NovelToon NovelToon
Zero: Tahta Oyama

Zero: Tahta Oyama

Status: tamat
Genre:Tamat / Tokyo Revengers
Popularitas:829
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Kaito Takeda pindah ke SMA oyama pada pertengahan tahun, tapi itu bukan sembarangan sekolah, itu dikenal sebagai sarang brandalan, tempat dimana para siswa nakal bersekolah. Ryuki hanya ingin menjadi petarung nomor satu di sekolah dan dengan melakukan itu dia memicu serangkaian peristiwa perang geng sekolah menengah di sekolah tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Aliansi Berbahaya

Hari berikutnya di SMA Oyama

Setelah pertarungan sengit melawan Ryota, Kaito merasa posisinya di SMA Oyama mulai lebih kuat. Namun, dia tahu bahwa menguasai sekolah ini memerlukan lebih dari sekadar menang dalam pertempuran. Dia butuh strategi, aliansi, dan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan setiap geng di kota ini.

Pagi itu, Kaito memutuskan untuk menemui mokoto dan teman-temannya di tempat biasa mereka berkumpul. Kaito merasa ini saat yang tepat untuk mendiskusikan langkah selanjutnya.

Saat dia tiba, Mokoto, Rika, Taro, dan Hina sudah menunggu di sebuah sudut lapangan sekolah yang sepi. Kaito bergabung dengan mereka, menarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara.

"Jadi, gua udah mikirin langkah selanjutnya," kata Kaito, menatap teman-temannya. "Gua perlu tahu lebih banyak tentang geng-geng lain di kota ini dan siapa yang bisa jadi sekutu. Kita juga harus nyiapin strategi buat nyerang mereka satu per satu."

Mokoto mengangguk, membuka catatan yang ada di tangannya. "Geng Hakkai di barat terkenal dengan kekuatan mereka. Mereka kontrol wilayah barat dengan tangan besi. Kalau lu bisa kerja sama sama mereka, itu bisa jadi keuntungan besar buat kita."

Rika menambahkan, "Tapi hati-hati, geng ini terkenal brutal dan susah diatur. Lu harus punya rencana matang buat ngadepin mereka."

Taro menyela, "Jangan lupa tentang SMA Mishima di selatan. Mereka juga kuat dan sering berkonflik dengan SMA Tokuji di utara. Mereka bisa jadi ancaman besar buat kita."

Hina, yang tampak serius, berkata, "Dan ada Geng Takagawa yang kontrol wilayah netral di tengah kota. Mereka punya pengaruh besar dan bisa jadi faktor penentu dalam pertempuran antara geng-geng ini."

Kaito mendengarkan dengan seksama, menyadari betapa pentingnya memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing geng. "Oke, jadi pertama-tama, gua harus ketemu sama pemimpin Geng Hakkai. Mereka bisa jadi aliansi yang penting buat gua."

Mokoto mengangguk. "Gua bisa bantu lu cari informasi lebih lanjut tentang mereka. Tapi lu harus hati-hati. Geng Hakkai terkenal dengan cara mereka yang keras dan susah dikendalikan."

Siang hari di markas Geng Hakkai

Setelah mendapatkan informasi yang diperlukan, Kaito memutuskan untuk mengunjungi markas Geng Hakkai. Gudang tua di pinggiran barat Toagi itu tampak seperti tempat yang penuh dengan kekacauan. Gerbang besi yang berkarat dan dinding yang penuh grafiti mencerminkan betapa kerasnya lingkungan ini.

Kaito berdiri di depan pintu gerbang, mengetuk dengan keras. Tak lama kemudian, seorang pemuda kekar dengan tatapan tajam membuka pintu.

"Siapa lu?" tanya pemuda itu dengan nada kasar.

"Gua Kaito. Gua mau bicara sama pemimpin lu," jawab Kaito dengan tegas.

Pemuda itu memanggil seseorang di dalam markas. Beberapa saat kemudian, Kaito diundang masuk ke ruang utama, di mana dia melihat beberapa anggota geng berkumpul. Suasana di dalam penuh dengan asap rokok dan suara gaduh dari permainan kartu.

