya dengan Pipit sembil menatap ruangan yang ramai dengan pengunjung.

Matanya menatap seorang laki laki yang sejak tadi memperhatikan dirinya.

Lelaki itu terkejut ketika melihat Lea yang seakan tidak mengenalinya.

Lea kembali fokus dengan minuman nya tidak mempedulikan Gerald yang sejak tadi mengawasi nya.

Setelah tidak kelihatan beberapa hari gadis itu tidak sedikitpun mengenali nya, senyum pun tidak.

Gerald yang penasaran terus menatap nya, hingga Dandy menertawakan dirinya.

"Hei, dari tadi ku lihat kamu serius menatap sekretaris magang mu itu" ujar Dandy masih dengan tawanya.

Gerald tidak menjawab dia menatap tajam kearah Dandy.

"Oh ya boss, gadis itu mengundurkan diri dan magang di kantor orang tua nya bersama dua temannya itu" kalimat Dandy membuka Gerald terkejut.

"What???" mengapa kamu baru mengatakan hai itu pada ku?"Bentak Gerald menatap tajam dengan kemarahannya.

"Ada juga kabar yang akan membuat mu kaget boss!" Kata Dandy tidak peduli dengan tatapan membunuhnya bossnya ini.

"Cepat katakan jangan berbelit-belit"

"Sudah kubilang kan,gadis itu mirip Kiki?!" ujar Dandy, dia malah tersenyum menatap Gerald sahabat sekaligus bossnya ini.

"Jangan bawa bawa nama Kiki, apa kamu sudah bosan hidup?" Gerald sangat marah mendengar Dandy menyebut nama wanita yang sampai saat ini masih bersemayam di hati nya.

"Ku harap semua belum terlambat bagi mu, mengetahui siapa sebenarnya sekretaris magang mu itu" Dandy mulai serius.

"Aku tidak peduli siapa pun dia, bukan urusan ku!" Ketusnya.

"Ahhaahhaaa...aku yakin kamu akan menyesal"

Gerald tidak peduli dia kembali menatap ke arah di mana Lea berada, keningnya berkerut melihat gadis itu sudah tidak berada di sana.

Dandy kembali tertawa melihat tingkah Gerald yang mencari keberadaan Lea.

Gadis itu sudah pulang bersama abangnya tadi.

"Tidak ada yang lucu" bentaknya.

"Ku beritahukan ya?!" Dandy memajukan wajahnya ke hadapan Gerald. "Milea itu adiknya Kiki!".

"Apa????" Gerald melotot pada Dandy.

"Biasa aja kali kaget nya tidak usah melotot begitu" cibir Dandy.

"Apa kamu bilang Dan?! jangan main-main sama aku?!" bentaknya mengancam.

Dandy malah tertawa melihat tingkah bossnya ini. Sangking penasaran nya Gerakd malah mengacamnya.

"Bulan ini ku potong semua gaji mu,kalau kamu berani mempermainkan aku" kata Gerald masih dengan ancamannya.

"Dua teman kost nya itu adalah teman sekelas Lea, mereka berdua magang di kantor papinya Lea. Biar kamu tau juga milea dan lelaki yang bersamanya tadi adalah kakak nya setelah Kiki, mereka ada empat orang yang lahir di kampung papi mereka dan milea adalah anak bungsu dari enam bersaudara" jelas Dandy panjang lebar. Apa yang tidak bisa di ketahui asisten serba bisa nya ini.

Gerald memijit pelipisnya yang tiba tiba terasa pusing. "Kita pulang sekarang!" Katanya tiba tiba berdiri dari kursinya.

Dengan langkah panjang Gerald menuju mobilnya entah perasaan apa yang dia rasakan saat ini.

Dandy terpaksa mempercepat langkahnya mengikuti bossnya yang mendadak berubah, setelah mendengar tentang Lea.

"Gadis itu punya kabar menarik buat kamu" ujar Dandy melirik Gerald yang duduk di sampingnya sambil mengemudikan mobilnya.

"Kata kan saja jangan berbelit-belit" ujarnya dingin.

"Dua hari kemarin ketiga gadis yang menamakan dirinya My LeGaCy itu sempat mendaki ke gunung Semeru, Rony yang menggagalkan kegiatan mereka, pada akhirnya gadis itu di kurung papinya, kemanapun dia akan di kawal langsung oleh kakak nya yang itu tadi yang bernama Harsen" jelas Dandy panjang lebar.

Gerald kini manggut manggut mendengar penjelasan Dandy tentang gadis yang beberapa kali pernah menjadi kekasih pura pura nya.

Entah mengapa sejak keluar dari rumah sakit akibat hujan hujanan demi meminta maaf gadis itu malah menghilang darinya.

Gerald mulai merasa sunyi di kantor nya, biasa nya Lea yang Centil akan selalu membuat keributan dan mengatur ruangan nya seakan dia yang punya kantor.

Gerald kini termenung di ruangannya, meja yang biasa di pakai Lea kini kosong,Vina pun masih cuti sebulan.

