Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melanjutkan perjodohan
Happy Reading 🌹🌹
Kini di perusahaan, seperti biasanya. Putri membersihan satu lantai kantor Gandratama.
Sedangkan Sky, tengah berjalan menuju ruang rapat dengan asistennya Gabriel.
Netranya menangkap sosok gadis kecil yang tengah memberaihkan kaca gedung perusahaan tersebut.
Gabriel mengikuti arah pandangan Bosnya, bukankah dia OB yang bergandengan tangan dengan kekasihnya tempo hari. Gumam Briel dalan hati.
"Tuan, rapat segera dimulai." Ucap Briel, yang membawa kesadaran Bosnya kembali.
"O.. oh, ayo." Jawab Sky terbata, dengan segera mereka melanjutkan perjalanan melewati Putri dengan begitu saja.
Putri menghela nafasnya lega, sebenarnya Putri sudaj selesai membersihkan kaca tersebut. Karena dia melihat Bosnya berjalan ke arahnya. Dengan segera dia pura-pura membersihkan kaca.
Putri sudaj bertekat, akan menghindari Bosnya untuk hari ini dan seterusnya.
Sedangkan Sky yang tengah rapat, sedikit tidak konsentrasi. Entah kenapa keberadaan gadis itu membuat dunianya sedikit goyah.
"Tuan, bagaimana?" Tanya seorang karyawan yang telah selesai mempersentasikan pekerjaannya.
"Ekhm, cukup bagus. Nanti berikan laporannya di ruanganku. Rapat hari ini cukup sampai disini." Ucap Sky, dengan langsung berdiri dan keluar dari ruangan tersebut.
Gabriel yang melihat Bosnya hari ini sangat heran, apa dia sedang sakit?
...🌈🌈...
Kini Bulan tengah berkunjung ke rumah Ambarsari teman masa sekolahnya.
Karena melihat Bintang yang terus murung, akhirnya Bulan memutuskan untuk membicarakan lagi perjodohan mereka.
"Mbar, bagaimana pacar Sky?" Tanya Bulan ragu, dia sebenarnya tidak ingin memaksakan perasaan seseorang.
"Nanti akan aku tanyakan lagi Bul, kau tau sendiri bukan. Sky itu anak yang sangat susah diatur." Jawab Ambarsari, menenangkan sahabatnya.
"Aku kasihan kepada Bintang, semenjak kejadian di restoran tempo lalu. Dia selalu murung bahkan nekat ingi mengakhiri hidupnya." Ucap Bulan sedih.
"Tenanglah Bul, serahkan saja padaku. Kita pasti akan menjadi besan." Ucap Ambarsari, dengan mengelus tangan sahabatnya itu.
Kembali ke perusahaan.
Sky berusaha menemui Putri, tetapi Putri seperti belut yang begitu licin
Baru akan memanggil, Putri sudah menjauh. Sku sangat frustasi.
tok.. tok.. tok
Suryo dan Aji masuk ke ruangan Sky, dan melihat Sky yang sedang berkaca dengan berbagai pose.
Bahkan Sky sampai mendekatlan wajahnya ke cermin, meneliti jika ada jerawat.
"Kamu sedang apa, Sky?" Tanya Aji heran melihat prilaku Sky.
"Apa aku sudah tidak tampan?" Tanya Sky yang masih sibuk di depan cermin.
Suyo dan Aji saling memandang dan mengangkat pundak mereka.
"Ck, apa ketampananku luntur. Kenapa dia tidak tergila-gila denganku?" Sky terus berbicara melantur.
"Sky, kau itu sebenarnya kenapa?" Ucap Suryo yang tidak tahan di acuhkan oleh Sky dengan kaca benggalanya.
Sky langsung duduk di dahadapan mereka, kalian tau.
"Tidak." Ucap Aji
"Ck, dengarkan aku dulu baru nimbrung!" Jawab Sku berdecak kesal pada Aji
"Semalam aku di tampar!" Jawab Sky dengan ekspresi dramatisirnya.
krik.. krikk.. krik..
