Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hamil?
Hari ini Nina sedang berada dikampusnya, sedangkan Yudha berada di kantor. Setelah tadi pagi mereka berangkat bersama-sama, Yudha mengantarkan Nina ke kampusnya.
Saat sedang diruangan, sedang belajar Nina merasa perutnya agak berbeda hari ini, susah payah dia menahan rasa mual yang mendera.
"Duhh, aku kenapa mual begini?" Batin Nina, sambil memegang kepala yang sedikit pusing. Dia tidak bisa fokus sama apa yang disampaikan oleh dosen.
Tiba-tiba ...
"Uueekkk ... Uueekkk ..."
Nina mengeluarkan cairan putih yang ada di perutnya. Semua teman kuliah yang berada di ruangan itu merasa kaget kaget, fokus mereka jadi teralihkan, pandangan mereka semua tertuju ke arah Nina termasuk juga sang dosen.
"Nina kamu kenapa?" Sang dosen bertanya sambil berjalan menghampiri Nina.
"Aku tidak tahu juga, pak. Aku merasa tubuhku hari ini tidak begitu sehat. Aku ..."
"Ueeekkkk ... Ueekkkk ...!"
Belum selesai Nina mengucapkan kata-kata nya. Tiba-tiba Nina merasa ingin muntah lagi, dia berlari keluar dari ruangan, tangan yang kanan menutup mulutnya sedangkan yang kiri memegang perutnya yang terasa kram.
Sang dosen dan teman-temannya hanya menatap dengan berbagai pertanyaan serta praduga masing-masing di pikiran mereka.
----------------------------
Nina sudah berada di toilet, setelah memuntahkan segala sesuatu dari perutnya, dia merasa begitu lemas. Nina terduduk, Nina berinisiatif untuk menelpon sang kekasih.
Tut ... Tut ... Tut ...
Panggilan pertama tidak di angkat, membuat Nina sedikit kesal, kemudian dia mencobanya lagi.
Tut ... tut ...
''[ Hallo Nina! Kamu kenapa menghubungi mas, mas sekarang lagi sibuk ]'' jawab Yudha di sebrang sana.
''[ mas ... aku sekarang lagi ada di toilet kampus mas. A-ku baru saja memuntahkan segala isi di perut ku. Aku merasa begitu mual dan lemas mas! Kamu bisa jemput aku sekarang jua tidak? ]'' Nina berkata dengan suara begitu pelan.
''[ duhhh ... Kamu tahu sendirikan sayang, mas kemaren sudah dapat teguran dari atasan mas. Mas nggak mungkin bolos lagi ]" jelas Yudha dengan sedikit bingung, dia sebenarnya juga kuatir sama kondisi Nina.
''[ mas ... aku mohon, pliss sekali ini saja. Aku benar-benar nggak kuat mas]" rengek Nina.
''[ Ya sudah, kalau begitu kamu tunggu dulu ya. Mas mau izin sebentar sama pak Bagas ]'' sahit Yudha.
Bagas adalah sang direktur utama di tempat Yudha bekerja, dia juga merupakan teman dekat Arya.
"[ Okey mas, jangan lama ya sayang, aku tunggu ]"ucap Nina
"[ Okey sayang ]"
Tuuuutttt. Panggilan terputus, panggilan pun berakhir.
🌺🌺🌺🌺🌺
Sementara itu ditempat yang berbeda, Ratna mengajak Ayuna untuk pergi ke salon, dia ingin Ayuna menjalani perawatan dan sedikit mengubah penampilannya.
Ratna dengan gamis panjangnya dan dengan hijab yang senada. dia terlihat begitu anggun.
Sedangkan Ayuna memakai dress selutut dengan rambut diikat keatas. Ayuna terlihat begitu cantik.
