Perjuangan seorang Wanita Yang sudah Di hianati oleh suaminya. hidupnya hancur setelah Menikah dengan seorang pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai istri. walaupun Ia sudah berusaha menjadi istri yang Baik, akan tetapi Devan tidak pernah menghargai Kinanti. hingga pada akhirnya Mereka berdua berpisah karena Devan kedapatan Telah Berselingkuh dengan Wanita lain. dalam keadaannya yang sedang hamil Kinanti harus menerima Kenyataan jika Ia harus bercerai dengan Devan.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya kita nantikan di Episode selanjutnya yah.. Jangan lupa mampir 🙏 maaf baru pemula mohon Bantuannya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 04: Selalu Salah dimata Bosnya
Hari Ini Begitu banya pengunjung yang datang
Sehingga membuat kinanti dan Teman-temannya Terlihat Sangat Sibuk melayani para pelanggan yang mampir ke restoran itu.
Wajah Kinanti Terlihat begitu Lesu dan Capek, tapi ia tetap berusaha kuat demi sang buah hati Yang Begitu ia Cintai.
Karena ia merasa lapar akhirnya wanita itu mengambil bungkusan makanan yang sengaja ia bawah dari kontrakannya. Dengan sangat cepat ia memakan makanan itu agar tidak terlihat oleh Aditya. Karena pastinya Aditya akan kembali memarahinya jika Menemukannya sedang Makan di jam Kerja.
"Siapa Yang suruh Kamu makan Di jam Kerja. Apa kamu tidak Tau kalau ini masih jam kerja bukannya jama Makan Siang!" Ujar Aditya. Yang tiba-tiba Datang ke Tempat di mana Kinanti Sedang Makan.
"M-maafkan saya pak, Saya juga tau ini masih jam kerja. tapi Saya sangat lapar pak, makanya Saya makan." Jelas Kinanti.
"Saya nggak mau tau! pokoknya Kamu harus tetap Mematuhi aturan di sini. Jika kamu memang tidak bisa Mengikuti aturannya Silakan kamu pergi dari restoran ini!" Tegas Aditya.
Karena tidak ingin memperpanjang Masala. Akhirnya Kinanti Kembali menyimpan sisa makanannya dan kembali bekerja.
Akan tetapi kali ini Perutnya tidak bisa di ajak Kompromi. Sehingga membuat Wanita itu kesulitan untuk mengerjakan pekerjaannya.
"Kamu Kenapa? Kok jalannya kayak Gitu?" Tanya Wulan. Keheranan melihat Sahabatnya yang Berjalan Sambil Memegangi Perutnya.
"Nggak apa-apa," singkat Kinanti.
"Kinan, apa kamu Sedang sakit?" Ulang Wulan. Mencemaskan Keadaan Kinanti.
"Nggak, aku cuma lagi datang bulan." Ucap Kinanti. Yang Tidak menceritakan hal yang sebenarnya pada Wulan.
"Astaga. Yah udah, Sebaiknya kamu Di depan saja Biar nggak terlalu banyak Bergerak."
"Udah, nggak apa-apa kok, aku udah terbiasa dengan Kayak gini. Jadi kamu tenang saja."
"Yah udah deh, tapi kalau kamu butuh apa-apa, nanti Panggil aku atau Linda saja Yah,"
Kinanti hanya mengangguk pelan.
Meskipun Perutnya sudah semakin bertambah Sakit. Akan tetapi Kinanti tetap Bekerja dengan baik. Agar tidak di pecat sama Bosnya.
Karena Ia tidak ingin Kehilangan Pekerjaan yang baru saja Ia dapatkan.
Demi Putranya ia rela melakukan apa saja agar bisa Membelikan Keperluan Sang Anak.
Setelah jam makan siang. Wulan Pergi mencari Kinanti di dapur. Ia hendak mengajak Kinanti untuk makan bersamanya.
"Apa kamu udah makan?" Tanya Wulan.
Kinanti Mengangguk.
"Makan di mana? Kok aku nggak liat kamu makan?" Tanya Wulan.
"Di sini, pas kamu masih Sibuk kerja. Tadinya aku mau Panggil kamu makan bareng, Tapi Kamu Sangat sibuk jadi aku makan Sendiri saja." Kembali membohongi sabatnya itu. Karena sebenarnya ia tidak ingin di marahi lagi oleh Aditya.
"M'mm.. gitu yah, Yah udah Aku makan dulu yah," Kinanti Mengangguk.
Lalu ia kembali mengerjakan pekerjaannya Mencuci Peralatan yang sudah menumpuk di dapur.
"Kemana Wanita itu, kenapa dia tidak ikut makan siang dengan mereka." Bertanya-tanya di dalam batinnya
Karena Kinanti tidak ada bersama Mereka saat jam Makan siang.
