"Aku hanya mengganggap dirimu baby sitter. Setelah dia terbangun, saat itu juga kau angkat kaki dari rumah ini!!!" Filio Ar Januar.
"Pernikahanku terjadi dengan keterpaksaan, namun aku berharap akan berakhir bahagia. Aku mohon lihat aku sekali saja," Asilla Candrawinata.
Diharapkan membaca TERPAKSA MENIKAH season 3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanzhuella annoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10. Di Fitnah
Setelah selesai berunding kedua pasangan paruh baya yang tak lain Farhan dan Mira memanggil putri sulung mereka Asinta.
"Sayang duduklah ada yang ingin Mama sama Papa bicarakan," kata Mira kepada Asinta.
Dengan patuh Asinta duduk di samping kedua orang tuanya.
"Bagaimana keadaan kamu?" tanya Farhan kepada Asinta dengan wajah pucat.
"Sangat tersiksa," jawab Asinta sembari memejamkan mata.
Farhan dan Mira membicarakan sesuatu yang sangat dirahasiakan kepada Asinta.
"Nanti kamu ketemu Filio terlebih dahulu," ujar Farhan.
"Baik Pa," jawab Asinta patuh.
"Tetapi kamu harus hati-hati jangan ceroboh, ingat semua yang sudah Mama katakan," Mira kembali mengingatkan.
"Iya Ma jangan khawatir," jawab Asinta tidak akan ceroboh karena berakibat fatal.
"Atur perutmu yang sudah mulai membuncit," imbuhnya kembali.
"Iya Ma," jawab Asinta dengan malas.
Sesuai rencananya Asinta mengajak Filio makan siang bersama di sebuah restoran. Ada perihal yang ingin dia bicarakan kepada sang kekasih. Sejak usia kehamilannya menginjak 2 bulan jarang mereka bertemu bahkan jadwal pemotretan Asinta sering ditunda karena akibat pengaruh ngidamnya yang sungguh menyiksa.
"Honey sudah lama menunggu?" tanya Asinta ingin mendaratkan ciuman tetapi dengan cepat Filio mengelak secara halus.
"Hmmm aku juga baru tiba," jawab Filio. "Tumben ada waktu?" imbuhnya.
"Honey akhir-akhir ini aku tertekan mental," adu Asinta dengan mimik wajah ingin menangis.
"Maksud kamu tertekan bagaimana?" tanya Filio tidak mengerti.
"Aku malu honey sangat malu, bahkan orang-orang di luaran sana menggunjing keluarga kami. Karena kesalahan Adik aku, Papa sama Mama menanggung aib ini hiks hiks," ungkap Asinta sembari terisak.
"Honey jangan buat aku semakin tidak mengerti. Jelaskan semuanya? memangnya Adik kamu melakukan apa?" tanya Filio sangat penasaran.
"Adik aku hamil hiks hiks,"
Deg
Seketika ingatan Filio pada waktu itu memergoki Asilla menangis sembari mendekap benda yang sangat ia tau apa fungsinya.
"Masalahnya dimana jika dia hamil? langsung dinikahkan saja, gampang bukan?" ujar Filio dengan gampangnya.
"Tidak segampang itu honey. Pria itu tidak mau bertanggung jawab karena Adik aku sendiri yang menjual dirinya dengan harga fantastik. Kami sangat malu honey, apa lagi Papa dan Mama. Mereka merasa bersalah karena Asilla tega melakukan hal tidak terpuji itu," terang Asinta tersendu-sendu.
"Ternyata aslinya begini," batin Filio.
Hmmm
"Gara-gara dia karirku terpengaruh honey, orang-orang sudah mengetahuinya. Maka dari itu aku sengaja terkurung di rumah karena merasa malu, sedangkan dia dengan santainya keluar masuk rumah tanpa memikirkan perasaan kami. Karena itu perusahaan Papa juga ikut terseret, sehingga mengalami kerugian besar hiks hiks," adu Asinta semakin menyudutkan Asilla. "Honey gara-gara masalah ini aku sangat tertekan bahkan stres," adunya kembali.
"Sabar honey," Filio langsung memeluk Asinta karena tidak tega melihatnya sejak tadi menangis.
"Aku tidak tau harus bagaimana lagi honey, aku malu bertatap muka dengan orang-orang rekan kerjaku. Karena mereka mengecap jika keluarga kami orang tidak benar dan menjadi salah satu simpanan pria hidung belang," sambung Asinta sembari melepaskan pelukan itu. "Jadi ini jati dirinya selama ini, pergaulan dia di luar negeri begitu suram. Semua itu baru kami ketahui dari para pria-pria yang sudah membayarnya," imbuhnya lagi.
