NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Pak

Nikahi Aku, Pak

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:67.2k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Ingin berbuat baik, Fiola Ningrum menggantikan sahabatnya membersihkan apartemen. Malah menjadi malam kelam dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kesuciannya direnggut oleh Prabu Mahendra, pemilik apartemen. Masalah semakin rumit ketika ia dijemput paksa orang tua untuk dijodohkan, nyatanya Fiola sedang hamil.

“Uang yang akan kamu terima adalah bentuk tanggung jawab, jangan berharap yang lain.” == Prabu Mahendra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Ada Manis-manisnya

“Pagi mas Gama,” sapa Maya bertemu dengan Gama di koridor menuju unit Prabu.

“Pagi.”

Maya membiarkan Gama berjalan mendahului, mulutnya misuh-misuh karena sapaan dijawab sangat pendek. ‘Low bat apa gimana sih, suara aja di irit-irit,” batin Maya.

Gama membawa tas laptop dan buku-buku milik Ola juga belanjaan tadi malam. Menekan passcode untuk membuka pintu.

“Eh, jangan langsung masuk.”

“Kenapa?” tanya Gama karena Maya melarang ia memasuki unit. Padahal sudah biasa keluar masuk unit tersebut tanpa memberitahu apalagi salam.

“Sekarang Pak Prabu sudah ada istri, mana tahu dia lagi ….” Maya menggerekan kedua tangannya mengisyaratkan seperti orang sedang bercium4n. Menaik tangan Gama agar kembali ke depan dan menutup pintu.

“Meskipun kita tahu passcode pintunya, pastikan setiap datang pencet bel.” Maya menekan bel. “Baru masukan passcode.” Menekan beberapa tombol lalu pintu terbuka. “Silahkan, masuk!” tangannya terulur mempersilahkan Gama lebih dulu melangkah.

“Apa bedanya, aku akan masuk juga.”

“Bedalah. Ah, jomblo mana ngerti.” Maya mendahului Gama. “Selamat pagi dunia, eh, selamat Pagi Pak Prabu dan Ibu Fiola.”

Maya langsung ke dapur. Mencuci tangan lalu menguncir rambut dan mulai mengerjakan tugasnya. Terdengar Gama menyapa Prabu.

“Kamu dan Maya ada urusan? Bicara apa kalian di depan?” cecar Prabu, rupanya sudah menyadari kedatangan Gama, tapi asistennya itu malah kembali keluar.

“Tidak ada pak, bukan hal penting juga. Dia hanya mengingatkan saya kalau bapak sudah menikah.”

Prabu mengernyitkan dahi tidak mengerti dengan penjelasan Prabu, tapi diabaikan. “Hanya itu saja, perlengkapan istriku?”

“Sebenarnya ada satu koper lagi, tapi tertinggal di mobil. Maya yang menyortir pakaian Ibu.”

“Hm, simpan saja di kamar ini,” tunjuk Prabu pada kamar lainnya. “Tempat kerja istriku disitu.”

Gama meletakan paper bag dengan logo  toko pakaian dal4m ke atas meja sofa, lalu ke kamar yang dimaksud Prabu. Ada meja kerja di sana, yang biasa digunakan Prabu. Membuka tas dan mengeluarkan laptop juga buku-buku dan perlengkapan lainnya. Di susun di meja dan laci yang ada.

Pandangan Gama tertuju pada figura foto Ola dan Maya. Semalam saat memasukan ke dalam tas, dia tidak menyadari kalau itu foto kebersamaan dua wanita itu. Mengangkat figura dan memperhatikan dengan serius. Ibu jarinya mengusap kaca pigura di mana wajah Maya tersenyum.

“Manis, sangat manis.” Gama bahkan mengeluarkan ponsel dan mengambil gambar dari foto Maya.

“Gama!”

Mendengar ia dipanggil Gama meletakan pigura tadi lalu keluar dari kamar. berbarengan dengan Ola yang juga baru keluar dari kamar.

“Selamat pagi, Bu,” sapa Gama.

“Pagi, Mas Gama,” jawab Ola.

“Sayang, kemari!” titah Prabu menepuk sofa di sampingnya sedangkan pandangan tertuju pada tablet. “Mau sarapan apa, Maya sudah datang. Biar dia yang siapkan.”

“Nanti saja, mau aku buatkan apa? Kopi, teh atau ….”

“Apa saja,” jawab Prabu.

“Oke.” Ola meninggalkan Prabu dan Gama menuju dapur. Mengambil cangkir dan toples kopi.

“Mau ngapain?” Maya baru saja selesai mencuci gelas dan piring. Sedang mengelap tangannya.

“Bikin kopi, masa main congklak.”

“Ya udah tinggalin aja, biar gue yang terusin. Ingat ya, lo di sini nyonya.”

“Ingat ya, aku buat kopi untuk suamiku. Su-a-mi.” Ola terkekeh, menuangkan air panas lalu mengaduk pelan.

“Gue buat juga deh.”

“Buat siapa?” tanya Ola. Yang dia tahu Maya tidak minum kopi. Mengambil nampan dan meletakan cangkir di atasnya.

“Tuh si kulkas, siapa tahu dia langsung tergila-gila habis minum kopi buatan gue.”

“Mending kalau gitu, kalau sekarat gimana. Jangan campur sianida loh,” ejek Ola, membawa kopinya.

Prabu tersenyum saat Ola menghidangkan secangkir kopi, menyesap pelan mendengarkan penjelasan Gama. Tidak ingin ikut campur obrolan urusan di kantor, Ola menunggu di sofa depan TV.

Saat Maya meletakan cangkir kopi di meja tepat di hadapan Gama, pria itu terdiam.