Gerald baru merasakan sepi tanpa keributan Lea yang selalu mengatur ruangan ini.

"Aku takut, takut kehilanganmu??!!!" Suara Dandy yang tiba tiba masuk sambil bersenandung, seakan menyindirnya.

Gerald pun melayangkan tatapan membunuhnya, pada Dandy.

"Mau apa kamu kemari???"

"Apa yang kamu minta nih" Dandy menyerahkan sebuah map. "Di dalamnya terdapat semua data lengkap Tentang Lea" Dandy bergegas pergi.

"Eh tunggu mau kemana kamu? aku belum menyuruh mu pergi, enak aja" pekik Gerald.

Dandy mengangkat kedua bahunya dengan mimik manyun. Dia pun duduk di sofa dengan santainya.

"Kamu pergi ke sekolah nya besok, minta dia selesaikan kontrak magang nya" titah Gerald tidak ada bantahan.

"Akan sulit untuk kembali meminta gadis itu kembali kesini, Papinya tidak akan memberi ijin" ujar Dandy.

"Minta pada pihak sekolah bukan pada Papinya" bentak Gerald marah.

"Akan sulit bro, kamu tau sendiri kan seperti apa pendirian Kiki?"

"Berhenti mengucapkan nama itu, wanita itu sudah menjadi istri orang" teriak Gerald emosi.

"Lho kok kamu jadi marah begitu salah minum obat kali ya?" ujar Dandy santai.

"Dan?! sebaiknya kamu keluar dari ruangan ku sekarang, sebelum aku membuang mu lewat jendela"

"Oke,,,oke boss?!" Dandy pun ngacir takut kena amukan boss yang tiba tiba jadi gila menurut nya.

Dandy jadi ngeri membayangkan di buang dari atas gedung berlantai belasan tingkat itu.

Gerald membuka map yang di berikan oleh Dandy tadi, di situ terulis biodata Lea secara lengkap.

"Zahira Milea Albram Zie?!" Gerald tertegun membaca nama itu. Nama keluarga besar Lawrans.

"Jadi dia benar adiknya Kiki? kenapa aku sampai tidak menyadarinya?" gumam nya. Gerald baru ingat nama lengkap Kiki yang sama dengan Lea.

Bayangan gadis itu kembali menari nari di ingatannya. Teringat saat Gerald memarahinya gara gara menolong Jenny, wanita yang kini kembali bertemu dengan nya setelah lama berpisah.

Keduanya memiliki jalinan asmara yang kembali bersemi setelah pertemuan mereka beberapa hari yang lalu.

Gerald kembali menunjukkan perhatiannya pada jenny setelah Kiki wanita yang dia puja selama ini telah resmi menjadi istri Renoryan kakaknya Rony.

Pernikahan Kiki membuat Gerald benar benar patah hati, dia yang mendamba sosok Kiki yang selalu hadir dalam mimpinya.

Pada akhirnya melarikan perasaannya kepada Jenny.

Sekarang wanita itu kembali hadir dalam hidupnya, setelah lama berpisah. Jenny yang datang dalam pertemuan itu membuat Gerald kembali memberikan perhatiannya untuk wanita itu.

Sementara Lea yang tidak sengaja melihat Gerald di restoran itu menjadi tidak peduli.

Baginya Gerald bukan apa-apa nya, toh dia sudah mengatakan berulang kali kalau dia bukan tipe nya, bahkan dia juga tidak bergairah dengan dirinya.

"Persetan dengan mu Badai" ucapnya seakan benci.

Lea yang mulai melupakan cinta monyet nya terhadap Gerald. Lelaki pertama yang di sukai nya, hingga membuat Lea akhirnya sakit hati sendiri.

Untuk melupakan Boss Badai nya itu Lea memilih sibuk di kantor bersama Harsen Abang nya, Lea kini memilih untuk melanjutkan magangnya di kantor keluarga nya.

Hari ini Harsen mengajak nya untuk bertemu Relasi nya, mereka akan mengadakan Meeting di salah satu restoran milik keluarga Lawrans yang terletak di tepi pantai.

Sikap Lea biasa saja ketika bertemu relasi yang tidak lain adalah Gerald dengan Dandy.

Sikap profesional Lea menunjukkan jati dirinya yang pernah di tunjukkan saat magang di kantor Gerald beberapa waktu lalu.

Itulah pribadi Lea, dia akan mengesampingkan urusan pribadinya di atas tugas kantor nya.

Sikap tidak peduli gadis itu membuat Gerald semakin penasaran.

Kalau saja ini bukan pertemuan mereka untuk Meeting. Gerald pasti akan meminta pertanggung jawabannya membatalkan kontrak magangnya secara sepihak.

Tapi niat itu di urungkan Gerald mengingat urusan nya hari ini bukan untuk itu.

Dia berniat akan mendatangi Lea secara pribadi.

*

*

*

* Selamat menunaikan ibadah puasa..Love ❤️❤️❤️

Marhaban ya Ramadhan ❤️❤️❤️