"Tenang honey, aku tidak ingin kamu sampai stres akibat masalah ini," ujar Filio berusaha menenangkan sang kekasih.
"Sampai Papa jatuh sakit honey karena memikirkan perbuatan Adikku yang tidak tau diri itu. Padahal Papa dan Mama sangat me yayang dia melebihi cinta kasihnya kepadaku. Kelihatannya polos tapi itulah aslinya, sehingga hampir setiap orang terkecoh dengan kepolosan pada dirinya," ungkap Asinta terguguh. "Diam-diam dia juga ingin menghancurkan karirku honey, sejak dulu dia iri akan kesuksesan yang aku raih. Aku benar-benar tertekan dan merasa takut atas kenekatan Asilla,"
"Kamu jangan takut ada aku di sampingmu," ujar Filio sembari mengusap air mata buaya dikedua pipi Asinta.
"Dia sangat kejam honey, bayangkan saja janin yang sudah berkembang didalam rahimnya hampir saja dilenyapkan jika aku terlambat datang. Lihat inilah bekas sayatan di tanganku karena aku menggagalkan rencana kejinya itu," ungkap Asinta sembari memperlihatkan bekas sayatan yang masih dalam penyembuhan.
"Kurang aja*," geram Filio melihat bekas sayatan itu.
******
Di Ruko
Asilla melakukan aktivitas seperti biasanya. Berkat bantuan Zeze, Fredella dan Kendrick ia dapat orderan jahit terus-menerus. Sungguh Asilla sangat bersyukur karena sudah mengenal mereka, disaat ia mengalami masalah. Ia juga sudah dapat memperkerjakan 2 karyawan untuk membantunya.
Jika ada waktu luang Zeze akan mengunjunginya, tidak lupa membawa makanan untuk Asilla. Begitu juga dengan Kendrick jika pekerjaannya tidak terlalu padat ia akan menyempatkan diri mengantar makanan untuk Asilla. Sedangkan Fredella 1 minggu yang lalu sudah kembali ke negara x karena liburannya sudah berakhir.
Seperti saat ini Kendrick berada di restoran untuk membeli makanan untuk Asilla. Sebelum ia ke ruko Kendrick terlebih dahulu menghubungi Asilla menanyakan ia ingin makan apa hari ini. Asilla selalu menolak tetapi Kendrick namanya sang pengacara andal itu tidak suka mendapat penolakan.
Dengan dentuman nyanyian Kendrick menjalankan kendaraan roda empatnya menuju ruko milik Asilla. Kendrick menyunggingkan senyuman melihat banyak sepeda motor bahkan roda empat terparkir didepan ruko itu. Karena banyak pelanggan yang datang.
Hmmm
"Serius amat," ujar Kendrick karena dehemannya tidak di dengar.
"Kak Ken," panggil Asilla menghentikan jarinya di atas kertas.
"Ini waktunya makan siang," cicit Kendrick dengan wajah tidak sukanya karena wanita cantik ini terlalu serius dalam bekerja, sedangkan ada tanggungan dalam perutnya yang paling diutamakan. "Ini aku bawakan makanan, ayo segeralah makan. Hmmm kebetulan aku juga belum makan siang," ujar Kendrick.
"Maaf Kak Ken selalu merepotkan," kata Asilla tidak enak hati.
"Siapa yang bilang? kamu sama sekali tidak merepotkan," jawab Kendrick. "Ini bagikan kepada karyawan," imbuhnya sembari menyodorkan dua kotak nasi bungkus.
"Terima kasih Kak Ken," kata Asilla sembari tersenyum. "Sindy, Meta ayo makan siang," panggil Asilla kepada kedua karyawannya yang baik hati.
Mereka menikmati makanan itu saling mengobrol sampai tak terasa ludes. Kini Asilla dan Kendrick berada di sofa.
"Bagaimana kabar keponakan-keponakan Uncle?" tanya Kendrick.
"Baik Uncle," jawab Asilla menirukan suara bayi.
"Anak pintar," imbuhnya. "Kalian harus kuat sama seperti Mama kalian wanita yang super kuat serta pekerja keras, semua dipersembahkan untuk kalian kelak," ungkap Kendrick.
"Pasti Uncle. Terima kasih Uncle atas kebaikan Uncle selama ini," kata Asilla masih dengan menirukan suara bayi.
"Semua ini tidak gratis, jika kalian telah lahir nanti tolong bujuk Mama ya....Hmmm,"
Mendengar penuturan Kendrick membuat kening Asilla mengerut serta kedua matanya menyipit.
...******...