NovelToon NovelToon
Teman Ranjang Billionaire

Teman Ranjang Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Patahhati / Romansa Modern / Konglomerat / Drama
Popularitas:18.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: el Putri

Demi mendapatkan uang untuk biaya operasi transplantasi ginjal ibunda tercinta, Arini rela menjadi teman ranjang atasannya, Sean, selama setahun.

Selama menikah dengan Arini, Sean bersikap sesuka hati tanpa memikirkan perasaan Arini sedikit pun. Arini terbelenggu oleh beragam aturan yang diberikan Sean, dilecehkan dan dihina, termasuk oleh Monica, kekasih Sean.

Sedihnya, setelah semua pengorbanan yang sangat menyakitkan, sang ibunda justru berpulang dan Arini terus diperbudak oleh Sean. Entah sampai kapan. Mungkin sampai hati Sean melembut tersentuh oleh cinta yang datang tanpa diundang? Atau, sampai Arini cukup kuat untuk melawan dan melarikan diri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah tempat

Arini keluar dari ruangan Sean dengan membawa ponsel barunya. Dia segera mengganti seragam dengan bajunya.

Saat hendak keluar kantor, Via memanggilnya

"Arini," panggil Via

Arini menghentikan langkah dan menoleh

"Iya mba Via, ada apa?" tanya Arini

"Bersihkan dulu toilet yang sebelah sana," jawab Via

Arini menolak "ogah itu bukan bagian aku mba, semua yang menjadi tanggung jawab aku sudah aku bersihkan," sahut Arini yang membuat Via kesal

"Awas kamu Arini," umpat Via

Karena obrolannya dengan Via yang lumayan lama membuat Sean menunggu di jalan.

Terdengar suara dering ponsel dari dalam tas Arini, awalnya Arini tidak menggubris namun dia segera ingat kalau itu bunyi dari ponsel barunya, saat diambil ternyata di layar ada tulisan my handsome bos calling.

Arini mengerutkan alisnya, bingung siapa yang menelponnya dengan nama itu, perasaan dia belum menyimpan nomor siapa pun.

Setelah diangkat bertapa kagetnya Arini, suara Sean melengking dan membuat telinganya sakit.

"Kenapa lama sekali!" teriak Sean dari saluran panggilannya.

"Haduh, bisa budek aku," gerutu Arini

"Cepat!" seru Sean

"Iya-iya," sahut Arini lalu mematikan panggilan teleponnya secara sepihak

Lagi-lagi Sean mengumpat karena Arini mematikan ponselnya secara sepihak.

"Beraninya dia menutup panggilan dariku sebelum aku mengijinkan,"

Nick hanya tertawa melihat tingkah Sean, baru kali ini ada yang berani padanya.

Arini yang sudah sampai langsung masuk saja kebetulan juga pintu mobil tidak dikunci dan itu membuat Sean kaget.

"Kau ini seperti jelangkung saja, datang tiba-tiba," ucap Sean kesal karena kaget

Arini berdecak dengan menatap Sean

"Memangnya pernah bertemu jelangkung," sahut Arini

Kekesalan Sean semakin memuncak karena sahutan Arini

"Pernah dan jelangkung nya adalah dirimu,"

Arini tertawa, "Aku siap menghantui mu setiap waktu," godanya

"Sudah," jawab Sean

Arini mengangkat tangannya dengan posisi seperti mencakar "Sean.... Sean.... hihihihi." Arini menakut-nakuti Sean.

"Nggak takut," ucap Sean

Arini mencibir.

Sean menyuruh Nick untuk melajukan mobilnya.

Begitulah hari-hari Sean dan Arini, selalu bertengkar satu sama lain dan itu membuat Sean tidak bisa jauh dari Arini. Ada saja alasannya supaya bisa dekat dengan Arini.

*********

Keadaan ibu Arini yang tidak menunjukan perubahan membuat tim dokter khawatir. Mereka berkonsultasi dengan Sean bagaimana selanjutnya.

Sean yang mulai peduli dengan Arini meminta dokter untuk melakukan yang terbaik. Bila perlu di rawat di luar negeri pun tidak masalah.

Arini nampak sedih, dia sungguh takut kehilangan ibunda tercintanya.

"Tuan aku mohon tolonglah lakukan apapun untuk ibuku, di dunia ini aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain ibuku," pinta Arini dengan mata berkaca

"Kan aku sudah bilang, jangan bersedih saat bersamaku. Mana dirimu yang begitu tegar," sahut Sean

Arini mengangguk, "Iya," katanya lirih

Entah mengapa Sean merasa sedih melihat Arini bersedih, dia pun membawa Arini dalam pelukannya.

"Ada aku Arini," gumam Sean

Arini yang butuh sandaran menerima pelukan dari Sean bahkan dia memeluk Sean dengan erat.

Pelukan mereka harus terurai karena suara dari dokter.

Hem, "Maaf mengganggu waktunya," kata dokter

"Maaf dok," ucap Arini dan melepas pelukan Sean.

"Begini kami akan merawat ibunda anda di sini dulu dengan mendatangkan tim dokter dari luar negeri, jika memang tidak ada perkembangan maka kami menyerahkan kembali kepada anda jika hendak di rawat ke luar negeri," kata Dokter

"Lakukan yang terbaik jangan main-main, atau aku copot ijin rumah sakit ini," ancam Sean

"Baik pak Sean," sahut dokter lalu pamit.

Sean menatap Arini, "Sudah jangan bersedih lebih baik kita pulang," ajak Sean

Arini mengangguk dan mereka pun pulang.

*********

Keesokan harinya, saat merasa boring di kantor Sean memanggil Nick dan secepat kilat Nick sudah berada di ruangannya.