Sunyi....
Seketika tawa Aji dan Suryo pecah, mendengar pekataan Sky.
"Sudahlah, enyahlah kalian dari hadapanku." ucap Sky dengan bersedekap dada, kaki menyilang, dan membuang pandangannya kesamping kiri.
"Baiklah... maaf, maaf. Sky bukankah hal biasa jika kau di tampar oleh wanita?" Tanya Aji, karena dia yang lebih sering berkumpul dengan Sky dibanding Suyo, yang selalu sibuk dengan perusahaan di Luar Negeri.
"Tapi ini berbeda, kalian tau. Perempuan di luar sana banyak yang mengangri melemparkn dirinya diatas kasurku. Sedangkan wanita ini, baru aku cium dia menghadiahkan sebuah tamparan." Ucap Sky bersungut-sungut.
"Mungkin itu ciuman pertamanya." Jawab Suryo yang sudah bersandar di sofa.
"Ya, betul. Jika bukan ciuman pertama kenapa dia sampai menamparmu?" Jawab Aji membenarkan perkataan Suyo.
"Mungkin kau pria jelek dimatanya Sky." Jawab Suyo lagi di iringi tawa yang renyah.
Sky segera mengangkat kaca benggala yang dia bawa sedari tadi.
"Sky, kau seperti Sarimin." Ucap Aji datar.
Suryo langsung tertawa hingg lemas, karena ucapan Aji.
"Siapa, Sarimin?" Tanya Sky dengan menaikkan sebelah alisnya, Sky hanya tinggal di Indonesia sampai kelas SMP.
Karena pergaulan yang di batasi oleh kedua orangtuanya, Sky tidak mengerti kesenangan anak-anak seusianya.
"Itu, topeng Monyet. biasanya mangkal di dinggir jalan." Jawab Aji datar, tanpa ekspresi apapun.
Sky melemlarkan bantal sofanya ke arah Aji, karena dirinya disamakan dengan Monyet.
"Kam***et.!!" Seru Sky.
Sore telah tiba, seperti biasa Putri pulang dengan menaiki Bis. Dia sudah bertekad akan mengumpulkan banyak uang untuk biay operasi.
Sky yang melihatnya dari dalam mobil hanya diam dan mengamati setiap gerak-gerik gadis tersebut.
Sky teringat perkataan Suyo, jika itu adalah ciuman pertama gadis itu. Entah kenapa membuat jantungnya berdebar dan seperti ada kupu-kupu yang berterbangan.
Sungguh menggelikan, tidak mungkin aku jatuh cinta. Monolog Sky pada dirinya.
Gabriel yang melihat Bosnya, senyum-senyum sendiri bergidik ngeri. Apakah manusia itu bukan manusia, makhsudnya apakah kesurupan. Perlukah aku mencarikan dukun dan menyemburkan air di wajahnya. Gumam Gabriel di dalam hati.
"Kau jangan mengumpatku Briel." Ucap Sky tanpa melihat asistennya.
Gabriel kaget, "Mana mungkin saya berani tuan." Ucap Briel.
"Apa kita masih lama mengawasi gadis itu tuan?" Tanya Briel lagi.
"Si.. siapa yang mengawasi gadis." Tanya Sky gelagapan karena ketahuan oleh asistennya.
Oh, Bos. Orang bodohpun paham jika kau sedang memperhatikan gadis dibawah umur.
"Lalu, kita mau apa berhenti di sini Tuan?" Tanya Briel lagi.
"Ikuti bis biru, yang ada di depan itu!" Perintak Sky, yang melihat gadisnya hilang dengan bergeraknya bis biru.
"Baik, Tuan."
Sky dan Gabriel mengekori bis tersebut, hingga seorang gadis turun di depan halte. Sky terus menyuruh Briel untuk mengikuti gadis itu. Hingga Putri berbelok ke gang sempit.
"Apa saya perlu turun tuan?" Tanya Briel, yang melihat mangsa Bosnya hilang.