Di sudut ruangan, duduk seorang pria besar dengan tato di leher dan wajah yang tampak tidak ramah. Itu adalah Kaito, pemimpin Geng Hakkai. Dia menatap Kaito dengan tatapan tajam, menilai apakah dia layak untuk diperhatikan.

"Jadi, lu ini anak baru yang bikin ribut di SMA Oyama, ya?" tanya Kaito dengan suara berat. "Apa yang lu mau dari gua?"

Kaito tetap tenang. "Gua datang buat ngajak kerja sama. Gua tahu Geng Hakkai kuat dan punya pengaruh di barat. Gua yakin kita bisa dapetin kesepakatan yang saling menguntungkan."

Hiroshi menyeringai sinis. "Ngajak kerja sama? Lu pikir cuma ngomong doang bakal bikin gua tertarik? Lu harus punya sesuatu yang lebih dari itu."

Kaito mengangguk. "Gua bisa bantu lu dengan masalah yang lu hadapi di luar sini. Kalau lu bantu gua, gua bisa dapetin informasi dan bantu lu ngatur pertahanan dari SMA Mishima."

Hiroshi mengerutkan alis, penasaran dengan tawaran Kaito. "SMA Mishima? Lu tahu mereka punya banyak orang dan kekuatan. Lu yakin bisa bantu kita?"

"Gua yakin. Gua punya informasi dan koneksi yang bisa bikin kita punya keuntungan di pertarungan ini," jelas Kaito. "Kalau gua dapet dukungan lu, gua bakal bantu lu siapin segala sesuatunya."

Hiroshi memikirkan tawaran itu sejenak. "Oke, gua setuju. Tapi ingat, ini baru awal. Gua bakal nguji lu dulu sebelum percaya sepenuhnya."

Kaito merasa lega, meski tahu ini baru permulaan. "Gua siap. Gua bakal buktikan bahwa gua bisa diandalkan."

Sore hari di SMA Oyama

Kaito kembali ke SMA Oyama dan langsung menuju tempat biasa mereka berkumpul. Dia duduk bersama Mokoto dan teman-temannya di kantin, tampak lelah tapi puas. "Gua udah ketemu pemimpin Geng Hakkai. Mereka setuju kerja sama, tapi gua harus buktikan diri gua dulu."

Mokoto, Rika, Taro, dan Hina mendengarkan dengan seksama. Mokoto tersenyum lebar. "Bagus, itu langkah yang oke. Geng Hakkai bisa jadi sekutu penting. Tapi, gimana rencana lu buat SMA Mishima dan SMA Tokuji?"

Kaito menghela napas. "Gua pikir kita harus nyusun rencana buat nyerang mereka satu per satu. Geng Hakkai bakal bantu ngelawan SMA Mishima, tapi gua butuh strategi buat ngatur pertarungan dengan SMA Tokuji."

Rika mengangguk. "Gua setuju. Lu juga harus hati-hati dengan SMA Tokuji. Mereka sering bersekutu dengan SMA Mishima. Lu harus siapin strategi yang matang."

Hina menambahkan, "Dan jangan lupa tentang Geng Takagawa. Mereka punya pengaruh besar di wilayah netral. Kalau lu nggak hati-hati, mereka bisa jadi masalah besar."

Kaito mengangguk. "Gua paham. Gua bakal terus kumpulin informasi dan siapin strategi. Kita harus siap untuk semua kemungkinan."

Dengan dukungan teman-temannya dan rencana yang mulai terbentuk, Kaito merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Dia tahu jalan menuju puncak SMA Oyama masih panjang dan penuh risiko, tapi dia sudah siap menghadapi semua itu, dengan strategi dan kekuatan yang solid.

1
Pralam Basura
karena menurut saya cerita yang sekarang kurang menarik, saya berniat merombak novel ini dan memulainya lagi dari awal semoga kalian suka cerita yang baru ini 😅
Cliks Zuan
Baru Datang Mau Jadi Penguasa Wkwk Lawak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!