"Hey Nick, apa kamu pernah berkencan?" tanya Sean

Nick seperti orang linglung, dalam sejarah baru kali ini Sean menanyakan hal pribadi padanya apalagi mengenai kencannya.

"Pernah," jawab Nick

"Apa yang membuat wanita terkesan dengan kita?" tanya Sean lagi

"Dengan merasa dilindungi, wanita akan luluh dan simpati dengan kita," jawab Nick

"Bagaimana caranya?" tanya Sean lagi

"Banyak pak, kalau saya dulu mengajak wanita saya datang ke rumah hantu," jawab Nick

"Lalu?" tanya Sean lagi

"Saat di rumah hantu dia sangat ketakutan dan terus saja menempel seperti perangko," jawab Nick

"Licik juga dirimu," sahut Sean

"Ya sudah kamu boleh keluar," imbuh Sean

Nick segera keluar sedangkan Sean senyum-senyum sendiri.

"Ide Nick cemerlang juga, aku akan mengajaknya ke rumah hantu pasti dia sangat ketakutan dan terus menempel padaku," guman Sean dengan tersenyum licik

Sean mengirim pesan singkat pada Arini, dia bilang kalau sehabis pulang kerja dia akan mengajak Arini jalan-jalan.

Arini yang menerima pesan dari Sean menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa lagi tu monster, tumben banget ngajak aku jalan-jalan, aku khawatir akan ada hujan badai karena perubahan sikapnya," gumam Arini sambil terkekeh.

Sean menunggu di tempat biasa, kali ini dia yang menyetir sendiri mobilnya.

Arini datang dan langsung masuk, baik Sean dan Arini saling diam terlebih Sean yang merasa canggung.

Hingga tak terasa mobil sudah tiba di wahana bermain.

"Tuan kita makan dulu ya, tadi aku nggak sempat makan siang," kata Arini

Plak

Tepukan mendarat di kening Arini

"Kalau kamu sakit gimana? siapa yang akan mengurusi aku," maki Sean

Arini hanya melongo merasakan perubahan sikap Sean padanya

Sean yang baru menyadari kekhawatirannya pada Arini meralat kata-katanya

"Maksudku kalau kamu sakit siapa yang melayani aku di ranjang," imbuh Sean

Arini kali ini mencibir,

Sean mengajak Arini makan si sebuh resto yang ada dalam wahana bermain

Mereka makan sambil mengobrol, hingga tak terasa hari mulai gelap.

Seusai makan Sean mengajak Arini ke rumah hantu,

Sean tersenyum licik, dia sudah membayangkan kalau Arini ketakutan dan akan terus menempel pada dirinya.

Saat meraka masuk nampak Arini bersikap biasa saja, tidak ada tanda-tanda Arini takut. Terus berjalan ada pocong datang, Arini yang kaget sontak menunju pocong tersebut tak puas dengan meninju Arini kini membogem pocong tersebut.

Sang pocong yang sejatinya adalah seorang manusia merintih kesakitan namun karena tangannya yang di tali dia tak bisa berbuat apa-apa selain diam dan menikmati rasa sakitnya.

"Kamu pikir aku takut, dasar pocong jelek," ucap Arini

Sean frustasi melihat Arini yang tidak takut sama sekali bahkan menghajar hantu yang mengagetkannya secara mendadak, kini harapan untuk dipeluk dan menjadi Hero pupus sudah.

"Aku salah tempat," batin Sean

Mereka berjalan lagi Sean berharap ada hantu yang ditakuti Arini namun lagi-lagi para hantu jadi-jadian harus babak belur.

Mereka semua nampak marah dan mengejar Sean dan Arini.

Setelah di luar Sean dan Arini mengambil nafas dalam-dalam karena kelelahan.

"Ini semua gara-gara kamu Arini, kenapa tidak takut sama para hantu di sana seharusnya kamu takut pada mereka," omel Sean

"Kamu ini sinting ya tuan, orang tidak takut kok disuruh takut," gerutu Arini

"Lalu apa yang membuatmu takut?" tanya Sean

"Ulat," jawab Arini

Sean menyunggingkan senyuman liciknya.

1
Dedeh Kurniasih
Luar biasa
dikala senja
😄😄 Buto ijo apa genderuwo thor
Ia
Kecewa
Hidayathi Ismi
jadi penasaran deh
lup lep
😅😅sean sean
Maryati Yati
dasar sean mulutnya minta di lakban masak anakmu sendiri di bilang Buto ijo🤦🤦
Maryati Yati
dah mulai bucin ni si monster kampret
Maryati Yati
👍👍👍👍👍👍👍
Maryati Yati
bagus Arini sekali'kerjsin si monster kampret itu
Maryati Yati
kayak asmaus Husna aja 99
Trisna
wah siapa perempuan itu?
apakah mantan nya Nick
Trisna
mimpi kaki ya
Trisna
wajarlah pa Daffa namanya juga laki-laki dan perempuan.
kulit bersentuhan ada efek sampingnya
Indri Ana: (°ロl°) ! (°ロ°) ! is it just ˇ(ˇˍˇ) Kokola
Indri Ana: 9 look👀 like L
total 2 replies
Trisna
Berharap Arini ya takut,

eh Sean malah frustasi lihat kelakuan nya Arini pada hantu🤣🤣
haci
😒
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
Salwa Antya
🤣🤣🤣🤣
Salwa Antya
kasian kau Nick,telingamu ternodai
Salwa Antya
bener Arini kasih mereka pelajaran 🤣🤣🤣
George Lovink
Setiap orang akan cemburu jika istrinya dipeluk lelaki lain...pantaslah Sean marah.Arini lagi kayak perempuan murahan main dipeluk tanpa menjaga jarak walau tak ada hubungan apa apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!