NovelToon NovelToon
My Startling Destiny

My Startling Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:79.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arsy_La13

Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.

Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.

Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.

Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.

Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.


__

Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”

Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba

❤️My Startling Destiny❤️

#Arsy_La13:-*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10 [Penyihir Senior X Duplikat penyihir]

Lany baru saja sampai di kamarnya. Hari ini ia benar-benar kelelahan setelah mengambil side job, ia baru bisa kembali ke cabinnya saat jam 3. Sedangkan, Celin. Beberapa hari belakangan ia mendapat shift pagi, jadi Lany tidak akan mendapatinya seperti biasa yang masih tertidur ketika ia kembali ke cabin.

Begitu selesai berganti baju, Lany langsung menoleh saat hp nya berdering. Ia pun berjalan ke sisi tempat tidur, tepat dimana hp nya sedang di charger. Tertera panggilan video dari si "Duplikat Penyihir". Ya, adiknya menelepon.

“Huffft..” Lany menghembuskan napas kasar, ia duduk di sisi ranjang kemudian mengangkat panggilan tersebut.

“Ada apa?”

“Mamak minta uang lagi..! Dia mau jualan es boba yang lagi viral itu” ucap adik Lany yang bernama Elsa

“Hah!!” Lany terkejut mendengarnya, perasaan kesalnya membuat ia ingin meledak saat itu juga. “Seminggu yang lalukan sudah dikirimkan, kenapa minta lagi? Itu cukuplah, pasti ada lebihnya juga kan.” ucap Lany ngegas.

“Lah kok ngegas ?? Santai woy, santai!!” sahut Elsa tak kalah sewotnya.

Lany memutar mata malas, menghadapi Elsa benar-benar menguras emosi. Sikap anak itu sama persis seperti Ibunya. Itulah kenapa Lany menyebutnya sebagai "Duplikat Penyihir” Meskipun beda hampir 7 tahun, namun si Elsa ini sama sekali tak pernah menghargainya sebagai seorang kakak. Tapi dengan tidak tahu malunya selalu minta uang pada Lany.

“Tidak ada! Tidak akan ku kirim lagi!” tolak Lany geram. “Memangnya kalian pikir saya ini pabrik uang, yang bisa menghasilkan uang setiap saat!” Lany melotot marah, namun dari balik layar panggilan adiknya itu sama sekali tak takut dengan gertakan Lany, ia justru mencebik sambil menjulurkan lidah seperti anak kecil.

Hhmmnt, ingin rasanya Lany memotong lidahnya itu. Sudah duduk dibangku kuliah namun sikapnya tetap tak beradab.

“Pelit sekali, hiss!! Kau juga kalau bukan mamak, ndak akan bisa seperti ini! Siapa yang mau rawat??”

Lany memutar mata malas mendegar ucapan nyelekit si adik yang pedas seperti bon cabe level internasional. Ya, si Elsa ini memang punya mulut yang pedas seperti ibunya, setiap kali Lany menolak ia selalu melemparkan kalimat deklaratif atau bahkan mengkonfrontirnya. Entah itu tentang Ibu Lany yang tak pernah merawat Lany atau justru tentang si penyihir yang membesarkannya. Jadi ia harus balas budi sebagai bentuk terimakasih. Cih, lagi-lagi balas budi. Padahal mereka sama sekali tak berperan apapun dalam kehidupan Lany, hanya berperan menindas dan menyiksa, lalu apa yang harus dibalas budikan dari hal itu? Lany berdecak kesal.

“Heh Elsa Frozen food!! Jangan pakai senjata itu terus buat menindasku!” salak Lany nyalang, kali ini ia benar-benar marah. Sepertinya pertengkaran Via panggilan Video antar benua akan segera berlangsung.

Elsa yang dipanggil begitu, langsung melotot tak terima. Ia tidak lah bodoh, Kakanya itu memanggilnya menggunakan nama tokoh Disney sekaligus sebutan untuk makanan beku. Itu melukai harga dirinya.

Namun belum sempat Elsa melayangkan protes, Lany sudah kembali bicara.