“Minumlah!” titah Prabu.

“Terima kasih,” ucap Gama lalu mengambil cangkir, meniup asapnya sebelum menyesap.

“Sama-sama. Tenang aja mas, saya nggak kasih sianida Cuma tambahin bubuk pelet.”

Gama langsung tersedak cairan kopi yang baru saja ia telan.

“Maya,” tegur Ola.

“Bercanda mas, saya Cuma kasih kopi sama gula, tapi diaduknya pake cinta.”

“Astaga.”

Prabu tersenyum lalu menghabiskan kopi miliknya dan mengajak Gama pergi. “Sayang, aku pergi ya. Jangan telat makan, mau sarapan di luar boleh. Minta temani Maya.” Mencium kening Ola sebelum pergi.

Gama gegas menghabiskan kopi miliknya lalu mengekor langkah Prabu.

“Eh, abis. Tau gitu gue kasih pelet beneran.” Maya membawa kedua cangkir kosong ke dapur. Menghampiri Ola, untuk mengajak sarapan. Sudah diberikan mandat memastikan nyonya besar makan tepat waktu.

“Mau makan apa. Jangan bilang masak sendiri, nggak ada bahan makanan. Laki lo kaya, tapi dapurnya miskin.”

“Apa kita belanja aja terus masak sendiri. Makan boleh beli rasanya gitu, enak tapi enek,” keluh Ola.

“Ya udah, izin dulu sana. Entar gue yang kena.”

Ola mengetik pesan untuk suaminya. “Eh, itu punya siapa?” Menunjuk paper bag di atas meja di depannya.

“Punya lo.”

“Belanja semalam?” tanya Ola lagi dan dijawab Maya dengan berdeham. Membuka paper bag tersebut, ia terkejut mendapati beberapa pcs pakaian dalam baik atas atau bawah.

“Ya ampun, beli ginian harus Mas Gama.”

“Nggak, dia Cuma bayar. Gue yang milih. Pantesan aja dia ngajak gue.”

“Ini apa?” Ola mengangkat gaun mini dengan bahan transparan.

“Lingerie. Masa nggak tahu. Bagus ‘kan pilihan gue. Dijamin Pak Prabu langsung termehek-mehek lihat lo pake beginian. Langsung minta lagi dan lagi.” Gegas memasukan kembali belanjaan ke dalam paper bag.

“Nggak malu beli begituan ditemenin cowok, dia juga nggak risih gitu.”

“Emangnya Gama punya kem4luan, kayaknya nggak. Buktinya gue sindir dan kode macem-macem nggak ada efek. Apa dia belok ya, jangan-jangan Gama nggak suka cewek.”

“Ngaco.” Ola menoyor kepala Maya. “Kita jadi jalan, nanti ada supir kantor bawa mobil untuk antar kita kemanapun. Berasa kayak nyonya di drakor.”

“Lebay. Mau kemana?” tanya Maya.

“Mandi, iya kali kita mau nge-mall nggak mandi. Nggak glowing dong.”

“Busyet, jadi Prabu tadi cium lo dalam keadaan belum mandi? Gak ilfil dia?”

“Nggaklah, buktinya nyosor terus. Mungkin aroma belum mandi gue, ada manis-manisnya.” Ola tergelak sendiri dan menghindar karena lemparan bantal sofa dari Maya.

1
Uthie
kirain Mas Gama pulang-pulang udah nikahin Maya secara pribadi ke keluarganya 😂

biar pulang-pulang langsung bisa dilanjut adegan godaan Maya nya 🤣
Uthie
Maya Kocak abisss 🤣
Uthie
Hahaha.... gemeshin banget mereka niii yaaa 😂😂
Adit monmon
menghayal nya ketinggian mel
MACA
ya udah kalo mau ikut jejak ola, mulai aja dr jd art
Julia Juliawati
dadar amel pny penyakit hati iri dengki susah klo ky gitu. dtg ke kota jd gembel kau. jgn smpe krj di tempat Prabu bisa" jd duri dlm rmh tangga ola
khyti
heh mel mel.. gak gitu jg konsepnya
takdir idup org beda² kelesss... gak harus jg sama. fiola itu sdari dlu dah kalian sakitin makanya skrg idupnya dikasih nikmat bahagia
lah kamu, org gakda syukur nya kok mau enak²nya saja. Prabu gak akan kasih lah apalagi kamu berpotensi pembawa bencana
Siti Dede
Nasib orang beda beda Markonaaaaah, orang baik hati dan tidak sombong aja belum tentu bernasib baik. Halu ketinggian
AstutieEcc
ngarep jadi Cinderella ya mel/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hearty 💕
Nggak semudah itu kali Mel
Siti Hafsah
Amel²..kamu lupa,kamu itu tidak punya hati sebaik Ola,Jd jgn mimpi dpt pangeran atau sultan🤭🤭🤭
Esih Esih
alah s comel berharap kaya pergi ke jakarta gak tau nya jd gembel
Valen Angelina
waduh jgn deh kasih kerjaan .. dkat2 fiona pasti mau bikin ulah
Nur Adam
lnujut
Felycia R. Fernandez
judul nya ,Gibah ala Maya dan Ola kk Dtyas 😆😆😆😆🙏
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣
gara gara main air tuh...
Felycia R. Fernandez
semakin ya curhat nya May 😆😆😆😆
Felycia R. Fernandez
ntar,aku baca dulu ya kk,nanti aku kasi tau judulnya 🤣🤣🤣
Purnama Pasedu
maya kaget
hiro_yoshi74
ih nvak sabar nunggu bab selanjutnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!