"Tidak, ayo kita pulang." Jawab Sky, yang masih memandang gang tersebut.
Setidaknya aku tau alamat rumahmu. Gumam Sky.
Saat ini Sky perjalanan pulang ke mansion keluarga Gandratama, karena tadi Mamanya menelfon untuk dirinya segera pulang.
Sky sudah sampai dan segera masuk kerumah. Terlihat Ayah dan Mamanya sudah duduk bersantai di ruangan keluarga.
"Sayang, kamu sudah pulang?" Ucap Ambarsari pada anaknya.
"Hem, ada apa Mama menyuruhku pulang?" Tanya Sky yang melepas pelukan Mamanya.
Plak
"Dasar anak bandel, apa kau tidak akan pulang jika orangtuamu tidak menyuruhmu!" Ucap Ambarsari yang memukul bahu anaknya.
"Aduhh... Mah, sakit!" Jawab Sky, yang mengelus bahu akibat geplakan sang Mama.
"Sky, duduklah kemari." Ucap Agung yang sedari tadi hanya menjadi penonton.
Sky dan Ambarsari segera duduk bersama Agung.
"Sky, dengarkan Ayah dulu. Baru kamu menjawab." Ucap Agung mengultimatum.
Sky mengangguk cepat jika Ayahnya sudah berkata demikian, berarti pembicaraan hari ini serius.
"Sky, kamu tau jika Bintang nekat bunuh diri beberapa Minggu lalu. Sekarang, Ayah menagih janjimu terhadap Mama. Bawalah kekasihmu saat ini juga," Ucap Agung tenang dan berwibawa.
"Ayah, pacarku sedang keluar negri." Jawab Sky dengan penuh alibi untuk menghindar.
"Suruh pulang saat ini juga!" Tegas Agung kepada anaknya.
Agung yang melihat Sky hanya diam, dia tahu jika Sky hanya berbohong untuk menghindari Bintang.
"Baiklah, karena kamu sudah melanggar janjimu. Satu minggu lagi, pertunanganmu dan Bintang akan dilaksanakan." Jawab Agung, pada dasarnya dia juga ingin melihat putra sematawayangnya menikah.
"TIDAK!! Ayah dan Mama tidak bisa seperti itu dong! Ayah tau sendiri, aku sibuk menjalankan perusahaan. Jadi aku lupa untuk mengenalkan kekasihku." Jawab Sky yang sudah berdiri dari tempat duduknya.
"Maka dari itu, suruh pulang kekasihmu yang sedang berada diluar negeri saat ini juga. Jika tidak bisa, kita akan tetap menjalankan perjodohan dan pertunanganmu dengan Bintang. Ayah tidak ingin bantahan apapun darimu." Jawab Agung, dia sudah memfinalkan ucapannya.
Ambarsari yang melihat suasana menjadi tegang akhirnya angkat berbicara.
"Sky, ini hanya pertunangan bukan pernikahan. Kalian masih bisa saling mengenal lebih jauh lagi, anggaplah Bintang seorang wanita bukan adimu." Jawab Ambarsari yang sudah menyentu tangan anaknya.
"Tidak bisa Mah, Sky sampai kapanpun tidak pernah bisa melihat Bintang seorang wanita!" Seru Sky pada Mamanya
"Sky! Jangan pernah membentak Mamamu," Ucap Agung yang kesal, "persiapkan dirimu, besok kita kerumah keluarga Wiratama." Lanjut Agung.
Segera Agung berdiri dan menggandeng tangan istrinya, mereka meninggalkan Sky seorang diri.
"Arghhhhh!!!! tidak, aku tidak mau menikah!"
"Aku harus merencanakan sesuatu. Untuk mengagalkan acara pertunangan itu." Sky segera berlari keliar mansion untuk menemui Suryo dan Aji.
...🌈🌈...
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA AUTOR YANG LAIN
IKUTI TERUS SETIAP EPISODENYA, MESKIPUN MEMBOSANKAN.
HARGAI AUTOR UANG SEDANG BELAJAR INI.