“Saya di sini kerja mati-matian, dari pagi sampai malam, tidak ada yang namanya libur! kau pikir enak banting tulang seperti itu. Terus kau dengan mamak seenaknya minta uang setiap saat tanpa memikirkan bagaimana saya di sini!”

“Tidak mau tau, Melany! Itu urusan mu!” sahut Elsa tak berhati

“Jangan bacot terus! Mau kasih atau tidak? Kalau tidak, ku lapor mamak ini..”

“Tidak!” sahut Lany tegas “kemarin kan sudah! Aku juga sudah kirim lebih dari uang bulanan yang biasanya” Lany tetap pada pendiriannya.

Enak saja! giliran uang, minta setiap saat tapi punya rasa iba padanya saja tidak! Dasar keluarga lucknut..

Lany masih menatap layar ponsel yang menampakkan wajah Elsa sedang menoleh, seperti tengah berbicara.

“Kenapa? Dia ndak mau?" Lany mengenal siapa si pemilik suara.

“Iya. Dia ndak mau kasih, katanya yang minggu lalu sudah!” begitu kata Elsa melapor pada si pemilik suara tadi.

“Sekke paga!! (Pelit sekali!!) Sini, biar mamak yang bicara!”

Lany masih saja diam menatap layar hp nya ketika layar itu berubah menampakkan orang yang berbeda, bukan lagi Elsa si -duplikat penyihir-.

Lany menatap datar pada wajah ibu tirinya yang kini menatap sengit padanya. Ya, orang yang berbicara dengan Elsa tadi adalah si -penyihir- senior, Ibu tirinya.

“Ck, ck ck ck...!” Ibu tiri berdecak dengan ekspresi merendahkan, namun Lany tetap acuh.

“Gimbal sekali rambut mu, Lany. Lusuh! Kerja di kapal bukannya makin cantik malah makin jelek!” betapa pedas nyelekit mulut si ibu tiri. Ini yang Lany tak suka, namun dia sudah terbiasa dengan hal itu.

Yang ia herankan adalah, kenapa wanita di depannya ini sama sekali tidak pernah berusaha menunjukkan sikap baik padanya. Padahal Lany adalah sumber penghasilan bagi mereka semua. Bukankah seharusnya ia melakukan sedikit sandiwara agar Lany mau memberinya uang, seperti tokoh antagonis pada umumnya ataupun para pemeran antagonis yang ada di sinetron ikan terbang, yang hanya akan bersikap baik jika ada maunya. Cih!

“Seharusnya pake skincare lah sedikit, biar ada yang lirik! Siapa tahu bisa bawa pulang orang kaya, kan lumayan!”

Demikianlah cara ibu tirinya berbasa basi, toxic dan tidak etis! Mulut dan otaknya memang menunjukkan kebobrokan yang haqiqi, sama seperti anaknya. Inilah definisi buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ibu penyihir dan anak duplikat penyihir, memang tak bisa dipungkiri!

“Ini namanya natural! cantik alamai dari hati yang paling dalam!" ujar Lany sembari memutar mata malas.

“Menyahut terus!” tegur ibu tiri tidak suka

“Kenyataan!” desis Lany sambil mencebik “Tidak kayak itu eh, cantik tapi cantik palsu, kayak tante-tante!" sindir Lany dengan tawa tertahan.

“Heh, Melany! Jaga mulutmu..” seloroh Elsa tak terima.

“Mak, Lany! Berani sekali dia hina ka!" Elsa mulai mengadu pada ibunya

Lany terkikik geli, Ia mengira jika Elsa tidak ada di sana. Sebab yang disinggung memang lah anak itu, dia memang suka menggunakan polesan make up yang berlebihan, hingga wajahnya kelihatan lebih dewasa daripada umurnya.

Ibu tiri yang juga mendengar itu langsung melotot tak suka. Tentu ia tak terima jika putrinya dikatai mirip tante-tante.

“Jaga mulutmu, Lany!”

“Uppsss” Lany berlagak sok keceplosan.