Ayuna merasa kalau Ratna nampak begitu cantik dengan pakaian tertutupnya, di dalam hati Ayuna berkata:
"semoga saja suatu saat nanti aku bisa seperti tante Ratna. Kalau saat ini seperti aku belum mampu dan siap" batin Ayuna sambil menatap tante Ratna.
"Heyyy kamu kenapa sayang? Kok bengong begitu!" Tanya Ratna yang menyadari kalau Ayuna sedang melihat ka arahnya.
"Aku nggak apa-apa tan, tente cantik sekali" jawab Ayuna.
Mereka sekarang lagi berada di dalam mobil, dalam perjalanan menuju salon, habis itu mereka akan ke klinik kecantikan. Ratna ingin menghabiskan waktu untuk memanjakan Ayuna. Membuat Ayuna rileks.
Sedangkan Sisil sudah pamit, katanya dia mau menyusul Arya ke kantornya. Sisil merasa tersaingi akan kehadiran Ayuna.
🌺🌺🌺🌺🌺
Ayuna memotong rambutnya dan dia juga mengubah rambutnya yang lurus menjadi agak sedikit ikal bergelombang. Dia ingin terlihat berbeda dari Nina, tidak sudi rasanya kalau ada lagi orang yang menyebut dia mirip sama pengkhianat itu.
Habis ini Ayuna juga berniat untuk mampir ke rumahnya dan kerumah orang tuanya. Dia ingin mengambil surat-surat berharga termasuk sertifikat rumah. Karena semua itu atas nama dia. Ayuna akan mengambil semua itu dari sang pengkhianat.
Ratna masih betah menunggu Ayuna di ruang tunggu sambil mengobrol sama pemilik salon langganan nya.
"Eehhh jeng itu siapa sih? Cantik bangat!" Ucap pemilik salon.
Pemilik salon menanyakan tentang Ayuna kepada Ratna, setelah tadi sempat ngobrol ngalur ngidul.
"Cantik kan! Itu calon mantu aku" kata Ratna sambil tersenyum simpul menatap Ayuna.
"A-paa, jadi Arya mau merid jeng?"
"Iya, kamu doakan saja ya jeng"
"Aminnn ... Akhirnya setelah sekian lama. Arya emang paling top dah, tu anak pintar juga cari calon istri" jawab madam jeni, sang pemilik salon ternama dikotanya itu.
-----------------------
Yudha dan Nina berada di rumah sakit, Yudha membawa Nina untuk memeriksa kesehatannya, karena Nina kelihatan begitu lemas dan juga pucat.
"Bagaimana keadaanya, dok?" Yudha bertanya kepada dokter yang menangani Nina.
"Istri bapak tidak apa-apa, tidak ada yang perlu dikuatirkan. Selamat ya pak, istri bapak sepertinya sedang mengandung, usia kandungannya sudah memasuki trimester pertama, yaitu sekitar tiga mingguan." Sang dokter berkata dengan begitu ramah dan senyum yang mengembang.
Sedangkan Nina dan Yudha dibuat keget olehnya, Yudha merasa begitu bahagia karena akan segera menjadi seorang Ayah akan tetapi di sisi lain dia juga merasa bingung bagaimana dengan Ayuna dan orang tuanya.
Nina juga merasa sangat bahagia, setelah ini dia akan segera meminta Yudha untuk segera menalak Ayuna dan menikahinya secepat mungkin, dia tidak mau kalau orang-orang tahu bahwa dia hamil diluar nikah.
Nina begitu membenci Ayuna, dia akan melakukan apapun untuk membuat kakaknya itu terluka dan hancur.
"Dokter tidak sedang becanda, kan?" Yudha bertanya lagi untuk memastikan apa yang dia dengar itu tidak salah.
"Tidak pak. Bapak harus menjaga istri bapak dengan sebaik mungkin serta memperhatikan asupan gizi nya supaya bayi yang ada di kandungan dan ibunya bisa tumbuh sehat dan kuat. Kalau begitu saya permisi dulu, masih banyak pasien yang harus saya tangani. Bapak bisa menebus obat ini dibagian apotik. Permisi pak'' ucap dokter berkata panjang lebar setelah itu pamit berlalu keluar.