Pria muda itu Berjalan Menuju ke dapur. Dan ia sangat Terkejut Ketika melihat Kinanti yang sedang Bekerja di jam makan siang.
"Hei Kamu! Cepat kesini!" Terdengar suara seseorang memanggilnya.
Kinanti segera menoleh ke sumber suara itu.
"Ada apa Pak?" Tanya kinanti.
"Kenapa di jam makan Siang Kamu Belum juga makan. Apakah kamu Sudah Tidak Waras lagi?!
"Saya Masih Kenyang pak." Sahut Kinanti.
"Kenyang?? Yang benar saja, bukankah tadi kamu bilang bahwa Kamu lapar? Terus kenapa sekarang Mala udah kenyang, apa kamu sengaja tidak mau Makan agar kamu sakit dan Merepotkan Kami di Sini!" Ujar Aditya.
Membuat kinanti sedikit emosi. Dengan Adanya Bos Galak Seperti Aditya itu.
"Maaf pak. Saya lanjut kerja dulu, saya Masih kenyang dan saya Tidak akan merepotkan siapapun yang ada di restoran ini. Jadi bapak tenang saja." Balas kinanti. Lalu ia kembali bekerja
Aditya Mengerutkan dahinya Lalu Tertawa Kecil Melihat tingkah dari Wanita Itu.
"Kita lihat Saja, sampai kapan Kamu bisa Menahan Rasa lapar mu Itu." cetus Aditya. Lalu segera Pergi dari sana.
Kinanti bekerja tanpa mengenal Lelah Meskipun semua pekerjaannya sudah selesai Tapi ia Selalu Mengerjakan Pekerjaan yang bukan Seharusnya ia Kerjakan dan Membuat Semua Orang kagum atas Perbuatan Kinanti, yang selalu membantu Pekerjaan mereka.
Satu bulan Telah berlalu Kini Kinanti sudah bisa menerima Gaji pertamanya dan Ia Sangat Bahagia dengan hasil jerih payahnya selama ini.
"Syukurlah. Ulang ini bisa Aku kirim Sama Ibu dan Bapa di kampung," gumam Kinanti.
Lalu Wanita itu berjalan ke arah Belakang untuk Menghubungi Kedua orang tuanya. Agar bisa Mengambil uang yang akan ia Kirim melalui Orang lain.
Setelah menemukan ponselnya. Ia pun Langsung menekan Kontak milik pak Yudha. RT di kampungnya.
"Halo. Pak,"
("Halo, nak kinanti. bagaimana kabarmu Nak?") Balas Pria dari seberang sana.
"Alhamdulillah. Baik pak, Pak Aku Boleh Minta tolong Untuk Bicara dengan bapa atau ibu aku, Pak?"
("Oh, kamu mau Bicara dengan Mereka. Yah Sudah tunggu sebentar Saya Akan Ke Rumah Mereka.")
Setelah menunggu Beberapa Menit. akhirnya terdengar Suara Ibunya Kinanti Memanggilnya.
("Halo Nak, ada apa?") Tanya wanita dewasa dari Sebrang ponsel Itu.
"Bu, Aku Mau kirim Uang Ke rekening pak Yudha, Nanti langnya Bisa ibu pakai Untuk keperluan Di rumah yah Bu, maaf cuma Sedikit Semoga bisa membantu Kebutuhan Arya, dan Juga bapa sama Ibu." Ucap Kinanti. Berbisik agar tidak terdengar oleh Aditya.
("Memangnya Kamu sudah dapat Uang nak? Terus kamu bagaimana? Jika uangnya di kirim sama Kami.")
"Nggak usah berpikir tentang aku Bu, aku Gampang kok." Balas Kinanti.
("Yah Sudah, kamu Kerja Dengan baik di sana nak. Jangan lupa Tetap jaga Kesehatan Kamu nak,")
"Iya Bu," setelah Panggilan telepon itu terputus. Tiba-tiba Kinanti Terkejut dengan Adanya Aditya di Dekat Jendela.
"Siapa yang Suruh kamu Teleponan di Jam Kerja? Kamu lupa yah, Selama jam kerja tidak boleh Memegang Ponsel atau Pun Lain-lainnya." Ujar Aditya. Memarahi Kinanti.
"Maaf Pak, saya Berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Balas Kinanti.
"Sana Balik Kerja!"
Kinanti Mengangguk Lalu segera masuk kedalam.
"Kenapa Bos Selalu Memarahiku, Sebenarnya salah aku apa yah?" Gumam Kinanti. Yang merasa heran Karena Dirinya selalu mendapatkan masala dari bosnya itu.
sipelakor ,mita..klo mau menyesal..
lanjutkan Thor