Ada kepuasan tersendiri bagi Lany, bisa membalas dua musuh bebuyutannya itu. Meskipun hanya dengan cara yang seperti ini.

“Ahh, sudah-sudah! Diam..” Ibu terlihat geram ketika Elsa terus merengek memintanya untuk memarahi Lany, namun tumben kali ini si -penyihir- tidak menuruti keinginan si -Frozen-, terbukti dengan penolakannya. Dan tentu itu membuat Lany makin puas karena melihat anak itu dimarahi.

“Lany...”

Lany kembali memutar mata malas ketika ibu tirinya memanggil namanya. Bisa ditebak apa yang ingin wanita itu katakan.

“Heh, Melany!” gertaknya saat melihat Lany sama sekali tak bergeming dan menyahut.

“Hmmnt”

“Kirim uang lagi!”

“Untuk apalagi? Minggu lalu kan sudah, harusnya ada lebihnya, mak!!” belum sempat ibu tiri menyelesaikan ucapannya, namun Lany sudah memotongnya lebih dulu.

Selama kerja di kapal pesiar dan jauh dari mereka, ia memang jadi lebih sering membantah dan menolak apapun perkataan mereka, selain dari soal mengirimkan uang bulanan tentunya. Ya, dia tak pernah mangkir dari urusan itu. Lany sendiri sudah seperti tulang punggung yang memberi nafkah semua orang yang tinggal di rumah Ayahnya. Namun mereka semua malah tidak tahu diri dengan memanfaatkan Lany dan minta seenaknya, seperti anak kecil yang minta uang jajan pada ibunya.

“Sudah berani membantah, ya sekarang!” seru ibu dengan mata membulat seperti ingin meloncat keluar

“Pelit sekali! Kita di sini cuma mau jualan es boba, Lany. Biar ada kerjaan sampingan..” Lany tetap diam mendengar bujukan ibu tirinya yang begitu pandai bersilat lidah, mencoba merayunya dengan alasan usaha agar ia mau mengirimkan uang .

“Haji Lina jualan boba juga, mamak ndak mau kalah lah, Lany! Kita ndak boleh disaingi. Pokoknya kita juga harus jualan boba..”

Sudah Lany duga, si -penyihir- pasti punya niat terselubung, dan terbukti. Inilah niatnya, karena yang Lany tahu, dia bukanlah type orang yang mau susah-susah bekerja apalagi jika harus menjual minuman seperti itu. Dia hanyalah type orang yang suka terima beres dan berpangku tangan menerima pelayanan.

Namun jika sudah menyangkut apa yang di lakukan si haji Lina ini pasti akan langsung ditiru. Ya, dalam bahasa bugisnya kacio-cio/katuru-turu (suka ikut-ikutan). Ohiya, jadi haji Lina ini merupakan tetangga Lany yang rumahnya berada tepat di samping kiri, hanya berbatasan pagar. Dari dulu, Ibu tirinya dan beliau memang tidak pernah akur. Jelas saja, ibu tiri Lany yang punya pembawaan keras dan suka iri dengki tentu menjadi musuh bebuyutan si haji Lina yang suka pamer dan bergosip.

Bedanya, beliau punya segalanya. jadi sah-sah saja jika banyak gaya, sebab termasuk orang berada di kampung sana. Jadi apapun yang Haji Lina ini punya, sebisa mungkin si -penyihir- ingin punya juga.

Ya, seperti sekarang ini, katanya haji Lina sedang buka usaha boba dan ibu tiri tentu tak mau kalah.

Hmmnt dasar si -penyihihr- tentu akan sulit menandingi gaya si haji Lina, beliau punya banyak harta di kampung, sedangkan ibu tidak punya apa-apa. Jelas kalah saing lah!! Namun sejak Lany mulai kerja di kapal pesiar dengan gaji besar dan punya jatah bulanan, si -penyihir- mulai banyak tingkah dengan pamer berbagai macam hal, walaupun tak seberapa. Namun tentu segala yang dipamerkan dari hasil kerja keras Lany, anak yang selalu dicampakkan dalam keluarga itu.