"Baik dok, terimakasih" jawab Yudha.
Setelah kepergian dokter, Yudha kemudian memeluk tubuh sang kekasih yang masih terbaring di brankar.
"Terimaksih sayang, kamu sudah memberikan apa yang mas inginkan selama ini"
"Sama-sama mas. Mas pokoknya harus menikahiku secepatnya, aku nggak mau anak ini nanti dibilang anak haram." Ucap Nina.
"Baik sayang, kamu tenang saja. Mas akan mengurus semuanya secepat mungkin." Sahut Yudha yakin.
"Tapi, bagaimana dengan mbak Ayuna mas? Mas harus segera menceraikannya. Untuk apa lagi mas pertahankan wanita nggak berguna seperti dia" ucap Nina menghasut Yudha.
"Kamu benar sayang, mas akan segera menemui Ayuna. Mungkin ini memang yang terbaik bagi kami. Mas baru menyadari kalau Ayuna memang tidak berguna, sedangkan kamu, kita baru berhubungan sekitar dua bulanan, tapi kamu sudah bisa memberikan apa yang mas mau. Makasih ya sayang. Muach ...muach ... muach ..." Yudha berkata dan menciumi Nina secara bertubi-tubi.
Membuat Nina merasa berada di atas angin, dia terlena akan perlakukan manis Yudha.
----------------------
"Ayuna, kamu cantik sekali sayang" Ratna berkata sambil menatap Ayuna, setelah Ayuna keluat dari ruangan, Ayuna kelihat begitu berbeda dengan rambut barunya.
"Makasih tan, ini semua karena tante" jawab Ayuna tersenyum simpul.
"Kamu bisa saja, Ayuna. Ayo, kita sekarang pergi ke klinik kecantikan lagi ya, muka mu yang cantik itu butuh perawatan, biar kelihatan makin press. Kamu tenang saja biar semuanya tante yang tanggung biayanya'' ajak Ratna, Ratna berkata dengan senyum mengembang sedangkan Ayuna ikut tersenyum merekah di buatnya.
"Baik tan, makasih sekali lagi tante. Aku merasa sangat beruntung bisa di pertemukan sama orang sebaik, tante." Ungkap Ayuna.
**********
Setelah kendaraan roda empat yang membawa mereka melaju begitu cepat, Akhirnya sekarang mereka sudah sampai tiba di klinik kecantikan.
Ayuna langsung saja, Ayuna sedang menjalani perawatan sedangkan Ratna hanya duduk menunggu tidak jauh dari Ayuna. Ratna menghubungi Arya melakukan panggilan vidio call.
"Hay sayang ... kamu lagi sibuk tidak?" tanya Ratna kepada Arya. Setelah panggilan terhubung.
"Hay juga ma, tidak ma, ini aku lagi istirahat sebentar ma" jawab Arya yang duduk di kursi kebesarannya.
"Kamu lihat itu, calon istrimu" Ratna berkata sambil mengarahkan kamera ponselnya kearah Ayuna. Tanpa Ayuna sadari.
Arya melihat dengan begitu bersemangat, dia melihat Ayuna lagi dalam posisi berbaring terlentang dengan muka ditutupi oleh masker kecantikan. Hatinya menghangat, ada yang berdesir disana.
"Sudah? Nanti kalau kamu sudah ketemu sama Ayuna di rumah, mama yakin kamu pasti tambah klepek-klepek sama dia" ucap Ratna dengan antusias diikuti senyum yang mengembang. Sedangkan Arya hanya diam dengan senyum yang terukir disertai muka yang memerah, dia juga merasa sangat senang melihat kedekatan sang mama sama wanita pujaannya, wanita yang statusnya masih istri orang, yang membuat hati Arya dirundung gamang.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.