Puncaknya ketika ibu meminta merenovasi rumah pada Ayah dan Ayah mengadu pada Lany.

Lany yang pada saat itu memang mau merenovasi terpaksa menuruti keinginan Ayahnya saat itu juga, padahal ia sendiri tetap akan melakukannya nanti saat tabungannya sudah banyak. Namun Semua berubah dari rencana Lany, tentu karena desakan si beban keluarga. Hmmnt!

“Ck, Tidak bisa! Uang bulan ini kan sudah ku kirim, itupun malah lebih dari biasanya! Ini juga sisa uang kebutuhan sehari-hari dan tabungan ku, mak..”

“Pelit sekali anak ini!!” seru Ibu tak terima “Diajak bikin usaha saja tidak mau! Anak durhaka, tidak tahu balas budi!” Si -penyihir- yang dibuat emosi mulai memaki Lany, namun gadis itu hanya diam mendengarkan tanpa mau menyahut.

Lelah mengomel, kini Ibu tiri Lany mulai teriak-teriak memanggil Ayah. Ya, jalan ninja yang tersisa hanyalah Ayah, bahkan setelah diumpat dan dimaki dengan kata-kata kasar, Lany masih saja tak bergeming, itu membuat ibunya kesal.

Sedari dulu memang demikian, jika tak bisa memarahi Lany atau menstirnya. Maka ia akan menggunakan Ayah sebagai senjatanya, tentu dengan cara mengadu yang tidak-tidak dan Ayah akan memarahi Lany.

“Pak, Bapak!! Eeh, lihat anak mu ini. Pelit sekali, dimintai uang saja ndak dikasih!”

1
Andariya 💖
lany kamu ini yg sabar ya, Andra ada bersama kamu 👍😘
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Andariya 💖
rivak, tertangkap...wah rasakan itu hukuman buat kamu val😅😅
Andariya 💖
tetap setia dan menunggu kisah lany dan Andra selanjutnya ☺️🤗
Andariya 💖
lany, yg sabar ya 😂
Elisabeth Ratna Susanti
sip 👍
Ghina Novita
Alhamdulillah up juga 🤗
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi di karya keren ini 😍
Ghina Novita
tambah seru
Rival menikah dengan Riana aja
Ghina Novita
Alhamdulillah up lagi..
lanjut terus kak 💪🤗
Ghina Novita: kembali kasih 🤗🥰
Arsy-Khalid: Iya kak, Alhamdulillah 🥰
makasih masih mau lanjut baca🥰
total 2 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Makin Seru Kk
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Adila Ardani
adu Gusti akhirnya up juga, hampir lupa sama alur ceritanya.. kasian lany udh tinggal aja di apartemen lany dari pada tinggal sama mertua yg tdk mau menerima keadaan mu
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Hwaiting Ya Kk
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Setiap manusia yg hidup pasti punya masalah tersendiri Kk
Jd Kk harus semangat dan melewati semuanya
Kk pasti bisa melewati semuanya
Kk Author tanpa Outline yg hilang pasti bs melanjutkan Alur novel ini
Arsy-Khalid: Makasih Ry💜
iya nih Ry, akhir² ini banyak masalah dan gak bisa up, lebih lagi outline novel ini hilang 😭
total 2 replies
Lia Aja
tetap lanjut donk
Sun_Lee
ahhh kenapa harus balik ke rumah keluarga Antara sih. aku jadi sedih😪
Adila Ardani
udh enak tinggal di apartemen malah balik lg kerumah neraka itu lg si andranya lg ni nga benar,,udh tau keluarganya nga suka sama lany yg ada nanti lany setres
Andariya 💖
Andra..Andra jadwal kamu padat banget ya 👍💖
Andariya 💖
wah.mlany jadi serba salah nih..kasihan banget neng..yg sabar ya👍👍😘
Andariya 💖
vote buat adiiku 😘😘😘😘
Ary Cantora
gimana mau betah dirumah sama orang macam situ bertiga
Rhesinta Saipul
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!